HUKUM
ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM 2
Standar Kompetensi
Memahami sumber-sumber hukum Islam,
hukum taklifi dan hukum wad’i, serta hikmah
ibadah
Kompetensi Dasar
1. Menyebutkan pengertian, kedudukan, dan fungsi Al-
Qur’an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber agama Islam
2. Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi Al-
Qur’an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber agama Islam
3. Menerapkan hukum taklif dalam kehidupan sehari-hari
WARISAN NABI SAW 3
ُْ ْ َّ َ َ َ ْ ُّ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َأ
تركت ِفيكم مري ِن لن ت ِضلوا ما تمسكتم
ْ ُ َ َ َّ ُ َ َ َ َ
هللا و سنة رسو ِل ِه ِ ِكتاب: ِب ِهما
“ Aku telah tinggalkan atas kalian dua
perkara, kalian tidak akan tersesat jika
kalian pegang keduanya, Kitabulloh dan
Sunah RasulNYA “
Dua dalil hukum islam 4
1. AL QURAN
2. HADITS
3. IJTIHAD
Sumber Hukum Islam
6
SUMBER : adalah tempat yang menjadi asal usul dari sesuatu
HUKUM : Adalah aturan yang memiliki kekuatan mengikat
kepada seseorang yang sudah akil baligh ( Mukalaf ) untuk
mematuhinya. Jika di langgar / diabaikan akan mendapatkan
sanksi (dosa)
Hukum islam disebut juga dengan Hukum Syara’ / syariat
Islam yakni peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT
seluruh umat manusia pada umumnya dan khususnya umat
Islam
اLَ َع ۡب ِدنLا َعلَ ٰىLَا نَ َّز ۡلنL ِّم َّمLب ٖ ي َر ۡيLِ فLَوِإ ن ُكنتُ ۡم
ُ
مLLش َه َدٓا َءك ْ ۡ ۡ
ُ ۦ َوٱد ُعواLLن ِّمثلِ ِهLLو َر ٖة ِّمLLس ْ ۡ
ُ ِفَأتُوا ب
٢ ين َ ِص ِدق َ ٰ ُۡمLون ٱهَّلل ِ ِإن ُكنت
ِ ِّمن ُد
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)
yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.( QS.AL Baqoroh.23 )
Hubungan manusia
Pengertian, Kedudukan,
dengan
dan
Allah
Fungsi
SWTAl-Qur’an
disebut
“Ibadah” 10
Hubungan manusia dengan manusia disebut “
Muamalah “
Yang mengatur sikap prilaku , sopan santun
disebut “ Akhlaq “.
Cara beriman kepada Alqu’an harus secara Tafsili / rinci
artinya seorang muslim itu wajib :
1. Wajib Mempercayai kebenaranya
2. Wajib membacanya
3. Wajib mempelajari dan memahaminya
4. Wajib mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari
hari
5. Wajib mengajarkan kepada orang lain
Kandungan Al-Quran 11
1. Aqidah (I’tiqadiyah/ sesuatu yang terkait dengan
keyakinan
2. Syariah : hal yang terkait dengan hukum
3. Akhlak (Khuluqiyah) : hal yang terkait dengan
nilai keluhuran budi / kesopanan / akhklaqul
karimah
4. Fikih (‘Amaliyah) : Hukum Ibadah & Hukum
Muamalah
5. Tarikh (sejarah)
6. Ilmu Pengetahuan
CARA DITURUNKANNYA
1. Sekaligus (dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah)
12
2. Berangsur-angsur / mutawatir (dari Baitul Izzah ke Bumi)
Baitul Izzah (sering ditulis juga Bait Al- izzah dan Bayt al-Izzah) secara
harfiah diartikan sebagai rumah kemuliaan. Istilah ini merupakan
gabungan dari dua kata dalam Bahasa Arab yakni ‘Bait’ yang diartikan
rumah dan ‘Izzah’ yang diartikan kemuliaan, kekuatan, kehormatan.
Baitul Izzah berada pada tahapan kedua dari nuzulul Quran yang disebut
dengan At-Tanazul Ats-Tsani.
CARA DITURUNKANNYA
2. Berangsur-angsur / mutawatir (dari Baitul Izzah ke Bumi)
13
Kedudukan Hadis
Hadis menempati kedudukan kedua setelah
Al-Qur’an
ISTILAH HADITS
Hadis Qauliyah. 25
Yaitu hadis yang didasarkan kepada segala perkataan dan
ucapan Rasulullah SAW
Hadis Fi’liyah.
Yaitu hadis yang didasarkan kepada perbuatan dan tingkah
laku Rasulullah SAW
Hadis Taqririyah.
Yaitu hadis yang didasarkan pada ketetapan persetujuan
Rasulullah SAW atas perbuatan para sahabatnya Perbuatan
dan perkataan para sahabat diketahui Nabi tapi beliau
membiarkannya,
Hadits Hammiyah, yaitu Hadits suatu rencana atau
keinginan Nabi saw, tapi tidak sempat dilaksanakanya,
karena suatu halangan atau beliau keburu wafat, seperti
Shaum sunnah 9 Muharram Rasulullah belum sempat
melakukan keburu wafat
Unsur yang ada dalam seatu hadits
26
1. Matan Hadis artinya isi dari hadis / kata-kata
yang terkandung dalam hadis
2. Sanad artinya Rankaian orang yang
meriwayatkan hadis / sandaran hadis sehingga
sampai kepada si penerima
3. Rowi / Perawi Hadis artinya orang yang
meriwayatkan hadis
Hadist Dhaif
Kata Dhaif berarti lemah atau yang tidak kuat.
Secara terminologis, Pendapat An-Nawawi mengenai hadist dhaif adalah sebagai
berikut: “Hadist yang didalamnya tidak terdapat syarat-syarat Hadist Shahih dan
syarat-syarat Hadist Hasan.”
Macam-macam (kualitas) hadits
30
Hadis maudlu’
Dari penelitian yang dilakukan para ulama hadis,ternyata ada hadis-
hadis yang tidak layak untuk dijadikan sumber ajaran karena
keberadaannya tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan, hadis itulah
yang disebat maudhu (palsu)
FUNGSI IJTIHAD
Menetapkan hukum sesuatu
yang tidak termuat dalam
Al-Qur’an maupun hadis
Bentuk ijtihad
ijma’ : 1. Kesepakatan para ulama mengenai suatu hukum tertentu 34
berdasarkan qur’an dan Hadis
2. Kebulatan pendapat semua mujtahid pada suatu
masa atas suatu masalah yang berkaitan dengan suatu
hukum syariat
Qiyas:1. Menetapkan hukum atas suatu perbuatan yang belum ada
ketentuannya berdasarkan sesuatu yang sudah ada ketentuan
hukumnya dengan melihat kesamaan sebab antara keduanya
2. Menetapkan hukum dengan cara membandingkan
masalah yang belum ada dasar hukumnya dengan masalah
lain yang sudah ada hukumnya karena antara keduanya ada
persamaan sebab.
Bentuk ijtihad 35
Al-Ijab
Bentuk hukumannya Dapat dibagi menjadi dua:
adalah fardhu (wajib) Fardu ‘Ain perbuatan yang
harus dikerjakan oleh setiap
yaitu perbuatan yang mukalaf.
apabila dikerjakan Contohnya: melaksanakan puasa Ramadan, salat
lima waktu, puasa ramadhan dsb
pelakunya mendapat
pahala, tetapi apabila Fardu Kifayah perbuatan yang
ditinggalkan pelakunya dilakukan oleh salah seorang
dianggap berdosa dan anggota masyarakat. Jika sudah
akan mendapat hukuman dikerjakan oleh salah seorang
anggota masyarakat maka yang
lain terbebas dari kewajiban
Macam hukum taklifi
2. An Nadb, yaitu tuntutan dari syariat untuk 39
melaksanakan suatu perbuatan, yang apabila
dikerjakan pelakunya akan mendapat pahala, tetapi
apabila ditinggalkan tidak mendapat siksa.
Bentuk hukumannya adalah nadb/sunnah.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Rukhsah
Ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT
sebagai keriganan yang diberikan mukalaf
dalam keadaan-keadaan khusus.
Contoh :
1. Sebab, adalah suatu keadaan yang dijadikan sebagai alasan adanya hukum
dan tidak adanya alasan tersebut menyebabkan tidak adanya hukum
2. Syarat, ialah sesuatu yang dijadikan syar’i sebagai penyempurna sah atau
tidak perintah syar’i tersebut
4. Azimah, peraturan Allah ta’âla yang asli dan tersurat pada nas dan
berlaku umum