Anda di halaman 1dari 10

KONSEP FILSAFAT ILMU

• Manusia,
• Ilmu dan
• Filsafat
KONSEP FILSAFAT ILMU

A. Manusia akan menemukan ilmu dan pengetahuan dari


lingkungannya. Pengenalan hidup itulah sebuah pemikiran
filosofis. Manusia adalah makhluk yg gemar menuntut ilmu dan
berfilsafat. Orang jawa menyatakan ilmu itu kelakone kanthi laku,
artinya ilmu yg tidak ada bukti pelaksanaan adalah mandul. Ilmu
tidak datang dengan sendirinya. Karena berfikir filsafat menjadi
penting untuk mengusai ilmu. Filsafat dan ilmu itu kendaraan
manusia untuk mencapai cita-citanya. Lewat filsafat, manusia
gemar bertanya-tanya yg mengajak mau mempertanyakan
eksistensinya diri dan dunianya. Inilah kesadaran yg tidah dapat
dipandang remeh. Oleh karena itu, melalui pertanyaan filsafati,
ilmu pengetahuan akan berkembang pesat.
• Akal budi manusia yg akan membuka sebuah proses
keilmuaanlebih bermartabat. Proses mencari tahu itu
menghasilkan kesadaran, yg disebut pengetahuan.
Pengetahuan memang kadang-kadang belum tertata. Jika
proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan koheren,
dan cara mendapatkannya dapat dipertanggungjawabkan
lahirlah ilmu pengetahuan.
• Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yg memiliki karakteritik
khusus, yaitu: (1) disusun secara metodis, sistematis dan
koheren (bertalian), dan (2) dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan.
• Prinsip-prinsip metodis dan kejelasan ilmu merupakan
rangkaian berfikir filsafatis. Prinsip metodis dan sistematis, akan
mengajak manusia berfikir secara logis. Bagian filsafat yg paling
mulia yaitu pengetahuan kebenaran yg merupakan sebab dari
segala kebenaran. Kebenaran adalah dunia rasional.
• Secara singkat, filsafat mencakup “segalanya”.
Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu
pengetahuan; disebut “sebelum” karena
semua ilmu pengetahuan khusus mualai
sebagai bagian dari filsafat dan disebut
“sesudah” karena ilmu pengetahuan khusus
pasti menghadapi pertanyaan tentang batas-
batas kekhususannya. Pikiran manusia melalui
ilmu pula yg membuat keraguan tentang
hidup. Pikiran manusia melahirkan ilmu
pengetahuan dan pola-pola berfikir filosofis.
B. Apa itu berfikir filsafat.
• Berfikir filsafat menjadi ciri orang beradab. Masyarakat beradab
(madani) orang mencoba menggunakan akal budi untuk
memecahkan problem. Itulah sebabnya perilaku hidup gemar
berfikir filsafat selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin
tahu tentu didukung oleh sejumlah data yg jelas, akuntabel, dan
valid. Dengan demikian, berfikir filsafat menandai orang yg kritis.
• Menurut Hadiatmaja dan Kuswa Endah (2011:2) bahwa secara
terminalogis atau istilah filsafat adalah pandangan hidup, yaitu
suatu asas atau pendirian yg kebenarannya telah diterima dan
diyakini untuk dijadikan landasan dasar dalam menyelesaikan
masalah-masalah hidup. Filsafat itu sebagai modal ilmu
pengetahuan yg terdalam, ilmu yg menyelidiki segala sesuatu
secara mendalam atau yg sedalam-dalamnya untuk menemukan
inti sejati atau inti mutlak atau esensi atau hakekat.
C. Konsep Filsafat Ilmu
• Filsafat ilmu adalah wahana berfikir kritis. Filsafat ilmu
bukanlah filsafat yg lain, melainkan filsafatnya ilmu. Orang yg
menguasai ilmu, jika tanpa pengetahuan filsafat ilmu,
adakalanya akan keliru pemahamannya.
• Filsafat diambil dari bahsa Yunani, filsufia. Struktur katanya
berasal dari kata filsufien yg berarti mencintai kebijaksanaan.
Filsafat mengandung arti sejumlah gagasan yg penuh
kebijakasanaan. Artinya seseorang dapat disebut berfilsafat
ketika aktif memperoleh kebijaksanaan. Kata filsafat dalam
pengertian ini lebih berarti sebagai imbauan kepada
kebijaksanaan. Atas dasar pendapat ini filsafat ilmu dapat
dirumuskan sebagai usaha untuk menemukan kebijaksanaan
suatu ilmu. Ilmu yg bijak dianggap benar, maka filsafat ilmu
senantiasa mengupayakan kebenaran secara hakiki. Artinya,
filsfat ilmu berusaha meletakan hakekat keilmuan.
C. Fungsi Filsafat Ilmu
• Dengan filsafat ilmu, seharusnya ilmu tidak keruh dan menemui jalan
buntu. Filsafat ilmu seharusnya mempermudah ilmu itu sendiri, sehingga
tidak terjadi tumpang tindih.
• Kegunaan filsafat ilmu, yaitu: (1) sebagai sarana pengujian penalaran
ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah, (2) merupakan
usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan, (3)
memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan, (4) filsafat ilmu
merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu fungsi filsafat
ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi fungsi filsafat keseluruhan,
yakni: (a) sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yg ada, (b)
mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya, (c) memberikan pengertian tentang cara hidup,
pandangan hidup dan pandangan dunia, (d) memberikan ajaran tentang
moral dan etika yg berguna dalam kehidupan, (e) menjadi sumber inspirasi
dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebgainya (Suhandi: 1992).
Kalau demikin filsafat ilmu meiliki multifungsi dalam kehidupan. Filsafat
ilmu menuntun manusia mencapai derajat ilmu pengetahuan.
• Menurut Ismaun (2001) mengemukakan
pendapat fungsi filsafat ilmu adalah
memberikan landasan filsutik dalam memahami
berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu
dan membekali kemampuan untuk membangun
teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa
filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu
sebagai confirmatory theories, yaitu berupaya
mendiskripsikan relasi normatif antara hipotesis
dengan evidensi dan theory of explanation yakni
berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil
atau besar secara sederhana.
E. Kesimpulan
• Dapat dikatakan bahwa dengan belajar filsafat
semakin menjadikan orang mampu menangani
berbagai pertanyaan mendasar manusia yg tidak
terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu. Jadi
fisafat membantu untuk mendalami berbagai
pertanyaan asasi manusia tentang makna relitis
dan lingkup tanggung jawanya. Kemampuan itu
dipelajarinya dari dua jalur yakni secara sistematis
dan historis. Filsafat ilmu telah hidup di kalangan
akabdemisi, menyejarah, dan mengantarkan
manusia semakin arif. Dengan filsafat ilmu,
manusia semakin cerdas menyikapi hidup.
• TERIMA KASIH
• Berfikir filsafat menjadi ciri orang beradab.
Masyarakat beradab (madani) orang
mencoba menggunakan akal budi untuk
memecahkan problem.

Anda mungkin juga menyukai