Anda di halaman 1dari 11

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

Kelompok 9:
Akbar Dzulfakar
M. Nahwan
Putri Septiani
Perbandingan Aliran:
Kehendak Mutlak
Tuhan & Keadilan
Tuhan

Dosen Pengampu: Muhammad Faizal Ahsan M. Pd


Aliran Mutazilah

• Keadilan Tuhan
Aliran Mutazilah yang berprinsip keadilan tuhan mengatakan bahwa Tuhan itu
adil dan tidak mungkin berbuat zalim dengan memaksakan kehendak kepada
hambanya, kemudian hambalah yang harus menanggung akibat perbuatannya.
Dengan demikian, manusia mempunyai kebebasan untuk melakukan
perbuatannya tanpa ada paksaan sedikitpun dari Tuhan. Sebab, dengan
kebebasan itulah manusia dapat bertanggung jawab atas segala perbuatannya,
dan tidak adil jika tuhan memberikan pahala atau siksaan kepada hambanya
tanpa diiringi dengan pemberian kebebasan terlebih dahulu.
• Kehendak Mutlak Tuhan

Mutazilah mengatakan bahwa Tuhan sebenarnya tidak mutlak lagi. Ketidak


mutlakan kekuasaan Tuhan disebabkan oleh kebebasan yang di berikan tuhan
terhadap manusia serta adanya hukum alam (sunatullah) yang menurut Al-
Quran tidak pernah berubah.
Oleh karena itu, dalam pandangan Mutazilah, kekuasaan dan kehendak
mutlak Tuhanberlaku dalam jalur hukum-hukum yang tersebar di tengah alam
semesta. Itulah sebabnya pandangan Mutazilah mempergunakan Al-Quran
surat Al-Ahzab ayat 62, disamping ayat ayat yang menjelaskan tentang
kebebasan manusia yang disinggung dalam pembicaraan tentang free Will
dan predestination.
Aliran Asyariah

• Kehendak Mutlak Tuhan

Kaum Asy’ariyah, kaum ini percaya pada kemutlakan kekuassaan Tuhan,


berpendapat bahwa perbuatan Tuhan tidak mempunyai tujuan. Yang
mendorong Tuhan untuk berbuat sesuatu samata-mata adalah kekuasaan
dan kehendak mutlakNya dan bukan karena kepentingan manusia atau
tujuan yang lain. Mereka mengartikan keadilan dengan menempatkan seuatu
pada tempatnya, yaitu mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta yang
dimiliki serta mempergunakan sesuai dengan kehendak-Nya.
• Keadilan Tuhan

Dengan demikian, keadilan Tuhan mengandung arti bahwa Tuhan punya


kekuasaan mutlak terhadap makhluk-Nya dan dapat berbuat sekehendak
hati-Nya.Tuhan memberi pahala kepada hamba-Nya atau memberi siksa
dengan sekehendak hati-Nya, dan itu semua adalah adil bagi Tuhan.
Justru tidaklah adil jika Tuhan tidak dapat berkehendak sesuai dengan
kehendak hati-Nya karena Dia adalah penguasa mutlak. Sekiranya Tuhan
menghendaki semua makhluk-Nya masuk kedalam surga atau pun neraka,
itu adalah adil karena Tuhan berbuat dan membuat hukum menurut
kehendak-Nya
Maturidiah
Samarkand

Aliran Maturidiah

Maturidiah
Bukhara
Maturidiah
Samarkand

Kehendak mutlak menurut Maturadiyah Samarkand, dibatasi oleh


keadilan Tuhan. Tuhan adil mengandung arti bahwa segala
perbuatan-Nya adalah baik dan tidak mampu untuk berbuat buruk
serta tidak mengabaikan kewajiban-kewajiba-Nya tehadap
manusia. Oleh karena itu, Tuhan tidak akan meberi beban yang
terlalu berat kepada manusia dan tidak sewenwng-wenang dalam
memberikan hukum karena Tuhan tidak brbuat dzalim. Tuhan akn
meberikan upah atau hukuman kepada manusia sesuai dengan
perbuatannya
Maturidiah
Bukhara

Maturidiyah Bukhara berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kekuasan


mutlak. Tuhan berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dan menetukan
segala-galanya. Tidak ada yang dapat menetang atau memaksa Tuhan
dan tidak ada larangan bagi Tuhan.
Lebih jauh lagi, Maturidiyah Bukhara berpendat bahwa ketidakadilan
Tuhan haruslah difahami dalam konteks kekuasaan dan kehendak
mutlak Tuhan. Secara jelas, Al-Bazdawi mengatakan bahwa Tuhan tidak
mempunyai tujuan dan tidak mempunyai unsur pendorong untuk
menciptakan kosmos, Tuhan berbuat sekehendak-Nya sendiri. Ini
berarti, bahwa alam tidak diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia
atau dengan kata lain, konsep keadilan Tuhan bukan diletakkan untuk
kepentingan manusia, tetapi pada Tuhan sebagai pemilik mutlak.
Ada pertanyaan?

KEYS KEYS

KEYS
Selesai. Terimakasih
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai