Anda di halaman 1dari 55

Modul 3 - Obesitas

Sub Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik


Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UGM
RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
Soal 1: Pilihlah dari ke 3 gambar ini yang
menurut Anda termasuk obes

Gambar A Gambar B Gambar C


Soal 2: Jelaskan, mengapa dari penampilannya,
Anda mengatakan anak ini termasuk obes
Dari penampilannya anak ini termasuk
obes

Leher tidak kelihatan


Pipi tembem

Perut buncit

Penis terlihat kecil


Sela antar paha
karena ‘terbenam’
tidak ada
jaringan lemak
Soal 3: Dari penampilannya, apakah Anda
sangat yakin anak ini obes?
Soal 4:Kalau tidak yakin, bagaimana Anda meyakinkan
bahwa anak ini obes atau tidak obes?
Antropometri untuk menyatakan obesitas

Umur ?

0-2 tahun 2-18 tahun

Gunakan BB/PB Gunakan IMT *


standard WHO 2006 standard CDC 2000
Status Gizi Kriteria Status Gizi Kriteria
Obesitas > + 3 SD Obesitas > persentil ke 95
Overweight > + 2 SD hingga + 3 SD Overweight persentil ke 85 hingga 95
Normal - 2 SD hingga + 2 SD
Gizi kurang < - 2 SD hingga - 3 SD * IMT = indeks massa tubuh
(BMI = body mass index)
Gizi buruk < - 3 SD
Soal 5: Bagaimana cara menghitung SD-score
atau sering disebut Z-score?
Rumus SD-score atau Z-score

Ukuran tubuh - median


SD-score atau Z-score =
1 SD

Ukuran tubuh 1 SD
> median
+ 1 SD - median
< median median – 1 SD
Soal 6: Bagaimana cara menghitung IMT?
Rumus IMT

BB (kg)
IMT atau BMI =
TB (m) x TB (m)
Soal 7: Coba tentukan apakah anak-anak ini
obes atau tidak?
• Anak 1: laki-laki, 16 bulan,
BB=13,0 kg, PB=80,0 cm
• Anak 2: perempuan, 13 bulan,
BB=13,0 kg, PB=72,0 cm
• Anak 3: laki-laki, 6 tahun, BB=26,4 kg, TB=
115,0 cm
• Anak 4: perempuan, 7 tahun, BB= 31,7 kg, TB=
120,0 cm
Anak 1: laki-laki, 16 bulan, BB=13,0 kg,
PB=80,0 cm
• Standard yang digunakan: WHO (2006)
• Indikator yang digunakan: BB/PB
• Cut-off: SD-score > + 3 SD
• Perhitungan SD-score = (13,0 - 10,4)/(11,4-10,4)
= 2,6 /1
= 2,6
• Kesimpulan: tidak obes (tetapi overweight) karena
SD-score antara > + 2 SD hingga + 3 SD
Anak 2: perempuan, 13 bulan, BB=13,0 kg,
PB=72,0 cm
• Standard yang digunakan: WHO (2006)
• Indikator yang digunakan: BB/PB
• Cut-off: SD-score > + 3 SD
• Perhitungan SD-score = (13,0 – 8,6)/(9,4 – 8,6)
= 4,4 / 0,8
= 5,5
• Kesimpulan: obes karena SD-score > +3 SD
Anak 3: laki-laki, 6 tahun, BB=26,4 kg,
TB=115,0 cm
• Standard yang digunakan: CDC (2000)
• Indikator yang digunakan: IMT/U
• Cut-off: IMT/U > persentil ke 95
• Hitung IMT = BB (kg)/TB (m)2 = 26,4/(1,15x1,15)
= 20
• Cocokkan dengan kurve IMT/umur

• Kesimpulan: obes karena IMT > persentil ke 95


Kurve CDC 2000

IMT/U > p95

Standard IMT/U
Laki-laki 2-20 tahun
Anak 4: perempuan, 7 tahun, BB=31,7 kg,
TB=120,0 cm
• Standard yang digunakan: CDC (2000)
• Indikator yang digunakan: IMT/U
• Cut-off: IMT/U > persentil ke 95
• Perhitungan IMT = BB (kg)/TB (m)2 = 31,7/(1,2x1,2)
= 22,0

• Kesimpulan: obes karena IMT/U > persentil ke 95


Kurve CDC 2000

IMT/U > p95

Standard IMT/U
Perempuan 2-20 tahun
Soal 8:Sebutkan faktor risiko/penyebab
obesitas yang Anda ketahui
Faktor risiko obesitas
Faktor risiko OR (95% CI)

Kedua orang tua gemuk 10,44 (5,11 – 21,32)

Adiposity rebound awal (43 bulan) 15,00 (5,32 – 42,30)

Menonton TV >8 jam/minggu pada 1,55 (1,13 – 2,12)


umur 3 tahun
Catch-up growth 2,60 (1,09 – 6,16)

SD-score BB/U pada umur 8 bulan 3,13 (1,43 – 6,85)

SD-score BB/U
Faktor risiko/penyebab obesitas
• Genetik
• KMK/BBLR
• Susu formula
• Makanan berenergi tinggi
• Anak tidak aktif
Soal 9: Mengapa genetik diduga ada
hubungannya dengan obesitas?
Faktor risiko/penyebab obesitas
Faktor genetik

Risiko anak gemuk bila:


Tidak ada orang tua gemuk: 20%
Salah seorang gemuk: 40%
Keduanya gemuk: 80%
Soal 10: Mengapa KMK/BBLR diduga ada
hubungannya dengan obesitas?
Soal 11: Mengapa susu formula diduga ada
hubungannya dengan obesitas?
Lower protein intake lowers weight at 24 months

Penelitian Bertold Koletzko dkk. di Eropa:


Penggunaan formula rendah protein
menurunkan berat badan pada usia
24 bulan

Koletzo B, von Kries R, Closa R, Escribano J, Scaglioni S, Giovannini M, Beyer J, Demmelmair H, Gruszfeld D,
Dobrzanska A, Sengier A, Langhendries JP, Cachera MFR, Grote V for the European Children Obesity Trial Study Group.
Lower protein in infant formula is asssociated with lower weight up to age 2 y: a randomized clinical trial.
Am J Clin Nutr 2009;89:1836-45.
Lower protein intake lowers weight at 24 months

Efek terhadap BB//U pada umur 24 bulan

1 mo 3mo 6 mo 12 mo 24 mo
Koletzo B, von Kries R, Closa R, Escribano J, Scaglioni S, Giovannini M, Beyer J, Demmelmair H, Gruszfeld D,
Dobrzanska A, Sengier A, Langhendries JP, Cachera MFR, Grote V for the European Children Obesity Trial Study Group.
Lower protein in infant formula is asssociated with lower weight up to age 2 y: a randomized clinical trial.
Am J Clin Nutr 2009;89:1836-45.
Lower protein intake lowers weight at 24 months

Efek terhadap PB//U pada umur 24 bulan

Lower protein

Higher protein

Breastfed

1 mo 3 mo 6 mo 12 mo 24 mo
Koletzo B, von Kries R, Closa R, Escribano J, Scaglioni S, Giovannini M, Beyer J, Demmelmair H, Gruszfeld D,
Dobrzanska A, Sengier A, Langhendries JP, Cachera MFR, Grote V for the European Children Obesity Trial Study Group.
Lower protein in infant formula is asssociated with lower weight up to age 2 y: a randomized clinical trial.
Am J Clin Nutr 2009;89:1836-45.
Lower protein intake lowers weight at 24 months

Efek terhadap BB//PB pada umur 24 bulan

Higher protein
Lower protein
Breastfed

1 mo 3 mo 6 mo 12 mo 24 mo
Koletzo B, von Kries R, Closa R, Escribano J, Scaglioni S, Giovannini M, Beyer J, Demmelmair H, Gruszfeld D,
Dobrzanska A, Sengier A, Langhendries JP, Cachera MFR, Grote V for the European Children Obesity Trial Study Group.
Lower protein in infant formula is asssociated with lower weight up to age 2 y: a randomized clinical trial.
Am J Clin Nutr 2009;89:1836-45.
Lower protein intake lowers weight at 24 months

Efek terhadap BMI//U pada umur 24 bulan

Higher protein

Breastfed Lower protein

Koletzo B, von Kries R, Closa R, Escribano J, Scaglioni S, Giovannini M, Beyer J, Demmelmair H, Gruszfeld D,
Dobrzanska A, Sengier A, Langhendries JP, Cachera MFR, Grote V for the European Children Obesity Trial Study Group.
Lower protein in infant formula is asssociated with lower weight up to age 2 y: a randomized clinical trial.
Am J Clin Nutr 2009;89:1836-45.
Soal 12: Mengapa anak makan makanan
berenergi tinggi ?
Penyebab anak makan makanan berenergi
tinggi

Anak suka makan makanan siap saji siap santap


Penyebab anak makan makanan berenergi
tinggi

Anak suka minum soft drink (mudah melihat iklan di media)


Penyebab anak makan makanan berenergi
tinggi

Kantin sekolah dengan menu Barat tinggi energi


Penyebab anak makan makanan berenergi
tinggi

Anak tidak sarapan, sehingga jajan di luar


Penyebab anak makan makanan berenergi
tinggi

Anak suka ngemil


‘obesogenic’

‘diabesity’
GULA TAMBAHAN (ADDED SUGAR)
MENYEBABKAN OBESITAS
Penyebab obesitas

Anak makan dengan kandungan energi berlebihan

Dari penelitian di Jakarta tahun 2002:


Anak SD yang mengalami obesitas:

Makan dengan energi >120% yang dianjurkan: 64%


Makan dengan lemak >30%: 72%
Soal 13: Mengapa anak yang makan makanan
berenergi tinggi diduga ada hubungannya
dengan obesitas?
Soal 14: Mengapa anak tidak aktif?
Penyebab anak tidak aktif

Anak tidak dapat bersepeda, karena jalur sepeda tidak ada atau tidak berfungsi
Jalur sepeda dan pejalan kaki di Eropa
Penyebab anak tidak aktif

Anak biasa nonton TV, main game online, internet, videogame


Penyebab anak tidak aktif

Kaki lima tidak untuk pejalan kaki


Penyebab anak tidak aktif

Trotoar tidak untuk pejalan kaki dan jalan kaki di jalan mobil
Penyebab anak tidak aktif

Waktu anak habis untuk les pelajaran


Soal 15: Mengapa anak yang tidak aktif
diduga ada hubungannya dengan obesitas?
Soal 17: Sebutkan 4 tahap tata laksana
obesitas
4 tahap tatalaksana obesitas
1. Mengubah gaya hidup menjadi sehat (healthy
lifestyle changing, ‘Prevention Plus’)
2. Manajemen berat badan terstruktur
(‘structured weight management’)
3. Intervensi multidisipliner komprehensif
(‘comprehensive multidisciplinary intervention’)
4. Intervensi perawatan tersier (‘tertiary care
intervention’)
TATA LAKSANA OBESITAS ANAK 2-5 TAHUN

Klasifikasi BMI

P 85-94 P 95-99 P >99

PP 3-6 bl PP 3-6 bl PP 3-6 bl

BB tetap/ BB tetap/ BB tetap/


IMT turun? IMT turun? IMT turun?
ya ya tidak tidak
tidak ya

Komorbid/ Teruskan PP SWM 3-6 bl Teruskan PP


Obesitas ortu?
BB tetap/
tidak ya IMT turun?
ya tidak
Teruskan PP SWM 3-6 bl
Komorbid/
Teruskan SWM Obesitas ortu?
ya
tidak
CMI Teruskan SWM
TATA LAKSANA OBESITAS ANAK 6-18 TAHUN

Klasifikasi BMI

P 85-94 P 95-99 P >99

PP 3-6 bl PP 3-6 bl PP 3-6 bl

BB tetap/ BB tetap/ BB tetap/


IMT turun? IMT turun? IMT turun?
tidak ya ya tidak tidak ya
Komorbid/ SWM 3-6 bl Teruskan PP
Teruskan PP
Obesitas ortu?
ya BB tetap/
tidak IMT turun?
ya tidak
Teruskan PP SWM 3-6 bl
Teruskan SWM CMI 3-6 bl
BB tetap/
tidak IMT turun?
ya
TCI Komorbid? Teruskan CMI
Tidak atau <P99
Ya dan >P99 3-6 bl
Soal 18: Apa dampak obesitas?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai