Anda di halaman 1dari 29

LUKA BAKAR

Dinda Y. Dalimunthe
Habibie Al Ayyubi Reizaputra
Nanda Ghaffar Dwi Putra
Preceptor : Betha Egih Riestiano, dr., Sp.BP-RE
DEFINISI

 Luka bakar adalah cedera pada kulit dan jaringan sekitarnya


akibat oleh kontak dengan sumber panas, seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik, dan radiasi.
ETIOLOGI

 Scald burn (karena air panas).


 Api (from kebakaran rumah, campfires, and the burning of leaves or trash )
 Contact burns.
 Bisa juga karena electrical dan chemical agents.
KERUSAKAN JARINGAN (Respon lokal)
Zona koagulasi : Titik kerusakan
maksimum terjadinya kehilangan
irreversible akibat koagulasi protein

Zona Stasis :Area hipoperfusi yang


masih bisa di selamatkan.
Merupakan target utama resusitasi
untuk meningkatkan perfusi ke
daerah ini dan mencegah kerusakan
yang baru yang irreversible

Zona hiperemis : Pada area ini


perfusi jaringan meningkat sehingga
lebih mudah sembuh, kecuali
dihambat oleh adanya sepsis berat
atau hipoperfusi berkepanjangan
PATOGENESIS
RESPON SISTEMIK

 Jika luka bakar mencapai 15-20% terjadi pelepasan sitokin dan mediator
inflamasi pada lesi yang memberi efek sistemik
 Pada jantung mengakibatkan meningkatnya permeabilitas kapiler meningkat
sehingga ada perpindahan protein dan cairan intravascular ke kompartemen
interstitial sehingga kontraktilitas miokard menurun
 Pada Sistem pernapasan mediator inflamasi menyebabkan bronkokonstriksi
dan dalam keadaan berat dapat menyebabkan respiratory distress syndrome.
 Metabolik, BMR meningkat dan diperparah dengan hipoperfusi
 Perubahan imunologis, terjadi down regulation tidak spesifik
DERAJAT LUKA BAKAR
DERAJAT LUKA BAKAR
Derajat Luka Bakar Nama lain Warna Capillary Karakteristik
refill
superficial First degree kemerahan Yes Dry (sun burn)
Partial thickness Merah muda Yes
superficial Second Degree Moist, Bulla
Partial thickness deep Merah pucat Yes/ No
Full thickness Third degree Coklat, putih, No Dry, no exudate,
hitam leathery
PENILAIAN UKURAN
LUKA BAKAR
RULE OF 9
Ventral vs Dorsal
Minor burn injury

 Hentikan Proses Luka Bakar  Jauhkan sumber, lepas pakaian


 Dinginkan Luka Bakar  Irigasi air 15 oC selama 20 menit, JANGAN ES
 Analgesic  NSAID (Ibuprofen)
 Wound Dressing  Sesuai derajat
 Wound redressing  Ganti setelah 48 jam pertama, lalu setiap 3 hari
 Lebih dari waktu sembuh  Rujuk ke BP
WOUND DRESSING

Derajat I Derajat III


 Cuci dengan air dan sabun  Silver sulfadiazine / Mafedine
 Pelembab  Skin graft dan eksisi tangensial
apabila diameter luka >4cm
Derajat II
 Bula intact biarkan
 Prinsip Antibiotic Topical Agent
 Bula pecah buang jaringan mati
 Broad spectrum karena normal flora
 Antibiotic topical (Bacitracin)
gram positive (staph, strep) + gram
 Kasa kering negative kolonisasi pada bagian
wound
PENILAIAN DAN TATALAKSANA
EMERGENSI
 RUJUK APABILA:
 Partial thickness burn >10%
 Third degree burn
 Burn that involves face/ hands/ feet/ genitalia/ perineum or major joint
 Chemical burns
 Elictrical burn
 Inhalation injury
TATALAKSANA EMERGENSI

PRIMARY SURVEY
 Identify immediate life-threatening SECONDARY SURVEY
conditions  A thorough head-to-toe evaluation
 Airway & C spine control: Trauma  Anamnesis riwayat trauma, mekanisme,
Inhalasi  Adanya trauma penyerta lain
 Breathing and ventilation: lihat  Evaluasi luka
frekuensi napas dan ekspansi dada  Resusitasi cairan
(circumferential burn)  Monitoring lain : dekompresi lambung,
 Circulation & Hemmorhage control: laboratorium, pain control, tetanus
burn shock profilaktif
RESUSITASI CAIRAN

