Anda di halaman 1dari 10

Psikologi Pendidikan

Pembelajaran Behavioristik

Dosen Pengampu: Dra. Kurniana Bektiningsih, M. Pd.


l o!
Ha
Kelompok 8 :

Arum Ayu Ramadhani


(14/1401420171 )
Putri Sih Fanta Wati
(24/1401420244 )
A. Teori Belajar Yang Berpijak Pada
Pandangan Behavioristik

Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk


memahami perilaku individu (apaun yang dilakukan, verbal dan
non verbal, yang dapat diobservasi secara langsung) dengan
menggunakan metode pelatihan, pembiasan, dan pengalaman.
Ciri teori ini mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, yang
bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan,
mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentinganya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,
mementingkan peranan kemampan dan hasil belajar yang
diperoleh adalah berupa prilaku yang dapat dimati (observable).
• Thorndike
Belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan
respon. Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme
(connectinism).

2. Watson
Belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan
respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus

B. Tokoh-Tokoh berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat


diukur.

Teori Belajar 3. Carlk Hull


Clark Hull juga menggunakan variable hubangan antara
Behavioristik stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang
belajar. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah
laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup
manusia.
4. Edwin Guthrie
Ia mengemukakan bahwa stimulus tidak harus
berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan
biologis sebagaimana Clark Hull.

5. Skinner
Menurutnya, hubungan antara stimulus dan respon

B. Tokoh-Tokoh yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya,


yang kemudian akan menimbulkan perubahan

Teori Belajar
tingkah laku, tidaklah sesederhana yang digambarkan
oleh para tokoh sebelumnya.

Behavioristik
C. Tokoh-Tokoh Teori Belajar Behavioristik
1. Connectionism (S-R Bond) menurut Thorndike 3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
• Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek • Law of operant conditining yaitu jika timbulnya
yang memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka
kuat dan sebaliknya. kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
• Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi • Law of operant extinction yaitu jika timbulnya
bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pendayagunaan satuan perilaku operant telah diperkuat melalui proses
pengantar. conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat,
• Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun
Respons akan semakin bertambah erat jika sering dilatih dan bahkan musnah.
sebaliknya.
4. Social Learning menurut Albert Bandura
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang
• Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan
yang dituntut. moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan
• Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan penyajian contoh perilaku (modeling).
yang dituntut.
D. CIRI-CIRI TEORI
BELAJAR
BEHAVIORISTIK
• Mementingkan pengaruh lingkungan,
• Mementingkan bagian-bagian
(elementalistik),
• Mementingkan peranan reaksi,
• Mengutamakan mekanisme
terbentuknya hasil belajar,
• Mementingkan sebab-sebab di waktu
yang lalu.
• Mementingkan pembentukan
kebiasaan, dan dalam pemecahan
problem, ciri khasnya “trial and error”.
E. Macam-macam Teori Behavioristik
1. Teori belajar koneksionisme dengan tokoh Edward Lee Thorndike.
Teori Belajar Koneksionisme Belajar dapat terjadi dengan dibentuknya hubungan yang kuat antara
stimulus dan respons. Agar tercapai hubungan antara stimulus dan respons, perlu adanya kemampuan
untuk memilih respons yang tepat serta melalui percobaan-percobaan ( trials ) dan kegagalankegagalan
( error ) terlebih dahulu.

2. Teori belajar classical conditioning dengan tokoh Pavlov.


Ivan Pavlov terkenal dengan teori kondisionig klasik (classical conditioning), yaitu sejenis pembelajaran
dimana sebuah organisme belajar untuk menghubungkan atau mengasosiasikan stimulus dengan respon.

3. Teori belajar Descriptive behaviorism atau operant conditioning dengan tokoh Skinner.
B.F. Skinner terkenal dengan teori Pengkondisian operan (operant conditioning), yaitu suatu bentuk
pembelajaran dimana konsekuensi perilaku menghasilkan berbagai kemungkinan terjadinya perilaku
tersebut
F. Analisis tentang Teori
Behavioristik
Kaum behavioris menjelaskan bahwa berupaya bisa sebagai suatu
babak perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment
menjadi stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku.
Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para
pendidik. Namun dari semua teori yang berada, teori Skinnerlah yang
terbesar pengaruhnya terhadap perkembangan teori berupaya bisa
behavioristik. Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine,
Pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain
yang berpijak pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan
faktor-faktor penguat (reinforcement), merupakan program pembelajaran
yang menerapkan teori berupaya bisa yang dikemukakan Skiner.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai