Anda di halaman 1dari 26

JENIS PENELITIAN KUALITATIF

1. PENELITIAN FENOMENOLOGI

2. PENELITIAN GROUNDED THEORY

3. PENELITIAN ETNOGRAFI

4. PENELITIAN STUDI KASUS

5. PENELITIAN NARATIF
PENDEKATAN dalam PENELITIAN KUALITATIF

PENDEKATAN TOKOH PENGERTIAN


FENOMENOLOGI Edmund Husserl Memberikan deskripsi, refleksi, interpretasi
dan modus riset yang menyampaikan
intisari dari pengalaman kehidupan
individu yang diteliti

GROUNDED Barney Glaser Menemukan dimensi-dimensi baru yang


THEORY berasal dari proses sosial dari berbagai
fenomena kehidupan manusia

ETNOGRAFI Menjelaskan tentang pola budaya atau


perilaku individu dalam latar sosial dan
kelompok tertentu

STUDI KASUS Mempelajari fenomena khusus yang terjadi


saat ini dalam suatu sistem yang terbatasi
oleh waktu dan tempat
1. PENELITIAN FENOMENOLOGI
PENDEKATAN FENOMENOLOGI
PENGERTIAN
Memberikan deskripsi, refleksi, interpretasi dan modus riset yang menyampaikan
intisari dari pengalaman kehidupan individu yang diteliti

Berkontribusi mendalami berbagai perilaku, gagasan dan tindakan masing-


masing individu terhadap dunia kehidupannya melalui sudut pandangnya yang
diketahui dan diterima secara benar

Pengalaman : bersifat universal yang dialami oleh seorang individu terhadap suatu
fenomena yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari

Pengalaman Individu : berbagai persepsi individu tentang keberadaannya di


dunia, kepercayaan, nilai-nilai yang dimilikinya tentang sesuatu dari sudut
pandangnya
Fokus : memahami keunikan, realitas kehidupan berbeda, respon unik dan
interaksinya dan mengeksplorasi makna dan arti fenomena tersebut

Tujuan : mendeskripsikan, menginterpretasikan dan analisis secara mendalam,


lengkap dan terstruktur untuk memperoleh intisari pengalaman hidup tersebut
dalam bentuk cerita, narasi dan perkataan masing-masing individu
PENDEKATAN FENOMENOLOGI

Jenis Pendekatan

Transenden : berbagai pengamalan yang universal, memberikan gambaran secara


utuh apa dan bagaimana partisipan mengalami situasi dan fenomena yang
dialaminya berdasarkan sudut pandang partisipan

Linguistik : berfokus perspektif bahwa bahasa dan wacana sarana menyampaikan


hubungan antara pemahaman, budaya, riwayat sejarah, indetitas dan kehidupan
manusia

Hermeneutik : pendekatan temuan risetnya tidak murni hasil deskripsi tapi lebih
merupakan interpretasi peneliti
PENDEKATAN FENOMENOLOGI

PERAN PENELITI • Kemampuan menciptakan kesempatan


partisipan membagi pengalamannya
• Berkomunikasi dengan jelas dan nyaman
bercerita
• Harus mengenal karakter partisipannya

KEGIATAN • Bracketing : mensupresi, mengurung, menyimpan


berbagai asumsi, pengetahuan, keyakinan yang
dimiliki peneliti tentang fenomena. Akibatnya bisa
memperoleh data yang alamiah dan ungkapan
langsung partisipan.
• Intuisi : secara utuh mengenali dan memahami
fenomena dengan mengeksplorasi pengalaman
partisipan
• Analisis : mengidentifikasi dan menganalisis data.
Membaca, mengidentifikasi, mengelompokkan,
menuliskan pola hubungan dan mendeskripsikan data
• Deskripsi dan Interpretasi : menuliskan deskripsi dan
interpretasi dalam bentuk hasil temuan
STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN IBU
DALAM MERAWAT BAYI PREMATUR

Mendapatkan Gambaran Arti dan Makna


Pengalaman Ibu Merawat Bayi Prematur

• Teridentifikasi persepsi ibu terhadap bayi prematur

• Respon ibu terhadap bayi prematur yang dimilikinya

• Makna pengalaman ibu merawat bayi prematur

• Dukungan dan Hambatan merawat bayi prematur

• Harapan ibu terhadap pelayanan kesehatan bayi


prematur
2. PENELITIAN GROUNDED THEORY
PENDEKATAN GROUNDED THEORY
PENGERTIAN
Menemukan dimensi-dimensi baru dari proses sosial dari berbagai fenomena kehidupan
manusia.

Mempelajari fenomena sosial kehidupan manusia yang berasal dari interaksi simbolis yaitu
mempelajari interaksi manusia dan berusaha memahami perilaku dan bahasa individu
dengan memberikan makna dari simbol-simbol tersebut

Field Research : peneliti melakukan penelitiannya pada lokasi alamiah/alam terbuka


seperti rumah sakit, klinik

Tujuan : menghasilkan suatu konsep baru, hipotesis, teori baru atau suatu alur proses
sosial yang langsung berasal dari data yang dihasilkan dari berbagai pengalaman
partisipan.
Produk Akhir : konsep, hipotesis atau teori baru yang diperkuat dar data catatan lapangan.

Teori dan konsep yang dihasilkan dapat menjelaskan eksplorasi sosial yang terjadi melalui
interaksi sosial, aksi atau interaksi perilaku individu di dalam masyarakat .
PENDEKATAN GROUNDED THEORY

CIRI 1. Memiliki tujuan utama menghasilkan konsep, hipotesis


atau teori

2. Pengumpulan dan analisis data yang dihasilkan lebih


terstruktur
3. Peneliti tidak memiliki banyak asumsi tentang teori yang
ada
4. Hasil analisis dihasilkan melalui proses inti dari
mengumpulkan data yang disertai melakukan
perbandingan berdasarkan teori dan konstruk

5. Dilakukan dengan proses sampling teoritis


6. Hasil berupa konseptulisasi hipotesis, konsep dan teori
baru
PENDEKATAN GROUNDED THEORY

SAMPEL • Purposive Sampling

PERAN PENELITI • Kemampuan interpersonal, keterampilan observasi,


analisis tinggi, menulis yang baik

PENGUMPULAN DATA • Variasi metode


GROUNDED THEORY

MAKNA PROFESIONALISME PERAWAT


DALAM PERSPEKTIF PASIEN

• Memahami makna perawat yang profesional ditinjau dari


perspektij pasien

• Peneliti berusaha menemukan dimensi-dimensi yang


tercakup dalam pengertian perawat yang profesional, dan
perilaku yang horus dikembangkan oleh perawat yang
profesional.

• Apa makna perawat yang profesional bagi pasien ?

• menemukan dimensi-dimensi yang tercakup dalam


pengertian perawat yang professional, dan perilaku yang
harus dikembangkan oleh perawat yang professional.
3. PENELITIAN ETNOGRAFI
PENDEKATAN ETNOGRAFI

PENGERTIAN
Penelitian lapangan  Ssecara mendalam  keterlibatan langsung peneliti  Pada
masyarakat yang ditelitinya  Mengambil satu kelompok sosial tertentu sebagai kasus.

Secara tradisional  kelompok sosial = sebuah suku bangsa  deskripsi mengenai


masyarakat dan budaya suatu suku bangsa tertentu.

Kajian kasus  Hidup bersama masyarakat yang diteliti dalam waktu yang cukup lama
(bulanan, tahunan)  Pendekatan holistik-integratif, thick description, native’s point of
view

Thick Description adalah penggambaran yang mendalam meliputi memahami, memaknai,


dan menjelaskan (bukan sekedar mengamati) fenomena, kejadian, gagasan, kebiasaan
sosial atau apa saja (agama, politik, dan sebagainya) yang mengutamakan kedalaman data
dari berbagai aspek dari fenomena itu, yang sering kali aneh, tidak beraturan, dan tidak
eksplisit. 

Native’s Point of View (menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat dengan sudut
pandang masyarakat itu sendiri)
PENDEKATAN ETNOGRAFI

SAMPEL • Kelompok Tertentu

PERAN PENELITI • Berpartisipasi penuh dengan waktu yang cukup


lama

PENGUMPULAN DATA • Variasi metode


STUDI ETNOGRAFI

Ketika perawat dihadapkan dengan klien yang


berbeda budaya, maka perawat profesional tetap
memberikan asuhan keperawatan, demi terpenuhinya
kebutuhan dasar klien tersebut. Perawat professional
akan berfikir kritis dalam menangani hal tersebut.

Penting memperhatikan keanekaragaman budaya


dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan
kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh
perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural
shock.
STUDI ETNOGRAFI
(Lanjutan)

Cultural shock dialami klien dalam kondisi dimana perawat tidak


mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan
kepercayaan. Dapat menyebabkan munculnya rasa
ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami
disorientasi.

Saat klien mengalami nyeri. Seseorang mengungkapkan rasa


nyerinya dengan berteriak/ menangis. Perawat terbiasa bila merasa
nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak/ menangis
dianggap tidak sopan, maka mendapati klien menangis/berteriak,
perawat memintanya bersuara pelan / berdoa / memarahi pasien
karena mengganggu pasien lainnya.

Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada
penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
4. PENELITIAN STUDI KASUS
PENDEKATAN STUDI KASUS
PENGERTIAN
Mempelajari fenomena khusus yang terjadi saat ini dalam suatu sistem yang terbatasi oleh
waktu dan tempat

Kekhususan : mempelajari kasus terkini , kehidupan nyata yang berlangsung

Jika Kasus Tunggal : kasus khusus dan memiliki keunikan

Jika Kasus Multipel : kasus tersebut dibandingkan satu sama lain


Karakteristik : memperoleh pemahaman yang utuh dan terintegrasi mengenai interrelasi
berbagai fakta dan dimensi dari kasus khusus yang ditelitinya

Dipresentasikan dengan pemahaman yang mendalam oleh peneliti, sehingga wajib


mengumpulkan berbagai sumber melalui wawancara, observasi, pengumpulan dokumen
dan material audiovisual
JENIS PENDEKATAN STUDI KASUS

KASUS TUNGGAL INSTRUMENTAL :

Mempelajari satu kasus tunggal. Kasus yang dipelajari merupakan kasus umum yang
terjadi saat ini dengan batasan waktu dan tempat terjadinya kasus tersebut untuk
mengilustrasikan dan menggenerelasikannya

KASUS MULTIPEL :

Sama dengan kasus tunggal, hanya kasus yang dipelajari lebih dari satu dengan
karakteristik yang sama. Masing-masing kasus akan dibandingkan satu sama lainnya

KASUS INTRINSIK :

Mempelajari kasus secara utuh, terutama pada kasus-kasus yang tidak biasa atau situasi
yang unik. Hasil studi ini tidak mengharuskan menghasilkan konsep atau teori dan tanpa
perlu melakukan generalisasi pada hasil yang ditemukannya
PROSEDUR MELAKUKAN STUDI KASUS

Menentukan kasus yang akan dipelajari dan berusaha memberikan pemahaman


mendalam dari kasus yang akan diteliti

Mengidentifikasi kasus yang telah ditentukan sebelumnya yang dapat diidentifikasi


secara jelas baik dari waktu kejadian maupun tempat kejadian, kemudian
mengidentifikan apakah kasus instrumental atau intrinsik

Melakukan pengumpulan data dengan berbagai cara, baik melalui observasi, wawancara,
dan penelusuran dokumen dan material audiovisual

Melakukan analisis data secara holistik atau melakukan analisis data yang dilekatkan
pada aspek yang dianggap spesifik dari kasus yang diteliti

Melakukan interpretasi, yaitu peneliti melaporkan intisari dari kasus yang diteliti
PERBEDAAN PENDEKATAN
KARAKTERISTIK FENOMENOLOGI GROUNDED ETNOGRAFI STUDI KASUS
THEORY
FOKUS Pemahaman esensi Mengembangkan Menjabarkan dan Deskripsi dan
dari pengalaman teori interpretasi suatu analisis mendalam
kelompok sebuah/beberapa
kasus

SUMBER DATA Primer : Rekaman Primer : wawancara, Primer : Observasi, seleksi sejumlah
suara, wawancara observasi partisipan catatan lapangan, kecil kasus
mendalam dgn dan nonpartisipan, wawancara
partisipan kecil, catatan lapangan, Primer : observasi,
literatur dgn sampel tertentu. Sekunder : catatan lapangan,
dokumen, catatan, wawancara
Sekunder : puisi, Sekunder : foto, peta
seni, film komparasi kejadian, Sekunder :
pengalaman dokumen, catatan
personal

ANALISIS DATA Pernyataan Koding , Deskripsi kelompok, Deskripsi kasus,


bermakna, unit membangun tema kasus, koding,
makna, deskripsi konsep, memo, ringkas data,
tektual, struktural, diagram, menginformasikan
ensensi pemahaman rinci
dan perbandingan
analiss kontekstual,
faktor, peristiwa
atau kondisi
5. PENELITIAN NARATIF
Narrative (narasi) adalah suatu metode penelitian di dalam ilmu-ilmu sosial.
Inti dari metode ini adalah kemampuan untuk memahami identitas dan
pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi)
yang ia dengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari.

Studi tentang cerita  Muncul sebagai catatan sejarah, sebagai novel fiksi,
seperti dongeng, sebagai autobi-ographies, dan genre lainnya.

Cerita ditulis melalui proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu
secara langsung dengan pelaku melalui wawancara. 

Penelitian naratif mempunyai banyak bentuk dan berakar dari disiplin


(ilmu) kemanusiaan dan sosial yang berbeda.
Penelitian naratif biasanya digunakan ketika peneliti ingin membuat
laporan naratif dari cerita individu.

Peneliti membuat ikatan dengan partisipan dengan tujuan supaya


peneliti maupun partisipan merasa nyaman.

Bagi partisipan berbagi cerita akan  merasa ceritanya itu penting dan
merasa didengarkan.

Penelitian naratif juga digunakan ketika cerita memiliki kronologi


peristiwa.

Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita individu)


daripada gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti
dalam etnografi, atau teori-teori umum dan abstrak, seperti
dalam grounded theory.

Anda mungkin juga menyukai