 <20 % TBSA
 Konsumsi cairan pengganti secara oral sebanyak mungkin
 >20% TBSA
 Resusitasi cairan 24 jam pertama dengan crystalloid
 24 jam setelah dengan colloid
 Urgensi
 Inflammatory mediator bisa CO ↓, Vascular Permeability ↑, dan Perubahan Cell
Membrane Potential yang menyebabkan turunnya perfusi ke jaringan
 Tujuan
 Menjaga perfusi jaringan agar adequate
 Mencegah burn shock
RESUSITASI CAIRAN (24 JAM PERTAMA)

Parkland Formula
 Crystalloid (Ringer Lactate)  karena relatif hipotonis, mengandung sodium,
potassium, calcium chloride, dan lactate
 4 ml x KgBB x %TBSA

KEJAR PERFUSI JARINGAN


 8 jam pertama = setengah total dosis
 16 jam berikut = setengah total dosis sisa
RESUSITASI CAIRAN (24 JAM PERTAMA)

Prinsip
Parkland Formula hanya guideline, parameter perfusi jaringan adalah urine
output

Urine Output
0.5-1 ml/KgBB/h (dewasa)
Apabila belum memenuhi tambahkan dosis
Apabila melewati kurangi dosis
RESUSITASI CAIRAN (24 JAM SETELAH)

Prinsip & Tujuan


Menjaga volume intravaskuler dan mengurangi edema dengan meningkatkan
oncotic pressure, Parameter tetap urine output

Cairan
Colloid / Fresh Frozen Plasma / Dextran
20-60% Total Plasma Volume
atau
0.3-0.5 ml x KgBB x %TBSA
RESUSITASI CAIRAN (JUMLAH IV LINE)

<30% TBSA
 2 Peripheral IV line pada bagian tidak
terbakar
>30% TBSA
 2 Peripheral IV line + 1 Central IV
line (contoh subclavian v.) pada
bagian tidak terbakar

 Apabila harus bagian terbakar maka


fiksasi dengan jahitan
NUTRISI & ANTIBIOTIK

Nutrisi
 Pemasangan NGT pada luka bakar >20%
 Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

Antibitiotic
 30 menit sebelum tindakan dan
 24 jam setelah tindakan, oral, 5 hari
ESCHAROTOMY

 Definisi
 Eschar = Jaringan kulit yang tersisa setelah full thickness burn
 Tomy = Pemotongan
 “Prosedur operasi untuk mengobati luka bakar melingkar dengan ketebalan penuh”

 Tujuan
 Dekompresi = Eschar melingkar akan melakukan konstriksi sehingga mengganggu
perfusi vaskuler dan fungsi nerve ekstrimitas. Pada torso akan menghambat
ventilasi
ESCHAROTOMY

 Indikasi
 Luka bakar full thickness melingkar pada ekstrimitas
 Luka bakar full thickness pada dinding dada yang mengganggu ventilasi
 Alat
 Scalpel / Electrocautery
 Teknik
 Inisisi namun tidak sampai fascia
 Lokasi
 Mengikuti struktur vascular/nerve penting
 Fasciotomy
 Apabila tidak membaik
TETANUS PROFILAKSIS

 Apabila dalam 5 tahun terakhir mendapatkan booster  tidak


perlu profilaksis

 Dalam 10 tahun terakhir  cukup tetanus toksoid booster

 Apabila tidak diketahui statusnya diberikan serum hiperimun


(plasma darah dengan banyak antibodi)
OPERASI

 Indikasi Operasi
 Rekonstruksi
 Kontraktur
 Hypertrophic Scar
 Keloid
 Jenis Operasi
 Release Contracture
 Skin Graft
 Flap
KOMPLIKASI

 Scar yang sukar diperbaiki


 Kontraktur, penyebab :
 Scar sudah kering tapi belum matang. Akibat gerakan sendi maupun gravitasi, kapiler
baru pecah sehingga timbul perdarahan dan penyembuhan luka yang mulai dari awal
lagi
 Jaringan fibrosa akan tebal lalu mengkerut
 Cacat tubuh
 Kematian
PROGNOSIS

 Buruk apabila 90% TBSA atau 60% TBSA pada usia >60 tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai