0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan (PPh) yang mencakup pengertian, subjek, objek PPh, penghasilan tidak kena pajak, dan tarif PPh. PPh adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan perorangan dan badan. Subjek PPh meliputi orang pribadi, warisan, badan usaha, dan bentuk usaha tetap. Objek PPh adalah penghasilan dari berbagai sumber seperti gaji, bunga, div
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan (PPh) yang mencakup pengertian, subjek, objek PPh, penghasilan tidak kena pajak, dan tarif PPh. PPh adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan perorangan dan badan. Subjek PPh meliputi orang pribadi, warisan, badan usaha, dan bentuk usaha tetap. Objek PPh adalah penghasilan dari berbagai sumber seperti gaji, bunga, div
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan (PPh) yang mencakup pengertian, subjek, objek PPh, penghasilan tidak kena pajak, dan tarif PPh. PPh adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan perorangan dan badan. Subjek PPh meliputi orang pribadi, warisan, badan usaha, dan bentuk usaha tetap. Objek PPh adalah penghasilan dari berbagai sumber seperti gaji, bunga, div
Pengertian PPh Pajak penghasilan atau in come tax adalah pajak yang dikenakan pada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau yang diperoleh dalam suatu tahun pajak. Sedangkan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan dalam bentuk apapun. Berikut disajikan data grafik pendapatan negara yang bersumber dari pajak penghasilan dari tahun 2021. Subjek Pajak Penghasilan (PPh) Subjek PPh meliputi : • Orang Pribadi • Warisan yang belum terbagi menjadi satu kesatuan, menggantikan yang berhak. • Badan adalah sekumpulan orang dan/modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha. • Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia. Objek Pajak Penghasilan (PPh)
• Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia. • Objek pajak atas pajak penghasilan atau PPh secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi: 1. Imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam undang-undang pajak penghasilan 2. Hadiah dari undian 3. Laba usaha 4. Keuntungan penjualan/karena pengalihan harta termasuk: 5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya. 6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan bangunan pengembalian utang. 7. Dividen dengaan nama dan dalam bentuk apapun. 8. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak. 9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta. 10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala. 11. Keuntungan karena pembebasan utang. 12. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing 13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva 14. Premi asuransi 15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas. 16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak 17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah 18. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai Ketentuan Umum dan tata cara perpajakan 19. Surplus Bank Indonesia Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Berdasarkan Pasal 7 UU Nomor 36 tahun 2008, besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 Penyesuain Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang tertanggal 22 Juni 2016. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016, dan ketentuan PTKP dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi perekonomian suatu negara serta dengan Ketetapan Menteri Keuangan. Secara terperinci besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak dapat disajikan berikut ini : No Status Jumlah
1. Wajib Pajak Tidak Kawin + 0 tanggungan (TK/0) Rp 54.000.000,00
2. Wajib Pajak Tidak Kawin + 1 Tanggungan (TK/1) Rp 58.500.000,00
3. Wajib Pajak Tidak Kawin + 2 Tanggungan (TK/2) Rp 36.000.000,00
4. Wajib Pajak Tidak Kawin + 3 Tanggungan (TK/3) Rp 67.500.000,00
5. Wajib Pajak Kawin + 0 Tanggungan (K/0) Rp 58.500.000,00
6. Wajib Pajak Kawin + 1 Tanggungan (K/1) Rp 63.000.000,00
7. Wajib Pajak Kawin + 2 Tanggungan (K/2) Rp 67.500.000,00
(k/1/3) Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Perhitungan pajak yang dikenakan atas penghasilan baik perorangan maupun badan atas dasar tarif yang berlaku dalam undang-undang perpajakan, akan tetapi terdapat perbedaan tarif pajak untuk wajib pajak yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan wajib pajak yang tidak memiliki NPWP Besarnya Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan PKP (Penghasilan Kena Pajak), dan PKP sebagai berikut. PKP = Penghasilan Bersih per tahun-Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Menurut UU Nomor 36 tahun 2008 Pasal 17, tarif pajak yang ditetapkan atas penghasilan sebagai berikut. Cara Menghitung PPh PPh dari Gaji = Penghasilan Bruto – PTKP x Tarif Pajak. Bapak Eko dan istrinya serta 4 orang anaknya tinggal di sebuah desa. Untuk mencukupi kebutuhannya ia bekerja sebagai seorang Kepala Sekolah dengan penghasilan neto setiap bulannya sebesar Rp. 9.500.000,00 . Hitunglah berapa besar pajak penghasilannya yang harus dibayarkan perbulannya oleh pak Eko?
Penyelesaiannya :
Gaji dalam waktu setahun = 12 x Rp. 9.500.000 = Rp. 114.000.000