Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 5 MODUL 5

PENYUSUNAN RENCANA
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
(PKR)
Nama kelompok :
Vivi Anggriani (850051808)
Putri halimatu Sa’diah (837725772)
Azura Lubis 850052018
Septri Handayani (850050949)
Putri Purnamasari 850051252
Putri Dayanti Situmorang ()
Anita Rani Damanik ()
KB. 1 ANALISIS KB.2
STRUKTUR PERUMUSAN
PENYUSUNAN
KURIKULUM SD RENCANA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
INDIKATOR, (PKR)
KB.3 EVALUASI
dan PROSEDUR PENATAAN PROGRAM
A.
DASAR PENGALAMAN
A. PEMBELAJARAN
A.Cara
Karakteristi
PENGEMBANGAN BELAJAR DAN KELAS
Pengemasan penilaian
k kurikulum
PEMBELAJARAN KEGIATAN RANGKAP
pengalaman terhadap
tingkat
KELAS KELAS
belajar dalam B. Bagaimana
pelaksanaan
B. Prosedur
RANGKAP RANGKAP
satuan rangka PKR memanfaatka
PKR
dasar
pendidikan n hasil
pengembang B. Cara
penilaian
an kerangka memilih
proses belajar
rencana substansi
murid dalam
pembelajara C. Cara memperbaiki
n menyusun PKR
rancangan
kegiatan
belajar
D. Cara
memilih
sumber dan
media belajar
KB. 1 ANALISIS STRUKTUR KURIKULUM SD dan
PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP
A. KARAKTERISTIK KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1. Kelompok Mata Pelajaran
merujuk pada peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan pasal 6 ayat (1) kurikulum untuk jenis
pendidikan umu, kejujuran, dan khususnya pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah berlaku pengelompokkan mata pelajaran,
sebagai berikut:
• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
• Kelompok mata pelajaran estetika
• Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
2. Prinsip pengembangan kurikulum
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
• Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
• Beragam dan terpadu
• Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
• Relevan dengan kebutuhan kehidupan
• Menyeluruh dan berkesinambungan
• Belajar sepanjang hayat
• Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
3. Prinsip pelaksanaan kurikulum

a)Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi , perkembangan dan


kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
dirinya
b)Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan pilar belajar
c)Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan percepatan sesuai
dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik
yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d)Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa dan
ing ngarsa sung tulada.
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar dengan prinsip alam takambang jadi guru
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi
alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi
mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan
jenis serta jenjang pendidikan
4. Struktur Kurikulum SD/MI

a) Membuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri


sendiri.
b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan ‘’IPS Terpadu”
c) Pembelajaran pada kelas rendah menggunakan pendekatan tematik, dan
pembelajaran kelas tinggi menggunakan pendekaran mata pelajaran.
d) Jam mata pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
e) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 34-38 minggu.
B. PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN
KERANGKA RENCANA
1. Unsur Dasar PEMBELAJARAN
Kurikulum
a) Tujuan
b) Materi pelajaran
c) Pengalaman belajar
d) Penilaian hasil belajar
2. Diagram Pengembangan
Kerangka Pembelajaran
Standar isi – Kompetensi Dasar – Indikator atau Tujuan
Pembelajaran – Pengalaman Belajar dan Proses
Pembelajaran.
KB.2 PERUMUSAN INDIKATOR, PENATAAN PENGALAMAN BELAJAR
DAN KEGIATAN KELAS RANGKAP

A. Pengemasan Pengalaman Belajar Dalam Kelas Rangkap


Ada beberapa prinsip teoris yang harus di perhatikan dalam
menetapkan topik pembelajaran dalam PKR yaitu:
1. Berorientasi kepada tujuan.
2. Disesuaikan dengan karakteristik murid (kelas, usia,
kemampuan)
3. Disesuaikan dengan pengolahan kemampuan guru.
4. Layak sarana pendukung
5. Tidak bersifat dipaksakan.
B. Cara Memilih Substansi Belajar
Untuk dapat melakukan pemilihan materi yang memadai ada
syarat-syarat yang harus diperhatikan antara lain:
1. Mendukung ketercapaian kompetensi dasar dan indikator.
2. Berkaitan erat dengan materi sebelumnya.
3. Didukung sarana dan sumber belajar yang tersedia atau
dapat disediakan.
4. Sesuai dengan perkembangan mental murid.
5. Menjadi dasar bagi studi lebih lanjut.
C. Cara Menyusun Rancangan Kegiatan Belajar
Ada beberapa model menurut weil Murphy dan McGreal tahun
1986. Pasar ini memiliki lima langkah sebagai berikut:
1. Orientasi atau pendahuluan
2. Pengembangan
3. Latihan terstruktur
4. Latihan terbimbing
5. Latihan bebas atau mandiri.
D. Cara Memilih Sumber dan Media Belajar
Sumber dan media belajar berperan sangat penting dalam
pkr karena seorang guru harus mengelola kegiatan belajar
dari dua kelas atau lebih untuk 1 mata pelajaran atau lebih
dalam satu atau lebih dari satu ruangan belajar. Media
belajar yang harus digunakan dalam PKR adalah media
belajar yang sesuai dengan lingkungan sekitar.
KB.3 EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Ada beberapa hal yang perlu dinilai dalam pelaksanaan PKR yaitu:
• Keterlaksanaan jadwal harian.
• Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas-kelas yang
dirangkap.
• Materi pelajaran yang tidak dapat diajarkan.
•  Kegiatan yang masih tertunda.
• Tugas-tugas murid untuk hari atau minggu berikutnya.
•  Pertanyaan murid yang belum sempat dijawab.
•  Murid-murid yang belum banyak terlibat dalam proses belajar.
•  Hal-hal yang dirasa perlu diperbaiki dalam PKR.
•  Hal-hal yang dirasakan masih mengecewakan guru.
•  Hal-hal yang dirasa perlu untuk dibicarakan dengan guru lain
B. Bagaimana memanfaatkan hasil penilaian proses belajar murid
dalam memperbaiki PKR

Dari hasil evaluasi dapat dilihat seberapa efektif


pembelajara PKR di sekolah. Kelas mana yang
mendapat nilai baik atau sebaliknya. Sehingga dari hasil
yang diperoleh bisa digunakan sebagai acuan untuk
memperbaiki PKR kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai