ECG (Electrocardiogram) 1. PENGERTIAN merupakan Suatu alat diagnostik yang digunakan untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu yang berbentuk grafik. 2. CARA KERJA ◦ pengukuran aktivitas listrik jantung dengan menempatkan elektroda yang dapat menghantarkan aktivitas listrik dari jantung ke mesin EKG pada lokasi tertentu pada tubuh (dada, lengan, dan kaki) . Pulsa listrik yang ditangkap oleh elektroda akan dikonversi menjadi digital dan akan diolah di komputer. Kontraksi jantung direpresentasikan dalam bentuk gelombang pada kertas ECG, dan dinamakan gelombang P, Q, R, S, dan T. K3 Pada Alat K3 Pada Alat Saat alat akan digunakan : 1. body alat :Periksa bagian luar unit pastikan kebersihannya terjaga dan kondisi alat baik. Pastikan bahwa semua baut atau sekrupnya kencang pada alat, danjauhkan alat dari cairan untuk cairan tumpah atau penyalahgunaan tindakan serius yang menganggu. 2. AC Plug / Colokan sumber Daya PLN : Periksa konektor daya AC untuk melihat adanya kerusakan apa tidak . Cek steker dan cek apakah sekrup longgar. Jika dilihat ada kerusakan, buka steker dan periksa. 3. Jalur Kabel : Periksa kabel untuk tanda-tanda kerusakan. 4. Kabel : Periksa, kabel elektroda, remote control dan jalur ketegangan dalam kondisi baik. 5. Kelengkapan / Konektor : Periksa semua fitting dan konektor kabel listrik pastikan kondisinya baik. Jika konektor sudah bisa digunakan pastikan pemasangan nya benar K3 Pada Alat 6. Elektroda / Probe : pastikan elektroda dalam kondisi baik dan terjaga kebersihannya. Peralatan memiliki cairan, gel elektroda kering atau bekas- bekas di atasnya, beritahukan staf klinis. Lakukan pembersihan agar hasil perekamanterlihatdenganjelas. 7. Kontrol / Switch : Pastikan kondisi kontrol dan switch dalam keadaan baik dan fungsi nya sesuai. 8. Baterai / Charger : Periksa kondisi baterai dan konektor baterai. Dalam kondisi baik. . Operasikan Unit daya baterai selama beberapa menit untuk memeriksa bahwa baterai telah terisi. Periksa kondisi baterai dengan mengaktifkan fungsi tes baterai atau mengukur output tegangan. 9. Lakukan uji fungsi Alat dan cetak hasil perekaman. K3 Pada Alat Setelah Penggunaan : 1. Bersihkan elektroda dari sisa jelly atau pasta yang masih tersisa / melekat Bersihkan pesawat dari debu dan kotoran yang ada pada badan pesawat dengan menggunakan kain yang lembut 2. Simpan pada tempat yang kering dan sejuk 3. Periksa keadaan elektroda. Pastikan kabel pada konektor tidak putus dan konektor tidak terlepas pada kabel. 4. Alat harus selalu di lakukan pengecekan sedikitnya setiap 6 bulan sekali, artinya harus di lakukan secara rutin. 5. Setiap kali menggunakn alat selalu memperhatikan kondisi betray yang terlihat pada indicator battray, jika kondisi battray lemah lakukan charger. 6. Untuk casing alat, bisa di bersihkan dengan kain yang di basahkan jika ada noda yang 7. Untuk kabel pasien / elektroda bersihkan dengan air dan sabun atau air hangat bersih kemudian di keringkan sebelum di gunakan. K3 Pada Operator K3 Pada Operator Pada operator pengguna ecg untuk menghindari dari kecelakaan kerja adalah menggunakan APD meliputi : alas kaki berbahan isolator, juga dapat menggunakan sarung tangan untuk menjaga kebersihan alat dan tidak kontaminasi (daya tahan sarung tangan tergantung dengan ketebalan , mutu dan bahan pembuatnya misalnya karet alam , karet neoprene, karet nitrile,dll ) ,serta bisa menggunakan masker untuk melindungi pernapasam sekaligus pencernaan. Periksa semua kabel harus terpasang dengan benar . Dan Saat pengoperasian alat harus sesuai sesuai SOP pada tempat kerja. K3 Pada Pasien K3 Pada Pasien - pasien diharuskan memakai APD : - MASKER - Pastikan tempat tidur nyaman - Pastikan pemakaian elektroda pas pada setiap leadnya - Pastikan dibeikan gel pada pasien dan Pemberian gel yang pas agar terhindar dari bahaya kejut listrik - Usahakan Tangan pasien dalam kondisi kering tidak basah Tangan yang basah dapat merasakan adanya kejut listrik bila arus lebih dari 0,5 mA. Tangan bisa merasakan sensasi kesemutan pada arus 1 mA. Bila arus lebih dari 5 mA akan susah untuk dilepaskan dan kepala terasa pusing. Bila arus lebih dari 15 mA, dapat menimbulkan sakit parah dengan dengan kejang otot lokal. Arus lebih dari 50 mA dapat menimbulkan kontraksi otot tonik dari otot-otot pernapasan. Lebih parah lagi arus 80–100 mA dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel yang dapat membuat jantung tidak bekerja dengan baik . K3 Pada Teknisi K3 Pada Teknisi - diharuskan memakai APD : - MASKER - SARUNG TANGAN - SANDAL KARET - JAS LAB
- Pastikan melakukan perbaikan alat sesuai SOP perbaikan alat pada