Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam.
Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass, kolam semi permanen, dan
permanen (tembok bersemen). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan
yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit.
2. Pemeliharaan induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur
dan sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan
pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan
lingkungan, media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat
di dalam wadah pemeliharaan. Ciri-ciri induk ikan lele siap memijah adalah calon induk
jantan dan betina terlihat mulai berpasang-pasangan dan kejar-kejaran.
2) Pembenihan Buatan
Setelah indukan lele dipijahkan biasanya akan menghasilkan telur. Telur hasil pemijahan
menempel pada serabut kakaban. Kakaban diletakkan dengan posisi rata dan semua
permukaan kakaban harus terendam di dalam air. Hal ini dimaksudkan agar seluruh telur
juga ikut terendam.
Jika ada telur yang tidak terendam air, dapat dipastikan telur tersebut tidak akan
menetas. Telur yang terbuahi berwarna hijau bening dengan inti berwarna merah pada
bagian tepi, sedangkan telur yang tidak terbuahi berwarna putih susu. Telur yang
terbuahi akan menetas menjadi larva setelah 24 – 48 jam. Telur yang baik akan menetas
menjadi larva sedangkan telur yang jelek akan membusuk.
4. Penetasan Telur
Apabila larva-larva ikan lele sudah bermunculan maka langkah selanjutnya adalah
perawatan larva-larva tersebut, sebaiknya segera kita ambil larva tersebut dari kolam
penetasan. Kemudian larva tersebut dipindahkan ke kolam aquarium, kenapa kita pilih
aquarium karena aquarium memudahkan kita dalam pemantauan.
Larva yang telah menetas biasanya berwarna hijau dan berkumpul pada dasar kolam
penetasan. Kondisi air pun juga harus diperhatikan, sebaiknya lakukan pergantian air
kolam pemeliharaan larva setiap 2 hari sekali. Ini bertujuan untuk membuang kotoran,
serta cangkang telur dari penetasan begitu juga telur-telur yang tidak menetas
5. Pemeliharaan Larva dan Benih
Larva ikan lele yang sudah menetas jangan langsung diberi pakan, karena larva ikan lele
tersebut masih memiliki cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut bisa bertahan
selama 4 hari.
Setelah larva berumur 5 hari maka pakan yang kita berikan harus bernutrisi tinggi dan
harus sesuai dengan ukuran mulut larva. Pakan yang dapat diberikan berupa emulsi
kuning telur, Daphnia sp (kutu air), Tubifex sp (cacing sutra) atau Artemia sp.
Pemberian pakan jangan terlalu banyak, yang penting sesuai kebutuhan larva saja.
Apabila pakan terlalu banyak biasanya pakan yang tidak dimakan akan mengendap
kedasar kolam, dan akan membusuk menyebabkan kolam menjadi kotor. Berikan pakan
secara berkala 5 kali dalam sehari sesuai dosis.
Mengenai jatah pakan, ketika larva berumur 4-5 hari kita berikan emulsi kuning telur,
selanjutnya untuk hari ke-6 sampai hari ke-13 kita berikan Artemia SP, selanjutnya pada
hari ke-12 sampai hari ke-17 kita berikan Daphnia, dan untuk hari ke-17 sampai hari ke-21
kita berikan Tubifex. Jadwal pemberian pakan selanjutnya kita sesuaikan pada ukuran
bibit lele tersebut.
Sekian dan Terima Kasih