Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Imas Roro Ayu Sekar Tyasari
20409021013
Identitas Pasien
Nama : Tn. MZ
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43th
Alamat : Pagongan
Pekerjaan : Buruh bangunan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Anamnesis
Autonamnesis pada tanggal 8 Desember
2021, pukul 11.30 di Poliklinik Mata
RSUD Kardinah Tegal
Keluhan Utama
Mata kanan merah dan nyeri
sejak 1 hari yang lalu
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Satu hari yang lalu mata kanan pasien terkena adukan semen dan tidak langsung dibilas
dengan air. Pasien mengeluhkan mata merah, nyeri, cekot-cekot, perih dan sering keluar
belekan pada mata sebelah kanan. Pasien mengaku jika mata sebelah kanan buram dan merasa
silau jika terkena cahaya, mual/muntah (-), kesulitan membuka mata (-), melihat pelangi
disekitar mata (-).
Pasien mengatakan jika keluhan tersebut sudah diobati dengan membeli obat racikan di
apotek, tetapi keluhan tidak membaik. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala dan susah tidur.
Anamnesis
Kesadaran TD RR Suhu
Compos mentis 110/80 mmHg 80x/menit 36,2°c
Status Oftamologi
OD OS
Gerakan baik ke segala arah Pergerakan bola mata Gerakan baik ke segala arah
Hiperemis (+), edema (+), Palpebra dan konjungtiva Hiperemis (-), edema (-)
sekret (+)
Seidel test (-) tes fluoresein Kornea Dalam, jernih
(+), defek (+), infiltrat (+),
jaringan nekrotik (+), batas
tegas
Sulit dinilai, keruh, hipopion COA Jernih
(+)
Sulit dinilai Pupil Bulat, isokor, refleks cahaya
(+)
Sulit dinilai Iris Warna cokelat
OD
Ad vitam : ad malam
Ad functionam : ad malam
Ad sanationam : ad malam
OS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Analisis Kasus
1. Pasien merasakan mata merah, nyeri, cekot-cekot, perih dan sering keluar belekan pada
mata sebelah kanan. Pasien mengaku jika mata sebelah kanan buram dan merasa silau jika
terkena cahaya gejala ulkus kornea
2. Pasien merasa silau jika terkena cahaya, mual/muntah (-), melihat pelangi disekitar mata
(-) menyingkirkan glaukoma
3. Kesulitan membuka mata (-) menyingkirkan endoftalmitis
4. Pasien mengatakan jika terkena adukan semen dan tidak langsung dibilas faktor
predisposisi ulkus kornea
5. Pada pemeriksaan fisik didapatkan mata kanan visus (OD) 1/300 terjadi penurunan visus
kemungkinan ada gangguan di media refrakta atau gangguan saraf
1
Tinjauan Pustaka
KORNEA
Lapisan depan bola mata, transparan, avaskular.
Tebal 550µm, diameter horizontal 11,75mm dan
diameter vertikal 10,6mm. Lapisan kornea
meliputi:
● Lapisan epitel
● Lapisan bowman
● Stroma
● Membrane descemet
● Lapisan endotel
ULKUS KORNEA
Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian
jaringan kornea yang ditandai dengan infiltrat supuratif
disertai dengan defek kornea menggaung.
EPIDEMIOLOGI
Faktor predisposisi
Trauma, lensa kontak, jamur dan
penggunaan obat imunosupresif.
2
Ulkus Infeksi
Etiologi
Infeksi Virus
Paling sering dijumpai oleh karena
virus herpes simplex. Bentuk khas
dendrit diikuti vesikel-vesikel
dilapisan epitel jika pecah akan
menimbulkan ulkus. Jelas diwarnai
dengan fluoresin dengan benjolan
diujungnya.
Etiologi
Infeksi Jamur
Infeksi Acanthamoeba
Ketajaman penglihatan
mata merah ringan hingga berat,
Tes refraksi
fotofobia, penglihatan menurun
disertai sekret. Pemeriksaan slit-lamp
Keratometri (pengukuran kornea)
adanya riwayat trauma, benda asing,
Respon reflek pupil
abrasi, adanya riwayat penyakit
kornea, penyakit sistemik seperti Harus diperhatikan perjalanan pantulan cahaya
saat menggerakan cahaya di atas kornea.
diabetes. Dengan cara ini terlihat daerah kasar yang
Perlu juga ditanyakan riwayat menandakan adanya defek epitel
pemakaian obat topikal karena Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala
kortikosteroid mungkin telah obyektif berupa adanya injeksi siliar,
kornea edema, terdapat infiltrat, hilangnya
dipakai dan dapat menjadi jaringan kornea. Pada kasus berat dapat
predisposisi bagi penyakit bakteri, terjadi iritis yang disertai dengan hipopion.
jamur, atau virus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES FLUORESIN PewarnaanGRAM - KOH
Ulkus kornea akan memberikan kekeruhan Biasanya kokus gram positif,
berwarna putih pada kornea dengan stafilokokkus aureus dan streptokok
pneumoniakan memberikan gambaran ulkus
defek epitel yang bila diberi pewarnaan
yang terbatas, berbentuk bulat atau
fluoresein akan berwarna hijau lonjong, berwarna putih abu-abu pada
ditengahnya. anak ulkus yang supuratif.
Pemeriksaan jamur dilakukan dengan
sediaan hapus dengan menggunakan
larutan KOH.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KULTUR
Kultur bakteri biasanya dilakukan pada semua kasus pada saat kunjungan pertama.
Kultur untuk jamur, acanthamoeba, atau virus dapat dikerjakan bila gambaran klinis
nya khas atau bila tidak ada respon terhadap terapi infeksi bakteri.
Penatalaksanaan
• Sulfas Atropine sedatif untuk • Kauterisasi
menghilangkan rasa sakit, menurunkan • Keratoplasti
tanda-tanda radang
• Antibiotik diberikan sesuai dengan
bakteri penyebab atau spektrum luas
• Anti Jamur disesuaikan jenis jamur
• Anti Viral untuk herpes zooster
pengobatan bersifat simtomatik
diberikan steroid topikal
Prognosis
Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat
lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya dan
ada tidaknya komplikasi.
Hipopion
Hipopion adalah pus steril yang terdapat pada bilik
mata depan.
Etiologi
• Ulkus kornea iris dan badan siliar mengalami peradangan dan timbulah
kekeruhan di cairan bilik mata depan disusul
dengan terbentuknya hipopion
• Uveitis anterior Peradangan dari iris dan badan siliar menyebabkan
penurunan permeabilitas dari blood-aqueous barrier sehingga terjadi
peningkatan protein, fibrin dan sel radang dalam cairan aqueous
• Trauma Corpus alienum, toxic lens syndrome, post operasi.
Gejala Klinis