0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang abortus dan mola hidatidosa. Abortus adalah kematian janin sebelum usia 20 minggu, yang disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, atau trauma. Mola hidatidosa adalah kelainan plasenta yang menyebabkan pembentukan gelembung-gelembung. Kedua kondisi dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan berlebihan atau infeksi, dan dapat ditangani dengan istirahat, transf
Dokumen tersebut membahas tentang abortus dan mola hidatidosa. Abortus adalah kematian janin sebelum usia 20 minggu, yang disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, atau trauma. Mola hidatidosa adalah kelainan plasenta yang menyebabkan pembentukan gelembung-gelembung. Kedua kondisi dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan berlebihan atau infeksi, dan dapat ditangani dengan istirahat, transf
Dokumen tersebut membahas tentang abortus dan mola hidatidosa. Abortus adalah kematian janin sebelum usia 20 minggu, yang disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, atau trauma. Mola hidatidosa adalah kelainan plasenta yang menyebabkan pembentukan gelembung-gelembung. Kedua kondisi dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan berlebihan atau infeksi, dan dapat ditangani dengan istirahat, transf
PUTRI HALIAMAH RAMADHANI 1150019009 RIRIN INDAHWATI 1150019063 APA SIH ITU ABORTUS? Abortus atau yang lebih sering disebut keguguran adalah kematian janin dalam kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. SEBAB MUSABABNYA ABORTUS Abortus disebabkan oleh anomali kromosom pada embrio Adapun antara lain 1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi 2. Kelainan pada plasenta 3. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis. 4. Kelainan traktus genetalia 4. Kelainan traktus genetalia 5. Trauma 6. Faktor-faktor hormonal 7. Sebab-sebab psiko somatik. 8. Penyebab dari segi Maternal KLASIFIKASI ABORTUS SENDIRI DIBAGI MENJADI 2 1. Abortus Spontan: Yaitu abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau medis untuk mengosongkan uterus, maka abortus tersebut dinamai abortus spontan
2. Abortus Provokatus (abortus yang sengaja dibuat):
Yaitu menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai 100 gram, walaupun terdapat kasus bayi dibawah 100 gram bisa hidup diluar tubuh FATWAY ABORTUS MANIFESTASI KLINIS Tanda dan gejala secara umum pada abortus imminen adalah: 1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu 2. Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat 3. Perdarahan pervagina mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi 4. Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus 5. Dan Pemeriksaan ginekologi KOMPLIKASI Komplikasi yang mungkin timbul :
1. Perdarahan akibat luka pada jalan lahir,atonia uteri,sisa jaringan
tertinggal,diatesa hemoragik dan lain-lain. Perdarahan dapat timbul segera pasca tindakan, dapat pula timbul lama setelah tindakan.
2. Syok akibat refleks vasovagal atau nerogenik. Komplikasi ini dapat
mengakibatkan kematian yang mendadak. Diagnosis ini ditegakkan bila setelah seluruh pemeriksaan dilakukan tanpa membawa hasil. Harus diingat kemungkinan adanya emboli cairan amnion,sehingga pemeriksaan histologik harus dilakukan dengan teliti. 3. Emboli udara dapat terjadi pada teknik penyemprotan cairan ke dalam uterus. Halini terjadi karena pada waktu penyemprotan, selain cairan juga gelembung udara masuk ke dalam uterus, sedangkan pada saat yang sama sistem vena di endometrium dalam keadaan terbuka.Udara dalam jumlah kecil biasanya tidak menyebabkan kematian, sedangkan dalam jumlah 70-100 ml dilaporkan sudah dapat memastikan dengan segera.
4. Inhibisi vagus, hampir selalu terjadi pada tindakan abortus yang
dilakukan tanpa anestesi pada ibu dalam keadaan stress, gelisah, dan panik. Hal ini dapat terjadi akibat alat yang digunakan atau suntikan secara mendadak dengan cairan yang terlalu panas atau terlalu dingin. 5. Keracunan obat/ zat abortivum, termasuk karena anestesia. Antiseptik lokal seperti KmnO4 pekat, AgNO3, K-Klorat, Jodium dan Sublimat dapat mengakibatkan cedera yang hebat atau kematian. Demikian pula obat-obatan seperti kina atau logam berat. Pemeriksaan adanya Met-Hb, pemeriksaan histologik dan toksikolgik sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
6. Infeksi dan sepsis. Komplikasi ini tidak segera timbul pasca
tindakan tetapi memerlukan waktu.
