Anda di halaman 1dari 12

DETEKSI KANKER

LEHER RAHIM DENGAN


METODE IVA (INSPEKSI
VISUAL DENGAN ASAM
ASETAT)
Kanker leher rahim atau juga disebut kanker
serviks : kanker paling banyak yang terjadi pada
perempuan.

 Sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia didiagnosa


menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270.000
meninggal tiap tahunnya.
PENDERITA
 Kanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker
paling banyak kedua di dunia yang diderita wanita di
atas usia 15 tahun.

 Tanpa memandang usia dan latar belakang,

 setiap perempuan beresiko terkena penyakit yang


disebabkan virus Human Papilloma (HPV). Bahkan
kanker ini sering menjangkiti dan membunuh wanita
usia produktif (30 sampai 50 tahun). Melihat tingginya
faktor risiko penderita penyakit ini, sudah seharusnya
kaum perempuan melakukan atau deteksi dini.
DETEKSI PENYAKIT KANKER LEHER
RAHIM
 Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yang
sangat sederhana, murah, nyaman, praktis, dan mudah.
Metode IVA dirancang untuk masyarakat yang jauh dari
fasilitas kesehatan.

 Untuk masyarakat kota, tersedia metode deteksi dini


dengan cara Pap Smear.
METODE INSPEKSI VISUAL DENGAN
ASAM ASETAT (IVA)
 Sederhana, yaitu dengan hanya mengoleskan asam cuka
pada leher rahim lalu mengamati perubahannya, lesi
prakanker dapat dideteksi bila terlihat bercak putih.
 Murah, karena biaya yang diperlukan hanya
Rp.5000,-/pasien.
 Nyaman, karena prosedurnya tidak rumit, tidak
memerlukan persiapan, dan tidak menyakitkan.
 Praktis, artinya dapat dilakukan dimana saja, tidak
memerlukan sarana khusus, cukup tempat tidur
sederhana yang representatif, spekulum dan lampu.
 Mudah, karena dapat dilakukan oleh bidan dan perawat
yang terlatih.
TES IVA
LANGKAH – LANGKAH YANG DILAKUKAN

1.Inspeksi/pengamatan GenitaliaEkterna dan lihat apakahterjadi Discart


pada mulut Uretra.
Palpasi kelenjar skin dan Vertolini, jangan menyentuh Litores karena
apakan menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu.
Katakan Pada ibu bahwa Spekulum akan di pasang.
2. Dengan hati-hati Spekulum dimasukkan sepenuhnya lalu secara
perahan buka cocor untuk melihat servik.
Atur Spekulum sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat.
3. Bila servik sudah bisa terlihat seluruhnya kunci cocor spekulum dalam
posisi terbuka sehingga tetap berada ditempatnya. Dengan cara ini
petugas memiliki satu tanggan yang bebas begerak.
4. Bila sedang memakia sarung tangan lapis pertama celupkan tangan
tersebut ke dalam larutan clorin 0.5% kemudian lepas sarung tangan
dengan cara membalik (bagian luar kedalam).
5. Pindahkan sumber cahaya
6. Amati servik apakah ada infeksi, seperti keputihan atau Lesi Strowberi
(infeksi trikomonas)
7. Gunakan lidi kapas bersih untuk membersihkan cairan yang keluar, darah
atau mukosa dari servik. Buang lidi kapas ke dalam sampah medis.
8. Identifikasi ostium servikalis dan SSK serta daerah di sekitarnya.
9. Basahi kapas lidi dengan larutan asam asetat dan oleskan pada servik
sampai seluruh permukaan terolesi asam asetat, buang lidi kapas yang
sudah terpakai ketempat sampah medis
10. Setelah servik diolesi larutan asam asetat tunggu selama 2 menit agar
diserap dan memunculkan reaksi aseto whit.
11. Periksa SSK dengan teliti lihat apakah servik sudah berdarah, cari
apakah ada bercak putih yangtebal atau epitil aseto whit yang
menandakan iva positif.
Catatan :
SSK harus benar-benar terlihat seluruhnya untuk menentukan apakah servik
normal atau abnormal.
12. Bila perlu oleskan kembali asam asetat, usap servik dengan
lidi kapas yang sudah dibasahi asam asetat, buang lidi kapas
ke tempat sampah medis.
13. Bila pemeriksaan visual pada servik telah selesai gunakan
lidi kapas yang baru untuk menghilangkan sisa asam asetatdari
servik dan vagina. Buang lidi kapas di tempat sampah medis.
14. Lepaskan spekulum secara hati-hati dan halus, jika hasil tes
iva negatif. Letakkan sepekulum dalam larutan clorin 0.5%
selama 10 menit. Jika tes iva positif dilakukan konseling dan
juga diarahkan untuk periksa papsmir
15. Lakukan pemeriksaan bimanual dan rektofaginal bila
diindikasikan. Periksa kelembutannya gerakan servik, ukuran
bentuk dan posisi rahim, kehamilan atau abnormalitas dan
pembesaran uterus.
SETELAH TES IVA
1. Bersihkan lampu yang dibasahi dengan larutan klorin
0.5% atau alkohol untuk menghidari kontaminasi silang
pada pasien.
2. Celupkan kedua tangan yang masih dipakai ke dalam
larutan klorin 0.5% lalu lepaskan dengan cara dibalik, lalu
buang tempat sampah medis
3. Cuci tangan dengan air sabun sampai benar-benar bersih
lalu keringkan dengan kain yang bersih atau dengan cara
di angin-angin.
4. Jika hasil tes iva negatif minta ibu untuk memundurkan
panggul dan bantu ibu untuk duduk, minta ibu untuk
mengenakan pakaiannya kembali
5. Catat hasil temuan tes iva bersama hasil tes temuan lain apa
bila ada. Gambarkan sebuah peta servik pada area yang
berpenyakit.
6. Diskusikan dengan klien hasil tes iva dan hasil pemeriksaan
panggul bersama klien. Jika tes iva hasil negatif beritahu
kapan kembali untuk tes lagi (tes lagi setelah 5 tahun).
7. Jika hasil tes iva positif katakan pada ibu dan di anjurkan
untuk periksa papsmir atau diberikan rujukan untuk ke
rumah sakit.
KATEGORI KLASIFIKASI IVA
Klasifikasi IVA Kriteria Klinik
Tes negatif Halus, berwarna merah muda seragam tidak bervirus,
ektropion, servikitis ovula, nabution dan Lasiasetowhit
tidak signifikan

Tes positif Bercak putih (asetowhit epitelium sangat jelas terlihat)


dengan batas sangat jelas

Dicurigai kanker Pertumbuhan masa seperti kembang kol yang mudah


berdarah atau luka bernanah/ulker

Anda mungkin juga menyukai