Anda di halaman 1dari 14

MAHASISWA BERPRESTASI

Muhamad Hasan
MAHASISWA

Mahasiswa adalah orang yang belajar di


perguruan tinggi, baik di universitas, institut
atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai
murid di perguruan tinggi dapat disebut
sebagai mahasiswa.
MAHASISWA BERPRESTASI

Mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik


kurikuler maupun ekstrakurikuler, mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris/Asing, bersikap positif, serta berjiwa Pancasila
SEMBILAN PRINSIP MENJADI MAPRES

 Review Materi Kuliah


 Belajar dengan Sistem Memahami
 Jangan Mau Menjadi  Lulusan yang Hanya ‘Biasa Saja’
 Asah Skill yang Kamu Miliki
 Jalin Koneksi Pertemanan yang Luas
 Aktiflah di Organisasi yang Sesuai dengan Passsion kamu
 Jangan Pernah Meremehkan Akademik
 Prinsip untuk Terus Berbagi
 Mempunyai Pola Pikir Berkembang Dan Terbuka  Terhadap Berbagai Masukan
1. Review Materi Kuliah

Hal ini jarang banget dilakukan oleh mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa suka akan dengan segala sesuatu
yang serba mendadak. Sistem SKS. Ya, sistem SKS atau yang biasa disebut dengan Sistem Kebut Semalam
menjadi tradisi mahasiswa pada umumnya menjelang ujian. Giliran besok mau ujian baru belajar satu hari
sebelumnya.
Membuat program review (membaca dan mencatat ulang) yang dilakukan setelah mengikuti perkuliahan,
ternyata sangat membantu seorang mahasiswa untuk meraih prestasi akademik. Selesai kuliah mahasiswa
selayaknya mempelajari ulang semua materi kuliah yang baru saja disampaikan oleh dosen. Tak hanya
membaca ulang namun juga mencatat ulang. Dengan cara mengulang dan mencatat kembali inilah akan
lebih mudah dalam mempertahankan ingatan.
Perpaduan review dan membaca materi sebelum kuliah ini ternyata sangat ampuh ketika seorang
mahasiswa harus menghadapi ujian. Menjelang ujian, tak perlu membaca ulang semua materi yang ada di
dalam buku. Tinggal membuka ringkasannya , sehingga akan paham materi dengan mudah. Review ini akan
berguna karena otak kamu akan mengalami penyerapan yang maksimal.  Otak yang biberi jangka waktu
waktu tertentu untuk memahami tentu akan berbeda dengan otak yang hanya diberi waktu sebentar.
2. Belajar dengan Sistem Memahami

Belajar merupakan proses untuk memahami materi yang ada bukan untuk menghafal. Jika
menghafal, yakin deh kamu pasti akan cepat lupa ( Short Them Memory).
Bentuk soal apapun, asalkan kamu bisa memahami pasti akan cepat memahaminya. Berbeda
dengan menghafal, menghami lebih kepada bagaimana kamu bisa mencerna seluruh materi
yang ada di dalam materi tersebut.
3. Jangan Mau Menjadi  Lulusan yang
Hanya ‘Biasa Saja’
Mahasiswa dipandang sebagai kaum yang intelektualnya tinggi. Jangan sia-siakan kesempatan
ini. Selama kamu menyandang status mahasiswa, kamu boleh bangga. Namun, yang perlu
diingat ketika kamu lulus nanti. Begitu kamu resmi di wisuda, itu pertanda bahwa kamu telah
lepas dari status mahasiswa kamu.
kalau masih menjadi lulusan yg biasa-biasa saja, otomatis kita akan tergilas dengan kemajuan
global. Dengan Adanya MEA yang akan diberlakukan di akhir tahun 2015, maka kamu akan di
tuntut untuk memiliki potensi lebih untuk bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Menjadi mahasiswa berprestasi merupakan bekal kamu dalam mempersiapkan masa depanmu
kelak. Siapa tahu dengan menyandang status mahasiswa berprestasi kamu akan mendapatkan
karir impianmu.
4. Asah Skill yang Kamu Miliki

Asah skill yang kamu miliki seperti bahasa asing utamanya Bahasa Inggris, Public Speaking dan Entrepreneur. Ketiga hal ini
minimal harus kamu miliki selama menjadi mahasiswa.
Pertama, Bahasa Inggris. Ya, bahasa Inggris kini telah menjadi hal yang biasa digunakan dalam bahasa pengantar Internasioanal.
Kamu masih belum bisa bahasa Inggris ? Yuk, mulai belajar saat ini. Masih ada peluang besar yang bisa kamu miliki. Di zaman
seperti sekarang ini kamu di tuntut untuk mampu berkomunikasi bahasa Inggris baik secara aktif maupun masif. Oleh karena itu
sejak semester pertama harus disiapkan dan dilatih kemampuan bahasa asingnya, bisa belajar secara otodidak, bergabung dengan
ukm/organisasi yang fokus pada bidang bahasa inggris (English), mengikuti pelatihan tes TOEFL atau sejenisnya, ikut lomba
debat, ikut kursus bahasa asing pada lembaga-lembaga tertentu dan lain sebagainya. Kalau bisa ikutilah program student exchange
ke luar negeri atau event-event internasional lainnya, karena kegiatan yang internasional point penilaiannya paling tinggi.
Kedua, Public Speaking. Era saat ini mana ada sih yang tidak memiliki kemampuan Public Speaking / Ya, Public Speaking saat ibi
sudah menjadi dasar kesusksesan seseorang. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas, maka berbicara adalah
berliannya. Lebih mahal mana emas atau berlian ? . Tentu Berlian bukan ?. Ya, itulah analogi yang bisa kita pakai saat ini. Namun,
berbicara disini bukan hanya sekedar berbicara, namun dalam konteks berbicara yang bermanfaat bagi lingkungan kamu dan
sekitarnya. Memiliki kemampuan berbiacara di depan publik merupakan kunci kesuksesan kamu jika kamu ingin menjadi orang
yang berhasil. Ya, saat ini berbagai sektor telah mensyaratkan kandidat calon karyawannya untuk pandai dalam bernegosiasi.
Keahlian kamu dalam Public Speaking tentu mendukung hal tersebut.
Terakhir, Entrepreneur. Di Era seperti sekarang mencari pekerjaan seharusnya bukanlah tujuan utama kamu. Bukan berarti kamu
harus mengubur dalam-dalam mimpi kamu untuk menjadi seorang karyawan. Sah-sah saja jika kamu memiliki impian tersebut.
Kamu harus pandai memanfaatkan kesempatan yang muncul. Berwirausaha merupakan langkah yang tepat sesuai dengan pribadi
kamu. Berwirasusaha merupakan passion kamu jika kamu merupakan tipe orang yang tidak menyukai hal-hal yang berbau
perintah dan lebih suka bekerja sesuai dengan kreasi kamu sendiri.
5. Jalin Koneksi Pertemanan yang Luas

Connection is key of your success. Kalimat tersebut tentu merupakan kata kunci yang dimiliki
mahasiswa beprestasi.  Lihat deh, oang yang sukses pasti memiliki jaringan yang luas dan ekstra
kuat. So, jangan takut untuk bergaul dengan siapapun. Asal orang tersebut bisa memberikan
dampak yang positif bagi masa depanmu kelak
Menjalin koneksi tidak hanya harus bertemu langsung dengan orangyna. Era teknologi seperti
sekarang, kamu bisa menjalin koneksi yang baik dengan siapapun dan dimanapun. Ikuti
kompetisi/konferensi yang sesuai dengan bakat kamu. Namun, poin penting yang perlu di ingat
adalah kamu jangan hanya mencari sertifikat. Bisa di ibaratkan sertifikat dan piagam itu hanya
bonus kamu. Melalui kompetisi itu kamu bisa menjalin kerjasama yang baik dengan para peserta
lainnya. Kamu bia menilai sejauh mana kemampuanmu dalam kompetisi tersebut.  Jadikan event-
event tersebut sebagai ajang silaturahim kawan baru. Selain itu, Jejaring ini bs dirajut dengan
mengikuti event: conference, kompetisi, training, simposium, dikusi, dll. Sekali lagi Bangun
Koneksi! Yang ini penting sekali. Perluas jaringan kamu di jejaring nasional, bahkan internasional!
6. Aktiflah di Organisasi yang Sesuai
dengan Passsion kamu
Menjadi mahasiswa berprestasi tidak hanya tentang akademik. Kamu juga akan dituntut untuk
unggul secara organisasi. Tapi ingat, organisasi yang kamu ikuti adalah organisasi yang sesuai
dengan passsion kamu. Sekali lagi, yang sesuai dengan passion kamu. Mengikuti kegiatan
yang bukan sesuai dengan passion kamu hanya akan membuat kamu terpenjara karena kamu
tidak merasa nyaman di dalamnya.
Prestasi bukan hanya dinilai dari segi akademik. Namun, juga melalui organisasi yang kamu
ikuti. Terjun ke dalam organisasi akan membuat kamu memanajemen waktu dengan efektif.
Disinilah kedisiplinan kamu akan dituntut. Antara kegiatan akademik dan organisasi kamu.
Jika kamu mampu melalui keduanya dengan baik, maka kamu dapat dikatakan berhasil dalam
memprioroiaskan antara kewajiban dan tanggung jawab kamu sebagai mahasiswa. Aktif di
organisasi atau komunitas akan melatih softskill kamu dengan baik dan mematangkan pribadi
kamu secara sosial.
7. Jangan Pernah Meremehkan Akademik

Meskipun kamu unggul dengan berbagai kegiatan organisasi, tapi jangan lupakan yang satu ini, yaitu
akademik. Ya, akademik. Mayoritas mahasiswa yang aktif di kegiatan organisasi cenderung
mengenyampingkan akademik. Karena terlalu sibuk dan fokus terhadap organsiasinya. Setenar apapun kamu
di lingkungan kampus, namun jika kamu ‘payah’ dalam kegiatan akdemik kamu, maka yakinlah kamu bagai
pohon besar yang akan tumbang oleh angin. Kamu bagai orang besar namun mengenyampingkan kewajiban
yang seharusnya kamu tunaikan.
Salah satu poin penilaian akademik di kampus adalah berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPK
merupakan tolok ukur nilai mata kuliah rata-rata yang lulus sesuai dengan aturan masing-masing perguruan
tinggi. IPK ini memiliki peranan yang urgent dalam kehidupan mahasiswa. Karena cepat atau tidaknya kuliah
kamu tergantung IPK yang kamu dapat. Lulus atau tidaknya kita pada suatu mata kuliah akan menentukan
IPK kamu.
Salah besar jika ada yang memandang bahwa akademik merupakan hardskill yang dipandang sebelah mata.
Sukses tidaknya kamu sebagai mahasiswa sebagian bessar dinilai dari aspek akademik dalam atmosfer
kampus. Akademik akan menentukan bagaimana kemampuan kita ketika menjadi praktisi maupun akademisi
8. Prinsip untuk Terus Berbagi

Berbagi tidak hanya melalui meteri, bisa juga dengan berbagi ilmu dengan sesama. Bukan
hanya orang yang pendidikannya di bawah jenjang pendidikanmu saat ini, Bahkan partner
kamu bisa saja belum mendapatkan ilmu yang kamu miliki saat ini. Ilmu yang kamu punya
tentu harus kamu bagikan juga. Sharing dengan ilmu yang kamu miliki, tentu akan bermanfaat
bagi orang lain. Berbagi Ilmu akan membuat kamu terus mendapatkan ilmu-ilmu baru yang
belum kamu pahami. Berbagi ilmu tidak serta merta menjadikanmu akan miskin ilmu justru
ilmu kamu akan bertambah.
9. Mempunyai Pola Pikir Berkembang Dan
Terbuka  Terhadap Berbagai Masukan

Terbuka atas saran dan kritikan. Tidak semua orang suka akan kritikan. Nah, rasa egois ini
harus kamu hilangkan. Mengapa ? karena ciri-ciri orang maju adalah orang  yang mampu
menerima segala kritik dan saran yang ada pada dirinya. Mahasiswa yang mempunyai pola
pikir maju, tentu akan aware terhadap masukan-masukan yang datang kepadanya. Ia akan
bersedia menerima segala kritik yang ada pada dirinya. Tentu tak lain adalah untuk mengukur
sejauh mana kemampuan dirinya

Anda mungkin juga menyukai