Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR KORUPSI, SUAP,

GRATIFIKASI DAN KONFLIK


KEPENTINGAN
Oleh
Ners. Wiwin Haryati, S.Kep., M.Kep
1. KORUPSI

 Berasal dari Bahasa Latin corruptio, yang


berarti hal merusak, godaan, bujukan atau
kemerosotan.
 Bahasa Inggris disebut Corruption artinya
dapat menyebabkan kehancuran.
 Dalam Bahasa Indonesia korupsi, pelaku
korupsi disebut dengan koruptor.
 Secara umum korupsi adalah kerusakan atau kebusukan segala sesuatu, terutama melalui
penghancuran keutuhan dan penghancuran ventuk
dengan akibat yang menyertainya kehilangan keutuhan,
kerusakan secara moral.
 Korupsi berarti juga penyelewengan atau penghancuran
integritas dalam pelaksanaan kewajiban publik melalui
suap dan gratifikasi.
 Korupsi merupakan sebuah tindakan criminal yang tidak
hanya merugikan negara, tetapi merusak tatanan
kehidupan sosial dan ekonomi serta merusak demokrasi.
2. GRATIFIKASI

 Gratifikasi adalah pemberian yang diterima oleh


siapa pun berupa uang, barang, rabat (diskon),
komisi, pinjaman tenpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata, dan
fasilitas lainnya.
 Gratifikasi dapat diartikan menjadi 2 jenis:
a. Gratifikasi budaya
b. Gratifikasi Korupsi
a. Gratifikasi sebagai Budaya
Kerap dikaitkan dengan kehidupan di masyarakat,
dengan maksud menyenangkan seseorang ketika
perayaan ulang tahun, syukuran dan lain-lain.
Dimana masyarakat selalu membawa kado,
hadiah, bagi orang yang mengundang acara
tersebut. Pemberian hadiah ini diketahui oleh
banyak orang dan dianggap lazim di masyarakat
b. Gratifikasi sebagai Korupsi
Pemberian yang diterima oleh siapa pun
berupa uang, barang, komisi, pinjaman tanpa
Bunga, fasilitas-fasilitas kemudahan, dalam
dunia politik maupun bisnis sebagai bentuk
penghargaan atas jasa yang diberikan seorang
rekan bisnisnya.
3. SUAP

 Gratifikasi dalam dunia bisnis dan birokrasi atau politik,


berpotensi menjadi suap, untuk mencapai tujuan
mendapatkan jabatan. Atau lebih dikenal dalam Bahasa
yang lebih halus yaitu: tanam budi.
 Ketika gratifikasi menjadi suap, gratifikasi yang tadinya
dating secara sepihak dari pemberi gratifikasi, sekarang
terjadi dalam hubungan transaksional antara pemberi
suap dan penerima suap yang dalam hal ini, mereka
yang memiliki jabatan tertentu.
4. KONFLIK KEPENTINGAN

 Konflik kepentingan adalah situasi dimana seseorang


penyelenggara negara yang mendapatkan kekuasaan
dan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-
undangan memiliki atau diduga memiliki kepentingan
pribadi atas setiap penggunaaan wewenang yang
dimilinya sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan
kinerja yang seharusnya di emban.
 Setiap gratifikasi di satu sisi dapat mengandung kepentingan
tersamar pihak pemberi gratifikasi, entah bersifat pribadi,
kelompok atau bisnis.
 Dapat dikatakan bahwa gratifikasi dan suap merupakan modus
korupsi. Gratifikasi tidak sekedar peristiwa kultural atau budaya,
tetapi ada motif-motif suap didalamnya, pada situasi tertentu.
 Gratifikasi dapat dikatakan permulaan dari tindak korupsi dan
suap.
 Ketika sudah menjadi suap, gratifikasi sebelumnya dinilai
sebagai tindakan budaya menjadi kriminal karena pemerasan.
Sehingga konflik kepentingan pun menjadi tak terhindarkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai