Anda di halaman 1dari 53

Building Learning Commitment

Pendidikan Multikultural
• Menjelaskan konsep diri
• Menjelaskan experintal learning cycle
• Menyusun komitmen belajar
Building learning committment
(BLC)

2
Assalamualaikum BIODATA
Selamat Pagi

1. N a m a : Drs. Iwan Falahudin, M.Pd.


2. Status Marital : Kawin ( 1 istri, dengan 4 anak).
3. Alamat : Jakarta, Banten.
4. Kantor : Kementerian Agama Republik Indonesia
Balai Diklat Keagamaan, Jakarta
5. Kontak : 0852.1802.9940.
6. Face Book : iwan falahudin

PEKERJAAN
1. Guru MTs. MA, – Manahijus Sadat LEBAK, BANTEN
2. Dosen - STAI Latansa, LEBAK, BANTEN
3. Widyaiswara - Kementerian Agama RI JAKARTA
4. Trainer Kurikulum Nasional - Kemendikbud & Kemenag RI - JAKARTA
5. Trainer Nasional Bela Negara- Kemenag RI - JAKARTA 3
1. Konsep Diri
• Tasya Talitha Nur Aurellia, Pengertian Konsep Diri, Komponen & Karakteristik Self Concept (gramedia.com)

• Secara umum, pengertian konsep diri adalah cara pandang dan sikap
seseorang terhadap dirinya sendiri.
• Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter
individu, dan motivasi diri.
• Pandangan terhadap diri sendiri mencakup berbagai kekuatan individual
dan juga kelemahannya, bahkan termasuk kegagalannya.
1. Konsep Diri
• Setiap individu pastinya menginginkan kesuksesan, baik sukses dalam hal
karier, belajar, pertemanan, berkeluarga, dan sebagainya.
• Langkah awal dari kesuksesan itu adalah harus memahami diri dan
kualitas diri.
• Memahami diri dan kualitas diri merupakan hal yang sangat penting dalam
meningkatkan mutu kehidupan.
• Agar kita dapat memahami diri dan juga kualitas diri, perlu adanya
pembentukan konsep diri atau yang dikenal dengan istilah self concept.
1. Konsep Diri
• Self concept atau konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu
dalam memandang dirinya sendiri.
• Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik maupun psikis, seperti
mengenal karakteristik individu itu sendiri, tingkah laku atau perbuatannya,
kemampuan dirinya, dan sebagainya.
• Tak hanya mencakup kekuatan diri individu itu saja, melainkan kelemahan
dan kegagalan yang ada pada dirinya.
1. Konsep Diri
• Sebagai contoh, apabila individu menganggap bahwa dirinya memiliki
kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, akan
terbentuk self concept yang baik atau positif pada dirinya.
• Namun, sebaliknya, apabila individu itu menganggap bahwa dirinya tidak
mampu atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self
concept yang negatif pada dirinya.
• Oleh sebab itu, sebagai individu sangat penting untuk engenali dirinya
sebaik mungkin untuk mengembangkan dirinya menggapai cita-cita dan
tujuan hidup di masa depan.
Pengertian Konsep Diri /Self Concept dari Para Ahli
• 1. Robert Bruce Burns
• Self concept adalah relasi antara sikap dan keyakinan mengenai diri
individu itu sendiri.
• 2. Budi Anna Keliat
• Self concept atau konsep diri adalah cara pandang individu dalam
memandang dirinya, baik secara utuh, fisikal, intelektual, emosional,
spiritual, maupun sosial.
Pengertian Konsep Diri /Self Concept dari Para Ahli
• 3. Patricia Potter Anne Perry
• Self concept atau konsep diri adalah gambaran subjektif dari diri individu
dan perpaduan yang kompleks, mulai dari perasaan, persepsi sadar dan
bawah sadar, hingga sikap. Self concept atau konsep diri memberi individu
kerangka rujukan yang memengaruhi self management akan situasi dan
hubungan individu dengan orang lain.
• 4. Cawagas
• Self concept adalah suatu cara pandangan secara menyeluruh seorang
individu terhadap dimensi fisik dirinya sendiri, karakteristik yang dipunyai,
aspek motivasi atau dorongan, kelemahan, kepandaiannya, dan celah
kegagalan dirinya.
Pengertian Konsep Diri /Self Concept dari Para Ahli
• 5. Clara R. Pudjijogyanti (1995)
• Self concept adalah salah satu faktor penentu tingkah laku individu,
seperti apakah akan baik atau buruk. Perilaku negatif seorang individu
merupakan hasil dari adanya gangguan dalam upaya pencapaian harga
diri (self esteem).
• 6. Gail Wiscarz Stuart dan Sandra J. Sundeen
• Self concept atau konsep diri adalah segala pikiran, keyakinan, dan
kepercayaan yang diketahui individu terhadap dirinya sendiri dan
memengaruhi hubungan dirinya dengan individu lain.
Pengertian Konsep Diri /Self Concept dari Para Ahli
• 7. Rochmad Natawidjaya
• Self concept atau konsep diri adalah tanggapan individu terhadap dirinya
sendiri, kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiatnya, harga diri, dan
hubungan individu tersebut dengan orang lain.
• 8. Willian D. Brooks
• Self concept atau konsep diri adalah perspektif terkait totalitas psikis, fisik,
dan sosial terhadap diri sendiri yang terbentuk dari berbagai pengalaman
serta interaksi atau komunikasi individu dengan individu lain.
Pengertian Konsep Diri /Self Concept dari Para Ahli
• 9. Carl Rogers
• Self concept atau konsep diri itu berapa pada strata kesadaran individu.
Jadi, self concept adalah suatu konfigurasi atau penggabungan dari
berbagai tanggapan yang saling terkait dengan diri sendiri, masuk hingga
ke dalam kesadaran individu.
• 10.  James F. Calhoun
• Self concept atau konsep diri sebagai gambaran batin seorang individu
yang meliputi pengetahuan akan dirinya sendiri, pengharapan diri, dan
penilaian akan dirinya sendiri.
Komponen Konsep Diri / Self Concept
• 1. Citra Diri (Self Image)
• Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah
perilaku individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak
disadari.
• Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa
lalu maupun sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan
pada dirinya (fisik).
Komponen Konsep Diri / Self Concept
• 2. Ideal Diri
• Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu
tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan
terkait dengan cita-citanya.
• Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa
anak-anak dan dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar
dirinya.
• Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini
seperti harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya kelak sesuai
dengan idealisme dirinya.
Komponen Konsep Diri / Self Concept
• 3. Harga Diri (Self Esteem)
• Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang
individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak
kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya. 
• Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan
penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya.
• Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang
individu terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada
dirinya.
• Apabila semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau
kenyataan di dirinya, akan semakin rendah rasa harga dirinya.
• Sebaliknya, Apabila individu tersebut semakin mendekati ideal dirinya atau
pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang dikerjakan, akan
semakin tinggi pula rasa harga dirinya.
Komponen Konsep Diri / Self Concept
• 4. Peran Diri
• Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan
yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan
peran individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.
• 5. Identitas Diri
• Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan
dari pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya
itu memiliki perbedaan dengan individu lain.
• Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri
individu sejak masa kanak-kanaknya.
komponen self concept lainnya
• 1. Komponen Kognitif, biasa disebut sebagai komponen citra diri atau self
image adalah komponen yang memiliki keterkaitan langsung dengan
pikiran dan cara menggunakannya. 
• Self image atau citra diri ini meliputi beberapa aspek, seperti aspek
percaya diri, daya tarik secara fisik, aspek rasa percaya diri, tujuan hidup,
kedudukan dan peran sosial, serta aspek kesukaan dari penilaian individu
lain terhadap dirinya.
komponen self concept lainnya
• 2. Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self
esteem. 
• Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki
keterkaitan erat dengan perasaan. 
• Self esteem atau harga diri memiliki beberapa aspek, meliputi aspek
perasaan, penerimaan diri, penyesuaian dirinya, penghargaan, dan pujian.
Karakteristik Konsep Diri / Self Concept
• Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya
sendiri, terdapat dua kemungkinan.
• Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya negatif.
• Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai self concept positif, akan
tetapi tak menutup kemungkinan bahwa ada pula individu yang
mempunyai self concept negatif.
1. Self Concept Positif
• Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki konsep
positif pada dirinya yang memudahkannya dalam beradaptasi dengan
beberapa atau banyak keadaan.
• Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau negatif pasti
ada hikmah yang bisa diambil dan bukanlah akhir dari segalanya.
• Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini akan lebih optimis,
percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah ada solusinya.
• Selain itu, individu yang memiliki self concept positif ini, dapat menerima
dirinya apa adanya, menerima segala risiko dan kelemahannya.
• Ia juga cenderung memiliki wawasan yang luas terhadap dirinya sendiri,
memiliki keinginan dan perencanaan realis yang kemungkinan besar dapat
dicapai olehnya.
• Ia memiliki sikap yang dapat memposisikan harga dirinya secara tepat.
Karakteristik Individu Yang Memiliki Self Concept Yang Positif
• Mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi berbagai
masalah. Dengan kata lain, dirinya percaya bahwa di setiap masalah pasti
ada solusinya
• Ia memiliki perasaan setara terhadap individu lain
• Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam
memperbaiki dirinya sendiri
• Memiliki kesadaran bahwa individu lain juga mempunyai keinginan,
perasaan, dan sikap yang belum tentu diterima oleh semua anggota
masyarakat atau kelompok sosial tertentu
Karakteristik Individu Yang Memiliki Self Concept Yang Positif
• Dapat menerima pujian dari individu lain tanpa rasa malu. Dengan kata
lain, ia tak akan hanyut ketika mendapatkan sanjungan dari individu lain
• Tidak merasa terancam dan cemas apabila dirinya dikritik.
• Akan secara lapang menerima informasi negatif terhadap dirinya
• Untuk membentuk self concept positif memerlukan usaha lebih, dimana
bukan hanya sekedar teori saja namun bagaimana kita bisa
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Self Concept Negatif
• Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu
informasi akan dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh.
• Contohnya, ia hanya melihat kelemahan pada dirinya atau bahkan
kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya.
• Hal tersebut yang menjadikan dirinya memiliki keinginan, harapan dan
perencanaan yang tidak realistis sehingga peluang untuk berhasilnya pun
tipis. Ia memiliki sikap yang memposisikan dirinya secara kurang atau bisa
dikatakan tidak tepat.
2. Self Concept Negatif
• Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis
dan merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut.
• Terlebih, dirinya merasa kalah sebelum mencoba. Pun apabila tidak
berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan self concept seperti ini akan
menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya sendiri.
Karakteristik Dari Individu Yang Memiliki Self Concept Yang Negatif
• Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi.
• Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan.
• Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain
• Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke
persoalan kecil sekalipun.
• Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain.
• Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain.
Kehilangan Pikiran Positif
• Setiap individu selalu memiliki tujuan untuk mendapatkan kehidupan yang
penuh keajaiban dan kebahagiaan.
• Dengan tujuan itu, seorang individu akan berusaha sebaik mungkin untuk
mencapainya. Namun, apabila dalam diri individu tersebut tidak terdapat
pikiran positif maka tujuan tersebut akan sulit dicapai.
Kehilangan Pikiran Positif
• Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada
perspektif terhadap dirinya sendiri.
• Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya sendiri,
seperti merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik
atau ganteng, tidak menarik, tidak memiliki keterampilan, dan segala
macam kritik terhadap dirinya sendiri yang malah menyebabkan suatu
problem.
Kehilangan Pikiran Positif
• 1. Kegagalan
• Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus
menerus akan memberikan pertanyaan besar pada potensi atau
kemampuan dirinya sendiri sehingga berujung pada persepsi bahwa
dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.
• 2. Overthinking
• Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal
itu karena dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya
sendiri sehingga terciptalah self concept yang negatif. Individu tersebut
cenderung terus menerus memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa
ada keinginan untuk mencari solusinya. Sikap seperti ini harus segera
dihentikan.
Kehilangan Pikiran Positif
• 3. Depresi
• Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang
individu dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak
memiliki potensi lagi untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil
peluang atas kegagalan tersebut. Sampai akhirnya, individu itu dilanda
stres hingga depresi karena terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan
negatif atas kegagalan yang ia alami.
Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri
• Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri
sendiri.
• 1. Memaksimalkan Potensi Diri
• Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan
percaya bahwa ia dapat melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan
masalah yang ada dengan mencari peluang dan solusi, membuka potensi
yang dimiliki kepada hal-hal yang belum pernah dipikirkan sebelumnya.
• 2. Membantu Dirinya Sendiri dalam Mencapai Tujuan Hidupnya
• Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang
optimis dan realistis terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu,
peluang dirinya untuk berhasil akan semakin besar sehingga tujuan yang
diinginkannya pun akan tercapai.
Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri
• 3. Menghindari Self Sabotaging Behavior
• Individu yang memiliki self concept positif mampu menghindari self-
sabotaging behavior. 
• Self-sabotaging behavior sebagai bentuk pemikiran, sikap, ataupun
tindakan yang menahan dirinya untuk meraih apa yang ia mau,
misalnya, goals dalam hidupnya.
• Memiliki self concept yang positif akan membentuk diri menjadi pribadi
yang lebih positif, optimis, dan yakin bahwa dirinya mampu mendapatkan
apa yang diinginkan atau dituju.
• Akan tetapi, sebaliknya, apabila self concept pada diri individu itu negatif
atau dapat dikatakan tak sehat, hal itu tak akan membawa dirinya dalam
mencapai keinginan dan tujuannya.
Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri
• 4. Mampu Memengaruhi Fisik dalam Menghadapi Masalah
• Memengaruhi perspektif bagaimana individu itu menggunakan fisiknya
dalam menghadapi suatu masalah atau tantangan dalam kehidupannya
sehari-hari.
• Contoh simpelnya, seorang individu ingin mengikuti suatu perlombaan lari,
apabila ia memiliki self concept bahwa dirinya terlalu gemuk untuk dapat
mengikuti perlombaan lari tersebut dan akan menjadi orang terakhir yang
sampai di garis finish, mungkin saja itu akan terjadi.
• Akan berbeda bila individu tersebut memiliki self concept positif bahwa
dirinya kuat dan akan memenangkan lomba lari tersebut, bisa saja
hasilnya akan sesuai dengan pemikirannya tersebut.
• Hal ini menandakan bahwa individu yang memiliki self concept positif akan
mampu memengaruhi fisiknya dalam menghadapi masalah yang ada.
Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri
• 5. Mampu Mengukur Seberapa Jauh Dirinya dalam Menyelesaikan
Masalah
• Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan
seberapa jauh ia dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam
menyelesaikan masalah.
• Dengan kata lain, dirinya mampu menentukan seberapa jauh kemampuan
dirinya untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Kesimpulan dari Self Concept
• Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri.
• Hal ini berguna sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
• Maka dari itu, ciptakanlah self concept yang positif agar mampu
membentuk kepribadian yang baik pula.
• Itulah pembahasan lengkap mengenai Self Concept, mulai dari
pengertian, komponen self concept, karakteristik, faktor-faktor yang
memengaruhi self concept, hingga pentingnya self concept untuk diri
sendiri.
• Tasya Talitha Nur Aurellia, Pengertian Konsep Diri, Komponen & Karakteristik Self Concept (gramedia.com)
Experintal Learning Cycle
• Siklus Belajar (Learning Cycle) | Afid Burhanuddin (wordpress.com)

• Salah satu strategi mengajar untuk menerapkan model konstruktivis ialah


penggunaan siklus belajar (Herron, 1988) yang terdiri atas tiga fase, yaitu
• fase eksplorasi,
• fase pengenalan konsep,
• fase aplikasi konsep.
Pengertian Model Siklus Belajar (Learning Cycle)
•  Adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (student
centered).
• Model siklus belajar merupakan model pembelajaran yang memiliki fase-
fase dalam pembelajarannya.
• LC pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan
konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept application)
(Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988).
Eksplorasi
• Pada tahap eksplorasi, pebelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan
panca inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan
lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum, menganalisis
artikel, mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena alam atau
perilaku sosial, dan lain-lain.
• Dari kegiatan ini diharapkan timbul ketidakseimbangan dalam struktur
mentalnya (cognitive disequilibrium) yang ditandai dengan munculnya
pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada berkembangnya daya nalar
tingkat tinggi (high level reasoning) yang diawali dengan kata-kata seperti
mengapa dan bagaimana (Dasna, 2005, Rahayu, 2005).
Pengenalan Konsep
• Munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut sekaligus merupakan indikator
kesiapan siswa untuk menempuh fase berikutnya,
• fase pengenalan konsep.
• Pada fase ini diharapkan terjadi proses menuju kesetimbangan antara
konsep-konsep yang telah dimiliki pebelajar dengan konsep-konsep yang
baru dipelajari melalui kegiatan-kegiatan yang membutuhkan daya nalar
seperti menelaah sumber pustaka dan berdiskusi.
• Pada tahap ini pebelajar mengenal istilah-istilah yang berkaitan dengan
konsep-konsep baru yang sedang dipelajari.
Aplikasi Konsep
• Pada fase terakhir, yakni aplikasi konsep, pebelajar diajak menerapkan
pemahaman konsepnya melalui kegiatan-kegiatan seperti problem solving
(menyelesaikan problem-problem nyata yang berkaitan) atau melakukan
percobaan lebih lanjut.
• Penerapan konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi
belajar, karena pebelajar mengetahui penerapan nyata dari konsep yang
mereka pelajari.
5 Fase Siklus Belajar (Learning Cycle)
• Adapun 5 fase tersebut meliputi :
• 1. Pelibatan (engagement),
• 2. Eksplorasi ( exploration),
• 3. Penjelasan (explanation),
• 4. Penerapan konsep ( elaboration),
• 5. Evaluasi (evaluation).
Fase Pelibatan (Engagement)
• Kegiatan pada fase ini untuk bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa,
mendorong kemampuan berfikir, membantu mereka mengakses
pengetahuan awal yang telah dimilikinya.
• Timbulnya rasa ingin tahu siswa tentang tema atau topic yang akan
dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa
tentang fakta atau fenomena yang berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari.
• Misalnya dalam mempelajari “Alat Pencernaan Manusia” guru dapat mulai
dengan pertanyaan: “Bagaimanakah makanan yang kita kita makan dapat
sampai ke perut?”
Fase Eksplorasi (Exploration)
• Pada fase ini siswa diberikan kesmpatan untuk bekerja baik secara mandiri
maupun kelompok tanpa instruksi secara langsung dari guru.
• Siswa bekerja memanipulasi suatu objek, melakukan percobaan (secara
ilmiah), melakukan pengamatan, mengumpulkan data, smpai pada membuat
suatu kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
• Guru sebagai fasilitator membantu siswa agar bekerja pada ruang lingkup
permasalahan.
Fase Penjelasan (Explanation)
• Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan
mengembangkan konsep yang diperoleh siswa,
• Guru menjelaskan konsep yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri,
menunjukkan contoh-contoh yang berhubungan dengan konsep untuk
melengkapu penjelasannya, serta bias memperkenalkan istilah-istilah baru
yang belum diketahui siswa.
• Pada kegiatan yang berhubungan dengan percobaan, guru dapat
memperdalam hubungan antar variable atau kesimpulan yang di[peroleh
siswa. Sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep yang baru
diperolehnya.
Fase Penerapan Konsep (Elaborating)
• Kegiatan belajar ini mengarahkan siswa menerapkan konsep-konsep yang
telah dipahami dan keterampilan yang telah dimiliki pada situasi baru.
• Kegiatan fase ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
apa yang telah mereka ketahui, sehingga siswa dapat melakukan akomodasi
melalui hubungan antar konsep dan pemahaman siswa menjadi lebuh
mantap.
Fase Evaluasi (Evaluation)
• Ada 2 hal yang ingin diketahui pada kegiatan belajar ini yaitu pengalaman
belajar yang telah diperoleh siswa dan refleksi untuk melakukan sisklus
lebih lanjut yaitu untuk pembelajaran pada konsep berikutnya.
• Model siklus belajar ini merupakan salah satu model pembelajaran yang
mengembangkan potensi pada anak yang didapatnya pada kehidupan
sehari-hari.
• Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) | Lentera Kecil
Kelebihan Siklus Belajar ( Learning Cycle)
1.Meningkatkan motivasi belajar karena pesetra didik dilibtkan secara aktif dalam
proses pembelajaran.
2.Membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik.
3.Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Kelemahan Siklus Belajar ( Learning Cycle)
1.Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-
langkah pembelajaran.
2.Menurut kesungguhan dan kreatifitas guru dalam merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran.
3.Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
4.Memerlikan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan
melaksanakan pembelajaran.
• Siklus Belajar (Learning Cycle) | Afid Burhanuddin (wordpress.com)
Kesimpulan
• Tujuan siklus belajar adalah untuk membantu proses belajar dan
pembelajaran agar lebih mudah.
• Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami apa yang telah
diajarkan. Siklus Belajar atau yang dikenal dengan Learning Cycle
merupakan model pembelajaran yang memiliki fase-fase dalam
pembelajarannya.
• 
MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR
• Komitmen adalah janji atau kesanggupan yang pasti untuk melakukan sesuatu
atau tidak melakukan sesuatu.
• Belajar adalah Proses aktif yang menghasilkan perubahan perilaku, baik
berupa pengetahuan, ketrampilan maupun sikap perilaku (Cytes. O Houle).
• Dalam Proses Pembelajaran, Belajar dilakukan oleh individu / kelompok, oleh
karena itu diperlukan suatu komitmen agar mencapai hasil yg maksimal.
Komitmen belajar adalah janji atau kesanggupan untuk melakukan sesuatu
dalam belajar dan tidak melakukan sesuatu.
BUILDING LEARNING COMMITMENT
• Merupakan suatu proses membangun komitmen peserta diklat untuk mengikuti
proses belajar secara individual, kelompok maupun bersama secara
menyeluruh dalam upaya mengembangkan wawasan, intektual maupun
emosional.

• Merupakan suatu proses pembelajaran untuk mempersiapkan peserta guna


mengikuti proses belajar secara individual, kelompok dan menyeluruh, yang
mengubah diri ke arah positif, baik secara intelektual maupun emosional.
7 KOMITMEN
1. DISIPLIN KEHADIRAN & WAKTU
2. MENJAGA ETIKA
3. KERJASAMA DAN KOMUNIKASI YANG BAIK
4. SALING MENGHARGAI DAN MENGHORMATI
5. 5 K (KEINDAHAN,KEBERSIHAN,KEAMANAN,KERAPIHAN dan KETERTIBAN)
6. JUJUR DAN BERTANGGUNGJAWAB
7. OPTIMIS
52
53

Anda mungkin juga menyukai