0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan bagi manusia untuk mengembangkan potensi dasar yang diberikan Allah secara optimal sehingga mampu merealisasikan tugas sebagai khalifah di bumi. Pendidikan dimulai sejak lahir hingga akhir hayat untuk mengembangkan kepribadian manusia secara individu, sosial, susila, dan keagamaan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
DASAR DASAR PENDIDIKAN,PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MANUSIA
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan bagi manusia untuk mengembangkan potensi dasar yang diberikan Allah secara optimal sehingga mampu merealisasikan tugas sebagai khalifah di bumi. Pendidikan dimulai sejak lahir hingga akhir hayat untuk mengembangkan kepribadian manusia secara individu, sosial, susila, dan keagamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan bagi manusia untuk mengembangkan potensi dasar yang diberikan Allah secara optimal sehingga mampu merealisasikan tugas sebagai khalifah di bumi. Pendidikan dimulai sejak lahir hingga akhir hayat untuk mengembangkan kepribadian manusia secara individu, sosial, susila, dan keagamaan.
DAULAY, MA PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MANUSIA • Dari segi biologis dan fisiologis, manusia diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling mulia diantara makhluk- makhluk lainnya, namun dalam jiwanya terdapat 2 macam kecenderungan yaitu Tuhan memberikan kemampuan yang cenderung ke arah kebaikan dan ketaqwaan yang berwatak tunduk dan taat kepada peraturan Tuhan-Tuhan-Nya. Namun dibalik itu diberi kemampuan yang cenderung buruk , kufur, membantah perintah, menyeleweng dari aturan dan ketertiban. • Sebagai khalifah di muka bumi yang harus mengelola kekayaan yang terkandung di dalamnya, manusia telah diberi kelengkapan- kelengkapan dasar (potensi dasar) yang dapat dibina dan dikembangkan sejauh mungkin (setinggi mungkin) melalui proses belajar mengajar. Kemampuan dasar itu disebut Fitrah. • Untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah, Allah telah memberikan kepada manusia seperangkat potensi (fitrah) berupa aqal, qalb, dan nafs. Namun demikian, aktualisasi fitrah itu tidaklah otomatis berkembang, melainkan tergantung pada manusia itu sendiri. • Untuk merealisasikan tugas dan kedudukan manusia tersebut dapat ditempuh manusia lewat pendidikan. Dengan media ini, diharapkan manusia mampu mengembangkan potensi yang diberikan Allah SWT secara optimal, untuk merealisasikan kedudukan, tugas, dan fungsinya. PENGERTIAN PENDIDIKAN • Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkanke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan. Istilah lain ”Ta’lim” yang berarti pengajaran dan “ta’dib” yang berarti melatih. • Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan peserta didik untuk memimpin perkembangan potensi jasmani dan rohaninya ke arah kesempurnaannya. (Sudirman, 1987:4) BATAS-BATAS PENDIDIKAN. • Prof. Kohnstam menyatakan bahwa usaha pendidikan itu sudah boleh dimulai sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggalkan dunia ini kembali. Dalam pengertian lain, Prof. Kohnstam menyatakan bahwa usaha pendidikan itu ,terus menerus mengadakan perubahan dan perbaikan diri (Self-Education). • Langeveld berpendapat bahwa mendidik yang sebenarnya dapat dimulai bila manusia telah mengakui gezag atau kewibawaan. Ini disebut dengan “batas bawah” pendidikan, atau saat dimulainya pendidikan dan setelah manusia itu mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk maka telah mencapailah tingkat kedewasaan, maka selesailah tugas mendidik, sebab orang yang telah dewasa sudah mampu mendidik dirinya sendiri (batas akhir pendidikan). (Notosudjono, tt: 153-155). LANJUTAN BATAS BATAS PENDIDIKAN • Dalam Islam pendidikan sangat panjang, yaitu sejak lahir/dari ayunan sampai meninggal dunia. Sebagaimana hadis Nabi Saw menjelaskan sebagai berikut: • Artinya : • “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat”. • Demikian juga pendapat Ki Hajar Dewantara; bahwa pendidikan itu dimulai sejak lahir sampai mati. (Sutari Imam Barnadib, 1978:15). PENDIDIKAN DAN EKSISTENSI MANUSIA
• Kegiatan pendidikan ini diarahkan kepada empat
aspek pembentukan dari kepribadian manusia, yaitu : • Pengembangan manusia sebagai makhluk individu. • Pengembangan manusia sebagai makhluk sosial. • Pengembangan manusia sebagai makhluk susila. • Pengembangan manusia sebagai makhluk relegius (keagamaan). • (Tim Pengajar IKIP, 1991)