Anda di halaman 1dari 10

asional

grasi N
Inte sa
Bang
Oleh : g u s tia
iran da A k
M a d i S itinja
Su ri
Hiskia iT a n jun g
R iya d
Agus
A. Pengertian Intergrasi Nasional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, integrasi
nasional adalah suatu penyatuan berbagai kelompok budaya, agama,
suku, dan ras ke dalam suatu wilayan yang kemudian membentuk
suatu identitas nasional.Selain itu, menurut Dr Nazazruddin
Sjamsuddin selaku pakar di bidang tata Negara ini mendefinisikan
integrasi nasional adalah suatu proses penggabungan atau penyatuan
sebuah bangsa yang meliput seluruh aspek kehidupan, yaitu aspek
politik, aspek sosial, aspek ekonomi, dan juga aspek
budaya.Sedangkan, menurut Howard Wriggins ini menuturkan
bahwa integrasi nasional adalah suatu proses penyatuan bagian-
bagian yang terpisah dari masyarakat secara sosial menjadi satu
kesatuan atau keseluruhan yang kemudian menjadi lebih utuh atau
memadukan seluruh lapisan dan elemen masyarakat kecil
B. Pentingnya Integrasi Nasional Bagi bangsa Indonesia
Integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional
merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada
di Indonesia.Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku, budaya, dan
agama. Oleh sebab itu,adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia
membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal
tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum
sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia.
Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri
maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar
suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya.
C.Faktor faktor yang Mendorong Integrasi Di
Kalangan Masyarakat
Beberapa faktor-faktor yang mendorong terwujudnya integrasi
nasional di kalangan masyarakat yang sesuai dengan pengamalan
nilai-nilai sila ke tiga yang berbunyi “persatuan Indonesia”,
diantaranya adalah sebagai berikut ini :
Adanya rasa keinginan untuk bersatu menjadi satu kesatuan
bangsa Indonesia yang dimaknai dengan adanya Sumpah Pemuda
yang ditulis dan diproklamirkan pada tanggal 28 Oktober 1928, yang
menginisiasi persatuan antar pemuda Indonesia dari segala
penjuru, tanpa memandang suku, agama, ras dan budaya.
Munculnya rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan
masyarakat Indonesia, sebagaimana dengan memakan perjuangan
para pahlawan yang telah merebut, menegakkan, hingga mengisi
kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah diproklamirkan pada
tanggal 17 Agustus 1945
Adanya faktor rasa senasib dan seperjuangan dalam merebut
kemerdekaan Indonesia yang membuat masyarakat kemudian
bersatu guna menjaga kerukunan bangsa.
D. Faktor-Faktor yang Menghambat Terwujudnya Integrasi
Nasional di Kalangan Masyarakat
. Beberapa faktor-faktor yang menjadi penghambat terwujudnya integrasi nasional di kalangan
masyarakat sosial, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
Masyarakat Indonesia ini termasuk dalam kategori masyarakat heterogen atau beraneka
ragam. Sehingga, masih banyak masyarakat yang mana masih kental akan kebudayaan
daerahnya, seperti bahasa sehari-hari, adat istiadat, hingga budaya dari agama yang dianut.
Daerah teritorial dari Negara Indonesia yang cukup luas, tediri dari beberapa gugusan
pulau-pulau kecil yang mana antar pulau memiliki kebiasaan dan ritual yang berbeda-
beda.Besarnya ancaman, tantangan, hambatan, dan juga gangguan (ATHG) yang mencoba
menrongrong keutuhan, kesatuan, dan juga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), baik ATHG dari dalam negeri maupun ATHG dari luar negeri.
Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan ekonomi, sosial ,dan pembangunan infrastruktur
Negara yang dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan dan juga keputusasaan dari masalah yang
berkaitan dengan suku, agama, ras, antar golongan dan juga budaya. Hal ini kemudian
memunculkan gerakan separatisme hingga demonstrasi
E. Contoh Wujud Integrasi Nasional di Kalangan Masyarakat
Sosial
., Contoh wujud integrasi nasional di Indonesia
ini adalah dengan cara saling menghormati
serta saling bersinergi dalam membantu serta
menjaga keamanan beberapa bangunan
tempat ibadah dari agama-agama yang diakui
oleh Negara Indonesia. yakni agama Islam
(Masjid), agama Kristen dan agama Protestan
(Gereja), agama Hindu (Pura) agama Budha
(Vihara) dan juga agama Konghucu (Klenteng).
Untuk itu, semua warga Negara wajib menjaga
dan menghormati tempat ibadah dari agama
lainnya guna mewujudkan integrasi nasional.
F. Pentingnya Integrasi Nasional Terhadap Kehidupan
Bermasyarakat Sosial Bagi Suatu Bangsa.
Bagi kalangan masyarakat sosial yang telah terintegrasi dengan baik ini merupakan
suatu harapan cerah bagi pemerintahan dalam satu Negara. Sebab, integrasi antar
lini masyarakat ini meruapakan suatu kondisi yang diperlukan oleh Negara guna
membangun kejayaan nasional dalam berbagai bidang dan sektor.Apabila suatu
wilayah dari kesatuan Negara ini selalu terlibat dalam pertentangan atau konflik
secara horizontal, maka bukan tidak mungkin Negara tersebut akan mendapatkan
banyak kerugian yang di derita.Baik kerugian materiil yang mana di dominasi dalam
bentuk kerugian fisik, seperti kerusakan sarana dan prasana masyarakat,
kerusakan pada infrastruktur Negara, kerusakan rumah-rumah penduduk, dan
kerusakan fisik lainnya.
Untuk itu, integrasi nasional ini harus diajarkan sejak dini guna menekan angka
ekstrimis dan bersifat anarkis yang berupa merongrong kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Menurut Sumarana tahun 2001 ini menjelaskan
bahwa Sejarah indonesia adalah sejarah yang merupakan proses dari bersatunya
suku-suku bangsa menjadi sebuah bangsa. Ada semacam proses konvergensi,
baik yang desengaja maupun tidak disengaja, ke arah menyatunya suku-suku
tersebut menjadi satu kesatuan negara dan bangsa.
J. Kebijakan Pemerintah Dalam Mewujudkan Integrasi Nasional di
Indonesia
Beberapa kebijakan pemerintah dalam mewujudkan integrasi nasional di
Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
Menginisiai Dialog Antar Pemuka AgamaKebijakan pertama pemerintah
dalam mewujudkan integrasi nasional adalah dengan menginisiai dialog antar
pemuka agama. Tujuannya adalah agar para umat beragama yang bertikai ini
dapat rukun kembali guna mewujudkan pengamalan sila ke 3, yakni Persatuan
Indonesia.
Mengedepankan Musyawarah Saat Adanya Konflik HorizontalKebijakan
kedua pemerintah dalam mewujudkan integrasi nasional adalah dengan
mengedepankan musyawarah pada saat adanya konflik horizontal.
K. Peran dan karakteristik Pluralisme dalam Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa latar belakang suku, agama, ras,
antar golongan serta budaya yang berbeda-beda atau dikatakan sebagai masyarakat majemuk. Menurut
Clifford Geertz, masyarakat majemuk merupakan suatu golongan masyarakat yang kemudian tercacah ke
dalam sub sistem yang berdiri sendiri.Kemudian, masing-masing sub sistem tersebut terikat ke dalam ikatan-
ikatan yang bersifat primordial (Clifford Geertz, 1963; 105). Ikatan primordial adalah suatu ikatan yang
muncul dari perasaan yang lahri serta apa yang terkandung dalam kehidupan sosal, sebagian besar berasal dari
hubungan keluarga, ikatan kesukuan tertentu, keanggotaan dalam sebuah adat atau agama tetentu, dan
membawa ikatan yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Pierre L. Van Den Berghe (Nasikun, 1993; 33) ini menyatakan bahwa masyarakat majemuk ini
memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah sebagai berikut : Adanya segmentasi ke dalam sebuah
kelompok-kelompok yang acap kali memiliki sub-sbu kebudayaan yang bertolak belakang antara satu
kelompok dengan kelompok lain.Kurangnya pengembangan konsensus diantara para anggotanya terhadap
suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar.Terlalu sering terlibat suatu pertikaian atau konflik diantara kelompok
satu dengan kelompok lainnya yang memiliki perbedaan prinsip dan kebudayaan.Adanya paksaan atau
intimidasi guna mewujudkan integrasi nasional, serta terlalu bergantung pada pada bidang ekonomi .
ThankYou

Anda mungkin juga menyukai