MULUT
DIDIN ERMA INDAHYANI
FKG UNIVERSITAS JEMBER
Importance of Genetics
MEMBAWA
KROMOSOM INFORMASI
GENETIK
SINTESIS
RNA PROTEIN
KRITERIA BAHAN UNTUK
TRANSFER GENETIK
mengandung bahan informasi yang bentuknya stabil
harus mampu direplikasi dan ditransfer secara akurat
dan benar dari generasi ke generasi
mampu mengekspresikan protein yang berbeda dari
tiap organisme, tipe sel dan tahap perkembangan
Manipulasi genetik
Mengisolasi DNA dari satu organisme ke
spesies yang berbeda, supaya mampu
melakukan propagasi (perbanyakan)
Keuntungan
Dapat mempelajari struktur dan organisasi
gen-gen individu dan elemen-elemen yang
mengontrolnya
Dapat mempelajari gen-gen yang
diekspresikan dari tipe sel-sel yang berbeda
dengan kondisi fisiologi yang bervariasi
Mempelajari abnormalitas gen
Mempelajari modifikasi protein dengan
mengaplikasikan daerah-daerah yang
mengalami mutagenesis
Keuntungan di kedokteran
Digunakan untuk mendiagnosa penyakit,
investigasi patogenitasnya
Digunakan untuk deteksi pada pembawa
penyakit genetik
Mensintesis dalam skala besar untuk
kepentingan medis, misalnya insulin,
hormon, dll
Terapi
Dasar genetik pada pertumbuhan
kraniofasial
Faktor transkripsi meregulasi identitas dan pola struktur embrionik
dan perkembangan organ individu sehingga dikenal sebagai master
regulatory genes.
Gen dan faktor transcription, merupakan bagian signaling networks
yang memediai cellular communication, termasuk induksi interaksi
antara jaringan-jaringan yang berdekatan
Pada pertumbuhan tikus, menunjukan pentingnya peranan
peningkatan jumlah dari molekul-molekul regulatori perkembangan
termasuk signals, receptornya, dan transcription factors dalam
perkembangan rahang, cranial bones, and teeth.
Molecular genetic studies have shown that mutations in the genes of
the signaling networks cause a variety of human craniofacial defects.
Ankyloglossia
Merupakan anomali mulut congenital
Ditandai oleh adanya hypertrophic lingual frenulum.
Sering menimbulkan X-linked cleft palate
Mutasi pada gen yang menyandi transcription factor TBX22,
dan Lgr5
Pemendekan frenulum bisa membatasi pergerakan tongue,
mempengaruhi breastfeeding dan speech selama infancy, dan
dapat mempengaruhi social behavior dan self-confidence of
children dan adolescents
deletion of a G-protein-coupled receptor 5 (Lgr5) gene
exhibited a phenotype of ankyloglossia
Lgr5 encodes a 907aa protein, which is located on mouse
chromosome 10qD2
Genetic factors involved in the
development of cancer
Hereditary predisposition (inherited genes)
Inherited genes ini membuat sel-sel tubuh lebih sensitive
terhadap faktor lingkungan, seperti sunlight and tobacco,
Sel tubuh yang normal berubah menjadi sel kanker
Cancers dapat berasal dari mutasi gen yang merubah pola
pertumbuhan sel, disebut dengan oncogenes.
Cancers yang disebabkan oleh oncogenes tidak diwariskan,
tetapi lebih dari 100 oncogenes, dan beberapa berkaitan
dengan cancers kepala dan leher
Gen yang menekan tumor. Secara normal akan
menghentikan pertumbuhan sel tubuh. Mutasi menyebabkan
gen tersebut tidak bisa menghentikan pertumbuhan sel tubuh
DEVELOPMENTAL DISORDERS OF
THE HEAD
Kelainan perkembangan kepala (craniofacial
region) oleh karena problem selama pertumbuhan
dan perkembangan bayi pada waktu kelaihiran
Gen yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan
dan perkembangan sejak usia awal kehamilan
(kurang lebih 3 minggu stelah konsepsi)yang juga
bertanggung jawab pada tangan, organ vital, yaitu
jantung dan paru
Kelainan merupakan hasil dari interaksi gen
pultiple dan faktor lingkungan
Cleft lip and cleft palate
Clefting, or incomplete fusion of the lip
and/or palate, can occur alone or as part of
a hereditary syndrome.
The pattern of inheritance in cleft lip and
cleft palate suggests that up to twenty
genes are involved with this defect.
Craniosynostoses
Kelainan genetik yang terjadi pada tulang
yang mengelilingi dan melindungi
tengkorak mengalami fusi lebih dini
Akibatnya terjadi penekanan-penekanan
yang membahayakan ketika otak
membesar dalam masa pertumbuhannya
Merupakan hereditary syndromes
termasuk mental retardation
Congenitally Missing teeth
Anodontia , kekurangan semua giginya
Tooth agenesis, kekurangan sebagian giginya
Penyebabnya beragam, kebanyakan genetik
autosomal dominant inheritance
gene yang mengalami kelainan (genes EDA, EDAR,
EDARADD, IKKgamma,
p63, IRF6, PITX2, TFAPB2, SHH, OFD1).
Kebanyakan berhubungan dengan ectodermal dysplasia,
inherited defects, somatic diseases (syphilis, scarlet fever,
rickets, or nutritional disturbances) selama pregnancy atau
infancy yang dapat mempengaruhi tooth dan organ lain
yang berkembang
Amelogenesis imperfecta
is a genetic disorder that results in
defective enamel formation of teeth.
Enamel is the hard surface covering the
crowns of teeth.
Amelogenesis imperfecta either causes
problems in enamel hardening
(mineralization) of normal amounts of
enamel or causes a smaller amount of
normal enamel to be produced.
Dentinogenesis imperfecta
is a genetic disorder that results in defective dentin
formation within teeth.
Dentin is a mineralized material forming the bulk of
each tooth.
Defective dentin causes the normal enamel layer that
covers it to flake off (mengelupas).
In both diseases, the teeth are weak and very sensitive to
temperature and pressures.
Amelogenesis imperfecta and dentinogenesis imperfecta
are linked to defects in structural genes that code for
proteins necessary for the development of enamel and
dentin.
Osteogenesis imperfecta
is an inherited disease caused by mutations of
genes that produce collagen.
Collagen is an important substance within
connective tissues of the body such as bone.
Osteogenesis imperfecta causes 'brittle bone'
diseases that affect all bones of the body.
A complication of osteogenesis imperfecta that
involves tissues of the mouth in addition to the
more generalized effect of fragile bones is a
painful dentinogenesis imperfecta-like change in
the teeth.
Genetic menentukan variasi respon imun
terhadap bakteri
Penting untuk mengetahui kerentanan
terhadap penyakit
Genetik menjadi faktor resiko terjadinya
suatu penyakit
Di rongga mulut penyakit periodontal
Bukti keterlibatan genetik pada PD
Saudara kembar mempunyai kerentanan yang sama
Penyakit kronis cenderung terjadi pada sekumpulan
keluarga (mempunyai early onset form)
Early onset form (periodontitis), merupakan
autosomal dominant inheritance
Berhubungan dengan kromosom di regio 4q,
kromosom 6, kromosom 9q32-33
Kromosom tersebut berhubungan dengan human
leukosit antigen (HLA)
Kerentanan gen terhadap mikrobial
Imunodefisiensi , menurunnya produksi
sel mononuklear, peningkatan produksi
tumor necrosis factor α, membawa faktor
resiko kematian
Gen-gen penting untuk terjadinya PD
Defisiensi imunoglobulin G (IgG) sub
IgG2, tidak dapat melawan bakteri
Defisiensi reseptor permukaan (Fc
reseptor) pada sel fagosit, tidak bisa
mengenali bakteri yang harus dilakukan
fagosit
Prostaglandin E2
Sitokin
dll