Anda di halaman 1dari 15

Kesehatan

Reproduksi
Anggota Kelompok :
1. Naufal Zidan (6103420048)
2. Fillah Hariz Riyadita (6103420049)
3. Ahmad Rizki Dachirin (6103420050)
4. Nanang Yusuf Sufiyanto (6103420051)
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi menurut Kemenkes RI (2015) adalah keadaan sehat secara fisik, mental,
dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan
sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Ruang lingkup pelayanan kesehatan repoduksi menurut
International Conference Population and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi menular seksual
termasuk HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi,
pencegahan dan penanganan infertilitas, kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi dini kanker saluran
reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat perempuan dan
sebagainya.
Alat Reproduksi
Perubahan Fisik Yang Mulai
Menandai Kematangan Reproduksi
Terjadi pertumbuhan yang cepat pada remaja. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai
berikut.

01 Perubahan Seks Primer


Perubahan seks primer ditandai dengan mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yaitu ditandai dengan haid
pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki.

02 Perubahan Seks Sekunder


Pada remaja putri yaitu pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuh rambut
di ketiak dan sekitar kemaluan atau pubis. Pada remaja laki-laki yaitu terjadi perubahan suara, tumbuhnya
jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar, badan berotot,
tumbuhnya kumis, cabang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan
Reproduksi
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi
kesehatan reproduksi (Taufan, 2010) yaitu:

1.
Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pengetahuan tentang
perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).

Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan
2. banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan
satu dengan yang lain, kurangnya peran orang tua dalam mendidik dan menawasi anak, dsb).

3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua dan remaja, depresi karena ketidak seimbangan hormonal, rasa tidak
berharga wanita terhadap pria yang memberi kebebasan secara materi).

4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual).
Ruang Lingkup Kesehatan
Reproduksi
Kesehatan ibu dan bayi baru Kesehatan reproduksi remaja
lahir

Pencegahan dan
penanggulangan pada Kesehatan pada usia lanjut
penyimpangan seksual dan
napza yang berakibat pada
HIV/AIDS
Perkembangan Kesehatan
Reproduksi Remaja
Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan
jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh
terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut. Sebagai akibat proses kematangan sistem reproduksi
ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan fungsi prokreasinya. Usia reproduksi sehat untuk wanita
adalah antara 20 – 30 tahun. Tetapi banyak remaja saat ini yang hamil saat usia mereka dibawah 20
tahun, meskipun pada usia dibawah 20 tahun secara fisik kondisi organ reproduksi seperti rahim belum
cukup siap untuk memelihara hasil pembuahan dan pengembangan janin. Salah satu masalah yang
sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah
perilaku seks bebas (free sex) masalah kehamilan yang terjadi pada remaja usia sekolah diluar
pernikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.
Unsur-Unsur Kesehatan Reproduksi
Remaja
Remaja merupakan fase kehidupan manusia yang spesifik, pada saat usia remaja terjadi peningkatan
hormon-hormon seksual. Hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja antara lain:

1. Kesehatan Alat Reproduksi 4. Hubungan Seksual Sebelum Menika

2. Hubungan dengan Pasangan 5. Aborsi

3. Masturbasi
Pentingnya Menjaga Kesehatan
Reproduksi
Menjaga kesehatan reproduksi sangatlah penting, Terlebih lagi apabila kita masih di
usia remaja. Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik
menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang. Tak hanya untuk
menjaga kesehatan dan fungsi organ tersebut, informasi yang benar terhadap hal ini juga
bisa menghindari remaja melakukan hal hal yang tidak diinginkan.
Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga
kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama
mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat
merugikan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi
1.
pada remaja
Pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi. Usahakanlah untuk menyampaikan
informasi sesuai dengan usia dan kesiapan anak. Tapi sebaiknya hindari penggunaan istila-istilah
tertentu yang malah bisa mengaburkan makna dan membuat anak tidak mengenal dengan pasti
masalah reproduksi.

2. Risiko penyakit. Aspek ini juga sebaiknya sudah mulai dikenalkan dan disampaikan pada remaja yang
sudah beranjak dewasa. Dengan mengetahui risiko yang mungkin terjadi, remaja tentu akan lebih
berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksi.

3. Kekerasan seksual dan cara meghindarinya. Remaja perlu dikenalkan dengan hak-hak reproduksi yang
ia miliki. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang kekerasana seksual yang mungkin terjadi,
apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mencegahnya terjadi.
Penyakit yang timbul apabila tidak menjaga
kebersihan organ reproduksi
WANITA
● Endometriosis (jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di
dalam tubuh)

● Radang panggul (disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam
panggul melalui vagina atau leher rahim)

● Miom (Daging tumbuh non-kanker dalam rahim yang dapat muncul selama tahun-tahun masa
subur seorang wanita)

● Kanker pada organ reproduksi wanita (tumor jinak yang tumbuh di rahim)
PRIA
● Epididimitis (terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum
yang menempel pada testis)

● Orchitis (peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus)

● Hipogonadisme (terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup)

● Gangguan prostat (dapat berupa peradangan prostat, pembesaran prostat, atau bahkan kanker
prostat)
Cara menjaga kesehatan
reproduksi
01 03 04
Mengonsumsi makanan Menghindari rokok dan alkohol. Melakukan sunat bagi laki laki.
yang sehat.

02 01
Sering Mengganti Dalaman. Berolahraga secara teratur.
Manfaat menjaga kesehatan
reproduksi
Ada beberapa manfaat apabila kita menjaga kebersihan organ
reproduksi yaitu :

1. Terhindar dari berbagai penyakit.

2. Mencegah adanya bakteri atau kuman yang menempel pada


organ reproduksi.

3. Daerah di sekitar organ reproduksi selau sehat dan bebas


dari bau tidak sedap.

4. Dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai