Anda di halaman 1dari 74

PEMANFAATAN TANANAMAN

OBAT TRADISIONAL PADA MASA


PANDEMI COVID 19

Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa
Tengah
INDEKS PERILAKU KETAATAN PADA PROTOKOL
KESEHATAN DI MASA PANDEMI (BAPPENAS)

SEMAKIN TUA, SEMAKIN TAAT PADA PROTOKOL KESEHATAN


SEMAKIN MUDA, SEMAKIN TIDAK TAAT PADA PROTOKOL
KESEHATAN
KAB/KOTA DI JATENG YANG SUDAH MEMBENTUK
ASMAN TOGA TAHUN 2020
PROSENTASE PUSKESMAS PROV JAWA TENGAH DILATIH KESTRAD
SAMPAI 2020
JENIS PELATIHAN KESTRAD SAMPAI TAHUN 2020 DI JATENG
KAB/KOTA DILATIH ASUHAN MANDIRI KESTRAD
SAMPAI TAHUN 2020 DI JATENG
KAB/KOTA DILATIH SELF CARE
SAMPAI TAHUN 2020 DI JATENG
KAB/KOTA DILATIH HERBAL
SAMPAI TAHUN 2020 DI JATENG
KAB/KOTA DILATIH AKUPRESUR
SAMPAI TAHUN 2020 DI JATENG
KAB/KOTA DILATIH AKUPUNKTUR
SAMPAI TAHUN 2020 DI JATENG
Puskesmas Pada Era Pandemi
Adaptasi Kebiasaan Baru

UK UK
M M Adaptasi Layanan
Antisipasi potensi
UK UK meningkatnya kembali
kasus COVID-19 dan
P P memberikan pelayanan
kesehatan lainnya
Pelayanan Puskesmas Pada Masa
Pandemi COVID-19 dst (PMK 43 /2019 )

UKM UKM
Esensial Pengembangan
Bersifat Inovatif
Promosi Kesehatan
Kesehatan lingkungan
Kesehatan
Keluarga Skala prioritas, Disesuaikan dengan prioritas
(sesuai siklus hidup) Integrasi program masalah Kesehatan,
Gizi dan sumber daya, kekhususan wilkerm dan
physical distancing, potensi sumber daya
Pencegahan dan
yang tersedia
Pengendalian Penerapan PPI
penyakit Pengaturan
jadwal kunjungan,
alur pelayanan, triage,
Pelayanan lain Pemanfaatan TIK
UK
Manajemen Puskesmas
Pelayanan Kefarmasian P (Kunjungan sehat
Rawat Jalan
Pelayanan Perkesmas atau sakit)
Pelayanan Laboratorium Pelayanan Gawat Darurat
Kunjungan Keluarga
Pelayanan persalinan normal
Perawatan di rumah
Rawat Inap (sesuai kebutuhan)
Juknis Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Pada Masa Pandemi COVID-19

Puskesmas TETAP melaksanakan pelayanan


kesehatan lainnya sesuai skala prioritas
dengan mematuhi kaidah-kaidah Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi dan physical
distancing guna memutus mata rantai
penularan.
JUKNIS sebagai acuan Puskesmas dalam
melaksanakan pelayanan di masa pandemi
COVID-19, meliputi :

01
• Manajemen Puskesmas
• Upaya Kesehatan Masyarakat
• Upaya Kesehatan Perseorangan
• Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
• Peran Dinkes kabupaten/kota
dalam pembinaan Puskesmas
Peran Puskesmas Dengan Pemberdayaan Desa/
Kelurahan/RT-RW Siaga Covid-19

INDIVIDU dan KELUARGA


MASYARAKAT

Physical
1 distancing,

PSBB
4 RUMAH ISOLASI
Bagi masyarakat yg tidak memungkinkan untuk
Sanitasi isolasi di rumah secara mandiri
2
lingkungan • Peran Masyarakat: pemanfaatan dan pemeliharaan
rumah isolasi,
Penerapan etika batuk/bersin, • Peran Aparat Desa/ RT/RW: perencanaan, sosialisasi
PHBS (CTPS, meningkatkan dan tata kelola masyarakat yang terdampak
imunitas dengan makan gizi
seimbang, vitamin, istrahat • Peran Puskesmas: KIE, pemantauan kesehatan kasus
cukup, olahraga, tdk merokok ) 3
COVID, rujukan jika diperlukan

Penelusuran Kontak
Erat (contact tracing)

Puskesmas BERSAMA aparat Desa/Kelurahan/RT-RW bekerjasama dalam memantau pelaksanaan prevensi, deteksi dan respon
pandemic COVID-19 di individu, keluarga dan masyarakat
14
Peran Puskesmas dalam Optimalisasi Jejaring Puskesmas
di Wilayah Kerjanya

Hubungan kerja Puskesmas – RS Bersifat koordinasi dan rujukan kasus Covid-19


Hubungan Puskesmas – Klinik, DPM, faskes lainnya dan UKBM, pembinaan, koordinasi dalam penanganan COVID-19
Hubungan kerja Puskesmas – Lintas sektor: koordinasi dalam penanganan COVID-19

15
KESIAPAN PUSKESMAS
JATENG
1. Membentuk Tim di Tingkat Puskesmas
2. Membuat mekanisme “triage” terhadap pasien yang
mempunyai gejala mirip covid-19
3. Menyiapkan RDT (jika memungkinkan) untuk digunakan
pada kelompok risiko tinggi (selektif skrining)
4. Menyiapkan mekanisme skrining pasien
5. Menyiapkan mekanisme rujukan covid-19 di tingkat
Puskesmas ke Rumah Sakit Rujukan Covid
6. Manajemen Logistik
Melakukan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia melalui
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) termasuk kluster pneumonia

Melakukan surveilans aktif/pemantauan terhadap pelaku perjalanan dari wilayah/negara


terjangkit selama 14 hari sejak kedatangan ke wilayah berdasarkan informasi dari Dinkes
setempat

Melakukan komunikasi risiko termasuk penyebarluasan


media KIE mengenai COVID-19 kepada masyarakat

Membangun dan memperkuat jejaring kerja


surveilans dengan pemangku kewenangan, lintas
sektor dan tokoh masyarakat APA YANG
HARUS
KONTAK TRACING
DILAKUKAN
PUSKESMAS

JOGO
TONGGO
Instruksi Presiden RI no. 6 tahun 2020
JOGO TONGGO tentang
PENINGKATAN DISIPLIN DAN PENEGAKAN
HUKUM PROTOKOL KESEHATAN DALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19

Instruksi Gubernur Jawa Tengah no. 1 Tahun


2020
tentang
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PERCEPATAN PENANGANAN COVID19 DI
TINGKAT RUKUN WARGA MELALUI
PEMBENTUKAN SATGAS JOGO TONGGO
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
• Pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan
dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat

Pengobatan Tradisional (UU No.36/


2009 ttg Kesehatan)
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

UU No 36/2014 WHO STRATEGY ON


TRADITIONAL MEDICINE
tentang Tenaga (2014-2023)
UU No Kesehatan 3 SASARAN STRATEGI T&CM
36/2009
tentang • PMK No. 8/2014
tentang
Kesehatan Pelayanan Kesehatan
• Pasal 47 SPA
• Pasal 48 • PMK No.9/2016 ttg
• Pasal 59 PP NO 103/2014 TTG Upaya
YANKESTRAD Pengembangan
Kestrad melalui
Asman
PMK No 90/2013 Pemanfaatan TOGA
tentang SP3T dan
Keterampilan
• PMK No.61/2016 ttg
PP 47/2016 ttg
SISTEM KESEHATAN Fasyankes
Yankestrad Empiris
• PMK No 37/2017 ttg
NASIONAL
Pasal 4 (i): Yankestrad Integrasi
(PERPRES NO 72 TAHUN Fasyankestrad merupakan salah satu • PMK No 15/2018 ttg
2012) bagian dari fasyankes Yankestrad
Komplementer
Pelayanan Kesehatan
Tradisional
(Pasal 70)

 Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan


mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional.
 Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat diatas diarahkan agar masyarakat dapat melakukan
perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri)
dan benar.
 Perawatan kesehatan secara mandiri sebagaimana
dimaksud dilaksanakan dengan pemanfaatan taman
obat keluarga dan keterampilan
PELAYANAN KESEHATAN DI
INDONESIA
KONVENSIONAL NON KONVENSIONAL

NON TRADISIONAL/
TRADISIONAL
COMPLEMENTARY
MEDICINE (CM)  KESTRAINDO
 TCM
 HOMEOPATHY  UNANI
 OSTEOPATHY  AYURVEDA
 KELASI
 OZONE
 CHIROPRACTIC
 HIPERBARIK
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

JENIS AREA UPAYA PENDAFTARAN TEMPAT


NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN
YANKESTRAD KESEHATAN & PERIZINAN PELAYANAN

1 Pelayanan Penyehat Terbukti Informal PROMOTIF & STPT (terdaftar), Mandiri atau
Tradisional secara Non formal PREVENTIF berlaku 2 thn, dpt
Kesehatan empiris, harus diperbaharui praktik
Tradisional sesuai berkelompok
Empiris dengan di Panti sehat
pendekatan
biokultural

2 Pelayanan Tenaga Biokultural & Formal PROMOTIF. STRTKT & Mandiri atau
Kesehatan biomedis, Perguruan PREVENTIF SIPTKT
Kesehatan terbukti Tinggi KURATIF (sesuai di Fasilitas
Tradisional
Tradisional (NAKESTRA secara ilmiah (minimal D3) REHABILITATIF perizinan nakes) Pelayanan
Kompleme D) Kesehatan
nter Tradisional
3 Pelayanan Dilakukan
secara
Kombinasi
yankes
IDEM IDEM STR & SIP Fasilitas
Kesehatan bersama oleh konvensional pelayanan
Tradisional nakes dan dan kesehatan
Integrasi nakestrad yankestrad
komplementer

1. Jenis yankestrad komplementer ditetapkan Menteri


setelah mendapat rekomendasi dari tim
2. Tim tdd: unsur Kemkes, OP, praktisi & pakar kestrad
TUJUAN PENGATURAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Terselenggaranya Yankestrad
yang aman, bermanfaat, bermutu,
serta rasional, dan tidak melanggar
norma

Memberi perlindungan & kepastian


hukum baik pada pemberi layanan
maupun penerima layanan
Pemanfaatan lahan Pekarangan Rumah dan
Kantor
( Puskesmas rule model TOGA )
PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL Ramuan, Akupunktur/ Akupresur untuk:
Lansia
 Meningkatkan daya tahan tubuh
DALAM SIKLUS HIDUP  Mengatasi gangguan penyakit berisiko
mendukung program promotif dan preventif (kegemukan hipertensi. DM) • Kualitas hidup
 Mengatasi migrain, nyeri otot, sakit kepala,
• Degenerasi ↓
sakit pinggang, batuk pilek, mual muntah,
nyeri ulu hati, kram otot tungkai, insomnia,
stress

Usia
Kerja
Ramuan,
Akupunktur/ Ramuan, Akupunktur/ Ramuan, Akupunktur/
Akupresur untuk: Akupresur untuk: Akupresur untuk:
 Anemia  Anemia
Ramuan, Akupunktur/ Ramuan dan Akupresur untuk:  Anemia Pelayanan • Produktifitas kerja
 Meningkatkan  Meningkatkan
Akupresur untuk:  Meningkatkan nafsu makan Meningkatkan bagi anak
 Mengurangi rasa daya tahan tubuh
daya tahan tubuh  Meningkatkan daya tahan tubuh
daya tahan tubuh nyeri saat  Mengurangi Nyeri
 Kesuburan  Meredakan batuk,pilek,
 Meningkatkan Nafsu melahirkan Haid SMP/SMA
Makan  Meningkatkan asma, dispepsia, enuresis & remaja
 Emesis Gravidarum daya tahan tubuh
 Melancarkan ASI  Melancarkan ASI
 Perawatan Ibu Nifas
Pelayanan PIJAT BADUTA Pelayanan bagi
PUS anak SD

Pelayanan bagi balita &


Pemeriksaan prasekolah • Kespro remaja
Kehamilan 1000 hari kehidupan • Kreativitas

Persalinan & nifas Pelayanan bagi


bayi
• Kesehatan
• Meningkatkan
reproduksi Kemampuan Belajar
• AKI ↓
• ASI ↑
• AKI ↓ • AKABA ↓ KEGIATAN:
• KEK ↓  Pelayanan Kesehatan
• AKB ↓ • Tumbuh Kembang
Tradisional di Puskesmas
• ASI Eksklusif (Akupunktur, Akupresur, dan
GENERASI PENERUS YANG BERKUALITAS Ramuan)
 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan
Kesehatan Tradisional (TOGA dan Keterampilan)
PEMANFATAN TOGA
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah
pengobatan dan/atau cara perawatan dengan cara
dan obat yang mengacu pada pengelaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan Asuhan Mandiri
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat Kesehatan
Tradisional melalui
Pemanfaatan TOGA
dan Keterampilan
Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya
fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah Pemeliharaan
yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan kesehatan dan
dan melakukan pemecahannya dengan mengatasi gangguan
kesehatan ringan
memanfaatkan potensi setempat
dengan pemanfaatan
TOGA dan
Keterampilan
Pengertian :
• TOGA adalah sekumpulan
tanaman berkhasiat obat
untuk kesehatan keluarga
yang ditata menjadi sebuah
taman dan memiliki nilai
keindahan.
Fungsi TOGA
1. Sebagai sarana mendekatkan tanaman obat kepada
masyarakat untuk upaya kesehatan mandiri.
2. Sebagai pendayagunaan tanaman obat yang dapat
diarahkan untuk upaya peningkatan kesehatan
( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ),
penyembuhan penyakit ( kuratif ) dan pemulihan
kesehatan ( rehabilitatif ).
3. Melestarikan budaya pengobatan tradisional
sebagai warisan leluhur dengan memanfaatkan
tanaman yang berkhasiat.
Manfaat TOGA
1. Memperbaiki status gizi keluarga.
2. Menambah penghasilan keluarga.
3. Meningkatkan kesehatan lingkungan
pemukiman.
4. Melestarikan tanaman obat dan budaya
bangsa.
Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan
No : HK.02.02/IV.2243/2020
tentang
Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Memelihara
Kesehatan,
Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan

Bertujuan untuk:

Memberikan penjelasan tentang penggunaan obat


tradisional untuk menjaga kesehatan, mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan termasuk selama
Pandemi COVID-19

Meningkatkan kolaborasi lintas program dan lintas


sektor untuk memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai penggunaan tanaman obat dalam bentuk
obat tradisional Indonesia
Pemanfaatan Herbal utamanya sebagai upaya :
• Peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit
• Mencegah penyakit atau resiko Kesehatan
• Mengatasi keluhan Kesehatan ringan
PERL
• Pemulihan dan perawatan Kesehatan, Memiliki izin
meningkatkan Kesehatan dan kebugaran U
DIKETAH edar dari BPOM
UI

SEDIAAN Kondisi kemasan  Jenis tanaman,


dalam keadaan komposisi dan
MODERN takaran yang
baik tepat
 Pengolahan yang
baik dan benar
 Cara
EMPIRICAL mengkonsumsi
BASED Bentuk fisik dalam dengan benar
keadaan baik  dapat dilakukan
secara mandiri

SEDIAAN
PEMANFAATA SEGAR
N HERBAL
• Memiliki izin edar
dari BPOM
OHT • Kondisi kemasan
dalam keadaan
baik
EVIDENCED SEDIAAN • Bentuk fisik
BASED MODERN dalam keadaan
baik
FITOFARMAKA • Teruji secara
ilmiah (praklinik/
klinik)
PEMANFAATAN HERBAL DALAM
PENANGANAN COVID-19

SEBAGAI MENGURANGI GEJALA MENGATASI FAKTOR


IMUNOMODULATOR COVID 19 KOMORBID COVID 19

• Tanaman Obat yang • Batuk Pilek : rimpang • Tekanan Darah tinggi :


mengandung zak aktif kencur Seledri, bawang putih
seperti: • Sakit Kepala : bawang • Kencing manis/Diabetes:
• Jahe Merah putih dan antanan Daun salam, sambiloto
(Quercetin) • Sulit tidur : biji pala • Obesitas : daun jati
• Temulawak • Mual muntah : Jahe belanda, daun ceremai
( Curcuminoi
d)
• Kunyit (Curcumin,
bisdesmetoksicurcumin)
• Meniran ( Flavonoid)
• Empon empon

Sumber : Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur,


Promotif Preventif dengan Kesehatan Tradisional
TANAMAN HERBAL YANG BERFUNGSI UNTUK
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH

Bentuk
Rimpang Bentuk
Bentuk Bentuk Bentuk Buah Bentuk
Jahe, Jahe Daun Kulit
Merah, Sirih, Kelor, Batang Kayu Jeruk Biji
Kunyit, Katuk, nipis, Jintan
Temulawak, Pegagan, Serai Kayu lemon,
Kencur, Seledri dapur/ manis
Lengkuas jambu biji Hitam
Sereh

IMUNOMODULATOR
PEMANFAATAN HERBAL

Tanaman obat un
tuk Meningkatkan
memori,
OTAK kesehata n dan
kecerdasan
Tanaman obat untuk meng SALURAN PER
otak : pegagan pegagan
atasi infeksi saluran perna NAFASAN
pasan atas (ISPA) : sambilo
to
sambiloto
Tanaman obat unt
uk suportif Jantu
Tanaman obat ng dan Pembuluh
untuk meningk JANTUNG DAN PEM darah : Bawang p bawang
atkan BULUH DARAH utih, kunyit, mian putih
kesehata n a Miana
kunyit hati : kunyit,
Meniran HATI/LEVER
meniran, temul
awak
LAMBUNG
Tanaman obat u
Temulawak ntuk mengatasi
gangguan lambu
Tanaman obat untuk ng : Jahe,
mengatasi Konstipa
kapula ga,
si/sembelit : Daun se SALURAN PENC
ERNAAN kunyit, temul
ndok, daun wungu,
li dah buaya awak
Jahe
Kapulaga
Daun sendo Lidah buaya
SALURAN PENC
k REPRODUKSI ERNAAN

Tanaman ob
at untuk apro Tanaman obat untuk h
disiak : cabe aemorrhoid/ambeien :
jawa, pasak Daun Wungu
bumi, purwo
ceng
cabe jawa purwoceng Daun ungu
Sumber : FOHAI, FROTI, Buku saku petunjuk praktis pem
anfaatan TOGA dan Akupresur
PRODUK

Buku Saku 1 Petunjuk


Kepmenkes RI No.HK.01. Prkatis Asuhan
PMK No 6 Tahun 2016 07/MENKES/187/ 2017 te
tentang FOHAI Mandiri Pemanfaatan
ntang FROTI
TOGA dan Akupresur
MEKANISME PERTAHANAN TUBUH (2)

Bawang Putih, Menghamb


Sirih, meningkatkan ak
at pembentukan dinding s
tifitas fagositosis
el bakteri

Meniran (Pylantus Niruri), Sereh, Lemon dan Jamb


memodulasi sistem imun u Biji sebagai antioksida
melalui proliferasi dan akt n
ivasi limfosit T dan B

Kayu Manis, meningkatka Sistem Imunit


n sel T Helper yang berfu as Tubuh
ngsi untuk mengaktifkan
makrofag untuk melakuk Jintan Hitam, Meningka
an fagositosis tkan jumlah dan fungsi
Sel T Killer
10 CARA MENINGKATKAN KEBUGARAN
TUBUH AGAR TERLINDUNG DARI BAHAYA
VIRUS COVID-19

1. Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat


2. Cuci tangan dengan air mengalir
3. Rajin berolahraga dan melakukan aktifitas fisik
4. Terpapar sinar matahari pagi
5. Tidur cukup, jika sulit tidur bisa memanfaat kan ramuan biji
pala .

6. Mengatasi batuk pilek dengan ramuan rimpangkencur


7. Penuhi gizi seimbang
8. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
9. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan ramuan tradisional
10. Kurangi stress dengan ramuan pegagan dan akupresur
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(Berdasarkan Permenkes No.39 Tahun 2016)

4 AREA PRIORITAS:
Dilakukan dengan pendekatan
promotif dan preventif tanpa
1. Penurunan angka kematian mengabaikan upaya Kuratif
Ibu dan Bayi dan Rehabiilitatif
2. Penurunan prevalensi balita
pendek (stunting)
3. Penanggulangan penyakit
menular
4. Penanggulangan penyakit
PENDEKATAN
tidak menular
YANKESTRAD
INTERVENSI PROGRAM KESTRAD PADA
INDIKATOR PISPK

1. Bayi mendapat Imunisasi Dasar Akupunktur


Lengkap
2. Bayi mendapat Air Susu Ibu Akupresur
(ASI) Eksklusif PELAYANA
N KESTRAD
3. Balita mendapatkan
PROGRAM pemantauan pertumbuhan Herbal
KESEHATAN 4. Penderita Tuberkulosis Paru
TRADISIONAL mendapat pengobatan sesuai Pemanfaatan
standar TOGA
5. Penderita Hipertensi melakukan ASUHAN
MANDIR
pengobatan secara berkala I
6. Penderita gangguan jiwa
Akupresur
mendapatkan pengobatan dan
tidak diterlantarkan
7. Anggota keluarga tidak
merokok
42
INTERVENSI PROGRAM KESTRAD PADA
INDIKATOR PISPK
1. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif
1. Meningkatkan Produksi
2. Balita mendapatkan pemantauan ASI
pertumbuhan
BAHAN CARA PEMBUATAN CARA PEMAKAIAN Untuk
meningkatkan
jumlah ASI dapat
dilakukan pemijatan
Ramuan 1 pada perpotongan
garis tegak lurus
 Daun katuk segar (2-3  Daun katuk segar dibuat Sayur daun katuk
dari sudut kuku
genggam) sayur dimakan 3 kali setiap hari,
setiap kalinya 1 mangkok bagian kelingking

dilakukan pemijatan
pada lokasi yang
Ramuan 2
terletak di
Temulawak (sebesar Direbus hingga air Minum 1 gelas pagi dan 1 punggung tangan
telur bebek, diiris) menyusut menjadi gelas diminum menjelang pada tonjolan
Meniran (1/2 setengahnya tidur malam. tertinggi ketika ibu
genggam)
Pegagan (1/4 jari dan telunjuk
genggam) dirapatkan
Air (3 gelas)
43
INTERVENSI PROGRAM KESTRAD PADA
INDIKATOR PISPK
1. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
2. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 2. Menambah Nafsu Makan

dilakukan pemijatan
BAHAN CARA CARA pada lokasi yang
PEMBUATAN PEMAKAIAN terletak pada 3 jari
 Daun Kelor 1 Semua bahan di atas pertengahan
Diminum menjelang
Genggam pergelangan tangan
ditumbuk tidur anak
 Temu Kunci 1 bagian dalam
ruas jari sampai halus,
 Bawang Merah 1 diperas dan
siung diambil airnya
dilakukan pemijatan
pada lokasi yang
terletak di
punggung tangan
pada tonjolan
tertinggi ketika ibu
jari dan telunjuk
dirapatkan
44
AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN NAFSU MAKAN (Lanjutan)

Lokasi yang terletak di punggung


tangan pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan

Lokasi yang terletak 4 jari ke atas


dari mata kaki bagian dalam
LANDASAN HUKUM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYEHAT TRADISIONAL

• UU No 36 Tahun 2009 • Masyarakat


tentang Kesehatan mengembangkan,
• PP No 103 Tahun 2014 meningkatkan dan
menggunakan Persyaratan
tentang Pelayanan STPT
yankestrad STPT
Kesehatan Tradisional
Empiris • Pemerintah mengatur
• Permenkes No. 61 dan mengawasi
DPM -
tahun 2016 tentang yankestrad
PTSP
Yankestrad Empiris

• UU No 17 Tahun 2013
tentang Ormas Persyaratan Rekomendasi
• PP No 58 Tahun 2016 Tingkat Asosiasi
Tentang Pelaksanaan Nasional
UU No 17 Tahun 2013
Tentang Ormas
PEMBINAAN

DEFINISI :
• PROSES PEMBELAJARAN YG DILAKUKAN SECARA SADAR,
TERENCANA DAN TERARAH MENINGKATKAN
PENGETAHUAN, KECAKAPAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
SUBYEK DENGAN TINDAKAN PENGARAHAN DAN
PENGAWASAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
TUJUAN PEMBINAAN

PERUBAHAN
KEARAH LEBIH BAIK

TUJUAN
PEMBINAAN

MENINGKATKAN MENINGKATKAN
PENGGUNAAN YANG KEAMANAN,
RASIONAL EFEKTIFITAS, MUTU
TAHAPAN KEGIATAN PEMBINAAN

PEMBINAAN

KORDINASI
PELAKSANAAN

PENGORGANISASIAN

PERENCANAAN
SASARAN PEMBINAAN
SDM:
PRAKTISI
KESTRAD,
KADER
KESEHATAN

SASARAN
PEMBINA
AN PENGELOLA
MASYARAKAT FASILITAS
PENGGUNA PELAYANAN
YANKESTRAD & INDUSTRI
KESTRAD
SIAPA PELAKU PEMBINAAN ?

PEMERINTAH

ORGANISASI PEMERINTAH
PROFESI DAERAH
KEGIATAN PEMBINAAN
1. PENYUSUNAN/PENERBITAN
a. KEBIJAKAN, PERATURAN/KETENTUAN, NSPK
b. STANDAR2: PELAYANAN, SPO, PERILAKU/ETIK
(CODE OF CONDUCT)
c. PEDOMAN, PANDUAN:
1. PENYELENGGARAAN PRAKTIK
2. PENEGAKAN ETIK/DISIPLIN
3. PROMOSI/IKLAN
4. PENGOBATAN INTEGRATIF
5. REGISTRASI, IZIN DLL
LANJUTAN

2. ADVOKASI
3. SOSIALISASI
4. KEGIATAN ILMIAH:
– PELATIHAN
– SEMINAR
– SIMPOSIUM DLL
– PENELITIAN
BAGAIMANA BENTUK PEMBINAAN ITU?

• Bentuk pembinaan:
– KIE, (komunikasi Informasi Edukasi)
– Pemberdayaan masyarakat,
PENGAWASAN (CONTROLLING)

• KEGIATAN ORGANISASI UTK MENJAMIN SEMUA


PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN BERJALAN
SESUAI DENGAN RENCANA YANG TELAH DITENTUKAN
SEBELUMNYA (SIAGIAN)

• USAHA UNTUK MENCEGAH KEMUNGKINAN


PENYIMPANGAN DARI RENCANA, INSTRUKSI ATAU SARAN
YANG TELAH DITETAPKAN SEBELUMNYA (SEMITO)
SIAPA YANG BERTANGGUNGJAWAB DALAM MELAKUKAN
PENGAWASAN ?

1. Pengawasan dilaksanakan oleh Menteri.


2. Menteri dapat melimpahkan wewenang kepada gubernur,
dan/atau bupati/walikota.
3. Menteri atau Kepala Dinas dapat mengangkat tenaga
pengawas.
BENTUK-BENTUK PEMBINAAN &
PENGAWASAN DALAM PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
(PP NO. 103 TAHUN 2014)
PENYELENGGARAAN

PENYELENGGARAA
HATTRA DO & DON’T N YANKESTRAD
EMPIRIS
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

Do Don’t
• Hattra Memiliki STPT • Tidak Bertentangan
• Nakestrad memiliki dengan Norma
• Tidak Bertentangan
SIPTKT
dengan Program
• Pelayanannya Aman, Pemerintah
Bermanfaat & • Hattra Dilarang
Rasional Menggunakan Alat &/
• Dilakukan di Panti Penunjang Diagnostik
Sehat Kedokteran
• Memasang Papan • Hattra Tidak Melakukan
Tindakan Invasif
Nama
• Hattra tidak
• Menggunakan APD menggunakan obat
konvensional
PENGGUNAAN ALAT DAN TEKNOLOGI

1. Hanya dapat menggunakan alat & teknologi yang aman


bagi kesehatan & sesuai dengan metode/ keilmuannya
HATTRA 2. Dilarang menggunakan alat kedokteran & penunjang
diagnostik kedokteran
3. Penggunaan alat & teknologi harus memiliki izin dari
Menteri

Dilarang menggunakan alat kedokteran dan


NAKESTRAD penunjang diagnostik kedokteran, kecuali
bila sesuai dengan metode,kompetensi
dan kewenangannya
1. Penggunaan obat tradisional harus sesuai standar dan
atau persyaratan Hattra & nakestrad dapat memberikan
surat permintaan obat tradisional secara tertulis untuk
klien
PENGGUNAAN OBAT 2. Dilarang menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas
TRADISIONAL BAGI obat keras, narkotika, psikotropika & bahan berbahaya,
radiasi, invasif, menggunakan alat kesehatan
HATTRA DAN NAKESTRAD (yang tidak sesuai dengan kompetensinya), tumbuhan,
hewan, mineral yang dilarang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
3. Dilarang menjual/mengedarkan obat racikan sendiri
tanpa izin
Jamu gendong termasuk dalam
Kesehatan Tradisional Empiris.
(1) Agar para jamu gendong bertambah ilmu dan
mudah dalam pembinaan diharapkan ikut asosiasi
atau perkumpulan yang menangani ramuan
( Aspetri : Asosiasi penyehat tradisional Ramuan
Indonesia);

(2) Organisasi Profesi hatra (Aspetri) juga


bertanggungjawab dalam pembinaan
IKLAN DAN PUBLIKASI
PENYEHAT TRADISIONAL

NAMA :

BUKA : SENIN – SABTU

JAM : 09.00 – 19.00

NOMOR STPT:

JENIS PELAYANAN : ........(ditulis KETRAMPILAN atau


RAMUAN atau KOMBINASI, sesuai dengan STPT

TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL

NAMA :

BUKA : SENIN – SABTU

JAM : 09.00 – 19.00

NOMOR SIPTKT:

JENIS PELAYANAN : ........(ditulis KETRAMPILAN atau

RAMUAN atau KOMBINASI, sesuai dengan STPT


APD DAN PROTOKOL KESEHATAN HATRA
Saat Meracik Jamu dan Keluar
Rumah Jangan Lupa Pakai Masker
di luar rumah saat ini
OBYEK PENGAWASAN
Jasa pelayanan kesehatan tradisional
• Persyaratan administratif
• Penyelenggaraan Praktik
• Tenaga
• Fasilitas pelayanan kesehatan
• Obat dan alat
• Perbekalan kesehatan
PP NO.103 / 2014 dan
PENGAWASAN PMK No. 61 Tahun
2016

MENKES

• KADINKES PROV
• KADINKES KAB/KOTA

PENUNJUKAN TENAGA PENGAWAS

FUNGSI

Memasuki setiap tempat yang Memeriksa legalitas yang


diduga digunakan dalam kegiatan terkait dengan penyelenggaraan
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
penyelenggaraan pelayanan tradisional
kesehatan tradisional

Kelengkapan :
Tanda Pengenal & Surat Perintah Pemeriksaan,
Instrumen Pengawasan (Tata Cara Sidak)
SANKSI ADMINISTRATIF
(ps 83-84)

PENYEHAT NAKESTRAD/ PENYELENGGARA


TRADISIONAL NAKESTRAD ASING FASYANKESTRAD
– Teguran lisan; • Teguran lisan; – Teguran lisan;
– Teguran • Teguran tertulis; – Teguran tertulis;
tertulis; dan/atau dan/atau
dan/atau • Pencabutan izin.
– Pencabutan izin.
– Pembatalan
STPT.
UNTUK APA DILAKUKAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN ?
• Upaya memberikan kepastian & perlindungan
hukum masyarakat & tenaga kesehatan
• Upaya penjaminan mutu penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
INSTITUSI PEMBINAAN-PENGAWASAN
I. KEMENTERIAN KESEHATAN
MENYUSUN: - KEBIJAKAN, STANDAR PELAYANAN
- PEDOMAN/PANDUAN TINGKAT
NASIONAL
- KEGIATAN ILMIAH
- ADVOKASI, SOSIALISASI
- PENGAWASAN

II. DIN KESEHATAN PROVINSI


KORDINASI KEGIATAN BIN-WAS KAB/KOTA
LANJUTAN

III. DIN KES KABUPATEN KOTA


• MENYUSUN KEBIJAKAN SETEMPAT MENGACU PADA
KEBIJAKAN NASIONAL
• MELAKSANAKAN BIN-WAS TINGKAT KAB/KOTA

IV. MTKI
• PENDIDIKAN
• STANDAR PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
• PENEGAKAN DISIPLIN
• MENYUSUN PEDOMAN PERILAKU, PENEGAKAN
DISIPLIN, KEPUTUSAN
• DLL
LANJUTAN

V. ASOSIASI PROFESI/VOKASI
• KEGIATAN ILMIAH, CPD DSB
• PENEGAKAN ETIK
• ADVOKASI
• DLL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai