Anda di halaman 1dari 20

PRAKTEK PEMBUATAN KAJIAN

KEBUTUHAN DAN PELUANG

ANDI YAKUB
BPPSDM PROV. KALTIM
2018
1. Kelompok tani yang aktif
2. Waktu pelaksanaan ditentukan oleh
kelompok
3. Informal
4. Terangkan apa tujuan dan manfaat KKP
5. Demokratis
6. Praktis
7. Menggali akar masalah
1. Mengumpulkan dan menganalisis
informasi masalah, kendala, dan
peluang yang dihadapi petani dalam
usahatani;
2. Mengembangkan peluang di suatu
wilayah untuk mendukung upaya
peningkatan Produktivitas.
3. Mengidentifikasi teknologi sesuai
kebutuhan petani untuk diterapkan di
suatu wilayah/daerah
Kajian Kebutuhan dan Peluang
Merupakan alat untuk membantu petani melakukan
diagnosis kendala dan masalah yang dihadapi petani padi
dan menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya
Tujuh prinsip dasar dalam melaksanakan KKP:
1. Mengaktifkan kelompok tani sebagai pelaku utama dalam
melaksanakan KKP.
2. Berorientasi praktis, tidak diarahkan untuk menggali informasi di luar
kemampuan petani.
3. Bersifat informal.
4. Menggunakan prinsip demokratis, yaitu mendengar suara petani secara
keseluruhan hingga menjadikannya sebagai suatu kebutuhan bersama.
5. Dipimpin oleh ketua kelompok tani atau yang ditunjuk sebagai
moderator.
6. Bukan hanya menceritakan masalah, namun menggali akar masalah
dan pemecahannya.
7. Sebaiknya dalam melaksanakan KKP petani menentukan waktunya,
dan menyesuaikan kapan pertemuan kelompok tani biasa dilakukan.
1. Menjelaskan kepada petani pentingnya KKP
dalam merakit teknologi usahatani
padi sawah spesifik lokasi.
2. Memotivasi petani untuk mengidentifikasi
kendala dan peluang sumber daya yang
tersedia dalam upaya meningkatkan
produktivitas padi.
3. Memberikan kesempatan petani
mengemukakan solusi atas masalah yang
mereka hadapi.
4. Fasilitator membantu mengindentifikasi
peluang untuk meningkatkan produktivitas
padi.
1. Mengklarifikasi tujuan-tujuan pertemuan.
2. Menetapkan aturan-aturan dasar.
3. Menyusun pertanyaan fokus untuk menilai tingkat
komitmen peserta terhadap subjek atau isu yang dibahas
(misalnya, “Seberapa pentingkah?”)
4. Menyusun beberapa pertanyaan kunci yang dirancang
untuk mengumpulkan informasi mengenai pokok atau isu
yang sedang dibahas (misal “Apa yang menjadi masalah
dengan?”).
5. Mengikuti pertemuan kelompok tani dan dianjurkan agar
pertemuan diselenggarakan sebelum teknologi budi daya
padi dipraktekkan petani.
6. Menilai pemahaman dan kemajuan peserta selama
pertemuan.
 Pemandu , petugas , penyuluh , popt ,petani
melakukan Kajian Kebutuhan Dan Peluang (KKP)
atau Pemahaman Masalah Dan Peluang (PMP)
atau RRA
 Identifikasi masalah peningkatan hasil di wilayah
setempat dan membahas peluang mengatasi
masalah berdasarkan cara pengelolaan
tanaman, analisis lingkungan , kesuburan tanah,
luas lahan, lingkungan sosial ekonomi
 Merakit teknologi berdasarkan kesepakatan
kelompok untuk diterapkan dimasing masing
anggota kelompok
 Penerapan PTT
 Pengembangan ptt kepetani lain
 Varietas Unggul Baru
 Benih Bermutu Dan Berlabel
 Populasi Tanaman Tepat
 Pemupukan Berdasarkan Kebutuhan Tanaman
Dan Status Hara Tanah
 PENYIAPAN TANAH
 PENGELOLAAN AIR
 PUPUK ORGANIK/HAYATI
 PEMBUATAN SALURAN DRAINASE PADA LAHAN
KERING
 PEMBUATAN SALURAN IRIGASI PADA LAHAN
SAWAH
 PENGENDALIAN GULMA
 PEMBUMBUNAN
 PENGENDALIAN OPT
 PANEN DAN PASCA PANEN TEPAT
Form 1. IDENTIFIKASI
MASALAH
No. Teknologi Rumusan Masalah
1. Varietas Unggul dan 66 % Belum menggunakan
benih Bermutu benih bermutu
2. Populasi tanaman Populasi tanaman kurang
kurang dari 160.000 rumpun
3 Pemupukan belum Pemupukan belum 5 tepat
tepat
4 PHT belum diterapkan Pengendalian OPT tidak tepat
 
FORM 2. ANALISA PRIORITAS MASALAH USAHATANI

SKOR
NO MASALAH LUAS YG KEPARAHAN FREKWENSI JUMLAH
DIPENGARUH
I
Varietas Unggul
1 3 3 3 9
dan benih
Bermutu
Populasi tanaman 3 2 3 8
2
kurang
Pemupukan 3 1 3 7
3
belum tepat
(berimbang)
PHT belum 2 2 2 6
4
diterapkan
keterangan
Skor luas yang dipengaruhi oleh masing masing masalah
•Tidak Luas (1)
•Luas (2)
•Sangat luas (3)
Contoh total luas lahan keltani 30 ha
Seluruhnya / 30 ha sangat luas nilai 3
10 – 20 Ha nilai 2 ( luas)
0 -10 Ha nilai 1 (tidak luas)
Skor tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh masing masing masalah
•Ringan (1)
•Sedang (2)
•Berat /parah (3)
Skor frekwensi terjadinya masing masing masalah
•Ringan (1)
•Jarang (2)
•Sering (3)
Terus menerus (1-3 Musim)
Format 3. Prioritas Masalah
NILA
I
NO PRIORITAS MASALAH SOLUSI TEKNOLOGI
SKO
R
Varietas Unggul dan benih
1 9 Penggunaan benih unggul
Bermutu
bermutu
Populasi tanaman kurang 8 Penggunaan tandur jajar legowo
2
Pemupukan belum tepat 7 Penggunaan PHSL dan pemupukan
3 dengan tepat
(berimbang)
PHT belum diterapkan 6 Penerapan PHT
4
Form 4. EVALUASI KESESUAIAN TEKNOLOGI DENGAN KEINGINAN
KONDISI PETANI SETEMPAT
Manfaa resiko Tambahan Tambahan Cocok dg Lamanya Total nilai
Teknologi t biaya Tenaga usahatani belajar
Skor oleh petani / penyuluh 1 – 5 )*

+ - - /+ - /+ + - - /+
(plius) (Minus) Bisa Bisa (Plus) (Minus) Bisa
(Plus/Minus (Plus/Minus (Plus/Minus
) ) )
Penggunaan
benih unggul 5 -2 -2 3 5 -5 4
bermutu
Penggunaan
tandur jajar 5 -1 -2 -3 5 -4 0
legowo
Penggunaan
PHSL dan
5 -1 -1 -1 5 -3 4
pemupukan
dengan tepat
Penerapan PHT 5 -1 -1 -1 5 -5 2
keterangan
• Keterangan Skor 1 Sangat rendah) 2. Rendah. 3 Sedang 4 Besar 5 Sangat Besar
• Untuk resiko diluar tambahan biaya dan TK
• Untuk lamanya belajar /diadopsi minus satu (-1) mudah dipelajari /diadopsi)
• sulit dipelajari /diadopsi nilainya minus lima (- 5 )
(untuk tambahn biaya dan tambahan TK harus tau dulu biaya awal dan TK awal)
Contoh untuk tambahan biaya
• Biaya awal 100 000
• Terjadi penambahan biaya 20.000 artinya minus satu (-1) sebaliknya terjadi pengurangan biaya 20
000 artinya plus 1 (+1)
Demikian juga untuk tenaga kerja
• Tenaga kerja wal 100 Tk
• Terjadi penambahan TK 20.0rang artinya minus satu (-1) sebaliknya terjadi pengurangan TK 20
orang artinya plus 1 (-1)
Lamanya belajar atau mudah atau tidaknya di adopsi oleh petani
• Mudah atau cepat dipelajari / diadopsi nilai – 1 (sangat besar) , semakin sulit dipelajari/diadopsi nilai
minus semakin tinggi(-5)
• Nilai tertinggi merupakan indikasi teknologi tersebut sesuai untuk pengembangan , lainnya masih perlu
pengkajian dengan skala lebih kecil
• Dengan KKP akan dihasilkan rakitan teknologi budidaya specifik lokasi ( komponen teknologi pilihan
bisa saja menjadi teknologi dasar , demikian sebaliknya ,)
 Jadwal Kegiatan Praktik Kompetensi Diklat Metodologi Penyuluhan
TK2D Kab. Mahulu
 
Persiapan Praktik Kompetensi
H +1
Pagi
- Pemberangkatan dan perjalanan ke lokasi praktik
 - Upacara penerimaan di kantor desa.
- Sosialisasi tujuan praktik kompetensi
 - Menyusun Rencana Kegiatan dan pembagian tugas.
- Mengumpulkan data Komponen Teknologi
 
Siang
- Menuju ke induk semang dan ishoma
 - Melanjutkan mengumpulkan data komponen teknologi
 
Sore
- Analisis Potensi, masalah dan pemecahan masalah
H +2
Pagi
Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian tingkat desa.
 
Siang
- Menyusun materi penyuluhan pertanian, menentukan metode
penyuluhan dan membuat alat bantu/media penyuluhan
 
- Melakukan kegiatan penyuluhan pertanian pada suatu kelompok
tani.
  Sore
- Membuat laporan praktik kompetensi
 

Anda mungkin juga menyukai