KEMENTERIAN KEUANGAN
DITJEN PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT PEMBINAAN PK BLU
1
I. PENDAHULUAN
2
PENGERTIAN BLU
Instansi di lingkungan
Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas.
3
TUJUAN BLU
4
MANFAAT BLU
5
KARAKTERISTIK BLU
Menghasilkan semi
Berstatus hukum tetap barang/jasa (quasi public Tidak mengutamakan mencari
sebagai instansi vertikal K/L. goods) yg dijual kepada keuntungan (laba).
masyarakat.
Dikelola dengan
melaksanakan prinsip good Rencana kerja/anggaran dan
governance (ekonomis, pertanggungjawaban
Memiliki fleksibilitas dlm
efisien, efektif, transparan, dikonsolidasikan pada
pengelolaan keuangan.
dan akuntabel) dan kementerian/lembaga
produktivitas serta ala induknya.
korporasi.
6
FLEKSIBILITAS BLU (1)
Pendapatan dapat
digunakan Pengelolaan
Pengelolaan
langsung dan belanja PNBP dpt
Pengelolaan kas piutang dengan
SPJ dilakukan
dgn investasi memberikan
pengesahannya melebihi pagu
jangka pendek piutang, dan
dgn SP3B BLU sepanjang masih
(dalam bentuk menghapus
yang diajukan ke dalam ambang
deposito). piutang
KPPN paling batas (flexible
bersyarat.
lambat budget).
triwulanan.
7
FLEKSIBILITAS BLU (2)
8
KEWAJIBAN BLU (1)
9
KEWAJIBAN BLU (2)
Membuat Sistem Akuntansi Keuangan yg
ditetapkan oleh menteri teknis bersangkutan
10
II. TUGAS DAN PERAN DEWAS
11
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (1)
14
PEMBENTUKAN DEWAS (1)
15
PEMBENTUKAN DEWAS (2)
16
PEMBENTUKAN DEWAS (3)
17
PEMBENTUKAN DEWAS (4)
Jumlah Keanggotaan Dewas
Persyaratan
Jumlah Anggota
Nilai Omzet Tahunan (sesuai Nilai Aset
LRA) (sesuai Neraca)
18
PEMBENTUKAN DEWAS (5)
Sekretaris Dewas
• Organ Dewas yang membantu pelaksanaan tugas,
kewajiban dan hak Dewas di bidang kesekretariatan.
• Sekretaris Dewas diangkat oleh Pemimpin BLU, atas
persetujuan Dewas.
• Persyaratan Sekretaris Dewas dengan kriteria:
memiliki integritas, dedikasi, itikad baik, dan rasa
tanggung jawab.
dapat menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas.
tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
yang merugikan keuangan negara.
Mempunyai kemampuan di bidang IT dan memiliki
pengetahuan di bidang layanan satker BLU bersangkutan
dan keuangan.
19
PEMBENTUKAN DEWAS (6)
20
KEWAJIBAN DEWAS (1)
Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran pencantuman saldo awal
dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.
21
KEWAJIBAN DEWAS (2)
PMK 109/PMK.05/2007
22
KEWAJIBAN DEWAS (3)
26
EVALUASI LAPORAN DEWAS
27
HASIL EVALUASI LAPORAN DEWAS
Ruang Lingkup Evaluasi :
• Ketepatan Waktu
Semester pertama paling lambat 30 hari setelah
semester berakhir
Semester kedua paling lambat 40 hari setelah tahun
anggaran berakhir
• Keakuratan
Penilaian terhadap Renstra, RBA dan pelaksanaannya
Penilaian terhadap kinerja pelayanan, keuangan dan
lainnya
Penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan
Penilaian permasalahan pengelolaan BLU dan
solusinya
Penilaian Saran dan rekomendasi
• Penyajian
28
KETEPATAN WAKTU
REKAPITULASI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BLU
DATA PER 30 OKTOBER 2012
Keterangan :
- Periode laporan Semester I (Januari-Juni) disampaikan paling lambat 10 Agustus
- Periode laporan semester II (Juli-Desember) disampaikan paling lambat 10 Februari
29
KEAKURATAN LAPORAN
31
PERMASALAHAN UTAMA SATKER BLU
32
PERMASALAHAN UTAMA SATKER BLU
33
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
OLEH DEWAS (1)
34
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
OLEH DEWAS (2)
36
FUNGSI RBA
37
KEMAMPUAN PENDAPATAN BLU
PMK 92/PMK.05/2011
Ps. 2 ay 4,7,8
38
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (1)
1. Tarif Layanan
a. Dewas harus memastikan akuntabilitas seluruh pungutan kepada
masyarakat harus telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Keuangan. Sebagai catatan, saat ini baru Universitas Hasanuddin
yang memiliki PMK tarif layanan.
b. Dewas mengevaluasi tarif layanan yang dikenakan agar memenuhi
aspek kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat,
asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat. Tarif layanan
yang ditetapkan tidak boleh terlalu mahal yang mengakibatkan tidak
terjangkau oleh masyarakat, namun juga harus mempertimbangkan
kelangsungan BLU untuk melayani masyarakat dan berinvestasi.
c. Dewas dapat mengevaluasi besaran tarif layanan yang dikenakan
kepada masyarakat, dan menyarankan kepada pemimpin BLU untuk
mengajukan perubahan tarif layanan kepada Menteri Keuangan.
39
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
2. Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
a. Dewas harus memastikan bahwa BLU minimal sekali dalam setiap
triwulannya telah mengajukan Surat Perintah Pengesahan
Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU kepada KPPN. Saat ini
masih terdapat satker BLU yang belum menyampaikan SP3B BLU
sesuai ketentuan.
b. Dewas harus menyampaikan bahwa ketepatan waktu penyampaian
SP3B BLU merupakan salah satu indikator kinerja keuangan
satker BLU.
c. Dewas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan SOP
pengelolaan keuangan intern satker BLU dengan memperhatikan
waktu penyampaian SP3B BLU.
d. Dewas dapat menilai kinerja satker berdasarkan pada penyerapan
dana BLU dan pendapatan BLU yang diterima sesuai SP3B BLU.
e. Untuk belanja yang bersumber dari RM APBN,
pertanggungjawabannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
40
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
3. Pengelolaan Kas
a. Dewas harus memastikan satker BLU telah memiliki SOP
Pengelolaan Pendapatan dan Belanja BLU atas dana yang berasal
dari PNBP.
b. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU telah memiliki ijin
pembukaan rekening dari Menteri Keuangan (cq Kuasa BUN Pusat)
atas Rekening Operasional BLU, Rekening Dana Kelolaan BLU,
dan Rekening Pengelolaan Kas BLU yang dimiliki.
c. Dewas memberikan nasehat kepada satker BLU dalam hal uang
yang mengendap dalam deposito (idle money) melebihi kebutuhan
operasional dalam 6 bulan ke depan agar dapat digunakan untuk
kepentingan belanja investasi atau hal lainnya yang berdaya guna.
d. Dewas mengingatkan kepada BLU bahwa dana idle hanya boleh
diinvestasikan untuk jangka pendek (tidak lebih dari 12 bulan) pada
instrumen yang aman dan tidak boleh digunakan untuk investasi
jangka panjang tanpa seijin Menteri Keuangan.
41
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (4)
4. Pengelolaan BMN
a. Dewas harus memastikan bahwa pengadaan barang/jasa yang
dilakukan telah memenuhi ketentuan Perpres 54/2010 jo. Perpres
70/2012 agar akuntabilitasnya dapat terjaga.
b. Dewas memberikan nasehat bahwa pemanfaatan BMN dapat
dilakukan oleh BLU hanya dalam rangka tupoksi/menunjang tupoksi
dan hasilnya merupakan PNBP BLU.
c. Dewas harus memastikan bahwa tarif layanan pemanfaatan BMN
untuk menunjang tupoksi telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan
dalam PMK tarif layanan.
d. Dewas memberikan nasehat dalam rangka penghapusan barang
inventaris yang dimiliki oleh BLU.
e. Dewas menjelaskan bahwa pemanfaatan BMN di luar tupoksi harus
mendapatkan ijin dari Pengelola BMN.
42
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (5)
5. Pengelolaan Utang
a. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki
SOP Pengelolaan Utang yang baik.
b.Dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yang
diperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utang
dagang) untuk kepentingan operasional satker BLU.
Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan.
c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidak
diperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yang
berasal dari BUN.
d.Dewas memberikan pertimbangan kepada BLU sebelum
melakukan utang/pinjaman kepada pihak lain.
43
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (6)
6. Pengelolaan Piutang
a. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki
SOP Pengelolaan Piutang yang berisi mekanisme
penentuan kualitas piutang.
b.Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusan
piutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d.
500 juta per individu.
c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutang
bersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukan
menghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harus
mengelola piutang dimaksud.
d.Dewas menyampaikan bahwa piutang yang diberikan
dalam bentuk piutang dagang, bukan uang.
44
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (7)
7. Penilaian Kinerja
a. Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat
kepada satker mengenai kinerja keuangan dan kinerja
teknis/layanan BLU.
b. Kinerja keuangan BLU terdiri dari aspek keuangan (rasio
kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran
aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio
belanja operasional terhadap pendapatan operasional)
dan aspek kepatuhan (RBA definitif, laporan keuangan
SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi,
persetujuan rekening dan SOP).
c. Sementara kinerja layanan terdiri dari biaya pelayanan
(cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan
standar pelayanan (quality and standards), cakupan
pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction).
45
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (8)
46
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT PEMBINAAN PK BLU
TERIMAKASIH
47