Anda di halaman 1dari 7

DASAR DASAR PENDIDIKAN

OLEH : Dr. AFRAHUL FADHILAH


DAULAY, MA
PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MANUSIA
• Dari segi biologis dan fisiologis, manusia diciptakan Allah SWT sebagai
makhluk yang paling sempurna dan paling mulia diantara makhluk-
makhluk lainnya, namun dalam jiwanya terdapat 2 macam
kecenderungan yaitu Tuhan memberikan kemampuan yang
cenderung ke arah kebaikan dan ketaqwaan yang berwatak tunduk
dan taat kepada peraturan Tuhan-Tuhan-Nya. Namun dibalik itu
diberi kemampuan yang cenderung buruk , kufur, membantah
perintah, menyeleweng dari aturan dan ketertiban.
• Sebagai khalifah di muka bumi yang harus mengelola kekayaan yang
terkandung di dalamnya, manusia telah diberi kelengkapan-
kelengkapan dasar (potensi dasar) yang dapat dibina dan
dikembangkan sejauh mungkin (setinggi mungkin) melalui proses
belajar mengajar. Kemampuan dasar itu disebut Fitrah.
• Untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah, Allah telah
memberikan kepada manusia seperangkat potensi (fitrah)
berupa aqal, qalb, dan nafs. Namun demikian, aktualisasi
fitrah itu tidaklah otomatis berkembang, melainkan
tergantung pada manusia itu sendiri.
• Untuk merealisasikan tugas dan kedudukan manusia
tersebut dapat ditempuh manusia lewat pendidikan.
Dengan media ini, diharapkan manusia mampu
mengembangkan potensi yang diberikan Allah SWT secara
optimal, untuk merealisasikan kedudukan, tugas, dan
fungsinya.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
• Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran
“an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan
kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkanke dalam bahasa Inggris dengan “education”
yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering
diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan. Istilah lain ”Ta’lim” yang berarti
pengajaran dan “ta’dib” yang berarti melatih.
• Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Di
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, segala usaha orang dewasa dalam
pergaulan dengan peserta didik untuk memimpin perkembangan potensi jasmani dan
rohaninya ke arah kesempurnaannya. (Sudirman, 1987:4)
BATAS-BATAS PENDIDIKAN.
• Prof. Kohnstam menyatakan bahwa usaha pendidikan itu sudah
boleh dimulai sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggalkan
dunia ini kembali. Dalam pengertian lain, Prof. Kohnstam
menyatakan bahwa usaha pendidikan itu ,terus menerus
mengadakan perubahan dan perbaikan diri (Self-Education).
• Langeveld berpendapat bahwa mendidik yang sebenarnya dapat
dimulai bila manusia telah mengakui gezag atau kewibawaan. Ini
disebut dengan “batas bawah” pendidikan, atau saat dimulainya
pendidikan dan setelah manusia itu mampu memilih mana yang
baik dan mana yang buruk maka telah mencapailah tingkat
kedewasaan, maka selesailah tugas mendidik, sebab orang yang
telah dewasa sudah mampu mendidik dirinya sendiri (batas akhir
pendidikan). (Notosudjono, tt: 153-155).
LANJUTAN BATAS BATAS PENDIDIKAN
• Dalam Islam pendidikan sangat panjang, yaitu
sejak lahir/dari ayunan sampai meninggal dunia.
Sebagaimana hadis Nabi Saw menjelaskan sebagai
berikut:
• Artinya :
• “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat”.
• Demikian juga pendapat Ki Hajar Dewantara;
bahwa pendidikan itu dimulai sejak lahir sampai
mati. (Sutari Imam Barnadib, 1978:15).
PENDIDIKAN DAN EKSISTENSI MANUSIA

• Kegiatan pendidikan ini diarahkan kepada empat


aspek pembentukan dari kepribadian manusia,
yaitu :
• Pengembangan manusia sebagai makhluk individu.
• Pengembangan manusia sebagai makhluk sosial.
• Pengembangan manusia sebagai makhluk susila.
• Pengembangan manusia sebagai makhluk relegius
(keagamaan).
• (Tim Pengajar IKIP, 1991)

Anda mungkin juga menyukai