Anda di halaman 1dari 8

PELAFALAN,

PENGGUNAAN

HURUF, DAN

PEMISAHAN SUKU

KATA

KELOMPOK 2
• AMALIAH RAMADHANI (41119002)
• WIRAKUSUMAH AHMAD (41119023)
Pendahuluan
Dasar yang paling baik untuk melambangkan bunyi ujaran atau bahasa adalah satu
bunyi ujaran yang membedakan arti, dilambangkan dengan satu lambang tertentu.
Keseluruhan peraturan tentang cara menggambarkan lambang-lambang bunyi
ujaran dalam suatu bahasa termasuk masalah yang dibicarakan dalam ejaan. Yang
dimaksud dengan ejaan adalah cara melafalkan dan menulis huruf, kata, unsur
serapan, dan tanda baca.
PELAFALAN
Apa itu Pelafalan ?
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau cara
pengucapan dalam bahasa Indonesia. Kaidah pelafalan bunyi dalam
bahasa Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain. Terutama
bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahsa Jerman.

Contoh
• Benar : T e k n i k
Salah : Tehnik
• Benar : T e g el
Salah : tehel
• TV
Benar : T e v e
Salah : Tivi
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Di dalam kaidah ejaan dikatakan bahwa penulisan dan pelafalan nama diri , yaitu nama orang, badan hukum, lembaga,
jalan, kota, sungai, gunung, dan sebagainya disesuaikan dengan kaidah ejaan yang berlaku, kecuali kalau ada pertimbangan
lain. Pertimbangan yang dimaksud ialah pertimbangan adat, hukum, agama, atau kesejahteraan, dengan kebebasan
memilih apakah mengikuti ejaan Republik atau Ejaan yang Disempurnakan.

Contoh
Coca-cola
Dibaca : Ko ka ko la
HCI
Dibaca : Ha Se El
CO2
Dibaca : Se O2
PENGGUNAAN
HURUF
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan menggunakan 26 huruf
didalam abjadnya, yaitu mulai dengan huruf /a/ sampai dengan
huruf /z/. Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/, /v/, /x/, dan
/z/, merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut
dipakai secara resmi di dalam bahasa Indonesia .

• pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan tidak boleh


diganti dengan huruf lain
Contoh
- aktif tidak boleh diganti dengan aktip
- pasif tidak boleh diganti dengan pasip
• Untuk istilah umum harus diganti dengan huruf /k/.
Demikian pula huruf /x/ dapat dipakai untuk lambang,
seperti xenon
Contoh
- aquarium harus ditulis dengan
akuarium
- taxi harus ditulis dengan taksi
PEMISAHAN SUKU
KATA
Setiap suku kata bahasa Indonesia ditandai oleh sebuah vokal. Huruf vokal
itu dapat didahului atau diikuti oleh huruf konsonan. Pemisahan suku kata
biasanya kita dapati pada penggantian baris. Pengguna bahasa tidak boleh
melakukan pemotongan kata berdasarkan kepentingan lain, misalnya
mencari kelurusan baris pada pinggir baris setiap halaman atau hanya
untuk memudahkan pengetikan.

• Apabila di tengah kata terdapat dua vokal berurutan, pemisahan


dilakukan di antara vokal tersebut.
Contoh:
Main: ma-in dan taat: ta-at
• Apabila di tengan kata terdapat dua konsonan berurutan, pemisahan
dilakukan di antara kedua konsonan tersebut.
Contoh :
Ambil: am-bil dan undang: un-dang
• Apabila di tengah kata terdapat tiga atau empat konsonan,
pemisahannya dilakukan di antara konsonan pertama dan konsonan
kedua
Contoh:
Bangkrut : bang-krut dan instumen: in-stru-men
• tanda pemisah (tanda hubung) tidak diperkenankan
diletakkan di bawah huruf dan juga tidak boleh berjauhan
dengan huruf, tetapi diletakkan di samping kanan huruf.
Contoh
Salah : Pengam
-bilan
Bela –
Jar
Benar : pengam-

Bilan

Bela-
jar
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai