Anda di halaman 1dari 34

* Asuhan Keperawatan Gerontik

Dengan Diagnosa CKD

Disusun Oleh :
 
1.Dina Aorel Apriliani F
2.Herliansyah Anggana W
3.Nurlia Julianti
4.Sella Sabila
 
Definisi
Gagal Ginjal Kronik atau penyakit ginjal kronik
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya
3 bulan dengan atau tanpa penurunan Glomerulus
Filtration Rate (GFR) (Nahas & Levin, 2016).
Etiologi

- Infeksi misalnya pielonefritis kronik (Infeksi saluran kemih),


glomerulonefritis (penyakit peradangan).
- Penyakit vaskuler hipertensi misalnya nefrosklerosis benigna,
nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis.
- Gangguan jaringan ikat misalnya lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodosa, sklerosis sistemik progresif.
- Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal
polikistik, asidosis tubulus ginjal.
- Penyakit metabolik misalnya DM (Diabetes Melitus), gout,
hiperparatiroidisme, amiloidosis.
- Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik, nefropati
timbal.
- Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian
atas : kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneal.
Saluran kemih bagian bawah : hipertropi prostat ;
striktur uretra, anomali kongenital perifer pada
leher kandung kemih dan uretra.
- Batu saluran kencing yang menyebabkan
hidrolytyasis.
*Manifestasi Klinik
Manifestasi Klinik menurut Nahas & Levin (2016) adalah
sebagai berikut :
-Gangguan kardiovaskular
-Gangguan pulmoner
-Gangguan gastrointestinal
-Gangguan muskuloskeletal
-Gangguan integumen
-Gangguan endokrin
-Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa
-System hematologi
-
Patofisiologi

Disfungsi ginjal mengakibatkan keadaan patologik yang


komplek termasuk diantaranya penurunan GFR ( Glumerular
Filtration Rate ), pengeluaran produksi urine dan eksresi air
yang abnormal, ketidakseimbangan elektrolit dan metabolik
abnormal.
Hipertropi terjadi karena peningkatan tekanan darah akibat
overlood cairan dan sodiom dan kesalahan fungsi sytem renin
(Brunner & Suddart,2015).

*Tahap 1 : Diminishid Renal Reserve


*Tahap II : Renal Insuffuciency (insufisiensi ginjal)
*Tahap III : End Stage Renal Desease (penyakit ginjal tahap
lanjut)
Pemeriksaan Penunjang
* Hematologi
* RFT (Renal Fungsi Test)
* LFT (Liver Fungsi Test)
* Elektrolit
* Koagulasi studi
* BGA
* Urine rutin
* Urine khusus : benda keton, analisa kristal batu
* ECG
* ECO
* EKG
* USG abdominal
* CT scan abdominal
* BNO/IVP, FPA
* Renogram
* RPG (Retio Pielografi)
Skor Kriteria
(A) Kemandirian dalam hal makan, minum, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan
mandi
B Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
D Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan
E Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan
G Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
Lain- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai

Keterangan:
 
Skor yang didapatkan pasien yaitu A, karena pasien
bisa melakukan 6 kegiatan dengan mandiri
 
No KRITERIA N     tapi dapat
i melakukan beberapa hal
l sendiri
a 3. Mandiri √
8 Transfer 1. Tidak mampu
i
•Modifikasi dari Barthel Indeks
1 Makan 1. Tidak mampu 2. Butuh bantuan untuk bisa
2. Butuh bantuan
duduk (2 orang) Tabel 3.2 Barthel Indeks
memotong, mengoles
mentega dll. 3. Bantuan kecil (1 orang)
3. Mandiri √
4. Mandiri √
2 Mandi Tergantung orang lain
Mandiri √ 9 Mobilitas 1. Immobile (tidak mampu)
1. Membutuhka
3 Perawatan diri n bantuan 2. Menggunakan kursi roda
2.
orang lain
Mandiri dalam
3. Berjalan dengan bantuan
perawatan muka,
rambut, gigi, dan
satu orang
bercukur √ 4. Mandiri
4 Berpakaian 1. Tergantung orang lain (meskipun
2. Sebagian dibantu
(misal menggunakan alat bantu
3.
mengancing baju)
Mandiri √
seperti, tongkat) √
5 Buang air kecil
1. Inkontinensia 10 Naik turun tangga 1. Tidak mampu
atau
pakai 2. Membutuhkan
kateter dan tidak
terkontrol
bantuan (alat bantu)
2. Kadang 3. Mandiri√
Inkontinensia (maks,
1x24 jam) Score 2
3. Kontinensia (teratur
untuk lebih dari 7 Total 0
hari) √
1. Inkontinensia (tidak
6 Buang air besar teratur atau perlu
enema)
2. Kadang Inkontensia
(sekali seminggu)
3. Kontinensia (teratur)

Interpretasi hasil :
1. Tergantung bantuan
7 Penggunaan toilet orang lain

2. Membutuhkan 20 : Mandiri
bantuan,

12-19 : Ketergantungan Ringan 9-11 : Ketergantungan Sedang


5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total

Skor yang didapat yaitu 20, yang mana pasien bisa melakukan
kegiatan secara mandiri
*Penatalaksanaan
keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD di
bagi 3 yaitu :
1. Konservatif
2. Dyalisis
3. Tindakan operasi
* Tinjau kasus
1. Identitas Klien
* Nama : Ny. Y

* Tempat Tanggal Lahir : 20 Juli 1965

* Jenis kelamin : Perempuan

* Pendidikan terakhir : SD

* Golongan darah : O

* Agama : Islam

* Status perkawinan: Kawin

* Alamat : Gayungan

* No. Telpon/HP : -
2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat
dihubungi: Pasangan:
*Nama : Tn J
*Alamat : Gayungan
*No. Telpon : -
3. Riwayat Pekerjaan dan Status ekonomi
*Pekerjaan saat ini : ibu rumah tangga
*Pekerjaan sebelumnya : ibu rumah tangga
*Sumber pendapatan : dari Tn J 
*Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktivitas rekreasi
*Hobi : Memasak
*Bepergian/wisata : luar kota / mall
*Keanggotaan/organisasi : selama sakit tidak mengikuti
organisasi
* b. Pola aktivitas
1. Nutrisi
pola makan 3x sehari,nafsu makan klien berkurang, jenis
makanan klien nasi,sayur,lauk. Kebiasaan sebelum makan
minumair putih.
2. Eliminasi
a. Baak : 200ml/perhari klien suka terbangun dimalam hari
karena sering kencing sedikit-sedikit.
b. Bab : 2x sehari
3. Personal hygiene
mandi,gosok gigi,cuci rambut,gunting kuku 2x sehari dibantu
dengan perawat
4. Istirahat dan tidur
tidur malam 3-4 jam tidur siang 1 jam
5. Kebiasan mengisi waktu luang
kadang-kadang olahraga,menonton dan memasak ketika tidak
kambuh.
Status kesehatan
1. Keluhan utama : klien mengeluh susah kencing
2. Riwayat kesehatan dahulu : klien mengatakan belum pernah
menderita penyakit seperti ini
3. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum (TTV) : TD 130/90mmHgNadi : 84 x/menit RR :
22x/menit Suhu: 36,6oC
* Kesadaran umum : composmentis 
* Penampilan umum : terdapat pruritus ditubuh, tampak
lemas, asites dibagian perut
* Kondisi klien tampak sehat/sakit/baru sakit
* BB/TB : 56kg / 161 cm
* Analisa data 1
1. DS : pasien mengatakan selama sakit BAK berkurang hanya
sedikit – sedikit, volume BAK sehari mencapai 200 ml
DO :- Ureum : 243 mg/dL
* Kreatinin : 12,2 mg/dL
* Clearen creatinin : 4,44%
* Terdapat asites di bagian perut
 2. DS : pasien mengatakan nafsu makan berkurang , makan sedikit terasa
penuh, mual kadang muntah. Pasien hanya makan 2 – 4 sendok makan saja
sudah terasa penuh
DO : 
* Mukosa bibir kering
* Terdapat stomatitis
A : lingkar perut : 88 cm B : ureum : 243 mg/dl Kreatinine : 12,2 mg/dl
Clearen creatinin : 4,44%
Hemoglobin : 10,2 mg/dl
C : mual muntah
* Analisa data 2
3. DS : pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas, perawatan
personal hygiene selama sakit dibantu oleh keluarga dan perawat 2x
sehari, pasien mengatakan lemas.
DO : pasien terlihat lemas
4. DS : Pasien mengatakan gatal – gatal pada tubuh
apalagi bila berkeringat
DO : Kulit pasien terlihat kering, terdapat pruritus di
tubuhnya,asites dibagian perut, lingkar perut 88 cm, muncul bintik bintik
pada daerah ekstremitas atas
* Diagnosa keperawatan

1. Hipervolemia
2. Defisit nutrisi
3. Intoleransi aktivitas
4. Resiko gangguan integritas kulit
* Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tindakan dan Intervensi dan Tanda
Keperawatan Criteria hasil Rasional Tangan
1. Hipervolemia Setelah dilakukan 1. Identifikasi penyebab
tindakan keperawatan hipervolemia
selama 3 x 24 R/ : mengetahui adanya
diharapkan masalah hipervolemia
kelebihan volume 2. Periksa tanda dan gejala
hipervolemia (ukur
cairan dapat teratasi
denyut jantung dan awasi
dengan kriteria hasil: TD)
- Haluaran urine R/ : Perawatan invasif
meningkat diperlukan untuk
- Terbebas dari mengkaji volume
edema, efusi, intravaskuler khususnya
anaskara pada pasien dengan
fungsi jantung buruk.
3. Kaji adanya edema
R/ : Oedema menunjukan
adanya kelebihan volume
cairan.
4. Monitor pemasukan
cairan intake dan output
R/ : menentukan fungsi
ginjal
5. Ajarkan Batasi asupan
cairan dan garam
R/ : tidak kelebihan
cairan
6. Kolaborasi pemberian
diuretik
R/ : mempercepat
pengeluaran urine

2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji pemasukan diet.


tindakan keperawatan R/ : Membantu dalam
selama 3 x 24 jam mengidentifikasi
diharapkan masalah defisiensi dan kebutuhan
defisit nutrisi dapat diet.
teratasi dengan 2. Tawarkan perawatan
kriteria hasil : mulut / sering cuci mulut.
R/ : memberi kesegaran
- tidak ada pada mulut dan
penurunan berat miningkatkan selera
badan makan.
3. Anjurkan / berikan makan
sedikit tapi sering.
R/ : meminimalkan
anoreksia dan mual.
4. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk diet rendah
protein dan rendah garam
R/ : diet untuk pasien
gagal ginjal.

3. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Identifikasi gangguan


tindakan keperawatan fungsi tubuh yang
Aktivitas
selama 3 x 24 jam mengakibatkan kelelahan.
R/ : mengurangi aktivitas
diharapkan masalah
yang berlebihan
intoleransi aktivitas
2. Monitor kelelahan fisik
dapat teratasi dengan
dan emosional
kriteria hasil : R/ : pemantauan aktivitas
- Mampu melakukan 3. Berikan aktivitas distraksi
aktivitas sehari – yang menenangkan
hari (ADL) secara R/ : agar dapat
mandiri.
melancarkan pernafasan
4. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
R/ : tidak menyebabkan
keletihan yang maksimal
5. Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi
R/ : Memulihkan kembali
otot yang mengalami
kekakuan.

4. Resiko Setelah dilakukan 1. Identifikasi penyebab


tindakan keperawatan gangguan integritas kulit
Gangguan
selama 3 x 24 jam R/ : mengetahui adanya
Integritas Kulit kelainan
diharapkan masalah
resiko gangguan 2. Ubah posisi tiap 2 jam
sekali
integritas kulit dapat
R/ : mencegah dekubitus
teratasi dengan
3. Anjurkan minum air yang
kriteria hasil : cukup
-
- Integritas kulit yang R/ : agar kulit tidak hidrasi
baik dipertahankan 4. Anjurkan meningkatkan
(sensasi, elastisitas, asupan nutrisi
temperatur, hidrasi, R/ : pigmentasi kulit
pigmentasi).
terlihat sehat
5. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
R/ : kulit terlihat sehat.
* Implementasi dan Evaluasi
Hari / Diagnosa
Waktu Implementasi T.T
tanggal Keperawatan

Jumat, Hipervolemia 11.00 1. Mengidentifikasi


04 – 09 – penyebab hipervolemia
2020 R/ : klien sudah
mengetahui
penyebabnya.
11.05 2. Memeriksa tanda dan
gejala hipervolemi
(ukur denyut jantung
dan awasi TD)
R/ : TTV :
TD : 130/90 mmHg
Suhu : 36,5oC
RR : 26x/menit
Nadi : 88x/menit
11.05 3. Mengkaji adanya
oedema.
R/ : adanya oedema
bagian perut
11.10
4. Memonitor pemasukan
cairan intake dan
output.
R/ : klien mengatakan
minum 2 gelas air
mineral (400 ml)
11.10
5. Mengajarkan Batasi
asupan cairan dan
garam
R/ : klien mengatakan
makanan terasa
hambar karena tidak
ada garamnya.
11.10 6. Kolaborasi pemberian
diuretik
R/ : klien sering lupa
dan harus diingatkan
untuk meminum
obatnya.
Jumat, Defisit Nutrisi 11.10 1. Mengkaji pemasukan
04 – 09 – diet.
2020 R/ : klien masih tidak
dapat membatasi
makanannya.
11.10 2. Menawarkan perawatan
mulut / sering cuci
mulut.
R/ : klien mau tetapi
dengan bantuan
perawat.
11.15
3. Memberikan makan
sedikit tetapi sering.
R/ : klien hanya makan
3 sendok saja
11.15
4. berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk diet
rendah protein dan
rendah garam
R/ : klien sering
mengatakan kalau
makananya hambar
Jumat, Intoleransi Aktivitas 11.10 1. Mengidentifikasi
04 – 09 – gangguan fungsi tubuh
2020 yang mengakibatkan
kelelahan.
R/ : klien mengatakan
sering lelah padahal
hanya berjalan dan
tidak jauh.
11.10 2. Memonitor kelelahan
fisik dan emosional.
R/ : klien bisa bekerja
sama dengan perawat.
11.15
3. Memberikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan.
R/ : klien bisa bekerja
sama dengan perawat
dan mengerti
11.15
4. Menganjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap.
R/ : klien mengerti dan
paham.
11.15 5. Berkolaborasi dengan
ahli fisioterapi.
R/ : klien mengikuti
dengan baik

Jumat, Resiko Gangguan 11.15 1. Mengidektifikasi


04 – 09 – Integritas Kulit penyebab gangguan
2020 integritas kulit
R/ : klien tau penyebab
dari gangguan tersebut
11.15 2. Ubah posisi tiap 2 jam
sekali
R/ : klien bisa
melakukannya secara
mandiri
11.20 3. Menganjurkan minum
air yang cukup
R/ : klien mengatakan
kadang tidak tahan bila
harus minum sedikit
dan kadang tetap
minum banyak
11.20 4. Menganjurkan untuk
meningkatkan asupan
nutrisi
R/ : klien mengatakan
nafsu makan tidak ada
11.20 5. Menganjurkan mandi
dan menggunakan
sabun secukupnya
R/ : klien mengerti
tetapi masih dibantu
oleh perawat
* evaluasi

NO Hari/ Waktu EVALUASI TT


 
Tanggal

1. Jumat, 11.10  
  S :pasien mengatakan BAK masih
04 – 09 sedikit – sedikit
– 2020
 
 
O:
 
- Pasien tampak lemas,
- Konjungiva anemis
- Terdapat asites di bagian perut
- TTV :
TD : 130/90mmHg,
 
N : 88x/menit,
RR : 26x/menit,

Suhu : 36,50c,

- Ureum : 243 mg/dl.


- Kreatinin : 12,2 mg/dl,
- Clearen creatinin: 4,35%,
- Hemoglobin : 10,2 mg/dl

A : Masalah hipervolemia belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

2 Jumat, 11.00 S : pasien mengatakan nafsu makan masih


berkurang, masih mual, pasien mengatakan
04 – 09 makan 3 sendok makan saja sudah terasa penuh
– 2020

O:

- Mukosa bibir kering


- terdapat stomachtitis
- A : lingkar perut : 88 cm
- B : ureum : 243 mg/dl
Kreatinine : 12,2 mg/dl

Clearen creatinin : 4,44%

Hemoglobin : 10,2 mg/dl

- C : mual muntah
- D : diet rendah garam dan rendah protein

A : Masalah Defisit Nutrisi belum teratasi


         
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
3 Jumat, 11.15 S : pasien mengatakan masih tidak bisa melakukan aktivitas,  
  perawatan personal hygiene masih dibantu oleh keluarga dan
04 – 09 perawat, pasien mengatakan lemas.
– 2020  
 
O : pasien terlihat lemas
 
 
A : Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi
 
 
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

  Jumat, 11.20 S : Pasien mengatakan masih gatal – gatal pada tubuh  


4   apalagi bila berkeringat.
04 – 09
– 2020 O : Kulit pasien tampak kering, terdapat pruritus di
tubuhnya, asites dibagian perut, lingkar perut 88cm, muncul
bintik bintik pada daerah ekstremitas atas.
 
 
A : masalah Integritas Kulit belum teratasi
 
 
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
* Catatan perkembangan

No CATATAN PERKEMBANGAN T.T


Hari /
Tanggal

1 Sabtu, 05 – S : pasien mengatakan BAK sudah mulai banyak  


 
09 - 2020
O : pasien tampak lemas, konjungiva anemis, terdapat asites
dibagian perut
TTV : TD : 130/80mmHg, N : 68x/menit, RR : 22x/mnt, suhu :
36,50c
 
A : masalah teratasi sebagian
 
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 I :
1. Mengidentifikasi penyebab meningkatnya volume cairan
2. Memeriksa tanda dan gejala hipervolemi (ukur denyut
jantung dan awasi TD)
3. Mengkaji adanya oedema.
 
4. Memonitor pemasukan intake dan output cairan.
5. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik.
2 Sabtu, 05 – S : pasien mengatakan sudah bisa makan dan tidak mual muntah  
tetapi porsi tidak habis
09 - 2020
 
O : nafsu makan masih berkurang, mukosa bibir lembab
 
A : masalah teratasi sebagian
 
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 I :
    1. Mengkaji pemasukan diet.  
2. Menawarkan perawatan mulut / sering cuci mulut
3. Memberikan makan sedikit tetapi sering.
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet rendah protein
dan rendah garam

3 Sabtu, 05 – S : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas tetapi tidak  


09 - 2020 banyak, perawatan personal hygiene kadang masih dibantu oleh
keluarga dan perawat, pasien mengatakan lemas berkurang
 

O : pasien tampak tidak lemas A : masalah

teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 I :
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan.
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional.
3. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
5. Berkolaborasi dengan ahli fisioterapi

4 Sabtu, 05 – S : Pasien mengatakan gatal – gatal berkurang karena sudah tidak  


09 - 2020 berkeringat.
 
O : Kulit pasien tampak kering, terdapat pruritus di tubuhnya,
asites dibagian perut, lingkar perut 88cm, muncul bintik bintik
pada daerah ekstremitas atas
A : masalah integritas kulit belum teratasi P : lanjutkan
intervensi 1,2,3,4,5
I:
1. Mengidektifikasi penyebab gangguan
    integritas kulit  
2. Ubah posisi tiap 2 jam sekali
3. Menganjurkan minum air yang cukup
4. Menganjurkan untuk meningkatkan
asupan nutrisi
5. Menganjurkan mandi dan
menggunakan sabun secukupnya
* Catatan perkembangan 2

No Hari / CATATAN PERKEMBANGAN T.T


Tanggal

1 Minggu, 06 S : pasien mengatakan BAK sudah


– 09 - 2020
O : pasien tidak lemas, konjungiva tidak anemis,
TTV : TD : 110/80mmHg, N : 65x/mnt, RR :
22x/mnt, suhu : 360c

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan
2 Minggu, 06 S : pasien mengatakan sudah bisa makan dan
tidak mual muntah porsi habis
– 09 – 2020
O : mukosa bibir lembab, tidak mual pada saat
dikasih makan

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan
3 Minggu, 06 S : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas
  – 09 – 2020 banyak, perawatan personal hygiene tidak dibantu oleh  
keluarga dan perawat, pasien mengatakan lemas berkurang
 
O : sudah bisa melakukan aktivitas sendiri tetap dipantau
 
A : masalah teratasi
 
P : intervensi dihentikann

4 Minggu, 06 S : Pasien mengatakan gatal – gatal berkurang karena sudah  


– 09 - 2020 tidak berkeringat
 
O : Kulit pasien tidak kering , terdapat pruritus di
tubuhnya, asites dibagian perut, lingkar perut 88cm, tidak
muncul bintik bintik pada daerah ekstremitas atas.
 
A : masalah teratasi sebagian
 
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 I :
1. Mengidektifikasi penyebab gangguan integritas
kulit
2. Ubah posisi tiap 2 jam sekali
3. Menganjurkan minum air yang cukup dan
meningkatkan asupan nutrisi
4. Menganjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
* Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai