Anda di halaman 1dari 75

PROTISTA

Tujuan Pembelajaran
 Setelah mempelajari bab ini diharapkan
siswa dapat:
 Mengetahui ciri-ciri protista
 Membandingkan ciri-ciri jamur dan
ganggang.
 Mengklasifikasikan protista berdasarkan
cirinya.
 Mengetahui peranan protista bagi
kehidupan.
Para ahli taksonomi mengajukan
kingdom protista sebagai
penyelesaian dalam mengatur
raksonomi mikroorganisme.
Keputusan ini diambil sebagai jalan
tengah utnuk menentukan kedudukan
takson pada mikroorganisme yang
dianggap “seperti hewan” dan
“seperti tumbuhan”.
 Protista merupakan organisme
eukariotik (inti dan organel sel
memiliki membran).

 Protista merupakan organisme


uniseluler (Protozoa, Euglenophyta)
dan ada juga yang multiseluler
(Phaeophyta, Rhodophyta).
 Kingdom protista terdiri dari semua
eukatiot yang bukan termasuk
tumbuhan, hewan dan fungi.
Termasuk yang unuseluler dan
multiseluler tetapi selnya belum
terpsesialisasi. Protista umumnya
ditemukan di air, melekat pada
substrat atau melayang (plankton).
Protista memiliki ciri mirip :
 Tumbuhan, mampu berfotosinterisi.

 Hewan, perkembangbiakan secara

seksual dengan melakukan


konjugasi.
 Jamur, memiliki siklus hidup

dengan fase muda bersifat seperti


amoeba dan bereproduksi mirip
jamur.
Ganggang dibedakan menjadi
beberapa filum, yaitu:

1. Protista berbuluh cambuk


(Mastigophora)
2. Protista berkeki semu (Sarcodina)
3. Protista bersilia (Chiliophora atau
Ciliata)
4. Protista berspora (Sporozoa)
5. Alga keemasan (Chrysophyta)
6. Alga cokelat (Phaeophyta)
7. Alga merah (Rhodophyta)
8. Alga hijau (Chlorophyta)
9. Alga api (Pyrrophyta)
10. Eugela (Euglenophyta)
11. Jamur lendir
12. Jamur air (Oomycota)
Berdasarkan cara memperoleh makanan,
protista digolongkan menjadi:
 Protista autotrof (yang memiliki klorofil)
mampu berfotosintesis.
 Protista heterotrof. Protista yang menelan
makanan denagncara fagositosis atau
memasukkan melalui mulut sel.
 Protista yang mencerna makanan diluar
sel (ekstraseluler) dan kemudian
menyerap hasil sari-sari makanan.
euglena
PROTISTA MIRIP HEWAN
 Protista mirip hewan dikenal sebagai
Protozoa.
 Protozoa banyak dijumpai di parit,

sawah, sungai, bendungan, air laut


dan bahkan di dalam tubuh organisme.
 Tubuh protozoa terdiri dari satu sel

yang berukuran mikroskopik.


 Perkembangbiakan secara seksual
dengan melakukan konjugasi.
 Perkembangbiakan secara aseksual

dengan membelah diri dan


membentuk spora.
Berdasarkan alat geraknya, protozoa
dikelompokkan menjadi empat filum
yaitu:
1. Rhizopoda atau kaki akar (rhizoid =
seperti akar),
2. Ciliata atau bulu getar

3. Flagellata, bergerak dengan flagela


(bulu cambuk).
4. Sporozoa, tidak mempunyai alat gerak.
Filum Rhizopoda
 Filum Rhizopoda contohnya Amoeba.
 Amoeba memiliki bentuk yang berubah-
ubah, bergerak dengan kaki semu
(pseudopodium), hidup bebas di alam
(misalnya Amoeba proteus) dan yang
hidup parasit (misalnya Entamoeba
histolytica dan Entamoeba ginggivalis).
 Amoeba bergerak dan menangkap
makanannya dengan menggunakan kaki
semu.
 Makanannya berupa bakteri atau bahan
organik lainnya.
 Makanan masuk ke dalam vakuola
makanan untuk dicerna.
 Sisa-sisa makanan berbentuk padatan
dikeluarkan dari sel melalui membran
plasma.
 Amoeba berkembangbiak dengan
membelah diri.
 Proses pembelahan dilakukan secara
langsung yang disebut pembelahan biner.
Vakuola kontraktil
Pseudopodia

Partikel makanan

membran
Vakuola
makanan
Nukleus
Sitoplasma (terdapat
protoplasma)

Gambar Amoeba
PEMBELAHAN BINER
Filum Ciliata
 Contoh filum Ciliata adalah Paramecium
(disebut hewan sandal, karena bentuknya
menyerupai telapak sandal).
 Paramecium bergerak di dalam air dengan
menggunakan silia (bulu getar).
 Paramecium berkembang biak secara
seksual dan aseksual. Perkembangbiakan
seksual dilakukan melalui
konjugasi.Perkembangbiakan aseksual
dengan membelah diri.
Paramecium
Filum Flagellata
 Contoh Flagellata adalah Trypanosoma.
 Trypanosoma hidup parasit di dalam

darah manusia dan vertebrata lainnya


yang mengakibatkan penyakit tidur.
 Penyakit tidur ditularkan melalui

gigitan lalat tse-tse. Penyakit tidur


banyak terjadi di negara-negara Afrika.
 Trypanosoma berkembang biak dengan

membelah diri.
Trypanosoma
Filum Sporozoa
 Contoh Sporozoa adalah Plasmodium yang
hidup parasit di tubuh manusia dan
menyebabkan penyakit malaria.
 Makanannya adalah sel darah merah
(eritrosit).
 Inang perantaranya adalah nyamuk
Anopheles.
 Plasmodium berkembang biak secara
seksual dan aseksual.
 Sel gamet jantan disebut mikrogametosit
(mikro=kecil, gametosit=sel kelamin),
sedangkan sel gamet betina disebut
makrogametosit (makro=besar).
 Peleburan gamet jantan dan betina
dilakukan di dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
 Perkembangbiakan aseksual terjadi dengan
pembentukan spora.
 Perkembangbiakan seksual dengan
pembentukan gamet.
Plasmodium
Macam macam plasmodium
plasmodium
Tabel Klasifikasi Protozoa
No Filum Ciri-ciri

1. Rhizopoda Alat gerak: berkaki semu yang disebut


pseudopodium. Bentuknya tidak tetap.

2. Ciliata Alat gerak: bulu getar yang disebut silia.

3. Flagellata Alat gerak: bulu cambuk yang disebut


flagela.

4. Sporozoa Tidak memiliki alat gerak, menghasilkan


spora, hidup parasit.
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
 Protista mirip tumbuhan dikenal sebagai
ganggang atau alga.
 Dikatakan mirip tumbuhan karena
berklorofil tetapi tidak berakar, berbatang,
ataupun berdaun.
 Ganggang merupakan organisme
uniseluler atau multiseluler berbentuk
benang.
 Ganggang dibedakan menjadi beberapa
filum, yaitu:
1. Filum ganggang keemasan (Chrysophyta)
2. Filum Euglenophyta
3. Filum ganggang cokelat (Phaeophyta)
4. Filum ganggang merah (Rhodophyta)
5. Filum ganggang hijau (Chlorophyta)
Filum Ganggang Keemasan
(Chryssophyta)
 Ganggang keemasan banyak dijumpai di atas
permukaan tanah yang lembab dan terlihat
berwarna kuning keemasan
 Ganggang keemasan adalah uniseluler
berbentuknya menyerupai perahu dan dapat
bergerak, misalnya diatom dan Navicula.
 Diatom disebut pula sebagai ganggang kersik
karena dinding selnya mengandung asam kersik
(silikon).
 Kandungan Pigmennya: klorofil, karotenoid,
fukoxantin.
Dinobryon
Filum Euglenophyta
 Euglenophyta merupakan uniseluler,
misalnya Euglena viridis
 Euglena banyak dijumpai di air tawar,

misalnya kolam, sawah, parit


 Bentuknya lonjong, memiliki cambuk

(flagel), bintik mata, dan berwarna


hijau karena berklorofil.
 Organisme ini bergerak aktif seperti
hewan, tetapi berfotosintesis seperti
tumbuhan.
 Euglena berkembang biak dengan cara

membelah diri.
Kloroplas

Nukleus
Flagela Nukleolus

Plastida

Tempat menyimpan
polisakarida dari
fotosintesis
Foto reseptor Vakuola
kontraktil
Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
 Ganggang cokelat merupakan multiseluler
yang umumnya hidup di perairan pantai
beriklim dingin

 Ada juga yang hidup di air tawar. Contoh


ganggang cokelat adalah Laminaria dan
Sargassum.

 Mengandung pigmen: klorofil, karotenoid,


fukoxantin.
Sargassum Fucus
Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)

 Ganggang merah merupakan multiseluler


yang memiliki pigmen fikobilin, yang
terdiri dari fikoeritrin (merah) dan
fikosianin (biru).
 Contoh ganggang merah adalah Euchema
gracilis, yang bermanfaat untuk membuat
agar-agar.
ulva
Gelidium sp
Gracilaria sp
Laminaria
 Ganggang merah yang lain berguna untuk
industri kosmetika, cat, es krim, yoghurt,
dan bahan campuran untuk cokelat
batangan.
 Mengandung pigmen:klorofil, karotenoid,
fikobilin.

Euchema Palmaria
Eucheuma spinosum
Turbinaria
Alga hijau/ Clorella
spirogyra
Filum Ganggang Hijau
 Ganggang hijau merupakan organisme
eukariotik, uniseluler berbentuk benang,
dan ada yang multiseluler mirip
tumbuhan tingkat tinggi
 Ganggang hijau mempunyai kloroplas
berbentuk spiral berisi klorofil.
 Pusat pembentukan zat tepung pada
kloroplas disebut porenoid.
 Ganggang hijau dijumpai di air tawar,
air laut, di tanah becek, di atas batu,
dan di kolam yang berwarna kehijauan.
 Mengandung pigmen: klorofil, dan
karotenoid
 Ganggang hijau berkembang biak
secara kawin dan tak kawin.
 Perkembang biakan secara kawin yaitu
dengan konjugasi, misalnya Spirogyra.
 Perkembangbiakan secara tak kawin
(aseksual atau vegetatif) yaitu dengan
membelah diri dan fragmentasi
 Contoh ganggang hijau ialah Chlorella,
Spirogyra, dan Volvox.

Chlorella
Flagel

Vakuola
kontraktil

Mitokondria Nukleus

Dinding sel Sitosol

Golgi
Kloroplas

Granula

Pirenoid yang dikelilingi


granula

Chlamydomonas
Konjugasi Spirogyra
 Proses konjugasi dimulai dengan
menempelnya dua benang Spirogyra
 membentuk saluran konjugasi yang
menghubungkan kedua sel
 Plasma sel dari benang yang satu pindah ke
sel yang lain, kemudian melebur
 Hasil peleburan berupa zigot yang akan
membentuk spora dinamakan zigospora.
 Zigospora tumbuh menjadi Spirogyra baru.
Spirogyra
PROTISTA MIRIP JAMUR
 Protista ini memiliki fase bergerak
seperti amoeba, tidak berklorofil
tetapi cara reproduksinya mirip
jamur.
 Misalnya jamur lendir (Myxomycota)

dan jamur air (Oomycota).


Jamur Lendir (Myxomycota)
 Disebut jamur lendir karena bentuknya
menyerupai lendir yang sering terdapat
pada sampah kayu lapuk, dan serasah
daun di hutan.
 Lendir tersebut merupakan protoplasma
tanpa dinding sel.
 Jika sudah cukup tua, muncul bentukan
menjulur ke atas dari lendir tersebut dan
membentuk spora.
 Spora dapat tersebar oleh angin dan jika
sampai ke tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi jamur lendir baru.
Jamur Air (Oomycota)
 Disebut jamur air karena hidupnya di air,
misalnya di dalam tubuh serangga.

 Jamur ini membentuk spora kembara


(zoospora) contohnya Saprolegnia.
Jamur air (Oomycota) Jamur air (Oomycota)

Dydimium iridis Myxomycota Lycogala epidendrum(Myxomycota)


SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai