IIS NOVENTI
PENDAHULUAN
• Fitokimia mempelajari senyawa-senyawa kimia
yang terdapat dalam tumbuhan, tujuannya untuk
mengidentifikasi komponen kimia, umum ataupun
khusus dalam tanaman, mendeskripsikan efek
utama senyawa yang mungkin mempunyai efek
farmakologi. Fitokima juga
menelaah/menentukan senyawa yang berperan
dalam pengobatan, menentukan apakah dapat
disintesis dan digunakan senyawa murni.
PENDAHULUAN
• Fitofarmasi berhubungan dengan sediaan
bahan alami, meliputi bahan awal baik dalam
bentuk alami (misalnya teh) maupun dalam
bentuk sediaan farmasetik (umpama tingtur).
PENDAHULUAN
• Farmakognosi merupakan cabang yang
penting agar berhubungan dengan identifikasi
tanaman. Pada awalnya melalui bentuk, rasa,
bau yang selanjutnya berkembang
menggunakan pengujian fisiokimia.
• Fitoterapi menggambarkan tentang potensi
dan batasan obat herbal yang digunakan
untuk pengobatan manusia. Obat herbal dapat
direkomendasikan baik untuk penggunaan
sendiri ataupun orang lain oleh praktisi-
praktisi yang kompeten.
Pendahuluan
• Fitoterapi menggambarkan tentang potensi
dan batasan obat herbal yang digunakan
untuk pengobatan manusia. Obat herbal dapat
direkomendasikan baik untuk penggunaan
sendiri ataupun orang lain oleh praktisi-
praktisi yang kompeten.
OBAT TRADISIONAL (OBAT BAHAN ALAM
INDONESIA)
• JAMU
• OBAT HERBAL TERSTANDAR
• FITOFARMAKA
JAMU (Empirical based herbal medicine)
• Obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara
tradisional.
• Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang
jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih.
• Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan
klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
• Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-
puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan
keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan
tertentu
OBAT HERBAL TERSTANDAR (Scientific based
herbal medicine)
• Obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian
bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang,
maupun mineral.
• Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang
lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga
kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun
ketrampilan pembuatan ekstrak.
• Ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-
penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan
berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart
pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut
maupun kronis.
FITOFARMAKA (Clinical based herbal
medicine)
• Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang
dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses
pembuatannya yang telah terstandar,ditunjang dengan
bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.
• Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi
medis untuk menggunakan obat herbal di sarana
pelayanan kesehatan.
• Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat
herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian
secara iLmiah.
PENANDAAN
• PADA PEMBUNGKUS , WADAH, ETIKET DAN
BROSUR OBAT TRADISIONAL HARUS
DICANTUMKAN KATA “JAMU” YANG TERLETAK
DALAM LINGKARAN DAN DITEMPATKAN PADA
BAG. ATAS SEBELAH KIRI
PENANDAAN BERISI INFORMASI TENTANG
• SIRIH HIJAU
menghilangkan bau mulut dan mencegah
kerusakan gigi, untuk Obat batuk, mengobati
Keputihan, Menghentikan saat mimisan