Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Pemikiran

&
Mazhab Ekonomi Islam

Oleh: Lian Fuad, Lc., M.A.


• Mazhab berasal dari sighot mashdar mimy (kata sifat)
dan isim makan (kata yang menunjukkan tempat)
yang diambil dari fi’il madhy “zahaba”, yazhabu,
zahaban, zuhuban, mazhaban, yang berarti pergi.
Sama maknanya juga dengan kata al-ra’yu
(pendapat), view (pandangan), kepercayaan, ideologi,
doktrin, ajaran, paham, dan aliran.
• Mazhab menurut istilah meliputi dua hal:
1. Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang
ditempuh oleh seorang Imam Mujtahid dalam
menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan
kepada al-Qur’an dan Hadits
2. Mazhab adalah fatwa atau pendapat seorang
Imam Mujtahid tentang hukum suatu peristiwa
yang diambil dari al-Qur’an dan Hadits.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
1. Fase Pertama (113 H-451 H / 731 M-1058 M)
a. 15 ekonom muslim yang secara riil memberikan kontribusi terhadap
perkembangan pemikiran ekonomi (Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan al-
Ahaibani, Harist bin Asan al-Muhadibi, Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin
Ali bin Abi Thalib, Junaid Baghdadi, Ibn Miskawaih, Mawardi)
b. Belum ada ekonom dari daratan Eropa
c. Pemikiran yang berkembang pada masa ini:
• Kebijakan fiscal dan keuangan negara dalam kitab Al-Kharaj karya Abu Yusuf
• Pengelolaan keuangan negara dan APBN dalam kitab Al-Amwal
• Administrasi pemerintahan dalam kitab Al-Ahkam Al-Sulthaniyah karya Mawardi
2. Fase Kedua (450 H-850 H / 1058 M-1446 M)
a. Figur utama muncul ke permukaan seperti Imam Al-Ghozali, Ibn
Taymiyah, Ibn Khaldun, Ibn Qayyim
b. Wacana keilmuwan lebih diarahkan pada analisis ekonomi mikro dan
fungsi uang
c. Beberapa pemikiran yang berkembang pada masa ini:
• Imam Al-Ghozali menyinggung mengenai masalah uang dan fungsinya. Menurut
Imam Al-Ghazali, tidak menjadi masalah penerapan mata uang bukan emas dan
perak dengan catatan selama pemerintah mampu menjaga stabilitas mata uang
tersebut sebagai alat pembayaran yang sah.
• Larangan riba fadhl dan dampaknya terhadap perekonomian
• Kajian ekonomi Al-Ghozali juga menyinggung mengenai masalah timbangan,
pengawasan harga (intervensi pasar), penentuan pajak dalam kondisi darurat, dsb
• Ibn Taymiyyah menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan Price
Intervention
3. Fase Ketiga (850 H-1350 H / 1446 M-1932 M )
a. Periode ini bersamaan juga dengan kebangkitan peradaban Eropa
b. Munculnya ekonom eropa seperti JS Mill, Alfred Marshal yang
membentuk mazhab kapitalis klasik dan Karl Marx, Lenin yang
melahirkan mazhab sosialis
c. Pemikir islam pada masa ini, Shah Wali Allah dengan karyanya Hujjah
Allah Al-Balighah yang menerangkan mengenai bagaimana ketentuan
syariah dalam kaitannya dengan perilaku seorang individu dan
penataan organisasi sosial, cendekiawan lainnya yaitu Muhammad
Iqbal dan Jamaluddin Al-Afghani
d. Masa ini, ekonomi islam mengalami kemerosotan dan berkuasanya
pemikiran barat
e. Banyaknya penjajahan bangsa barat ke negara-negara islam
4. Fase Keempat (1932 M-sampai sekarang)
a. Pada masa ini muncul kesadaran baru di kalangan umat Islam
untuk mengembangkan ekonomi islam
b. Intelektual masa ini seperti: Sayyid Qutb, Al-Maududi dan
Yusuf Qardhawi.
c. Tahun 1980 sampai sekarang kesadaran pemikiran umat
Islam berkembang cukup pesat yang ditandai dengan
munculnya tiga mazhab pemikiran umat Islam yaitu
• Mazhab Baqir As-Sadr dengan bukunya “iqtishoduna”
• Mazhab mainstream
• Mazhab alternatif
No. Madzhab Ciri-ciri
- Ilmu ekonomi tidak pernah sama dengan Islam, ekonomi tetap ekonomi, Islam tetaplah Islam. keduanya
tidak akan pernah bisa disatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang kontradiktif. Sehingga cara
Madzhab Baqir pandangnya akan berbeda pula ketika melihat ekonomi.
1
Al-Sadr - Semua teori yang dikembangkan oleh ilmu ekonomi konvensional ditolak dan dibuang. Untuk itu
diperlukan penggalian kembali dari Al-Qur’an dan Al Hadith terhadap teori yang baru dari ekonomi yang
diberi label ekonomi Islam.
- Ekonomi Islam perlu dikembangkan namun tidak dengan membumihanguskan analisis yang bernilai dan
berharga dari konvensional. Mengambil yang baik dan bermanfaat dari non muslim sama sekali tidak
Madzhab
2 dilarang oleh ajaran Islam.19 Praktik seperti ini telah diajarkan dan dipraktikkan oleh ilmuwan muslim
Mainstream
klasik dengan prinsip yang bermanfaat diambil sedangkan yang tidak bermanfat harus dibuang. Inilah
bentuk transformasi keIslaman termasuk dalam konteks relasi Islam dan konvensional dalam ranah ekonomi

- Madzhab Baqr dikritik sebagai madzhab yang ingin menemukan sesuatu yang sudah ada dan sudah
ditemukan oleh orang lain, bahkan sudah diamalkan oleh orang lain. Menghancurkan teori yang lama
dengan mengganti teori yang baru
- Madzhab mainstream dikritik karena merupakan jiplakan dari konvensional yang menghilangkan riba
kemudian mengganti dengan zakat dan niat
Madzhab - Sesuai namanya madzhab kritis maka nada kritis merupakan ciri khas madzhab ini. Menurutnya analisis
3 kritis bukan saja terhadap sosialisme dan kapitaisme tetapi juga pada konsep ekonomi Islam. Diyakini
alternatif kritis
bahwa Islam pasti benar, tetapi ekonomi Islam sebagai sebuah tafsir terhadap ajaran Islam belum tentu
benar, dan seandainya benar maka kebenaran itu tidak bersifat mutlak. Semua proposisi kebenaran yang
diajukan oleh ekonomi Islam juga harus diuji kebenarannya sebagaimana proposisi konvensional. Maka
semua hasil dari uji kebenaran ini merupakan sebuah tradisi ilmiah yang akan menguji sejauh mana tingkat
validitas dari sebuah konsep ekonomi Islam. Tentunya sebagi sebuah kritis maka nada kritis harus ditakar
dengan seksama dan proporsional
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai