Anda di halaman 1dari 23

DESKRIPSI MATA KULIAH

AVERTEBRATA AIR
KODE MATA KULIAH PIO 21203

• Deskripsi Avertebrata Air:  PHYLUM PROTOZOA


 PHYLUM FORIFERA
– Pengertian dan Ruang
 PHYLUM COELENTRATA
Lingkup  PHYLUM CTENOPHORA
– Manfaat Avertebrata Air  PHYLUM ROTIFERA
– Mempelajari Habitat  PHYLUM PLATHIHELMINTES
 PHYLUM NEMATHELMINTHES
– Karakteristik morfologi,
 PHYLUM NEMATODA
anatomi dan pergerakan
 PHYLUM ANNELIDA
serta fisiologi dari filum:  PHYLUM MOLLUSCA
 PHYLUM ARTROPHODA
 PHYLUM ECHINODERMATA
 12 PHYLUM YANG AKAN DIPELAJARI
Avertebrata Air
Avertebrata air adalah hewan tidak bertulang belakang, dimana
sebagian maupun seluruh siklus hidupnya berada di air.

avertebrata air hidup di perairan laut maupun di air tawar, air payau,
estauria, litoral dan lepas pantai. Hidup pada habitat yang bervariasi
seperti berlumpur, banyak mengandung sampah organik berpasir,
berpasir dan berbatu.

pada umumnya avertebrata air tawar berasal dari laut dan hanya
beberapa yang berasal dari berbagai habitat.
Adanya perbedaan lingkungan secara fisik, kimia dan biologi pada habitat
seperti parameter suhu, kecepatan arus, gelombang, pH, salinitas dan makanan
yang menyebabkan amat sulit bagi organisme ini untuk beradaptasi dan
menyesuaikan diri dari suatu habitat ke habitat lainnya atau lingkungan lain.

Faktor utama pembatasnya adalah karena adanya perbedaan kadar garam


(Salinitas) media hidupnya.

Umumnya cairan tubuh avertebrata laut isotonis dengan media hidupnya,


sebaliknya pada avertebrata air tawar hypertonis terhadap media hidupnya
sehingga organ osmoregulasinya besar.
Kadar garam
airlautkuranglebih35permil,sedangkansalinitasairtawar0,001-
0,05permilataurata-rata
0,035permil.Sedangkankadargaramcairantubuhavertebrataairtawarada
lah1-15permil.

Perpindahanorganismeavertebratalautkeperairantawarmembutuhkanw
aktuyang lama,berlangsungsecaraevolusimelaluiprosesfisiologis,
padaselaputpermaeabeltubuh,cutikuladan organosmoregulasinya.

Masuknyaspesiesbarudariperairanlautkeperairantawarsampaisekarangm
asihberjalanterus.
Pupa dan imago padahewandiptera, coleoptera dan
trichopteranmampumelakukanemigrasi.
LingkunganHidup
Perairan darat secara keseluruhan banyak variasinya, karena adanya
pengaruh musim kemarau dan hujan, sehingga timbul perbedaan pada:
telur, larva, ukuran, pembentukan kista, bioluminenscence dan daya
adaptasi

Pada kolam dan danau dangkal yang banyak tanaman airnya, merupakan
habitat yang baik untuk mengumpulkan berbagai jenis hewan avertebrata.

Perairan di darat mempunyai habitat yang ekstrim seperti danau garam,


perairan tercemar dengan bahan organic, menyediakan berbagai jenis
avertebrata air seperti siput, serangga air dan cacing.
daratan juga merupakan faktor penghambat/penghalang terhadap
perpindahan hewan avertebrata dari suatu sungai/danau ke sungai
lainnya. Namun bagi organisme avertebrata yang mempunyai cyst
(kista) pada telurnya ini tidak berlaku.

Pada habitat perairan permukaan, dasar (epifauna dan ifauna),


litoral, menempel pada benda-benda (peryphyton) dan kolom air
dapat ditemukan hewan avertebrata.

Pada perairan tercemar oleh bahan organic maupun tercemar


dari faktor fisika, maka habitat tersebut mempunyai populasi
yang tinggi dari hewan avertebrata tertentu. Hal ini karena tidak
adanya kompetisi antar spesies
KLASIFIKASI
• Pada mulanya makhluk hidup digolongkan berdasarkan:
– Manfaatnya :
• Organisme yang baik atau berguna (makanan, obat)
• Organisme tidak baik (beracun)
– Habitat
• Hewan hidup di darat
• Hewan hidup di air
• Hidup di udara
– Berdasarkan pada sifat-sifatnya:
• Aristoteles (384 SM): Mendapatkan 1.000 macam, yang terdiri dari
avertebrata (tidak mempunyai darah merah): cephalopoda; crustacea;
insecta dan laba-laba; Mollusca dan Echinodermata; spons dan
coelentrata
• Linnaeus (1758) mendapatkan 4.236 macam, dimana avertebrata hanya
terdiri dari insekta dan vermes
• Aggasiz dan Brown dan Charles Darwin (1859) berdasarkan struktur
tubuh yang sama mendapatkan 129.370 spesies
• Pratt (1911) mendapatkan 522.400 spesies
PERBEDAAN AVERTEBRATA AIR TAWAR DAN LAUT
NO. AIR TAWAR AIR LAUT
1. Osmoregulasi : cairan tubuh Cairan tubuh bersifat isotonik
bersifat hypertonis dengan dengan lingkungan
lingkungan Organ osmoregulasi kecil
Organ osmoregulasi besar

2. Telur : jumlah sedikit, bersifat Telur : jumlah banyak, bersifat


tenggelam, dan kuning telur besar mengapung, dan kuning telur
sedikit

3. Larva : stadia larva pendek Stadia larva panjang/ lama


4. Ukaran tubuh relatif lebih kecil Ukaran tubuh relatif lebih
besar

5. Warna gelap Bervariasi dan menyolok


6. Kemampuan adaptasi rendah Adaptasi tinggi

7. Bioluminescence sedikit Bioluminescence banyak


KLASIFIKASI
• Pada mulanya makhluk hidup digolongkan berdasarkan:
– Manfaatnya :
• Organisme yang baik atau berguna (makanan, obat)
• Organisme tidak baik (beracun)
– Habitat
• Hewan hidup di darat
• Hewan hidup di air
• Hidup di udara
– Berdasarkan pada sifat-sifatnya:
• Aristoteles (384 SM): Mendapatkan 1.000 macam, yang terdiri
dari avertebrata (tidak mempunyai darah merah):
cephalopoda; crustacea; insecta dan laba-laba; Mollusca dan
Echinodermata; spons dan coelentrata
• Linnaeus (1758) mendapatkan 4.236 macam, dimana
avertebrata hanya terdiri dari insekta dan vermes
• Aggasiz dan Brown dan Charles Darwin (1859) berdasarkan
struktur tubuh yang sama mendapatkan 129.370 spesies
• Pratt (1911) mendapatkan 522.400 spesies
Klasifikasi menurut Phylogeny
• Klasifikasi disusun dan digolongkan dengan melihat keturunan dan
hubungan kekerabatan. Klasifikasi dimulai dari tingkat rendah/ primitive
atau sederhana menuju bentuk yang lebih komplek
• Dasar-dasar atau kriteria klasifikasi Menurut Phylogeny
– Berdasarkan jumlah sel tubuh: hewan protozoa dan Metazoa
– Ada atau tidaknya organ pencernaan:
• Hewan Parazoa
• Mesozoa
• Eumetazoa: Radiata dan Bilateria adalah sumbu oral aboral yang
dibagi oleh bidang sagittal, menjadi 2 bagian yang simetris
– Berdasarkan rongga tubuh
• Acoelomata, tidak mempunyai rongga
• Pseudocoelmata, rongga palsu
• Eucoelomata: ruang tubuh dilapisi oleh peritoneum
• Berdasarkan lipatan kecambah/ lapisan kecambah
– Diploblastik (2 lapisan kecambah)
– Tripoblastik (3 lapisan kecambah)
• Berdasarkan simetri tubuh
– Grade Radiata
– Grade Bilateria (tubuhnya bilateral simetris)
• Berdasarkan segmentasi (ruas tubuh): tubuh hewan terdiri dari
sederetan bagian-bagian yang hamper sama(segment), contoh cacing
tanah
• Berdasarkan lipatan kecambah dimasa embrio
– Diploblastik terdiri dari 2 lapis sel-sel blastula
– Tripoblastik terdiri dari 3 lapis sel-sel blastula
PHYLUM PROTOZOA
GAMBARAN UMUM PROTOZOA
Protozoa adalah organisme bersel satu, mempunyai aktivitas kehidupan yang lengkap
Protozoa tersebar luas di laut, air tawar, dan daratan. Ada 64.000 spesies dan
setengahnya fosil
10.000 spesies hidup bersimbiosis dengan tumbuhan atau hewan dan bahkan ada
yang bersifat parasit
CIRI-CIRI PROTOZOA
Bersifat mikroorganisme, tidak mempunyai organ maupun jaringan, namun
mempunyai organel khusus yang banyak fungsi, hidup bebas, mutualistik, komensal,
dan parasit.
Alat gerak dengan pseudopodia (kaki palsu), flagela (alat cambuk), silia (bulu getar)
Makanan bersifat autotrofik, heterotrofik, dan saprozoik
Reproduksi secara seksual (konjugasi) dan aseksual (pembelahan, kista)
PHYLUM PROTOZOA

KELAS KELAS CILIATA


(Paramecium caudatum)
FLAGELATA
Euglena viridis KELAS
RHIZOPODA/SARCODINA
Amoeba proteus
CIRI-CIRI KELAS MASTIGOPORA (FLAGELATA)

Warna tubuh transparan sehingga anatomi dapat terlihat dengan jelas pada saat
pengamatan di bawah mikroskop

Mempunyai alat gerak , yaitu flagel

Bentuk tubuh bulat panjang, bulat, dan lonjong/ oval

Mempunyai stigma (bintik mata) berwarna merah

Mempunyai chlorofil (Phitoflagellata), Zooflagellata no chloroplas

Hidup soliter (sendiri), berkoloni

Pergerakan lambat sambil maju dengan melambai2kan flagel ke arah depan,


apabila suhu tinggi maka akan bergerak berputar-putar pada sumbu tubuh
sehingga flagel lepas dan berakhir dengan kematian

Pernafasan secara diffusi


KELAS FLAGELATA

Euglena viridis
PERAN FLAGELLATA
Flagellata yang bersifat holozoik berperan sebagai predator, yakni
memangsa organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan
microfungi, sehingga Flagellata memainkan peranan penting dalam
mengendalikan populasi bakteri dan biomas

Flagellata yang bersifat saprofitik memainkan peran baik sebagai


herbivora dan konsumen dalam tingkatan dekomposer dari rantai
makanan. Sebagai komponen dari mikro dan meiofauna.

Flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton di dalam


lingkungan perairan berfungsi sebagai sumber pakan alami organisme
lain, misalnya ikan dan udang

Peran ekologis protozoa dalam rantai makanan komunitas akuatik


sangat penting. Menurut Lupita (2009), flagellata dapat digunakan
sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), misalnya Euglena viridis dan
Euglena grasilis yang saat ini mulai dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan protein masyarakat dunia tanpa memerlukan lahan yang
luas dan waktu panen yang singkat dalam jumlah besar
CONTOH KELAS MASTIGOFORA LAINNYA

Spirulina sp- Euglena viridis

Chlorela sp.
Volvok sp Trypanosoma brusel, parasit pada darah

stigma
cauda

cloroplas
flagelum

Trichomonas vaginalis, parasit pada


Phacus sp saluran urogenitalis
Chlorella sp ;Protein : 60,5%; Karbohidrat : 26%; Lemak : 2%; Vitamin : A, B1, B2,
B6, B12, C & E, niasin, asam pantotenat; Mineral : Asam folat, kalsium, fosfor, iodium,
magnesium, besi; Asam amino : Lysin, Histidin, Arginin, Treonin, Serin, Prolin, Alanin,
Asam glutamate, Triptofan, Leusin, Valin,

Spirulina sp ; Protein :50 – 61 %; Karbohidrat : 13 – 16%; Lemak : 6 – 7%; Vitamin :


A, B1, B2, B3, B12, C, Asam pantotenat; Mineral : Asam folat, kalsium, kalium,
natrium, fosfor, magnesium, zat besi, zinc, mangan dan selenium; Asam amino :
isoleucine, leucine, lysine, tryptofan, alanine, arginine, asam glutamic, histidine,
tyrosin,

Euglena gracilis; Protein : 39 – 61 %; Karbohidrat : 14 – 18%; Lemak : 14 - 20%;


Vitamins : α -carotene, β -carotene, biotin, B1, B2, B6, B12, C, D, E, asam folat, K1,
niasin, asam pantotenat; Mineral : Kalsium, besi, magnesium, mangan, fosfor,
potassium, sodium, zinc; Asam amino : palin, leucin, isoleusin, alanine, arganin, lisin,
asam aspartate, asam glutama, tirosin, tryptophan, glisin, serin, sistin
Protozoan Taxonomy
Phylum Sarcomastigophora
Subphylum Mastigophora
Subphylum Sarcodina
Phylum Apicomplexa
Phylum Ciliophora
SARCOMASTIGOPHORA
Subphylum Mastigophora:
locomotion by one or more flagella
Subphylum Sarcodina: locomotion and food gathered by
pseudopodia (false foot)
- includes the Amoeba

Anda mungkin juga menyukai