Anda di halaman 1dari 22

Pengaruh Tenaga Kerja, UMP dan PAD Terhadap

PDRB Perkapita Di Sumatra 2015-2020

Oleh : Nadia Shafa Saskia Tjaja


NPM : C1A018073
Dosen Pembimbing : Yusnida, SE.,M.Si

BAB 1
PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA

BAB 3
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


2. Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan
3. Manfaat Penulisan dan Ruang Lingkup Penelitian

BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA

BAB 3
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB 2 TINJAUAN
BAB 1 PUSTAKA
PENDAHULUAN

1.Kajian Pustaka
2.Penelitian Terdahulu
3.Kerangka Penelitian

BAB 3
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB 1
PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN BAB 3
PUSTAKA METODOLOGI
PENELITIAN

1.Metodologi Penelitian
2.Definisi Operasional dan Pengukur Variabel
3.Metode Analisis, Pengujian Model, dan
Uji Asumsi Klasik
.
Latar Belakang Masalah
Pendapatan rata-rata penduduk suatu negara disebut pendapatan perkapita.
Pendapatan per kapita ditentukan oleh distribusi pendapatan nasional suatu
negara terhadap total penduduknya, dan juga mencerminkan PDB per kapita.
Tingkat kekayaan dan pembangunan suatu negara sering kali diukur dalam
pendapatan per kapita, semakin tinggi pendapatan perkapita maka semakin
sejahtera negara tersebut. Pendapatan per kapita adalah ukuran standar hidup
masyarakat. Masyarakat dengan pendapatan per kapita yang tinggi memiliki
taraf hidup yang lebih tinggi (Octavia, 2008: 1). Dalam skala regional, PDRB
per kapita dapat dijadikan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi yang
unggul karena lebih tepat merepresentasikan kesejahteraan penduduk.
Pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi merupakan penanda
terpenting pencapaian pembangunan suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi
dinilai dari besarnya PDRB per kapita sebagai bagian dari pembangunan
kesejahteraan rakyat. Tingginya nilai PDRB menunjukkan bahwa daerah
tersebut mengalami kemajuan ekonomi.
Pendapatan per kapita penduduk di Indonesia bagian barat seperti di
Pulau Sumatra menunjukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Data
statistik pendapatan per kapita penduduk mengungkapkan bahwa
pendapatan per kapita di setiap provinsi di Sumatera sangat bervariasi. Di
satu sisi, beberapa tempat seperti provinsi Sumatera Utara dan Kepulauan
Bangka Belitung memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari
pada yang lain. Di sisi lain pendapatan per kapita yang lebih rendah ialah
provinsi Bengkulu dan Lampung.
Upah minimum sering digunakan sebagai proksi untuk pendapatan
per kapita. Upah minimum yang rendah menunjukkan bahwa standar
hidup dan konsumsi penduduknya rendah sedangkan kota atau kabupaten
dengan upah minimum yang tinggi menunjukkan bahwa standar hidup
dan konsumsi penduduknya tinggi.
Salah satu variabel yang mempengaruhi kemampuan suatu daerah
menjadi daerah yang memiliki keunggulan komparatif adalah tenaga
kerja. Menurut studi Bhinadi (2003), setiap kenaikan 1% tenaga kerja
mengakibatkan penurunan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar
0,07 persen.
Terwujudnya kemandirian daerah merupakan salah satu tujuan utama dari
desentralisasi fiskal. Pemerintah daerah harus bisa melihat ke dalam sumber
keuangan daerah terutama melalui Pendapatan Asli Daerah. Daerah dengan
tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah yang positif memiliki peluang
yang lebih besar untuk meningkatkan pendapatan per kapitanya.
Tabel 1.1 menunjukan PDRB per kapita atas dasar harga konstan, tenaga
kerja, upah minimum provinsi dan pendapatan asli daerah rata-rata per
provinsi di Sumatra periode 2015-2020.
Tahun PDRB per kapita (Ribu Jumlah Tenaga Kerja (Jiwa) UMP (Rupiah) PAD
Rupiah) (Ribu Rupiah)

2015 37.730.515 138.571 1.783.735 20.531.765.656

2016 38.591.985 505.653 1.982.696 20.542.301.173

2017 39.353.638 221.068 2.166.830 23.029.738.401


2018 40.367.654 205.361 2.353.786 24.904.546.648

2019 41.426.095 140.599 2.542.794 21.896.917.900


2020 40.101.471 278.160 2.759.142 25.598.043.811

Dapat dilihat pada Tabel 1.1 pada periode 2015-2020 trend jumlah tenaga
kerja mengalami penurunan sementara trend PDRB per kapita mengalami
peningkatan dan kondisi ini berlawanan atau tidak sama dengan teori.
Berdasarkan teori Solow pendapatan nasional ditentukan oleh tenaga
kerja dan capital. Tren upah minimum propinsi mengalami peningkatan
dan diikuti oleh meningkatnya tren PDRB per kapita pada periode 2015-
2020, sedangkan pada trend Pendapatan Asli Daerah pada periode 2015-
2020 mengalami peningkatan dan trend PDRB per kapita juga
mengalami peningkatan.
Berdasarkan latar belakang maka perlu dilakukan penelitian apakah
ada pengaruh tenaga kerja, UMP dan PAD terhadap pendapatan
perkapita di wilayah Sumatra, dalam penelitian ini berjudul “ Pengaruh
Tenaga Kerja, UMP dan PAD Terhadap PDRB Perkapita di
Sumatra 2015-2020 ”
Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan

Rumusan Masalah Tujuan Penelitian


Bagaimana pengaruh tenaga Berdasarkan rumusan masalah yang
kerja,UMP dan PAD terhadap telah dikemukakan di atas, maka
PDRB per kapita di Sumatra tujuan penelitian ini adalah untuk
2015-2020 ? melihat apakah ada pengaruh tenaga
kerja, UMP, dan PAD terhadap
PDRB perkapita di Sumatra 2015 -
2020.
Manfaat Penulisan dan Ruang Lingkup
Penulisan
Manfaat Penulisan Ruang Linkup Penulisan
Penelitan ini diharapkan dapat Penelitian ini akan dilakukan di
berguna sebagai informasi bagi wilayah Sumatra dalam model
semua pihak yang ingin data panel yang meliputi data
mengetahui bagaimana pengaruh time series dari tahun 2015
tenaga kerja, UMP dan PAD sampai tahun 2020 dan cross
terhadap PDRB perkapita di section dari 10 wilayah di
Sumatra pada tahun 2015-2020. Sumatra. Adapun variabel yang
akan diteliti adalah PDRB per
kapita (Y), Tenaga Kerja (X1),
UMP (X2), dan PAD (X3).
Kajian Pustaka
Model Pertumbuhan solow Pertumbuhan Ekonomi
Model pertumbuhan Solow Pertumbuhan ekonomi adalah
mengasumsikan bahwa perubahan peningkatan kegiatan ekonomi dari
tenaga kerja dan modal fisik satu tahun ke tahun berikutnya.
(tabungan dan investasi) Untuk mengetahui laju pertumbuhan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi diperlukan perbandingan
ekonomi sedangkan teknologi yang pendapatan nasional yang ditentukan
menentukan tingkat efisiensi berdasarkan nilai aslinya. Akibatnya
merupakan variabel eksogen dan perubahan pendapatan nasional
diperlakukan sebagai residual. semata-mata disebabkan oleh
Tingkat teknologi memberikan perubahan tingkat kegiatan ekonomi.
gambaran tentang bagaimana dua Dengan kata lain, pertumbuhan baru
variabel input tenaga kerja dan akan tercapai jika jumlah barang dan
modal berinteraksi. jasa yang diproduksi pada tahun
berikutnya bertambah
Konsep Pendapatan Per
kapita PDRB Per Kapita

Pendapatan rata-rata setiap PDRB per kapita dapat digunakan


penduduk suatu negara selama untuk menilai keberhasilan
periode waktu tertentu disebut pembangunan ekonomi suatu
sebagai pendapatan per kapita. daerah. PDRB adalah nilai total
Menurut Walidi, pendapatan per semua barang dan jasa akhir yang
kapita adalah pendapatan rata- dihasilkan oleh semua kegiatan
rata penduduk suatu negara ekonomi selama periode waktu
selama periode waktu tertentu, tertentu. Sedangkan PDRB per
biasanya setahun. Jumlah nilai kapita dapat dihitung dengan
rata-rata barang dan jasa yang membagi PDRB harga konstan
dapat diakses oleh setiap orang dengan jumlah penduduk di suatu
di suatu negara selama periode wilayah tertentu (Sukmaraga,
waktu tertentu juga dikenal
2011: 31).
sebagai pendapatan per kapita
Pendapatan Asli Daerah Tenaga Kerja
PAD adalah pendapatan yang dipungut oleh Tenaga kerja adalah komponen
suatu daerah sesuai dengan peraturan penting dari kemajuan
perundang-undangan daerah dan digunakan ekonomi. Penduduk usia kerja
untuk mendanai kegiatan di daerah tersebut menurut BPS ialah mereka
serta merupakan sumber pendapatan yang yang berusia 15 tahun ke atas.
harus selalu didorong oleh pertumbuhan. Tenaga kerja merupakan salah
Pendapatan daerah berasal dari otoritas pajak satu unsur produksi yang
daerah, pajak daerah, keuntungan seluruh digunakan dalam proses
perusahaan daerah, keuntungan pengelolaan produksi. Pendapatan yang
kekayaan daerah secara mandiri dan
diperoleh pekerja digunakan
pendapatan asli daerah yang terdaftar di
sebagai imbalan atas pekerjaan
daerah lain yang sah (mardiasmo
yang dilakukan dalam proses
(2002:132). Pendapatan Asli Daerah
berdampak positif bagi perekonomian, maka produksi, yaitu upah
ketika PAD yang dihasilkan oleh pemerintah
daerah meningkat PDRB daerah juga
meningkat.
Upah Minimum Provinsi

Upah adalah faktor terpenting dalam meningkatkan


semangat karyawan karena dapat meningkatkan produktivitas.
Upah merupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi
kerja dan dapat mampu memenuhi kebutuhan hidup sehingga
dapat fokus pada tanggung jawab yang diembankan
kepadanya. Tuntutan upah pekerja tidak akan menjadi masalah
jika hak pekerja atas upah yang adil (Devanto dan Putu, 2011:
270-272).
Penelitian Terdahulu
 Hasbi (2019) dengan judul “Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah
minimum terhadap pendapatan per kapita di Kabupaten Luwu Timur”. Regresi
linier berganda digunakan sebagai metode analisis dalam penelitian ini
 Jayanti (2013) dengan judul“Pengaruh belanja modal dan PAD terhadap
pendapatan per kapita (Studi pada pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Provinsi
Jawa Tengah dari tahun 2009-2011)”. Regresi linier berganda digunakan
sebagai metode analisis dalam penelitian ini.
 Sitompul (2014) dengan judul“Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Terhadap PDRB Sumatera Utara”. OLS digunakan sebagai pendekatan analisis.
 Simanjuntak (2006) dengan judul“Analisis pengaruh PAD terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu”. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa data time series.
 Pujiati (2007) dengan judul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan
Semarang Era Desentralisasi Fiskal”. Data panel yang merupakan gabungan
dari Time Series dan Cross Section merupakan jenis data yang digunakan.
 Lestari (2014) dengan judul“Pengaruh PAD, Belanja Modal Dan Angkatan
Kerja Terhadap PDRB Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali’. Data time series
adalah jenis data yang digunakan.
 Suryon dengan judul “Analisis pengaruh pendapatan asli daerah, tingkat investasi dan
tenaga kerja terhadap PDRB Jawa Tengah’. Penelitian ini menggunakan metode
statistik.
 Amrie dengan judul “The impact government expenditure and labor on GDP in
Province North Kalimantan”. Uji yang digunakan ialah regresi linear berganda.
 Lestari (2014) dengan judul“Pengaruh PAD, Belanja Modal Dan Angkatan Kerja
Terhadap PDRB Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali’. Data time series adalah jenis data
yang digunakan.
 prativi (2020) dengan judul “The effect of PAD, investment and education on labor
absorption and per capita income in regencies/cities of Bali Province Indonesia”.
Metode data panel digunakan dalam penelitian ini.
 Perdana (2019) dengan judul ”Analysis of impact PAD, investment, labor, and
government spending on GRDP in the Central Java province”. Metode data panel
digunakan dalam penelitian ini.
 Perdana (2019) dengan judul ”Analysis of impact PAD, investment, labor, and
government spending on GRDP in the Central Java province”. Metode data panel
digunakan dalam penelitian ini.
 Yunarko (2007) dengan judul “Analysis of the impact regional original income, level
investment, and labor on GRDP in Central Java". Penelitian ini menggunakan model
regresi berganda OLS (Ordinary Least Square).
 Udjianto (2016) dengan judul “Analysis impact government expenditure, PAD and
population on GRDP in Batam”. Metode yang digunakan pada penelitian ini model
regresi berganda OLS.
Kerangka Penelitian

Tenaga
Kerja
X1
 

 
 
 
UMP PDRB Per
X2 Kapita
 

PAD
X3
 

 
Metodologi Penelitian

Explanatory study adalah metode penelitian yang menjelaskan


hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini
explanatory research adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi ada tidaknya pola hubungan antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini mengambil pendekatan kuantitatif, berdasarkan
metodologi penelitian pendekatan kuantitatif berfokus pada data
numerik (angka) yang kemudian dianalisis menggunakan prosedur
statistik. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi
perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang
diteliti.
Definisi Operasional
Definisi Operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
PDRB perkapita di Sumatra 2015-2020 diperoleh dari nilai PDRB dibagi
jumlah penduduk dalam suatu wilayah pada periode tertentu. Data diperoleh
dari Badan Pusat Statistik.
Tenaga Kerja (X1) adalah penduduk berusia di atas 15 tahun yang bekerja
dengan mendapatkan upah dan gaji baik berupa uang ataupun barang. Data
tenaga kerja ini diambil dari Badan Pusat Statistik di Provinsi Sumatra pada
tahun 2015-2020 dalam satuan jiwa.
UMP (X2) adalah upah minimum yang di tetapkan oleh pemerintah provinsi
di seluruh kabupaten/kota dalam satu provinsi. Data yang digunakan dalam
penelitian ini di wilayah Sumatra tahun 2015-2020 yang didapat dari BPS.
PAD (X3) yaitu pendapatan dari daerah yang berasal dari pajak daerah,
retribusi daerah, keuntungan dari BUMD, dan Pendapatan Asli Daerah
lainnya yang sah. Data PAD diambil dari BPS di provinsi Sumatra pada
tahun 2015-2020.
Metode Analisis dan Pengujian Model
Metode Analisis Pengujian Model
Analisis regresi data  Uji statistik adalah proses untuk menentukan
panel digunakan dalam apakah hipotesis nol (H0) dari sampel diterima
penelitian ini. Data time atau ditolak (secara statistik).
series dan cross section  Uji-T digunakan untuk melihat apakah variabel
independen model regresi memiliki pengaruh
digabungkan dalam yang signifikan terhadap variabel dependen
analisis data panel.  Uji F digunakan untuk melihat apakah model
regresi secara keseluruhan dapat menjelaskan
variasi perilaku variabel terikat
 Uji R2 digunakan untuk mengevaluasi proporsi
varian dalam perilaku variabel dependen yang
dapat dijelaskan oleh model. Semakin tinggi
persentase R2 (mendekati 100%), semakin baik
kapasitas model untuk menjelaskan perilaku
variabel dependen.
Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
tersebut baik atau tidak jika digunakan untuk melakukan penaksiran.
Suatu model dikatakan baik apabila bersifat BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator), yaitu memenuhi asumsi klasik atau terhindar
dari masalah-masalah multikolinearitas, heteroskedasitas,
autokorelasi.
 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel terikat
dan variabel bebas dalam suatu model regresi berdistribusi normal.
 Uji multikolinearitas digunakan untuk memeriksa apakah banyak
variabel bebas dalam suatu persamaan regresi memiliki
interkorelasi yang sempurna.
 Autokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi antara
anggota yang tersusun dalam deret waktu atau deret ruang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai