Anda di halaman 1dari 58

LONGITUDINAL CASE

ANAK PEREMPUAN USIA 11 TAHUN DENGAN


DENGUE SHOCK SYNDROME DAN GIZI BAIK

Oleh : Nadya Lupitasari / G991902043


Pembimbing : dr. Maria Galuh K.S. Sp.A, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET


RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
IDENTITAS PASIEN
Nama An. M
Usia 11 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Sambirejo
No. RM 070xxx
Tanggal Periksa 13 Desember 2020
BB 42 kg
TB 148 cm
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA Oleh keluarga dibawa
Pasien mengeluh Demam ke RS Triharsi . Di RS
demam untuk Triharsi pasien
pertama kali, mendapat terapi inf
demam terus Pasien mengeluh RL 2 jalur, obat
menerus seharian, mual-mual yang Pada pagi hari injeksi cefotaxime
demam suhu tidak dirasakan terus pasien terus merasa dan ranitidin.
diukur namum tidak menerus, pasien mual, pasien Dilakukan
muntah 1x , muntah sebanyak pemeriksaan lab dan
terlalu tinggi, muntah berupa
sehingga tidak 2x, muntah berupa dirujuk ke RS UNS.
makanan yang makanan dan air yg Keluhan lain seperti
mengganggu dimakan, darah dikonsumsi, darah
aktivitas pasien. gusi berdarah (-),
(-). Demam juga (-) . Pasien juga mimisan (-), BAK
Satu hari setelahnya dirasakan mengeluh BAB cair
demam dirasakan kembali oleh
terakhir diRS triharsi
sebanyak 1 kali,
menurun, dan pasien. Nafsu +- 5 jam yll sebanyak
darah (-) lendir (-).
pasien tidak merasa makan pasien Nyeri perut (+) pada
+- ½ gelas .
demam lagi menurun perut atas kanan.
Demam (+)

5 Hari SMRS 1 Hari SMRS Hari Masuk RS


Hari Masuk RS
Kurva Demam

Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


8/12/2020 9/12/2020 10/12/2020 11/12/2020 12/12/2020 13/12/2020
07.00 : 38.5
oC
Demam Demam, 18.00 :
mual,
pertama muntah
36.3 oC
MRS
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riw alergi obat/makanan : disangkal


• Riw. Asma : disangkal
• Riw mondok : + Typhoid, GEA saat usia 5 tahun

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat alergi obat : disangkal


• Riwayat keluhan serupa : disangkal
• Tetangga/lingk sekitar mengalami penyakit serupa : (-)
Riwayat Kehamilan
Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah sakit. Ibu rutin memeriksakan
kehamilannya di bidan, USG di dokter kandungan, selama kehamilan tidak
ada penyulit
Kesan kehamilan normal.

Riwayat Persalinan
Pasien lahir spontan di bidan langsung menangis, tidak ada riwayat biru.
Usia kehamilan saat lahir 39 minggu. BB lahir 3000 gram.
Kesan kelahiran normal.
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien berobat dengan menggunakan BPJS
• Bapak bekerja wiraswasta, ibu bekerja ibu rumah tangga
• Kesan riwayat sosial ekonomi cukup

Riwayat Imunisasi
• 0 bulan : Hepatitis B-0
• 1 bulan : BCG, Polio 0
• 2 bulan : DPT-HB-, HiB 1, Polio 1, PCV 1
• 4 bulan : DPT-HB-, HiB 2, Polio 2, PCV 2
• 6 bulan : DPT-HB-, HiB 3, Polio 3, PCV 3
• 9 bulan : Campak
• 2 tahun : Campak, DPT
• 5 tahun : Campak, DPT
• Kelas 1 : MR, DT
• Kelas 2 : TD
Kesan Imunisasi dasar lengkap, berdasarkan jadwal Kemenkes 2010
Riwayat Nutrisi
Sebelum sakit pasien makan besar sebanyak 3 kali sehari dengan nasi, lauk pauk
dan sayur dengan porsi cukup.
Saat sakit porsi makan serta frekuensi makan pasien berkurang.
Pasien minum sedikit
Kesan kualitas dan kuantitas kurang pada saat sakit
Status Gizi
BB aktual : 42 kg
TB aktual : 148 cm

BB/U < P75


42/37 x 100% = 113% (Normal)
TB/U < P75
148 /144 x 100% = 102% (Normal)

Berat badan Ideal = 40 kg


BB/TB
42/40 x 100%= 105% (Normal)

Kesan : gizi normal


Kebutuhan Kalori

• Umur berdasarkan tinggi badan = 11 tahun 6 bulan

• BB ideal x RDA
 40 x 47 = 1880 kkal
Pohon Keluarga

II

III

An. M
(11 Tahun)
BB : 42 Kg)
PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaan Fisik

• Umur berdasarkan tinggi badan = 11 tahun 6 bulan


• Keadaan Umum:
Tampak lemas, compos mentis (E4V5M6)
• Tanda Vital :
a. HR: 101 x/ menit
b. RR: 22x/ menit
c. Suhu: 36,4 oC
d. TD: 110/68mmHg
e. SpO2:

99% O2 NK 2 lpm
BB ideal x RDA
 40 x 47 = 1880 kkal
Pemeriksaan Fisik

• Umur berdasarkan tinggi badan = 11 tahun 6 bulan

Kepala
Bentuk mesocephal

Telinga
Sekret (-/-), deformitas (-/-)
Mata
konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
Hidung isokor (3mm/3mm), edema palpebra
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-/_)
(-/-), sekret (-/-), darah (-/-)

• Mulut
Leher
BB ideal x RDA pembesaran kelenjar getah bening (-)
bibir kering (-), lidah
kotor(-),
40 x 47gusi berdarah
= 1880 kkal
(-/-), bengkak (-/-). Faring hiperemis (-/-)
Pemeriksaan Fisik

• Umur berdasarkan tinggi badan = 11 tahun 6 bulan

Thorax
Inspeksi : Pengembangan dinding dada Jantung
kanan dan kiri simetris, retraksi dinding dada (-) Inspeksi: iktus kordis tak tampak
Palpasi : fremitus teraba kanan dan kiri sama, Palpasi : iktus kordis tak kuat angkat
Perkusi : sonor/sonor Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : suara dasar vesikuler Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II
normal, RBK (-/-), RBH (+/+) reguler, intensitas normal, bising (-)

Ekstremitas Abdomen
- - - - Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada,
distended (-)
- - - - Auskultasi : bising usus (+) 8x per menit
• BB ideal x RDA Perkusi : timpani
 40 x 47 =Oed
Akral dingin 1880 kkal Palpasi : supel, NT(+) regio epigastrium dan
hipokondriaka dekstra, hepatomegali
Ptekie +/+
CRT <2”
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hematologi Rutin
Pemeriksaan
13/12/20 14/12/20 15/12/20 16/12/20 17/12/20 Rujukan Laboratorium
Hemoglobin 15.5 16.9 12.1 13.1 13 g/dL 11.5-15.5
Hematokrit 44.9 49.1 33.6 37.5 36.8 % 34-40
• Hemokonsentrasi
Leukosit 3.87 2.83 3.83 5.11 6.66 ribu/uL 4.5-14.5 • Leukopenia dg limfositosis
relatif
Trombosit 38 17 46 102 183 ribu/uL 150-450
• Trombositopenia
Eritrosit 5.80 6.34 4.54 5.0 4.88 juta/uL 3.9-5.3
MCV 77.4 77.4 74.0 75.0 75.4 fL 79.0-99.0
MCH 26.7 26.7 26.7 26.6 26.6 pg 27.0-31.0
MCHC 34.5 34.5 36.0 35.5 35.3 % 33.0-37.0
RDW-CV 13.2 13.2 12.7 12.4 12.2 % 11.5-14,5
PDW *00.0 *00.0 15.6 14.0 11.3 fL 9.0-13.0
MPV *00.0 *00.0 10.9 11.4 10.2 fL 7.2-11.1
Limfosit 72.9 67.1 54.0 44.4 34.4 % 20-40
Monosit 9.8 6.7 8.4 9.8 7.7 % 0-6
Neutrofi 15.2 23.4 36.8 44.8 55.8 50-70
Eosinofil 0.3 0.0 0.3 0.6 1.8 0-4
Basofil 1.8 2.8 0.5 0.4 0.3 0-1
13/12/20 14/12/20 15/12/20 Pemeriksaan
Laboratorium
Neutrophil lymphocyte ratio 0.28 0.52 0.79 <3.13

Absolute lymphocyte count 1980 1254 1750 /uL >1500

HFLC 21.7 23.3 8.4 % 0-1.4

Tes Widal Negatif -


(Triharsi)
IgG dengue Positif -

IgM dengue Negatif -

Fungsi Hati 2.80 g/dl 3.5-5.2


(Albumin)
Gol Dar B/Rh+
Pemeriksaan
Foto Thorax
RLD
Gambaran efusi pleura
Cor dbn
Daftar Masalah  DD

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan Diagnosis


• Demam 5 hari FIsik Penunjang Banding
SMRS, demam Leukopenia dg
Pulmo : SDV, RBH  Dengue Shock
turun selama 3 Limfositosis relatif,
(+/+) Syndrome dd
hari, 1 hari Peningkatan
.Abdomen : NT (+) DHF grade III
SMRS kembali hematokrit,
hipokondriaka (D)  Gizi Baik
demam Trombositopenia
dan epigastrium,
• Mual (+), (38 rb)
Hepatomegali
Muntah (+) 3 Hipoalbuminemia
kali, darah (-), Efusi Pleura
nyeri perut (+),
BAB cair (+)
hitam (-) , BAK
(+)
• Mimisan, gusi
berdarah(-)
Diagnosis Kerja

 Dengue Shock Syndrome


 Gizi Baik
Tatalaksana
Terapi
• O2 NK 2 lpm
• Inf Asering 2 jalur, @ 75 cc/jam
• Inj Ceftriaxone 1g/12 jam
• Inj Metilprednisolon 40 mg / 8 jam
• Inj Paracetamol 500 mg k/p (T ≥
37.5)
• Inj Antrain 500 mg k/p (T ≥38.5)
• NGT alirkan
Planning
Monitoring
• Observasi tanda perdarahan
(hematemesis, melena, gusi
berdarah)
• KUVS / Jam
• BC / 8 jam
• Cek DR/ 24 jam
• IgG IgM Dengue, Albumin (fx hati)
EDUKASI
- Penjelasan mengenai kemungkinan penyakit  infeksi Dengue, penyebab,
terapi, prognosis
- Edukasi untuk istirahat cukup
- Menjaga kecukupan cairan dan nutrisi  bila dapat minum dan makan
- Penjelasan kepada ortu untuk ikut memantau kondisi anak, bila ada tanda-tanda
perburukan untuk segera melapor
- Edukasi di rumah untuk menjaga kebersihan tempat penampungan air dan lokas
lain yang rentan menjadi sarang nyamuk
PROGNOSIS

Ad Vitam Dubia ad bonam


Ad Sanationam Dubia ad bonam
Ad Functionam Dubia ad bonam
16/12/20
14/12/20 15/12/20
Hari demam ke VIII
Hari demam ke VI Hari demam ke VII

S : Demam (-), perdarahan (-), NGT : S : Demam (-), perdarahan (-), NGT : S : Demam (-), perdarahan (-), NGT : jernih,
coklat kemerahan, Nyeri perut (+) jernih, Nyeri perut (-) Nyeri perut (-), tidak mau minum susu,
O : CM, HR : 126x, RR : 17 x, T : 36.5, O : CM, HR : 65x, RR : 18 x, T : 36.7, TD : muntah 2x, nagsu makan turun
TD : 95/73, D : 0.6 ml/kg/jam 123/72, D : 2.5 ml/kg/jam O : CM, HR : 78x, RR : 18 x, T : 36.6, TD :
RBH (+/+), asites (-), ptekie (+) RBH (+/+) minimal, asites (-), ptekie (+) 128/86, D : 3.56 ml/kg/jam
AT : 17 rb , Ht : 49,1, IgG dengue (+), IgM AT :46 rb RBH (-/-), asites (-),
(-) Ht : 33.6 AT : 102 rb
A : Dengue shock syndrome, sepsis dan A : Dengue shock syndrome, Sepsis, dan Ht : 37.5
Gizi baik Gizi baik A : Dengue shock syndrome perbaikan,
P : O2 NK2 lpm P : O2 ruangan Sepsis, dan Gizi baik
inf RL 2 jalur @100cc/jam inf RL 2 jalur 100 cc/jam P : O2 NK2 lpm
Diet : puasa sementara Diet : cair, susu 2000 kkal NGT inf RL 1 jalur 75cc/jam
In ceftriaxone 1g/12 jam In ceftriaxone 1g/12 jam Diet :bubur sumsum PO  aff NGT
Inj metronidazole 500mg/8 jam Inj metronidazole 500mg/8 jam In ceftriaxone 1g/12 jam
Inj lansoprazole 1amp/24 jam Inj lansoprazole 1amp/24 jam Inj metronidazole 500mg/8 jam
Inj pct, inj antrain k/p Inj pct, inj antrain k/p Inj lansoprazole 1mp/24 jam
Inj furosemid extra 20 mg (k/p : D: <1) Inj furosemid extra 20 mg (k/p : D: <1) Inj pct, inj antrain k/p
Sucralfat spooling 3x10 ml Sucralfat spooling 3x10 ml Inj furosemid extra 20 mg (k/p : D: <1)
tranfusi FFP 3 kolf Tranfusi TC 3 kolf premed furosemid 20 Sucralfat 3x10 ml PO
DR/12 jam mg DR/24 jam
KUVS/ jam DR/24 jam KUVS/ jam
BC/8 jam KUVS/ jam BC/8 jam
BC/8 jam
17/12/20 18/12/20

S : Demam (-), perdarahan (-), Nyeri perut S : Demam (-), perdarahan (-), Nyeri perut
(-), makan minum sedikit, (-), makan minum meningkat, BAB cair Kontrol Poli tanggal
O : CM, HR : 97x, RR : 20 x, T : 36.6, TD : warna kuning 23/12/2020
108/68, Spo2 97% O : CM, HR : 72x, RR : 20 x, T : 36.8, TD : Obat Pulang :
RBH (-/-), asites (-), 110/80, Spo2 98% Cefixime syr 2 x 5 ml PO
AT :183 rb RBH (-/-), asites (-), Sucralfat 3x10 ml PO
Ht : 36.8 AT :183 rb Curvit sirup 3xCI
A : Dengue shock syndrome perbaikan, Ht : 36.8
sepsis, dan Gizi baik A : Dengue shock syndrome perbaikan,
P : inf RL 20 tpm sepsis perbaikan , dan Gizi baik
Diet :bubur nasi + susu P:
cefixime 2 x 5 ml PO Aff infus
Inj antrain atau pct k/p Diet :bubur nasi
Sucralfat 3x10 ml PO Cefixime syr 2 x 5 ml PO
Curvit sirup 3xCI Sucralfat 3x10 ml PO
KUVS/ 4 jam Curvit sirup 3xCI
BC/8 jam BLPL
ANALISIS
KASUS
ANALISIS KASUS- DIAGNOSIS
Anamnesis
• Demam 5 hari SMRS, demam turun
selama 3 hari, 1 hari SMRS kembali
demam
• Mual (+), Muntah (+) 3 kali, darah (-),
nyeri perut (+), BAB cair (+) hitam (-) ,
BAK (+)
• Mimisan, gusi berdarah, bercak merah
pada kulit (-)

Pemeriksaan Pemeriksaan
FIsik Penunjang
Pulmo : SDV, RBH Leukopenia dg
(+/+) Limfositosis relatif,
.Abdomen : NT (+) Peningkatan
hipokondriaka (D) hematokrit,
dan epigastrium, Trombositopenia
Hepatomegali (38 rb)
Hipoalbuminemia
Efusi Pleura
Pedoman doagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak
ANALISIS KASUS - DIAGNOSIS
Anamnesis
• Demam 5 hari SMRS, demam turun
selama 3 hari, 1 hari SMRS kembali
demam
• Mual (+), Muntah (+) 3 kali, darah (-),
nyeri perut (+), BAB cair (+) hitam (-) ,
BAK (+)
• Mimisan, gusi berdarah, bercak merah
pada kulit (-)

Pemeriksaan Pemeriksaan
FIsik Penunjang
KU : lemas, CM Leukopenia dg
Pulmo : SDV, RBH Limfositosis relatif,
(+/+) Peningkatan
.Abdomen : NT (+) hematokrit(49,1),
hipokondriaka (D) Trombositopenia
dan epigastrium, (38 rb)
Pedoman doagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak
Hepatomegali Hipoalbuminemia
Efusi Pleura
ANALISIS KASUS - DIAGNOSIS

Pedoman doagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak

Diagnosis Pasien :
Dengue Shock Syndrome
ANALISIS KASUS - TATALAKSANA
ANALISIS KASUS -
TATALAKSANA
Terapi

• O2 NK 2 lpm
• Inf RL 1000 cc guyur lanjut 200 cc/
jam (@100 cc) (dr Triharsi)
• Inf Asering 2 jalur, @ 75 cc/jam
• Inj Ceftriaxone 1g/12 jam
• Inj Metilprednisolon 40 mg / 8 jam
• Inj Paracetamol 500 mg k/p (T ≥
37.5)
• Inj Antrain 500 mg k/p (T ≥38.5)
• NGT alirkan (tanda perdarahan)
Terapi

• O2 NK 2 lpm
• Inf RL 1000 cc guyur lanjut 200 cc/
jam (dr Triharsi)
• Inf Asering 2 jalur, @ 75 cc/jam
• Inj Ceftriaxone 1g/12 jam
• Inj Metilprednisolon 40 mg / 8 jam
• Inj Paracetamol 500 mg k/p (T ≥
37.5)
• Inj Antrain 500 mg k/p (T ≥38.5)
• NGT alirkan (tanda perdarahan)
Terapi

• O2 NK 2 lpm
• Inf RL 1000 cc guyur lanjut 200 cc/
jam (dr Triharsi)
• Inf Asering 2 jalur, @ 75 cc/jam
• Inj Ceftriaxone 1g/12 jam
• Inj Metilprednisolon 40 mg / 8 jam
• Inj Paracetamol 500 mg k/p (T ≥
37.5)
• Inj Antrain 500 mg k/p (T ≥38.5)
• NGT alirkan (tanda perdarahan)
18/12/20

S : Demam (-), perdarahan (-), Nyeri perut


(-), makan minum meningkat, BAB cair
warna kuning
O : CM, HR : 72x, RR : 20 x, T : 36.8, TD :
110/80, Spo2 98%
RBH (-/-), asites (-),
AT :183 rb
Ht : 36.8
A : Dengue shock syndrome perbaikan,
sepsis perbaikan , dan Gizi baik
P:
Aff infus
Diet :bubur nasi
Cefixime syr 2 x 5 ml PO
Sucralfat 3x10 ml PO
Curvit sirup 3xCI
BLPL
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Penyakit menular yang disebabkan
oleh Virus Dengue dan
ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti /
Aedes Albopictus
ETIOLOGI
Dengue Virus
Termasuk kelompok Arthropod borne virus (arboviroses)
genus flavivirus, famili flaviviridae

Mempunyai 4 jenis serotipe :


Den-1, Den-2, Den-3, Den-4
• VEKTOR UTAMA DENGUE DI INDONESIA :
 NYAMUK AEDES AEGYPTI,
 NYAMUK AEDES ALBOPICTUS.

Vektor ini bersarang di


bejana - bejana
yang berisi air jernih
dan tawar

– BAK MANDI
– DRUM PENAMPUNG AIR
– KALENG BEKAS DAN LAINNYA
• Kriteria klinis

– Demam mendadak tinggi 2-7 hari


– Nyeri kepala
– Nyeri persendian dan tulang
– Mual muntah
– Nyeri epigastrium
– Manifestasi perdarahan (minimal terdapat tourniquet positif)
– Pembesaran hati (hepatomegali )
– Gangguan sirkulasi / syok

• Kriteria laboratorium

– Trombosit < 100.000 / uL


– Hemokonsentrasi (kenaikan HT >20%) atau
Bukti kebocoran plasma lain seperti :
Pembagian Demam Berdarah Dengue
 Derajat I:
hanya tourniquet positif, tidak terdapat perdarahan spontan

 Derajat II:
Derajat I + adanya perdarahan spontan
 Derajat III:
Terdapat adanya tanda tanda syok
 Derajat IV:
Profound syok : tekanan darah tka terukur dan nadi tidak teraba
◦ Cat: semua pasien DBD harus terbukti adanya kebocoran plasma dan trombosit
<100.000
Infeksi virus dengue
Asimtomatik Simtomatik

Demam berdarah dengue Expanded Dengue


(DBD) Syndrome/organopati(manifestasi Demam tidak khas
Demam Dengue (dengan kebocoran plasma) tidak lazim)

Tanpa perdarahan Dengan Perdarahan

DBD nonsyok DBD dengan syok =


Sindrom syok dengue(DSS)
KURVA DEMAM DAN KARAKTERISTIK
DEMAM BERDARAH DENGUE
MUNCULNYA IgM DAN IgG PADA PASIEN
YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE
INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN IgM dan IgG

IgM IgG Interpretasi


(+) (-) Infeksi primer
(+) (+) Infeksi sekunder
(-) (+) Tersangka infeksi
sekunder

(-) (-) Tidak ada infeksi


PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• PADA FOTO THORAKS RLD
Ditemukan adanya efusi pleura terutama disebelah
hemotoraks kanan
BAGAN 1
TATALAKSANA
KASUS TERSANGKA DBD
BAGAN 2
TATALAKSANA
KASUS TERSANGKA DBD
(LANJUTAN BAGAN 1)
• BAGAN 3
• TATALAKSANA KASUS DBD
TATA LAKSANA
SINDROM SYOK DENGUE
Thank you

Anda mungkin juga menyukai