Anda di halaman 1dari 13

TEORI-TEORI ETIKA

Nama : Riski Putri Amalia


Nim : 201912063
Etika Absolut Vs Etika Relatif

Etika • lain Immanuel Kant dan Jammes Rachels, mendukung paham etika absolut.
Menurut Rachels ada pakok teoritis yang umum dimana ada aturan-aturan

Absolut moral tertentu yang dianut secara bersama-sama oleh semua masyarakat
kerena aturan-aturan itu penting untuk kelestarian masyarakat.

Etika • Joseph Fletcher, mendukung paham etika relatif dan menolak adanya
norma-norma moral umum karena kewajiban moral selalu bergantung

Relatif pada situasi konkrit yang tidak pernah sama dalam kesehariannya
Perkembangan Perilaku Moral

Salah satu teori yang sangat berpengaruh di kemukakan oleh Kohlberg (dalam Atkinson et.al., 1996) dangan
mengemukakan tiga tahap perkembangan moral dihubungkan dengan pertumbuhan usia anak.

 Perilaku moral (moral behavior)

mengikuti kode moral kelompok masyarakat tertentu, sebagai adat kebiasaan atau tradisi.

 Perilaku tidak bermoral (immoral behavior)

gagal mematuhi harapan kelompok sosial tertentu.

 Perilaku diluar kesadaran moral (unmoral behavior)

menyimpang dari harapan kelompok sosial karena ketidakmampuan dalam memahami harapan kelompok sosial.

 Perkembangan moral (moral development)

bergantung pada perkembangan intelektul seseorang


Beberapa Teori Etika

Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai, dan
norma-norma perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik.
Egoisme

a. Egoisme Psikologis
• Bahwa semua tindakan manusia di motivasi oleh kepentingan berkutat diri (selfish). Orang boleh saja yakin
bahwa ada tindakan mereka yang bersifat luhur dan suka berkorban, namun semua tindakan yang terkesan
luhur dan rela berkorban tersebut hanyalah ilusi.

b. Egoisme Etis
• Tindakan yang dilandasi atas kepentingan diri sendiri (self-interest). Dan melandasi munculnya paham ekonomi
kapitalis dalam ilmu ekonomi.
Utilitarianisme

Berasal dari kata Latin utilis, kemudian menjadi kata Inggris utility yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000). Dimana
suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat, ukuran baik
tidaknya suatu tindakan dilihat dari akibat, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan itu. Paham ini disebut juga sebagai
paham teleologis, dimana kata teologis berasal dari kata yunani telos yang berarti tujuan.
 Dentologi

Berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban (Beterns, 2000). Paham ini dipelopori oleh Immanuel Kant
(1724-1804) dan kembali mendapat dukungan dari filsuf abad ke-20, Anscombe dan suaminya Peter Geach (Rachels,
2004). Dimana dikatakan bahwa bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan,
konsekuensi, atau dari akibat dari tindakan tersebut.
Imperative hypothesis Imperative Categories

Perintah-perintah yang bersifat khusus dan harus diikuti Kewajiban moral yang mewajibkan kita tanpa syarat
jika seseorang mempunyai keinginan yang relevan. apapun.
Teori Hak

Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai
dengan hak asasi manusia (HAM), dan sebagaimana dikatakan oleh Bertens (2000) teori hak juga
merupakan suatu aspek dari teori deontologi (kewajiban) karena hak tidak dapat dipisahkan dengan
kewajiban. Pada dasarnya HAM meliputi:

Hak Hukum
Hak yang didasarkan atas sistem hukum suatu negara.

Hak Moral atau Hak yang berkaitan dengan kepentingan individu atau kelompok sepanjang kepentingan individu
Kemanusiaan atau kelompok itu tidak melanggar hak-hak orang lain

Hak Kontraktual Hak yang mengikat individu-individu yang membuat kesepakatan atau kontrak bersama dalam
wujud hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Contoh hak-hak warga negara yang diatur oleh Undang-Undang :

a) Hak untuk hidup


b) Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c) Hak untuk memperoleh keadilan
d) Hak untuk kebebasan pribadi
e) Hak atas rasa aman
f) Hak atas Kesejahteraan
g) Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
h) Hak wanita
i) Hak anak

Prinsip HAM yang dijadikan sebagai acuan bagi pengelolaan Perusahaan Multinasional (PMN)

a) PMN harus menghormati hak semua orang untuk kehidupan, kebebasan, keamanan, dan privasi
b) PMN harus menghormati hal semua orang atas persamaan perlindungan hukum, pekerjaan, pilhan jenis pekerjaan, kondisi kerja yang
sehat dan aman, serta perlindungan untuk memberantas pengangguran dan diskriminasi.
c) PMN harus menghormati kebebasan semua orang atas pemikiran, ilmu pengetahuan agama, ekspresi, dan pendapat, serta komunikasi,
asosiasi dan organisasi damai, serta pergerakan di setiap negara.
d) PMN harus mendukung suatu standar hidup untuk menunjang kesehatan serta kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
e) PMN harus memberikan perhatian khusus dan bantuan bagi ibu dan anak.
Teori Keutamaan (Virtue Theory)

Telah ada sejak zaman dahulu didasarkan pada pemikiran Aristoteles (384-322 SM), teori ini berangkat
dari manusianya ( Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi
berangkat dari pernyataan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki seseorang agar bisa disebut
sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Dimana
karakteristik atau sifat utama dapat didefinisikan sebagai disposisi sifat atau watak yang telah melekat dan
dimiliki oleh seseorang dan memungkinkan dia untuk selalu bertingkah laku yang secara moral bernilai baik.
Teori Etika Teonom

Teori ini dilandasi oleh filsafat Kristen yang mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan
secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah. Perilaku manusia secara moral
dianggap baik jika sepadan dengan kehendak Allah, dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak
mengikuti aturan-aturan perintah Allah sebagaimana telah di ungkapkan dalam kitab suci. .
ETIKA PADA ABAD 20

Arti Kata “Baik” Menurut George Edwar Moore Tatanan Nilai Max Scheller
 Kata baik adalah kunci dari moralitas, 1) Nilai-nilai sekitar enak dan tidak
namun Moore merasa heran tidak satu pun enak
etikawan yang berbicara tentang kata baik
tersebut, seakan-akan hal itu sudah jelas 2) Nilai-nilai vital
dengan sendirinya. Kata baik sebagai nikmat
(kaum hedonis), memenuhi keinginan 3) Nilai-nilai rohani murni
individu (etika egoisme, etika psikologis),
memenuhi kepentingan orang banyak (etika 4) Nilai-nilai sekitar roh kudus
utilitarianisme), memenuhi kehendak Allah
(etika teonom), dan bahkan ada yang
mengatakan kata baik tidak mempunyai arti.
Sebenarnya kata baik adalah baik, titik.
ETIKA PADA ABAD 20

Etika Situasi Joseph Fletcher Pandangan Penuh Kasih Iris Murdoch

Merupakan tokoh yang menentang Menurut Murdoch, yang khas dari


adanya prinsip-prinsip etika yang teori-teori etika pasca Kant adalah
bersifat mutlak. Ia berpendapat bahwa nilai-nilai moral dibuang dari
bahwa setiap kewajiban moral selalu dunia nyata. Teori Murdoch
bergantung pada situasi konkrit. menyatakan bahwa bukan
kemampuan otonom yang
menciptakan nilai, melainkan
kemampuan untuk melihat dengan
penuh kasih dan adil.
ETIKA PADA ABAD 20

Pengelolaan Kelakuan Byrrhus Prinsip Tanggung Jawab Hans Kegagalan Etika Pencerahan
Frederic Skinner Jonas Alasdair Maclntyre
Teori Skinner mengenai Etika tradisional hanya Maclntyre mengatakan
pengelolaan kelakuan dimulai memperhatikan akibat bahwa etika pencerahan
dari pengamantanya bahwa tindakan manusia. Maka, telah gagal karena
dalam ilmu fisika dan ilmu etika tersebut tidak dapat lagi perencanaan atas nama
hayat, manusia telah mencapai menghadapi ancaman global rasionalitas justru telah
kemajuan luar biasa dalam kehidupan didunia ini. Oleh membuang apa yang menjadi
2000 tahun terakhir. Skinner karena itu, Jonas dasar rasionalitas setiap
mengatakan bahwa
menekankan pentingnya ajaran moral, yaitu
pendekatan filsfat nasional dan
dirancang etika baru yang pandangan teleologis tentang
ilmu manusia tdak memadahi
sehingga yang diperlukan
berfokus pada tanggung manusia.
bukanlah ilmu etika, tetapi jawab.
sebuah teknologi kelakuan.
Teori Etika dan Paradigma Hakikat Manusia

• Pokok- pokok pikiran dari berbagai macam teori etika, sebagai berikut:
a. Tampaknya sampai saat ini telah muncul berbagai paham/teori etika.
b. Munculnya beragam teori etika karena adanya perbedaan paradigma, pola pikir, atau pemahaman tentang hidup
sebagai manusia.
c. Hampir semua teori etika yang ada didasarkan atas paradigma tidak utuh tentang hakikat manusia.
d. Semua teori yang seolah-olah saling bertengangan sebenarnya tidaklah bertentangan, jika dilihat seara keseluruhan
merupakan suatu proses evolusi kesadaran diri.

Tantangan Kedepan Etika sebagai Ilmu

• Etika sebagai ilmu mecoba menjelaskan perilaku manusia dalam konteks sebatas makna hidup duniawi umat manusia
dengan mengabaikan sama sekali aspek kesadaran spiritual dalam diri manusia dan hendaknya didasarkan atas
paradigma manusia utuh yang mengutamakan pada integrasi dan keseimbangan pada pertumbuhan PQ, IQ, EQ, dan
SQ, dan kepentingan baik individu, masyarakat serta Tuhan, juga keseimbangan antara tujuan lahiriah dan rohaniah.
• Inti dari hakikat manusia utuh adalah keseimbangan antara hak (teori hak) dengan kewajiban (teori deontologi),
keseimbangan tujuan lahiriah (teori teleologi) dengan rohani (teori teonom), keseimbangan antara kepentingan
individu (teori egoisme) dengan kepentingan masyarakat (teori utilitarianisme), dimana jika ketiga gabungan tersebut
disatukan akan menentukan karakter seseorang (teori keutamaan), dan hidup merupakan proses evolusi kesadaran.
Add a Slide Title - 5

Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai