Anda di halaman 1dari 21

Parvovirus pada

Unggas
KELOMPOK 3D ILMU PENYAKIT VIRAL
Contents ofANGGOTA
this template
KELOMPOK
Gusti Agung Ayu Alecia (2009511128)
Indira Laksmi Nandita (2009511129)
I Gede Yoga Sukya Sumantara (2009511130)
Ni Kadek Puspa Dewi (2009511131)
Muhammad Alpaini (2009511132)
Karolina Virgin Dwi S. (2009511133)
A.A.SG Massita Jenika P. (2009511134)
Ni Made Charmenitha A.D.A(2009511135)
I Nyoman Bagus Tri Aribawa (2009511136)
Pendahuluan
Avian parvovirus pertama kali dilaporkan oleh
Kisary et al. (1984), Ia menemukan partikel
virus mirip parvovirus yang menyebabkan
penyakit Derzsy pada angsa.
Avian parvovirus terklasifikasi menjadi 2
yakni: Parvovirus Ayam dan Infeksi
Parvovirus Kalkun.
Etiologi Epidemiologi

Gejala klinis Patologi

Diagnosa Pencegahan
Avian Parvovirus
Parvovirus Ayam dan Infeksi Parvovirus
Kalkun
Parvovirus ayam (ChPV) dan Parvovirus
kalkun (TuPV) adalah anggota genus
aveparvovirus dan berbeda dari
dependoparvovirus yang mempengaruhi
unggas air. Virus ini pertama kali ditemukan
pada awal 1980 an dan telah menjangkau ke
seluruh dunia.
Etiologi
Parvovirus adalah agen etiologi dari berbagai penyakit
manusia dan hewan. pada ayam dengan gejala kekurusan
dan enteropati telah menunjukkan adanya partikel virus di
usus. Terbukti bahwa virus ini memiliki DNA untai
tunggal (ssDNA) dengan fitur khusus untuk mereplikasi
parvovirus secara otonom. Selanjutnya virus ini
diklasifikasikan sebagai chicken parvovirus (ChPV).
Epidemiologi
Spesifitas inang famili parvoviridae
dibagi menjadi dua : densovirinae & Menurut survei terbaru
parvovirinae menunjukkan kejadian ChPV dari
Asia (Korea Selatan dan Cina),
Menurut klasifikasi terbaru subfamili Brasil, Kanada dan Inggris.
parvovirinae dibagi menjadi delapan
genera : amdoparvivirus,
Ditemukan pada unggas muda sejak
Aveparvovirus, Bocaparvovirus,
Copiparvovirus, Dependoparvovirus, usia 4hari.
Erythroparvovirus, Protoparvovirus,
dan Tetraparvovirus Studi prevalensi menunjukkan
bahwa kerentanan burung terhadap
Parvovirus sering dikaitkan dengan parvovirus unggas berkaitan dengan
penyakit gastrointestinal usia.
Gejala Klinis
GEJALA KLINIS

- Penurunan berat badan


- Konversi pakan yang buruk dan gagal pertumbuhan
- Diare berair
- Kelainan bulu
- Peningkatan kematian
Patologi
● Secara histologis diamati Enteritis
catarrhal akut pada usus kecil, serta ● Di antara semua jaringan, usus burung
distensi sedang hingga parah dari kripta yang terkena mengandung beban
usus. parvoviral tertinggi
● Pada ayam pedaging: penyakit enterik, ● Pewarnaan nuklir spesifik parvovirus
lengkungan duodenum, atrofi pankreas, diamati pada sel epitel dan sel inflamasi
dan peradangan mesenterika dari usus kecil pada sampel ayam dan
● Pada burung, (TEM) mengungkapkan kalkun.
adanya partikel mirip parvovirus dalam
kandungan usus.
Lesi patologis Replikasi

Replikasi terjadi di dinding usus. Keberadaan


virus ini di usus unggas yang sehat.
Lesi patologis yang khas dari penyakit ini
termasuk asites, hidroperikardium, hepatitis, Penyeberan : Virus memasuki aliran darah dan
dan miokarditis. mencapai organ target sekunder termasuk hati
dan jantung.

Rentan juga pada organ Limfa


Diagnosa
Diagnosis dengan PCR
Diagnosis dengan salah satu sindrom penyakit produksi biasanya akan didasarkan pada
metrik kinerja yang buruk dari flok . Sejumlah metode molekuler telah digunakan untuk
mendeteksi asam nukleat virus ChPV dan TuPV, seperti reaksi berantai polimerase (PCR)
dan PCR kuantitatif waktu nyata (qPCR). Aveparvovirus telah dideteksi menggunakan
imunohistokimia pada bagian jaringan serta tes ELISA untuk digunakan pada serum.
Genom parvovirus unggas dapat dideteksi tanpa perlu multiplikasi in vitro karena tersedianya metode
deteksi asam nukleat. Metode ini telah dikembangkan untuk mendeteksi aveparvovirus melalui
amplifikasi NS atau/dan gen VP1/2. NS lebih dilestarikan daripada VP1/2, dan dengan demikian
biasanya ditargetkan untuk deteksi berbasis asam nukleat dari virus ini.
Pencegahan
PENCEGAHAN

Saat ini belum ditemukan adanya vaksin untuk parvovirus komersial yang
tersedia untuk unggas

Sehingga langkah pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan


menerapkan biosekuriti dan peternakan yang baik, berupa :
- Penerapan sanitasi yang efektif pada induk dan kawanan ayam
pedaging
- Disinfeksi mesin dan kandang unggas
- Penerapan sistem produksi “all in, all out”
- Hindari ternak yang menderita penyakit parvovirus agar tidak
digunakan untuk pembiakan karena mereka dapat menjadi
ekskretoris infeksi yang persisten.
Thanks!
IT’S TIME TO HAVE A DISCUSSION!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai