Anda di halaman 1dari 61

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
GRESIK
HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
Dosen : Heru Baskoro, S.Sos., MM

Disampaikan pada :
KULIAH KEWARGANEGARAAN
PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2022
Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945
• Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban
warga negara mencakup pasal 27 sampai dengan pasal 34.
Kemudian hak-hak dan kewajiban warga negara Indonesia
dikembangkan lagi dengan Amandemen UUD 1945.
• Pembelaan negara atau bela negara adalah adalah tekad,
sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Pengertian Hak
• Menurut Prof. DR.Notonagoro :
Hak adalah Kuasa untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang ditrima atau
dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak
didapat oleh pihak lain mamapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya
Pengertian Kewajiban
• Menurut Prof. DR.Notonagoro :
Wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
oleh pihak yang berkepentingan

Kewajiban : adlah sesuatu yg harus dilakukan


Warga Negara Indonesia (WNI)
• Warga Negara Indonesia ialah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara.

• Penduduk ialah warga negara Indonesia


dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
• Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur
dengan undang- undang (pasal 26 UUD 1945)
• Undang-undang yang mengatur tentang warga negara
adalah UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
Indonesia. UU ini sebagai pengganti atas UU No 62 th
1958
• Sebelumnya, pembagian penduduk Indonesia berdasar
Indishe Staatregeling 1927 pasal 163 , (warisan
Belanda) yaitu;
• Golongan Eropa,
• Golongan Timur Asing,
• Golongan Bumiputra atau Pribumi
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA RI
Hak Dasar, sebagai warga negara dalam berbagai
bidang kehidupan, antara lain:
1. menyatakan diri sebagai warga negara dan
penduduk Indonesia atau ingin menjadi warga
negara suatu negara (Pasal 26)
2. bersamaan kedudukan di dalam hukum &
pemerintahan (Pasal 27 ayat (1))
3. memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang
layak (Pasa 27 ayat (2))
4. kemerdekaan berserikat, berkumpul,
mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan sesuai
dengan undang-undang (Pasal 28)
5. Jaminan memeluk salah satu agama dan
pelaksanaan ajaran agamanya masing-masing
(Pasal 29 ayat (2))
6. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (Pasal30)
7. mendapat pendidikan (Pasal 31)
8. mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal
32)
9. mengembangkan usaha-usaha dalam bidang
ekonomi (Pasal 33),
10.memperoleh jaminan pemeliharaan dari
pemerintah sebagai fakir miskin (Pasal 34).
KONSEP HUBUNGAN BANGSA NEGARA DAN WARGA NEGARA
 Kewajiban negara terhadap warga negaranya memberikan
kesejahteraan hidup dan kesejahteraan lahir bathin sesuai
sistem demokrasi yang dianut, melindungi hak asasi warga
negaranya
 Kewajiban warga negara terhadap negaranya memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-2 yang tertulis (undang-
2), yang tidak tertulis (kebiasaan-2 yang hidup/ada dalam
masyarakat)
 Bangsa membentuk negara, dan negara dibentuk untuk
kepentingan warga negaranya
 Hubungan antara wn dan negara : hubungan timbal balik yang
saling menguntungkan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut diatur oleh peraturan & perundang-undangan
KONSEP HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM
UUD 1945
UUD 1945 ps.26.1; yg menjadi warga negara ialah orang-2 bangsa indonesia
asli dan orang-2 bangsa lain yg disahkan uu sebagai warga negara.
UUD 1945 ps.26.2.(Ii)penduduk ialah warga negara indonesia dan orang
asing yg bertempat tinggal di indonesia

Warga negara adalah anggota (warga) dari sebuah negara yang


mempunyai tanggung jawab dan hubungan timbal balik kepada negaranya
Adalah WNI, sebelum ada uu no.12/2006 dari bangsa lain (belanda, china,
arab) yang lahir, bertempat tinggal di indonesia/syarat administrasi dan
mengakui indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia pada nkri
Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi manusia (warga negara)
secara seimbang (biasanya hak asasi lebih dominan dari kewajiban asasi)
• Kebebasan yang bertanggung jawab
merupakan bagian dari hak asasi yang
secara kodrati merupakan anugerah Tuhan
YME, pengingkaran kebebasan ini berarti
pengingkaran pada martabat manusia. oleh
karena itu, semua orang, negara,
pemerintah dan semua organisasi wajib
mengakui hak asasi manusia yang menjadi
tujuan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
KESADARAN HAK DAN KEWAJIBAN
• Hak seseorang namun tidak disadari, maka akan
membuat peluang pihak lain untuk menyimpangkan
hak tsb.
• Kewajiban seseorang yg tidak disadari, maka akan
membuat hak yang mestinya didapat dari orang lain
akan diabaikan/ dilanggar
• Hak dan kewajiban harusnya dipenuhi oleh manusia
secara seimbang.
• Di masyarakat barat hak asasi lebih menjadi wacana
yang dominan dari dari pada kewajiban asasi.
KEWAJIBAN DASAR WARGA NEGARA
1. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan (Pembukaan UUD 1945, alinea I)
2. menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II)
3. menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi
negara dan dasar negara (Pembukaan UUD 1945,
alinea IV)
4. setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2)
5. wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
6. wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (Pasal 30 ayat 1).
KEWAJIBAN WARGA NEGARA dalam UUD 1945
• Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerinyahan
itu dengan tidak ada kecualinya (ps.27.1)
• Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara(ps.28j.1)**
• Menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain secara adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis (ps.28j.2)**
• Tiap wn berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara (ps.30.1) (ps.27.3)**
• Untuk pertahanan dan keamanan negara melaksanakan sistem
hankam rakyat semesta(ps.30.2)**
• Mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
(ps.31.2)****
KEWAJIBAN NEGARA
• Melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia (Pembukaan UUD 1945)
• Perlindungan,pemajuan,penegakan hak asasi ps.28 i(4)**.
• Menjamin kemerdekaan memeluk agama ps.29(2)
• pertahanan dan keamanan negara, tni dan polri, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung ps.30(2)**
• Memprioritaskan anggaran pendidikan >20% apbn dan apbd
ps.31(4)****
• Memajukan iptek dengan nilai-2 agama & persatuan bangsa ps
31(5)****
• Memajukan kebudayaan nasional indonesia ps.32(1)****
• Menguasai kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat ps.33(3)
• Memelihara fakir miskin dan anak-2 yang terlantar ps 34
PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DAN
WARGA NEGARA DI NEGARA PANCASILA
1. Pancasila dimengerti dan dipahami secara tepat dan
dilaksanakan
2. Pedoman pelaksanaan harus jelas (penghayatan dan
pengamalannya) bukan doktrinerUKP-PIP, PERPRES
54/2017
3. Perlu LEMBAGA PENGAWAS mensosialisasikan pancasila
membuka ruang dialog, untuk kesadaran ber pancasila
khususnya elit politik(legislatif,eksekutif,yudikatif)
birokrat, pers, dan masyarakat
4. Pedoman pelaksanaan dan pengawalannya
Warga negara Indonesia
• Yang menjadi warga negara INDONESIA ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara.

• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan


orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.

• Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk


diatur dengan undang- undang (pasal 26 UUD
1945)
Kedudukan warga negara dalam negara
• Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang
memiliki hubungan hukum dengan negara. Hubungan itu
berwujud status, peran, hak dan kewajiban secara timbal
balik

• Sebagai warga negara maka ia memiliki hubungan timbal


balik yang sederajat dengan negaranya

• Secara teori, status warga negara meliputi status pasif,


aktif, negatif dan positif.

• Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif,


aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000)
Peran Warga negara
• Peran pasif adalah kepatuhan warga
negara terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

• Peran aktif merupakan aktivitas warga


negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara,
terutama dalam mempengaruhi keputusan
publik.
• Peran positif merupakan aktivitas warga
negara untuk meminta pelayanan dari
negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

• Peran negatif merupakan aktivitas warga


negara untuk menolak campur tangan
negara dalam persoalan pribadi
WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan
perundangan atau berdasarkan perjanjian
Pemerintah Republik Indonesia dengan negara
lain sebelum Undang-undang ini berlaku sudah
menjadi Warga Negara Indonesia.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah dan ibu Warga Negara
Indonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah Warga Negara Indonesia dan
ibu warga negara asing.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga
Negara Indonesia.
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus)
hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan
yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia.
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
seorang ibu Warga Negara Indonesia.
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik
Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di
Wilayah Negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahu.
10.Anak yang lahir di Wilayah Negara Republik
Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara
Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu
Warga Negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut
dilahirkan memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan.
12.Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia
yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
13.Anak yang baru lahir yang ditemukan di Wilayah
Negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya
tidak diketahu.
14.Anak yang lahir di Wilayah Negara Republik Indonesia
apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
15.Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik
Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara
Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan
16.Anak dari seorang ayah atau. ibu yang telah
dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
17.Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di
luar perkawinan yang sah, belum berusia 18
(delapan betas) tahun atau belum kawin diakui
secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing tetap diakui
sebagai Warga Negara Indonesia.
18.Anak Warga Negara Indonesia yang belum
berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah
sebagai anak oleh warga negara asing
berdasarkan penetapan pengadilan tetap
diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
19.Anak dari seorang ayah atau. ibu yang telah
dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.
20.Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar
perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan
betas) tahun atau belum kawin diakui secara sah
oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
21.Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia
5 (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak
oleh warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara
Indonesia.
Pengertian Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam
menentukan masuk tidaknya seseorang dalam
golongan warga negara dari sebuah negara tertentu.
Dalam berbagai literatur hukum dan dalam praktik,
dikenal adanya 3 asas kewarganegaraan,
-ius sanguinis,
-ius soli dan
- asas campuran.
Dari ketiga asas itu, yang dianggap sebagai asas
yang utama ialah asas ius sanguinis dan asas ius soli
(Asshiddiqie, 2006:132).
Asas Kewarganegaraan di Indonesia
Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan
kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:
1. Asas Ius Sanguinis (law of the blood)
2. Asas Ius Soli (law of the soil)
3. Asas Kewarganegaraan Tunggal
4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Menurut UU Nomor 12 Tahun 2006. Hukum negara tersebut
membagi asas kewarganegaraan juga menjadi dua asas atau
pedoman, yaitu
(1) asas kewarganegaraan umum
(2) asas kewarganegaraan khusus.

1) Asas Kewarganegaraan Umum


Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2006 asas kewarganegaraan umum
terdiri atas (4) empat asas, yaitu

2) asas kelahiran (ius soli),


3) asas keturunan (ius sanguinis),
4) asas kewarganegaraan tunggal, dan
5) asas kewarganegaraan ganda terbatas.
1. Asas Ius Sanguinis (law of the blood) adalah asas
yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara
tempat kelahiran.
Contoh negara yang menerapkan sistem asas
kewarganegaraan Ius Sanguinis :
- Spanyol - Yunani - China
- Korea Selatan - Belgia - Malaysia
- Sebia - Bulgaria - Yordania
- Jepang - Republik Ceko - Belanda
- Lebanon - Kroasia - Brunei Darussalam
- Hongaria - Estonia - India
• Italia
- Polandia
- Rusia
- Portugal
- Turki
- Filipina
- Jerman
- Inggris
- Irlandia
- Finlandia
- Islandia
2. Asas Ius Soli (law of the soil) adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-
Undang
Contoh negara yang menerapkan sistem asas
kewarganegaraan Ius Soli :
- Argentina
- Brazil
- Jamaika
- Kanada
- Meksiko
- Amerika Serikat
• Lanjutan
• -Venezuela • - Guyana
- Panama - Jamaika
- Peru - Kamboja
- Uruguay - Kolombia
- Chili
- Ekuador
- El Salvador
- Fiji - Pakistan
- Grenada - Nikaragua
- Guatemala - Paraguay
- Kosta Rika - Lesotho
- Banglades
3. Asas Kewarganegaraan Tunggal adalah
asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas adalah


asas yang menentu-kan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang
2) Asas Kewarganegaraan Khusus
Asas ini terdiri atas 8 (delapan) macam asas atau
pedoman kewarganegaraan, yaitu

1. Asas Kepentingan Nasional, adalah asas yang


menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan
mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang
bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai
negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya
sendiri.

2. Asas Perlindungan Maksimum, adalah asas yang


menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan
perlidungan penuh kepada setiap Warga Negara
Indonesia dalam keadaan apapun baik di dalam
maupun di luar negeri.
3. Asas Persamaan di dalam Hukum dan Pemerintahan,
adalah asas yang menentukan bahwa setiap Warga
Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di
dalam hukum dan pemerintahan.

4. Asas Kebenaran Substantif, adalah prosedur


pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat
administratif, tetapi juga disertai substansi dan syarat-
syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

5. Asas Non Diskriminatif, adalah asas yang tidak


membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara atas dasar suku,
ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.
6. Asas Pengakuan dan Penghormatan terhadap HAM,
adalah asas yang dalam segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara harus menjamin,
melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada
umumnya dan hak warga negara pada khususnya.

7. Asas Keterbukaan, adalah asas yang menentukan bahwa


dalam segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
negara harus dilakukan secara terbuka.

8. Asas Publisitas, adalah asas yang menentukan bahwa


seseorang yang memperoleh atau kehilangan
Kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia agar masyarakat
mengetahuinya.
Jadi, pada asas kewarganegaraan khusus ini
lebih membahas atau mengatur berdasarkan
hubungan timbal balik antara negara dan
warga negaranya dalam hal hak dan kewajiban
diantara keduanya, seperti menjaga
kedaulatan negara, menjamin hak asasi
manusia, dan sebagainya.
Akibat perbedaan kewarganegaran
1. Apatride
Apatride yaitu adanya seorang anak / penduduk yang
sama sekali tidak memiliki kewarganegaraan. Keadaan
ini terjadi karena seorang Ibu yang berasal dari negara
yang menganut asas ius soli melahirkan seorang anak di
negara yang menganut asas ius sanguinis. Sehingga
tidak ada negara baik itu negara asal Ibunya ataupun
negara kelahirannya yang mengakui kewarganegaraan
anak tersebut.
2. Bipatride
Bipatride yaitu adanya seorang anak / penduduk
yang memiliki dua macam kewarganegaraan
sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Keadaan
ini terjadi karena seorang Ibu yang berasal dari
negara yang menganut asas ius sanguinis
melahirkan seorang anak di negara yang
menganut asas ius soli. Sehingga kedua negara
(negara asal dan negara tempat kelahiran) sama-
sama memberikan status kewarganegaraannya.
Dalam menetukan status kewarganegaraan
seseorang, pemerintah suatu negara lazim
menggunakan dua stelsel, yaitu:
• Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan
tindakan hukum tertentu secara aktif untuk
menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
• Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya
dianggap menjadi warga negara tanpa
melakukan suatu tindakan hukum tertentu
(naturalisasi Istimewa)
Sehubungan dengan 2 stelsel tersebut, seorang
warga negara dalam suatu negara pada dasarnya
memiliki:
• Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu
kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
• Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu
kewarganegaraan (stelsel pasif)
CARA MEMPEROLEH WARGANEGARAAN
INDONESIA
1. Permohonan (Naturalisasi).
Permohonan Pewarganegaraan menurut UU
No 12 Tahun 2006 dapat diajukan oleh
pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau
sudah kawin.
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah
bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun
berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh
puluh) tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui
dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan
tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih.
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan
Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan
tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas
Negara.
2.Pernyataan Menjadi Warga Negara
Indonesia (perkawinan)
– Pernyataan dilakukan oleh Warga negara
asing yang kawin secara sah dengan
Warga Negara Indonesia di hadapan
Pejabat
– Pernyataan dilakukan apabila yang
bersangkutan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia paling
singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak
berturut­turut.
3. Diberikan Kewarganegaraan Indonesia
Orang asing yang telah berjasa kepada
Negara Republik Indonesia atau dengan
alasan kepentingan negara dapat diberi
Kewarganegaraan Republik Indonesia
oleh Presiden setelah memperoleh
pertimbangan DPR.
4. Penetapan Pengadilan
Anak warga negara asing yang belum berusia 5
(lima) tahun yang diangkat secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh
Warga Negara Indonesia

5. Dengan Sendirinya Menjadi Warga


Negara Indonesia
Anak yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah negara Republik Indonesia,
dari ayah atau ibu yang memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
1.Memperoleh kewarganegaraan lain atas
kemauannya sendiri.
2.Tidak menolak atau tidak melepaskan
kewarganegaraan lain.
3.Dinyatakan hilang kewarganegaraannya
oleh Presiden atas permohonan-nya
sendiri, yang bersangkutan sudah berusia
18 (delapan betas) tahun atau sudah
kawin, bertempat tinggal di luar negeri.
4, Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin
terlebih dahulu dari Presiden

5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara


asing, yang jabatan dalam dinas semacam
itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan hanya
dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia

6.Secara sukarela mengangkat sumpah atau


menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam
pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing

8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat


paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya
9. Bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik
Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus bukan
dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan
dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk
tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka
waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan
pernyataan ini dengan tetap menjadi Warga Negara
Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan, padahal Perwakilan Republik Indonesia
tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada
yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak
menjadi/tanpa kewarganegaraan.
10.Menikah dengan warga negara asing,
jika hukum negara asal suami atau istri,
mengharuskan kewarganegaraan
mengikuti negara suami atau istrinya
tersebut
CARA MEMPEROLEH KEMBALI
KEWARGANEGARAAN YANG HILANG
1. Mengajukan permohonan memperoleh
kewarganegaraan melalui prosedur naturalisasi.
2. Apabila kehilangan kewarganegaraan karena
bertempat tinggal di luar negeri 5 tahun berturut-
turut tanpa pemberitahuan, dapat memperoleh
kewarganegaraan dengan mengajukan
permohonan tanpa prosedur naturalisasi kepada
menteri atau perwakilan RI di luar negeri.
3. Apabila kehilangan kewarganegaraan karena
perkawinan dengan warga negara asing, dpat
mengajukan permohonan kewarganegaran
kembali apabila putus hubungan perkawinan
yang dimaksud.
PERISTIWA PENTING DALAM PENCATATAN SIPIL
KEJADIAN YANG DIALAMI SESEORANG ;
• KELAHIRAN
• KEMATIAN
• PERKAWINAN
• PERCERAIAN
• PENGAKUAN ANAK, PENGESAHAN ANAK,
PENGANGKATAN ANAK
• PERUBAHAN NAMA, PERUBAHAN STATUS
KEWARGANEGARAAN
BATAS WAKTU PELAPORAN
• KELAHIRAN MAKS 60 HARI SEJAK KELAHIRAN
• KEMATIAN MAKS 30 HARI SEJAK MATI
• PERKAWINAN MAKS 60 HARI SEJAK RESMI
• PEMBATALAN PERKAWINAN MAKS 90 HARI SEJAK
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG TETAP
DINYATAKAN BATAL
• PERCERAIAN MAKS 60 HARI SETELAH RESMI MEMP
KEKUATAN HUKUM YG TETAP CERAI
• PEMBATALAN PERCERAINAN MAKS 60 HARI SETELAH
MEMP KEKUATAN HKM YG TETAP
• UU RI NO.23 TAHUN 2006
TTG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
• admin kependudukan adalah rangkaian kegiatan
penataan, tertib dokumen data penduduk melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, penglolaan
informasi administrasi kependudukan, serta
pendayagunaan hasilnya :
•  untuk pelayanan publik
•  pengembangan sektor lain
• *penduduk wni & wna tinggal di indonesia
• NOMER INDUK PENDUDUK (NIK) adalah: bersifat unik, khas
tunggal melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
penduduk indonesia
• KARTU IDENTITAS ANAK (KIA) adalah : kartu untuk
mengidentitas anak dibawah umur 17 tahun (kurang satu hari)
• KARTU KELUARGA (KK) adalah: identitas keluarga yang berisi
nama, susunan hubungan keluarga, dan identitas anggota
keluarga.
• KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) adalah:identitas resmi
penduduk, sebagai bukti jati diri
diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berwenang
(disdukcapil)
BERLAKU DI SELURUH WILAYAH “NKRI”
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai