Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF CONTINUITY

OF CARE PADA
NY. L G3P2A0 DI PMB R

Suci Sholihat,SST, M.Keb Rusmiaty, S. Tr. Keb


NIP 199012262020122006 NIP 196805191989032003
TALITHA VINDY ARISTAWATI
P0 5140521035
LAPORAN
KOMPREHENSIF
BAB I
Pendahuluan

Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia masih tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal,
target AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI merupakan
salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia sehingga menjadi salah satu komitmen prioritas
nasional, yaitu mengurangi kematian ibu saat hamil dan melahirkan (ICIFPRH, 2019).

Penyebab kematian ibu di Indonesia yang terbanyak yaitu :

Hipertensi dalam kehamilan Perdarahan Lain-lain termasuk malposisi


(26%) (31%) (28%)
Tujuan 06
Melaksanakan evaluasi untuk

05 menangani kasus Ny. L umur

Tujuan Umum 30 tahun dengan kehamilan


anak ketiga di PMB
Rusmiaty, S. Tr. Keb
Menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan kehamilan sampai KB menggunakan pola
pikir manajemen kebidanan serta mendokumentasikan
04 Merencanakan tindakan yang akan dilakukan
pada kasus Ny. L umur 30 tahun dengan
kehamilan anak ketiga di PMB Rusmiaty, S.
hasil asuhannya. Tr. Keb

03 Menyusun rencana tindakan pada Ny. L umur 30


tahun dengan kehamilan anak ketiga di PMB

02 Rusmiaty, S. Tr. Keb

Menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi pada Ny. L


umur 30 tahun dengan kehamilan anak ketiga di PMB Rusmiaty,
01 S. Tr. Keb

Tujuan Mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan berdasarkan data subyektif


dan data obyektif pada Ny. L umur 30 tahun dengan kehamilan anak
Khusus ketiga di PMB Rusmiaty, S. Tr. Keb

Melakukan pengkajian pada Ny. L umur 30 tahun dengan kehamilan anak ketiga di
PMB Rusmiaty, S. Tr. Keb
Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah
pelaksanaan pelayananan kebidanan yang
berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil
sampai KB. Manfaat Praktis
Bagi Mahasiswa
Dapat mengkaji teori, menjabarkan ilmu, serta mengaplikasikan asuhan yang akan
diberikan.

Manfaat Bagi Bidan Pelaksana PMB S


Manfaat Teoritis Laporan komprehensif ini dapat dijadikan dokumentasi di PMB S, dapat juga
menjadi bahan update keilmuan.
Dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman secara langsung,
sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah
wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan
pada kasus Birthplan dengan hemoroid.
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI KEHAMILAN

A. Kajian Masalah Kasus


Ny. L datang ke PMB Rusmiaty, S. Tr. Keb pada hari Sabtu, 26 Februari 2022 pukul 19.00 WIB mengatakan
ingin memeriksakan kehamilannya. Kemudian dilakukan anamnesa pada Ny. N, didapatkan bahwa Ny. L
berusia 30 tahun, ini merupakan kehamilan ketiganya dengan haid terkahir pada tanggal 15-06-2021. Ny. L
mengatakan ia dan keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi, ASMA, TBC, jantung, DM, HIV/AIDS. Ny. L
mengatakan akhir-akhir ini sering merasakan nyeri pada daerah perut bawah dan merasa cemas dengan
keadaannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, pada pemeriksaan mata tidak terdapat oedema,
conjungtivas merah muda, skelera putih. Pada pemeriksaan payudara tidak terdapat benjolan. Pada
pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi, pembesaran tidak sesuai usia kehamilan dengan TFU 30 cm.
Pemeriksaan abdomen bagaian atas janin tidak teraba lurus di fundus melainkan teraba sedikit kebagian kanan
perut ibu, pada leopold II teraba punggung kanan, bagian terendah janin teraba keras, bulat dan melenting
namun teraba sedikit kearah kiri perut ibu.

Dari pemeriksaan leopold diperkirakan keadaan janin berada dalam posisi oblik. Berdasarkan hasil anamnesa
Ny. L umur 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 36 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, puka, konvergen
dengan letak oblique. Berdasarkan anamnesa tersebut maka penulis menyarankan kepada ibu untuk sering
melakukan posisi knee chest dan banyak berjalan agar supaya posisi janin kembali normal.
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

Ny. L melakukan kunjungan ulang pada hari Kamis, 10 Maret 2022 pukul 20.00 WIB mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya. Kemudian dilakukan anamnesa dan didapatkan bahwa Ny. L berusia 30 tahun,
ini merupakan kehamilan ketiganya dengan HPHT pada tanggal 15-06-2021. Usia kehamilan saat ini adalah 39
minggu. Ny. L mengatakan akhir-akhir ini sering BAK dan merasakan nyeri pada daerah perut bawah, Ny. L
merasa cemas dengan keadaannya tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi, pembesaran sesuai
usia kehamilan dengan TFU 32 cm. Pemeriksaan leopold diketahui bahwa posisi janin telah beada diposisi
normal dimana leopold I teraba lunak, dan tidak melenting. Leopold II teraba punggung janin disebelah kanan
perut ibu dan leopold III teraba bagian bulat, keras dan tidak melenting, serta pada leopold IV diketahui bagian
terendah janin telah masuk PAP. Ny. L mengatakan ia rajin menerapkan posisi knee chest yang telah dianjurkan
bidan sebelumnya setiap hari dan banyak berjalan di sekitar rumah. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada
pengeluaran keputihan.

Berdasarkan hasil anamnesa Ny. L umur 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu janin tunggal, hidup,
intra uterin, preskep, puka, keadaan ibu dan janin baik.
B. Kajian Teori

1. Pengertian Oblique 2. Diagnosis Letak Oblik / Lintang


• Terlihat abdomen tidak simetris
• Sumbu memanjang janin melintang terhadap perut ibu
Oblique berarti bayi dalam posisi diagonal atau miring • Fundus uteri lebih rendah dari umur kehamilan
melintasi rahim. Posisi janin ini jarang terjadi, namun sangat • Di Your
kutubPicture Here
atas dan bawah uterusYour Picture Here
tidak teraba kepala
berisiko karena kepala janin tidak sejajar dengan jalan lahir, maupun bokong
sehingga dapat menyebabkan kompresi tali pusat. • Kepala diraba di salah satu sisi ibu
Setiapkeadaan yang menghalangi masuknya kepala atau • Bokong teraba di sisi lain
bokong dapat merupakan predisposisi letak lintang. • DJJ terdengar paling jelas di bawah pusat
Kelainan ini lebih sering terjadi pada multipara oleh karena • Pada pemeriksaan vaginal tidak teraba kepala maupun
kelemahan otot-otot uterus dan abdomen. bokong. Bagian terendah janin tinggi di atas PAP.

Your Picture Here Your Picture Here


Letak janin adalah hubungan sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu dan dapat memanjang atau
melintang. Kadangkala sumbu janin dan ibu bersilangan dengan sudut 45° membentuk letak oblik yang tidak stabil
dan selalu berubah menjadi letak memanjang atau melintang selama proses persalinan. Faktor-faktor predisposisi
yaitu multiparitas, plasenta previa, hidramnion dan anomali uterus.
PENANGANAN POSISI OBLIK / MELINTANG SELAMA
KEHAMILAN

Knee chest potition

Merupakan posisi bersujud dengan kaki sejajar pinggul dan dada


sejajar lutut., dimulai pada kehamilan 32-35 minggu, dan dilakukan 3x
sehari selama 10-15 menit setiap kali. Gerakan knee chest potition
dilakukan pada saat perut kosong, dan bayi aktif atau dapat
menggunakan papan miring, menekuk lutut tetapi menjaga kaki datar
di papan. Tenang, bernapas dalam-dalam, hindari ketegangan otot,
juga dapat menggunakan bantal pada permukaan yang datar untuk
menaikkan pinggul 12-18 inci diatas bahu. Gravitasi mendorong kepala
bayi ke fundus, melipat dan bayi kemudian dapat jungkir balik ke
posis vertex.

Versi luar
Adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dan manuver tertentu pada perut ibu untuk
mengubah presentasi janin menjadi presentasi kepala. Perubahan spontan menjadi presentasi kepala sebagian besar
akan terjadi pada umur kehamilan 34 minggu, sehingga penemuan adanya presentasi bokong mulai umur
kehamilan 34 minggu akan bermanfaat untuk pertimbangan melakukan tindakan versi luar.
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI PERSALINAN

A. Kajian Masalah Kasus

Ny. L datang ke PMB Rusmiaty, S. Tr. Keb pada hari Jumat, 11 Maret 2022 pukul 21.30 WIB mengatakan
nyeri perut bagian bawah. Kemudian dilakukan anamnesa pada Ny. L, didapatkan bahwa ada keluar air-air
dari vaginanya dan bercampur sedikit darah. Ny. L merasa cemas dengan keadaannya dimana tafsiran
persalinannya adalah tanggal 22 Maret 2022.
Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif didapatkan hasil TD = 110/80 mmHg, 79x/menit, R = 20x/m, BB
sekarang = 61 kg, TB = 150 cm, LILA = 25 cm. Pada pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi, pembesaran
sesuai usia kehamilan dengan TFU 33 cm. Pemeriksaan abdomen bagaian atas janin tidak teraba lurus di fundus
melainkan teraba sedikit kebagian kanan perut ibu, pada leopold II teraba punggung kanan, bagian terendah
janin teraba keras, bulat dan melenting namun teraba sedikit kearah kiri perut ibu. Dari pemeriksaan dalam
diketahui belum ada pembukaan persalinan.
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI PERSALINAN

Ny. L mengeluh sakit perutnya semakin sering dan semakin bertambah sakitnya. Kemudian dilakukan
pemeriksaan dalam ulang pada hari Sabtu, 12 Maret 2022 pukul 02.00 WIB dan didapatkan bahwa portio telah
membuka 3 cm dan cairan ketuban masih utuh.
Pada pukul 06.30 Ny. L mengeluh sakit perutnya semakin sering dan semakin bertambah serta telah ada
rasa ingin mengedan. Dilakukan pemeriksaan dalam kembali pada pukul 06.30 dan didapatkan bahwa portio
telah membuka pembukaan persalinan yaitu 8 cm. Kemudian penulis beserta bidan segera mendekatkan alat
partus dan memberikan motivasi, dukungan dan semangat pada ibu saat proses persalinan. Pada pukul 06.35
pembukaan telah lengkap maka segera dilakukan pertolongan persalinan dan menganjurkan ibu untuk
mengedan dengan benar.

Proses persalinan kala II pada Ny. L berlangsung selama 40 menit dan pada pukul 07.15
bayi lahir berjenis kelamin laki-laki dengan
BB : 3700, A/S : 8/10, PB : 51 cm, LK : 34 cm, LD : 31 cm, LP : 33 cm.
B. Kajian Teori

Kala I Kala II
Dimulai dengan serviks membuka sampai terjadi Kala II/ kala pengeluaran adalah kala atau fase yang
pembukaan 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai dengan
Dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan wanita pengeluaran bayi. Setelah serviks membuka lengkap janin
Your Picture Here
tersebut mengeluarkan lendir yang bersama darah disertai akan segera keluar. His 2-3 x/ menitYour Picture Here
lamanya 60-90 detik.
dengan pendataran (effacement). Darah berasal dari Dirasakan tekanan pada rektum dan hendak buang air
pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis besar. Perinium menonjol dan menjadi lebar dengan anus
servikalis (kanalis servikalis pecah karena membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama
pergeseranpergeseran ketika serviks membuka). (Ilmiah W, kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu
2015). his (Ilmiah W, 2015).

Kala III
Kala IV
Kala uri (kala pengeluaran plasenta dan selaput
ketuban). Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan Kala atau fase setelah plasenta
Your Picture Here
selaput ketuban
Your Picture Here
fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit dilahirkan sampai dengan 2 jam post partum. Kala IV
kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan persalinan dimulai sejak plasenta lahir sampai ± 2 jam
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam setelah plasenta lahir (Hidayat dkk, 2010).
6 sampai 15 setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah (Rukiah, dkk, 2012).
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI BBL

A. Kajian Masalah Kasus

Berdasarkan pengkajian data subjektif didapat data sebagai berikut: Bayi Ny. L lahir 6 jam yang lalu lahir
secara normal di PMB R tanggal 12-03-2022. Berdasarkan pengkajian data Objektif didapat data sebagai berikut
Bayi Ny. L menunjukkan keadaan umum baik RR: 35 x/menit, N: 132x/menit, T: 36,8oC. Pemeriksaan
antropometri BB: 3700 gr, PB: 53 cm, LD: 35cm, LK:35 cm. APGAR score 8. Pemeriksaan fisik kulit seluruh tubuh
bayi tampak merah muda, kulit bayi bersih tidak ada ruam, bercak, memar, tanda- tanda infeksi dan trauma.
Kepala Fontanel anterior teraba datar, tidak ada sefalhematoma, tidak ada memar atau trauma. Mata simetris.
Telinga simetris, lengkap, daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan-lengkungan yang jelas
pada bagian atas, tidak ada kotoran, tidak ada kulit tambahan atau aurikel. Hidung tidak ada kelainan bawaan
atau cacat lahir. Mulut bersih, lembab dan tidak ada kelainan seperti palatoskisis maupun labiopalatoskisis
(Bibir sumbing).

Pemeriksaan Refleks bayi normal tidak ada kelainan.


Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan Bayi Ny. L
bayi baru lahir normal umur 6 jam.
B. Kajian Teori

Bayi Baru Lahir Normal adalah Bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram dan harus menyelesaikan diri dari kehidupan intra uteri ke
kehidupan Ekstra Uteri (Marmi, 2014).
Your Picture Here Your Picture Here

Penanganan Bayi Baru Lahir


Menurut (Depkes, 2018) penanganan bayi baru lahir yaitu :
• Membersihkan jalan nafas
• Memotong dan merawat Tali Pusat
• Mempertahankan Suhu tubuh Bayi
• Memberikan injeksi vitamin K
• Memberi obat/salep mata, untuk mencegah infeksi Your Picture Here Your Picture Here
• Identifikasi Bayi Pembersihan jalan nafs, perawatan tali
pusat, perawatan mata
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI NIFAS

A. Kajian Masalah Kasus

Pada tanggal 12 Maret 2022 penulis melakukan pemeriksaan fisik pada ibu post partum 6 jam pada Ny. L
30 tahun. Ny. L telah melahirkan anak ketiga di PMB R tanggal 12-03-2022 pukul 07.15 WIB, jenis kelamin laki-
laki, BB 3700 gram, PB 53 cm. Ibu mengatakan perut ibu mules, sedikit nyeri pada luka jahitan perineum dan
ASI nya belum keluar. Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit hipertensi, jantung, paru, ginjal, liver, diabetes
melitus, tidak pernah SC, tidak ada alergi obat, tidak ada asma.
Keadaan umum ibu baik ,kesadaran composmentis, dengan TD 90/70 mmHg, Nadi780 x/menit, Suhu
37 ºC, Respirasi 20x/menit. Payudara simetrsi, tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan, puting susu
menonjol, tidak ada lecet pada puting, belum ada pengeluaran kolostrum, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi
baik,kandung kemih tidak penuh, pada ekstremitas tidak ada oedem, tidak ada varises, luka jahitan pada
perineum belum kering, pengeluaran darah lochea rubra.

Berdasarkan hasil anamnesa Ny. L umur 30 tahun P3A0 post partum 6 jam
B. Kajian Teori

Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulainya dari beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
dengan 6 minggu setelah ibu melahirkan. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi dan
kemudian memulihkan kesehatan kembali dengan tahapan-tahapan yang umumnya memerlukan waktu 6 –
12 minggu (Marmi, 2014). Masa nifas dimulai setelah 2 jam post
Yourpartum dan berakhir ketika
Picture Here alat-alat
Your Picture Here

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
namun secara keseluruhan baik secara fisiologis maupun psikologis akan pulih dalam waktu 3 bulan
(Nurjanah, Nunung., dkk, 2013).

• Puerperium dini (immediate), yaitu pemulihan dimana ibu telah


diperbolehkan berdiri dan berjalan–jalan (waktu 0-24 jam masa
nifas).
• Puerperium intermedial (early puerperium), yaitu suatu masa
Masa nifas dibagi dalam
dimana pemulihan dari
Yourorgan-organ
Picture Here reproduksiYour
secar
Picture Here
3 tahap, yaitu :
menyeluruh selama kurang lebih 6-8 minggu.
• Remote puerperium (later puerperium), yaitu proses waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan yang
sempurna secara bertahap
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI KB

A. Kajian Masalah Kasus

Ny. L telah melahirkan anak ketiganya pada tanggal 12 Maret 2022 di PMB R. Kemudian dilakukan anamnesa
dan diketahui Ny. L mengatakan ia dan keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi, ASMA, TBC, jantung, DM,
HIV/AIDS. Ny. L mengatakan dirinya belum pernah menggunakan alat kontrasepsi dan mengatakan masih
belum mengerti mengenai jenis dan kb yang cocok dengan dirinya.

Keadaan umum ibu baik ,kesadaran composmentis, dengan TD 90/70 mmHg, Nadi 80 x/menit,
Suhu 37 ºC, Respirasi 20x/menit. Payudara simetrsi, tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan,
puting susu menonjol, tidak ada lecet pada puting, belum ada pengeluaran kolostrum, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi baik,kandung kemih tidak penuh, pada ekstremitas tidak ada oedem,
tidak ada varises, luka jahitan pada perineum belum kering, pengeluaran darah lochea rubra.

Berdasarkan hasil anamnesa ditegakkan diagnosis Ny. L usia 30 tahun P3A0 calon akseptor KB
Penulis melakukan konseling dan menjelaskan tentang alat kontrasepsi yang berguna
untuk menjarangkan atau menunda kehamilan. Ny. L mengatakan bingung dan belum
mempunyai pilihan KB untuk dirinya. Ny. L mengatakan bahwa ia tidak ingin hamil lagi
karena merasa sudah berusia 30 tahun namun tidak ingin kontrasepsi steril lantaran tidak ingin
dioperasi. Maka penulis membantu menyarankan pilihan KB untuk Ny. L yaitu kontrasepsi
jangka panjang seperti IUD. Ny. L mengerti penjelasan kontrasepsi jangka panjang yang telah
Your Picture Here Your Picture Here
dijelaskan penulis namun masih ingin berkonsultasi dengan suami terlebih dahulu.

B. Kajian Teori
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
pasangan suami istri untuk mencegah kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan
kehamilan
Your Picture Here Your Picture Here

• Metode Kontrasepsi
• Metode Amenore Laktasi (MAL)
• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
• Implan
• Suntik
• Kondom
JURNAL
READING
EFEKTIVITAS MOKSIBUSI DAN POSISI KNEE CHEST TERHADAP KEBERHASILAN PEMUTARAN POSISI JANIN DENGAN
PRESENTASI SUNGSANG PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

Kejadian presentasi sungsang umumnya terjadi pada usia kehamilan 28 minggu masih cukup tinggi.
Kehamilan dengan presentasi sungsang merupakan satu dari empat indikasi utama untuk seksio sesarea di
seluruh dunia. Mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas sebagian besar janin dengan presentasi
sungsang mempunyai bahaya yang signifikan. Terdapat dua cara yang dipakai untuk mengubah presentasi
bokong menjadi presentasi kepala yaitu knee chest position (posisi dada lutut) pada ibu serta moksibusi.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan lama waktu pemutaran posisi janin


setelah dilakukan intervensi metode knee chest dengan nilai rata- rata sebesar 18
hari. Nilai minimum sebesar 11 yang artinya waktu tercepat yang dihasilkan
dengan metode knee chest untuk memutar posisi janin adalah 11 hari dan nilai
maksimal sebesar 30 yang artinya waktu terlama yang dihasilkan dengan
metode knee chest untuk memutar posisi janin adalah 30 hari.
ROBEKAN PERINEUM PADA PERSALINAN VAGINAL DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA INDONESIA TAHUN 2014-2016

Salah satu kondisi yang seringkali menyertai proses persalinan adalah robekan perineum. Insidensi
robekan perineum pada persalinan vaginal mencapai 85%. Robekan derajat berat bahkan mencapai sfingter
anal atau robekan perineum total memiliki insidensi yang cukup luas variasinya, berkisar 6-20%. . Robekan
perineum pada persalinan vaginal, memberikan defek anatomi maupun fungsi pada perempuan. Keadaan
ini antara lain juga memberi kontribusi pada munculnya keluhan disfungsi dasar panggul di kemudian
hari.

• Terdapat kemaknaan pada hubungan paritas dengan robekan perineum


(nilai p=0,000), dengan korelasi negative (0,186).
• Terdapat kemaknaan pada hubungan antara berat badan bayi lahir kurang
dari 2500 gram dengan robekan perineum (p=0,002), namun p=0,304 untuk
bayi besar (berat bayi lahir lebih atau sama dengan 4000 gram).
• Terdapat hubungan bermakna antara paritas (faktor ibu), berat bayi lahir
(faktor janin), dan lama kala II (faktor persalinan), dengan terjadinya
robekan perineum pada persalinan vaginal, yang berkorelasi positif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN PENERIMAAN PERAN BARU PADA IBU
PRIMIPARA DI DESA TUGUSARI KABUPATEN JEMBER

Pengetahuan dalam melakukan perawatan bayi baru lahir, kerena kemampuan ibu dalam
melakukan perawatan bayi baru lahir dipengeruhi oleh pengetahuan ibu sejak awal, jika ibu tidak
memiliki pengetahuan yang baik maka ibu akan mengalami kesulitan dalam menjalankan peran sebagai
ibu. Kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir juga dipengaruhi oleh latar belakang
budaya ibu tersebut, serta informasi yang ia dapatkan terutama dari orang tuanya (Friedman, 2010).

• Hasil analisis statistik diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan tentang


perawatan bayi baru lahir dengan penerimaan peran baru pada ibu primipara (p
value = 0,000).
EFEKTIFITAS LATIHAN DINI TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA PASIEN POSTPARTUM SPONTAN

Salah satu tujuan asuhan nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikis.
Perawatan nifas diperlukan pada masa ini karena merupakan masa kritis bagi ibu dan bayi. Diperkirakan
60% kematian pada kehamilan terjadi setelah melahirkan dan 50% kematian postpartum dalam 24 jam
pertama. Pada masa ini banyak perubahan kembali ke keadaan sebelum hamil (involusi) dan laktasi
(laktasi), serta perubahan psikologis pada keluarga baru.

Hasil penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (fundus) dan nilai p sebesar
0,001 (lochea). Artinya senam dini efektif terhadap involusi uteri (fundus dan
lochea). Hasilnya dapat memberikan kontribusi positif dalam mencegah kematian
ibu akibat komplikasi nifas.
PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) PADA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA

Penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia masih didominasi alat kontrasepsi jangka pendek terutama
kontrasepsi suntik. Kontrasepsi jangka pendek dapat mengakibatkan angka putus pakai KB cukup tinggi.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yang merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif, aman dan
nyaman bagi banyak wanita, alat ini merupakan alat kontrasepsi reversible yang paling sering digunakan
di seluruh dunia dengan pemakaian saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita.

Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan hasil uji statistik yang signifikan
menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur ibu, paritas ibu, pendidikan
ibu dan pekerjaan dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim pada
akseptor KB dengan p-value 0,004< 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini ada
hubungan karakteristik ibu dengan pemilihan AKDR sehingga tenaga
kesehatan dapat mengoptimalkan penyuluhan mengenai keluarga berencana
khususnya penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
TELAAH JURNAL

Secara keseluruhsn jurnal ini sudah sangat baik dengan pemilihan judul yang relevan
dengan tema yang dikaji dan sudah menggambarkan isi dari penelitian secara singkat.
Abstrak sudah mewakili inti hasil penelitian. Bahasanya mudah dimengerti dan dipahami,
sehingga pembaca tidak salah menafsirkan isi. Pendahuluan sudah membahas mengenai
dampak yang ditimbulkan akibat kejadian ketuban pecah dini. Referensi yang digunakan
sudah terpercaya yaitu dari jurnal internasional. Metodologi yang digunakan sudah sesuai
tujuan penelitian. Pengambilan sampel sudah sesuai.. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini cukup banyak.
Lanjutan..

Hasil dari jurnal ini sudah membahas mengenai kehamilan sampai keluarga berencana dalam
asuhan COC. Hasil dijabarkan dengan lengkap dan akurat, dengan bahasa yang lugas dan jelas.
Pembahasan juga sudah menggunakan referensi dari banyak jurnal pendukung, sehingga
menggunakan teori dari berbagai sumber. Bahasanya juga mudah dipahami oleh pembaca.

Kesimpulan sudah mampu menjawab secara padat ringkas dari


tujuan penelitian yaitu asuhan COC pada Ny. L umur 30 tahun.
Thank You

:)

Anda mungkin juga menyukai