Anda di halaman 1dari 15

MODUL 2

PEMBELAJARAN di
SEKOLAH DASAR
Oleh
M. RIZA FAHLEVI, M. Pd
STRATEGI
PEMBELAJARAN DI -belajar
disiplin mental
- Belajar
Faktor – factor yang mempengaruhi
SD
asosias
Pengertian belajar Hakekat belajar i
hasil belajar
-insight
-belajar
gestal
Faktor dalam Faktor luar
-signal leaning
-stimulus respon
-chaining leaning
Proses belajar - Verbal
Teori association
berdasarkan teori dan tipe - -dricrimination
belajar
belajar learning
- -concept
Pembelajaran di Karakteristik Proses
belajar dan tahapan Tipe belajar
sekolah dasar leraning
perkembangan - -rule
learning
siswa sekolah dasar Hasil belajar -problem
solving
- aspek -leraning
In musik
Tahap perkembangan intelegensia - in linguistic
siswa sekolah dasar - - Logis –mate
perkembanagan - spasial
Karakteristikpembelajara social -in fisik
n di sekolah dasar Karakteristik pembelajarn Perkembangan -kinestetik
-Bahasa
Kognitif -in
dikelas rendah - -moral ketrampilan
- -eksprensif - In
Karakteristik di kelas - -fisik interpribad
- -kebutuhan i
tinggi siswa
BELAJA
R
Belajar adalah menembah dan mengumpulkan pengetahuan. Pada
abad 19, belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Menurut
Ernest R Hilgard (1948) belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu
disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif
yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.Perubahan
tersebut meliputi secara menyeluruh meleiputi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.Selain itu, belajar adalah proses
pengalaman, artinya belajar itu suatu proses interaksi
anataramental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya
menjadi suatu sikap.
HAKIKAT
BELAJAR
1. Learning to know artinya belajar untuk mengetahui dan
memahami materi yang dipelajarinya
2. 2. Learning to do artinya belajar untuk berbuat. Siswa harus
mengerjakan, menerapkan,menyelesaikan persoalan, melkukan
eksperimen, penyelidikan, penemuan, pengamatan,
simulasidan sejenisnya.
3. 3. Learning to live together artinya belajar untuk hidup
bersama
atau dalam kelompok.
4. 4. Learning to be artinya belajar untuk menjadi individu yang
utuh sesuai dengan potensi, bakat,minat, dan kemampuannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HASIL
BELAJAR

1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil


belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha,
motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan serta
kebiasaansiswa.

2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar


sisiwa diantaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik
(suasan kelas, riang gembira, menyenangkan)., lingkungan
sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, guru,
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI
SEKOLAH DASAR
1. Proses Belajar Berdasarkan Teori dan Tipe Belajar

a. Teori Belajar

Ada beberapa teori belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.

1) Teori Belajar Displin Mental

Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah
daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan
sebagainya yang dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati
dan mengingat dapat dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi :

Belajar mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik suatu benda atau kejadian,


misalnya; “menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”.
A. KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
1. Proses Belajar Berdasarkan Teori dan Tipe Belajar
a. Teori Belajar
Ada beberapa teori belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.
1) Teori Belajar Displin Mental
Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah
daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan
sebagainya yang dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati
dan mengingat dapat dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi :
Belajar mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik suatu benda atau kejadian,
misalnya; “menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”.
Menyebutkan kembali nama-nama ibu kota provinsi di Indonesia. Belajar itu
sendiri merupakan upaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
individu. Potensi-potensi yang dimiliki individu dapat dikembangkan secara
optimal melalui kegiatan belajar.
2) Teori Belajar Asosiasi
Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R
Bond. Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang
menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas
yang otomatis. Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan stimulus-respons
yang membetuk kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol. Hukuman
(punishment) dan ganjaran (reward) merupakan penguatan (reinforcement) yang
dipakai. Pelopor aliran ini diantaranya Edward L. Thorndike.
solving), melakukan penyelidikan (inquiry), melakukan penemuan (discovery) dan
kajian (investigation).
Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur, tidak
murni satu per satu.
b. Tipe Belajar
Menurut Gagne (1970) ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa untuk
mencapai proses dan hasil belajar yang optimal, yaitu:
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas).
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Perkembangan siswa Sekolah Dasar usia 6-12 tahun yang termasuk pada
perkembangan masa pertengahan (middle childhood) memiliki fase-fase yang unik
dalam perkembangannya yang menggambarkan peristiwa penting bagi siswa yang
bersangkutan. Tahapan perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek
perkembangan berikut :
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Sosial
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Kognitif
5. Perkembangan Moral
6. Perkembangan Ekspresif
7. Aspek-aspek inteligensi
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1.Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih
bersifat konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa.
Dalam kurikulum 2004 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat
diperoleh
dari fakta atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas
1
dan 2.
3.Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada
konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang
telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa
kelas rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh
guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai
dengan taraf perkembangan siswa.
Dalam pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan supaya siswa
melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, misalnya
memecahkan permasalahan melalui permainan sehari-hari.
Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa
Sekolah Dasar di kelas rendah.
1. Menggolongkan peran anggota keluarga.
2. Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
3. Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
4. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli
barang dan menabung.
5. Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita
orangtuanya.
6. Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan. Dan
selanjutnya bisa di lihat di hal 2.32
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS TINGGI
Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan
secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga
penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun,
menderetkan, melipat dan membagi). Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat
dilakukan siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar.
1. Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.
2. Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
3. Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi setempat.
4. Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.
5. Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.
6. Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.
7. Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan keselamatan diri. Selanjutnya lihat
halaman 2.34

Dari contoh-contoh diatas tergambar bahwa pembelajaran di Sekolah Dasar khususnya kelas tinggi
banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah, menggunakan pendekatan konstruktivis,
melakukan aktivitas menyelidik, meneliti.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai