TERAPAN
Kelompok 3 A Indralaya
01 Arus Listrik
02 Hukum Ohm
Arus listrik dapat timbul saat terjadi beda potensial dalam rangkaian
penghantar atau biasa disebut beda potensial antara dua titik.Semakin besar
perbedaan yang ada maka nilai arus listrik yang terjadi juga semakin besar.
Ini merupakan arus searah. Arus yang mengalir dari titik dengan tegangan tinggi
ke titik bertegangan rendah (kutub positif menuju negatif). Arus listrik seperti ini
bisa kita temukan di baterai atau aki.
Pengertian arus listrik AC (bolak-balik) adalah arus yang mengalir tidak konsisten
(berubah seiring garis waktunya). Jenis arus ini banyak kita jumpai dalam listrik hasil
generator yang bersumber dari induksi.
Hambatan Arus Listrik
R = V/I
V = Tegangan
I = Arus.
CONTOH SOAL ARUS LISTRIK
Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 10 Ohm
dan 20 Ohm. Tentukan kuat arus bila beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut adalah 30 Volt?
Diketahui:
Jawaban :
Rangkaian Seri = 10 + 20
I= V/R
I= 30/30
I= 1 A
Jadi, Kuat arus listrik (I) suatu rangkaian tersebut adalah 1 Ampere
HUKUM
OHM
Bunyi Hukum Ohm
Rumus
Hukum Ohm
Oleh: Georg Simon Ohm
Keterangan:
Dari rumus tersebut diketahui bahwa
V = Tegangan (volt)
hukum ohm merupakan hukum yang
I = Kuat Arus (A)
menunjukkan hubungan antar
R = Hambatan (Ω)
tegangan, kuat arus, dan hambatan
listrik.
Kuat Arus Listrik
Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu
penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan
arah dengan arah gerak elektron yaitu mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif.
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang Jika ditinjau dari hukum ohm yang juga menyatakan
bahwa pada tegangan yang konstan, jika nilai
mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan tahanan diperkecil maka akan diperoleh arus yang
waktu. Jika dalam waktu t mengalir muatan listrik lebih kuat, begitu juga sebaliknya. Maka kuat arus
sebesar Q, maka kuat arus listrik I adalah: listrik dapat dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
Keterangan:
I = Kuat arus listrik (Ampere)
I = Kuat arus listrik (Ampere)
Q = Muatan listrik (Coulomb)
V = Tegangan (volt)
t = Waktu (sekon)
R = Hambatan (Ω)
Beda Potensial atau Tegangan Listrik
Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke
kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif,
dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif. Beda
potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka disebut gaya gerak listrik
dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit. Tegangan listrik dapat diukur dengan
voltmeter.
Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik. Resistor memiliki sifat menghambat arus listrik.
❖ Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga muatan yang sama
harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa resistor itu terhubung secara seri.
❖ Dua resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga beda potensial yang sama
antara keduanya yang dikatakan bahwa mereka dihubungkan secara paralel.
Contoh Soal Perhitungan Hambatan
Berapa hambatan sebuah lampu mobil yang melalui kuat arus 2,50 A dan mengalir dengan tegangan 12,0 V?
Diketahui : I = 2,50 A , V = 2,0 V
Ditanya :R=?
Jawab :
Sesuai dengan materi hukum ohm yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusnya adalah:
Pada gambar diatas dapat diperhatikan sebuah silinder seragam dengan panjang L dan luas
penampang A Resistansi listrik silinder R adalah berbanding lurus dengan panjangnya L.
Semakin panjang silinder, semakin banyak tumbukan yang terjadi dengan atomnya, semakin
besar hambatannya. Semakin besar diameter silinder, semakin banyak arus yang dapat
dibawanya (sekali lagi mirip dengan aliran fluida melalui pipa).
Untuk suatu bentuk tertentu, hambatannya tergantung pada bahan penyusun benda tersebut.
Bahan yang berbeda menawarkan ketahanan yang berbeda terhadap aliran muatan.
Resistansi (R) dari silinder homogen dengan panjang L, luas penampang A , dan
terbuat dari bahan dengan resistivitas (ρ), dirumuskan dengan :
R = Resistansi (Ohm)
ρ = Resistivitas (Ohm.m)
L = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)
Maka dari rumus tersebut disimpulkan bahwa resistivitas (ρ) suatu zat terhadap resistansi
(R) suatu benda berbanding lurus.
Resistivitas (p) adalah sifat intrinsik suatu bahan, tidak
Resistivitas semua bahan tergantung pada suhu. Resistivitas bervariasi dengan perubahan
suhu T seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Dimana po adalah resistivitas asli dan adalah koefisien temperatur dari resistivitas, tanda
positif diatas untuk logam yang berarti resistivitasnya meningkat dengan suhu.
BERIKUT TABEL VARIASI SUHU TERHADAP
RESISTANSI SUATU BAHAN:
P = Daya Listrik
Mengakui bahwa arus adalah I = q/t (perhatikan bahwa △t = t di sana), daya listrik menjadi :
Dimana :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)
Contoh Perhitungan Daya Listrik
Seperti yang terlihat pada rangkaian di samping kanan hitunglah Daya
Listrik yang dikonsumsi oleh Lampu Pijar tersebut. Yang diketahui dalam
rangkain dibawah ini hanya Tegangan dan Hambatan.
Penyelesaian :
Diketahui :
V = 24V R = 3Ω
Ditanya : P = ?
Jawab :
P = V2/R
P = 242 V / 3Ω
P = 576 V / 3Ω
P = 192W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.
Dalam contoh kasus di atas, variabel yang diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R),
jadi kita tidak dapat menggunakan Rumus dasar daya listrik yaitu P=VI, namun kita dapat
menggunakan persamaan berdasarkan konsep Hukum Ohm untuk mempermudah
perhitungannya.
Hukum Ohm :
V=IxR
Jadi, jika yang diketahui hanya Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja.
P=VxI
P = (I x R) x I
P = I2R dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik
Sedangkan penjabaran rumus jika diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan
(R) saja.
P=VxI
P = V x (V / R)
P = V2 / R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik
THANK YOU!
Any Question?