1.Masroida Manalu
5.Nurhayati Simanjuntak
6.Purnama Simanjuntak
MINYAK BUMI DAN
GAS (MIGAS)
SUMBER PENERIMAAN
NEGARA SECARA UMUM
PAJAK
Perencanaan Pajak
(Tax Planning)adalah
suatu kapasitas yang
dimiliki oleh wajib
pajak (WP) untuk
menyusun aktivitas
keuangan guna
mendapat pengeluaran
(beban) pajak yang
minimal.
n P a jak
re nc anaa
-J e nis Pe
Jenis
1.Importir.
2.Rekanan pemerintah dan badan-badan
tertentu yang merupakan pemungut PPh
Pasal 22.
3.Konsumen semen, kertas, baja, dan
otomotif.
4.Distributor dan agen pertamina serta
badan usaha selain pertamina yang
bergerak di bidang BBM jenis premix
dan gas.
5.Industri dan eksportir di bidang
pertanian, perkebunan, kehutanan, dan
perikanan.
a sa l
PP hP
a jak
jek P
O b 22
1. Pembelian
a. Pembelian barang oleh bendaharawan
b. Pembelian bahan-bahan berupa hasil perhutanan,
perkebunan, pertanian, dan perikanan untuk keperluan industri dan
ekspor dari pedagangan pengepul
2. Impor Barang
3. Penjualan oleh Industri Tertentu
a. Industri baja
b. Industri semen
c. Industri kertas
d. Industri otomotif
4. Penjualan BBM dan Gas oleh PERTAMINA
a. Premium, solar, premix/superTT, minyak tanah,
gas/LPG, dan pelumas.
5. Penjualan Barang yang tergolong sangat Mewah
a. Pesawat udara pribadi, kapal pesiar, rumah sangat
mewah, apartemen sangat mewah dan kendaraan sangat mewah, dll.
Pemungut Pajak PPh Pasal 22
BUMN
BENDAHARA
PEMERINTAH DAN
KPA
AGEN TUNGGAL
PEMEGANG MEREK
(ATPM)
1.Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan
perundang- undangan Pajak Penghasilan tidak terutang Pajak Penghasilan.
2.Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau Pajak
Pertambahan Nilai (PPN)
3.Dalam hal impor barang sementara jika pada waktu impornya nyata-nyata
dimaksudkan untuk diekspor kembali.
4.Impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari
emas untuk tujuan ekspor
6.Pembayaran untuk:
a)pembelian bahan bakar minyak ,bahan bakar gas,pelumas,benda-benda pos.
b)pemakaian air dan listrik.
Contoh Perhitungan PPh Pasal 22
Harga yang tertulis adalah nilai barang termasuk ppn,maka PPh pasal 22
terutang:Rp.11.000.000 X 100/110 X 1.5% =Rp.150.000
Note:
Apabila rekanan tidak memiliki NPWP maka PPh pasal 22 terutang:
Rp.110.000.000 X 100/110 X 1.5% X 200%=Rp.300.000
DEMIKIAN PRESENTASI KAMI
KAMI BUKA
SESI
PERTANYAAN