Sistem kontrol menjadi salah satu bagian penting dalam
mewujudkan kegiatan produksi menjadi teratur. Hasil Produksi (output) yg maksimal dengan batas waktu merupakan tujuan yg hendak dicapai dalam suatu kegiatan produksi. Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya suatu kegiatan produksi yg teratur. Utk menjamin adanya keteraturan tsb diperlukan adanya sistem yg mengontrol setiap pekerjaan. 3 Elemen Pokok Sistem Kontrol
INPUT SISTEM OUTPUT
KONTROL
1. Input merupakan informasi dari luar yg dimasukkan ke sistem kendali utk
memperoleh tanggapan tertentu utk mendapatkan keluaran tertentu 2. Proses adalah operasi yg dibuat yg terdiri dari beberapa aksi atau perubahan yg dikontrol, yg diarahkan kpd suatu hasil akhir yg diinginkan, shgga setiap operasi kegiatan yg dikontrol disebut proses. Bagian Proses bertugas utk mengontrol sinyal masukan (input) utk menghasilkan sinyal keluaran (output). 3. Output merupakan sinyal keluaran yg dihasilkan dari bagian proses, berupa sinyal listrik yg dipakai utk mengaktifkan peralatan output spt motor, selenoid,heater, katup, dsb. Macam –macam Sistem Kontrol Secara umum Sistem Kontrol diklasifikasikan menjadi 4 Jenis, yaitu : 1. Sistem Kontrol Terbuka (open loop) merupakan sistem kontrol dimana variabel input akan langsung berpengaruh pada output tanpa membandingkan hasil Output dgn nilai referensi yg sdh ditetapkan pada peralatan kontrol. sehingga tdk dapat diketahui dgn tepat apakah Output yg diinginkan sesuai dgn input atau tidak.
Input SISTEM Output
PROSES KONTROL
Contoh sistem kontrol terbuka :
Televisi, Mesin Cuci, Traffic Light, Kipas Angin 2. Sistem Kontrol Tertutup (close loop) merupakan sistem kontrol dimana variabel output selalu diukur dan dibandingkan dgn input. Dalam sistem kontrol tertutup sinyal keluaran selalu diukur dan dibandingkan secara terus menerus. Kemudian hasil pengukuran diumpan balikkan ke pembanding yg trdapat peralatan kontrol (controller). Pada alat pembanding ini akan ditemukan hasil berupa sinyal kesalahan (error), yg berasal dari selisih antara nilai referensi dgn hasil pengukuran. Apabila didapatkan kesalahan (error) maka controller akan mengolah sinyal kesalahan dan mengirimkan sinyal output untuk perbaikan. Sehingga variabel output dapat mendekatie = r - kriteria b yg diinginkan. Contoh sistem kontrol Kontroller Proses r tertutup : keluaran - Setrika Listrik b - AC Umpan Balik - Rice Cooker
e = error (sinyal kesalahan)
r = kualitas referensi (set point) b = sinyal hasil pengukuran 3. Kontrol Manual merupakan sistem pengontrolan yg masih menggunakan manusia sbg pengatur utama, baik dari segi pengamatan input pengolahan data serta menggerakkan peralatan output. 4. Kontrol Otomatis merupakan sistem pengontrolan dimna variable manipulator dan variabel kontrol bekerja menggunakan peralatan pengontrol otomatis, atau mesin.