7. Lain-lain seperti tersengat arus listrik saat melakukan abortus
dengan menggunakan pengaliran arus listrik. PENATALAKSAAN Penatalaksanaan abortus imminens menurut varney :
1. Trimester pertama dengan sedikit perdarahan, tanpa disertai
kram:
a. Tirah baring untuk meningkatkan aliran darah kerahim dan mengurangi
rangsangan mekanis, terutama bagi yang pernah abortus sampai perdarahan benar– benar berhenti.
b. Istirahatkan panggul (tidak berhubungan seksual, tidak melakukan irigasi atau
memasukkan sesuatu kedalam vagina).
c. Tidak melakukan aktifitas seksual yang menimbulkan orgasme.
2. Pemeriksaan pada hari berikutnya dirumah sakit:
a. Evaluasi tanda–tanda vital
b. Pemeriksaan selanjutnya dengan spekulum: merupakan
skrining vaginitis dan servisistis: observasi pembukaan serviks, tonjolan kantong ketuban, bekuan darah,ataubagian– bagian janin
c. Pemeriksaan bimanual : ukuran uterus, dilatasi, nyeri
tekan, effacement,serta kondisi ketuban 3. Jika pemeriksaan, negatif dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk menentukkan kelangsungan hidup janin, tanggal kelahiran, dan jika mungkin untuk menenangkan wanita
4. Jika pemeriksaan fisik dan ultrasonografi negatif,
tenangkan ibu, kaji ulanggejala bahayadan pertahankannilai normal
5. Konsultasikan ke dokter jika terjadi perdarahan hebat,
kram meningkat, atau hasil pemeriksaan fisik dan ultrasonogrfi menunjukkan hasil abnormal MOLA HIDATIDOSA Mola hydatidosa atau hamil anggur adalah pembentukan ari-ari (plasenta) yang abnormal saat kehamilan. Hamil anggur tergolong komplikasi kehamilan yang jarang terjadi. Plasenta atau ari-ari yang terbentuk pada penderita hamil anggur tidak normal dan terbentuk seperti sekumpulan anggur. KLASIFIKASI 1. Mola Hidatidosa Komplet (klasik) Vili korialis berubah menjadi kumpulan gelembung yang jernih. Gelembung-gelembung atau vesikula ini bervariasi ukurannya mulai dari yang mudah terlihat sampai beberapa cm, dan bergantung dalam beberapa kelompok dari tangkai yang tipis. 2. Mola Hidatidosa Parsial (inkomplet) Jika perubahan hidatidosa bersifat fokal serta belum begitu jauh dan masih terdapat janin atau sedikitnya kantong amnion, keadaan ini digolongkan sebagai mola hidatidosa parsial. SEBAB MUSABABNYA HIDATIDOSA Kekurangan vitamin A diduga kuat menjadi salah satu penyebab terjadinya mola hidatidosa, pulihnya kadar vitamin A akan menyebabkan penderita hamil anggur terhindar dari kanker dan memulihkan kesehatan, sehingga peluang untuk hamil lebih besar meskipun penyebab mola hidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor penyebabnya adalah : 1. Faktor ovum 2. Imunoselektif dari tropoblast 3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah 4. Paritas tinggi 5. Kekurangan protein 6. Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas. PATOFISIOLOGI Patofisiologi mola hidatidosa berkaitan dengan gangguan proliferasi trofoblas saat pembentukan plasenta. Mola hidatidosa merupakan bentuk hiperplasia trofoblas difus, dimana vili-vili yang terbentuk sebagian besar bersifat hidropik PATHWAY MOLA HIDATIDOSA TANDA DAN GELAJA/ MANIFESTASI KLINIS 1. Nyeri/ kram perut 2. Muka pucat/ kekuning-kuningan (mofa face) 3. Pedarahan tidak teratur 4. Keluar jaringan mola 5. Keluar secret pervaginam 6. Muntah-muntah 7. Pembesaran uterus dan uterus lembek 8. Balotemen tidak teraba 9. Fundus uteri lebih tinggi dari kehamilan normal 10. Gerakan janin tidak terasa 11. Terdengar bunyi dan bising yang khas 12. Penurunan berat badan yang berlebihan PEMERIKSAANPENUNJANG Pemeriksaan rontgen : Tidak ditemukan kerangka bayi