Anda di halaman 1dari 30

BED SIDE TEACHING

ILMU KESEHATAN ANAK

Preseptor: dr. Diana Rahmi., Sp.A


Presentator: Ahmadillah Firdaus

STAF MEDIK FUNGSIONAL ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
IDENTITAS

ANAK ORANGTUA

Nama: An. K Nama Ibu: Ny. N


Jenis kelamin: P Usia Ibu: 51 tahun
Tanggal lahir: 21 Februari 2021 Alamat : Ciganitri
Usia: 13 bln Pekerjaan: IRT
Alamat: Ciganitri
Anak ke: 3 dari 3 bersaudara Nama Ayah: Tn. A
Tanggal masuk: 31/3/2022. Usia : 52 tahun
Alamat: Ciganitri
Pekerjaan: Wirausaha.
KELUHAN UTAMA
KEJANG
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Seorang anak perempuan dating ke IGD rumah sakit Muhammadiyah Bandung


dengan keluhan Demam tinggi tiba tiba jam 4 subuh tanggal 30 maret. Sebelumnya
pasien mengatakan anaknya mengalami demam yang tinggi juga saat kemarinnya
pada jam 12 siang disusul dengan kejang- kejang seluruh tubuh dan tidak diawali
oleh kejang pada Sebagian anggota tubuh/ kejang fokal, durasi kejang berlangsung
selama 1 menit, pada saat kejang anak tidak sadarkan diri dan terdapat ruam biru
disekitar area wajah. Setelah kejang pasien sadar dan lemas. dalam waktu pertama
kejang sampai saat ini tidak ada kejang berulang
Ibu Pasien mengatakan pada saat kejang muncul pukul 12.00 tanggal 29 maret,
pasien diposisikan miring ke kiri oleh orang tua sampai kejang nya berhenti lalu
dilarikan ke RS Bina Sehat. Di RS bina sehat diberikan terapi, terapi di rumah sakit
tidak ditanyakan. Pasien dipulangkan ke rumahnya, kemudian besoknya pasien tiba
tiba Kembali demam tinggi jam 4 subuh lalu orang tuanya memberikan obat
paracetamol syrup namun demam tidak turun dan langsung dibawa pasien ke IGD RS
Muhammadiyah oleh orang tuanya pada tanggal 30 maret. Keluhan kejang
merupakan yang pertama kali dialami pasien. Keluhan disertai dengan batuk dan
pilek, lalu pasien juga terdapat keluhan buang air besar sering sampai 5x sehari, bab
mempunyai konsistensi yang encer dan terdapat lender dan terdapat tekstur ampas,
lalu dalam satu kali bab tidak terlalu banyak yang dikeluarkan.
Ibu pasien menyangkal anaknya pernah memiliki Riwayat Trauma
pada kepala, benjolan/ massa pada kepala, menyangkal juga memiliki
Riwayat infeksi pada persarafan. Pasien juga menyangkal terdapat
mual, muntah, nyeri kepala, penurunan berat badan. menyangkal
terdapat anggota keluarga lain memiliki keluhan yang sama,
menyangkal terdapat bintik-bintik merah, menyangkal sering mimisan,
ibunya mengatakan tidak pernah kejang pada saat hamil. Ayahnya
memiliki Riwayat pernah kejang saat masih kecil
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah dirawat di RS Muhammadiyah 1
minggu yang lalu (+- 10 hari) dengan keluhan demam, mencret 4x/hari, mual,
muntah. Pasien didiagnosis diare akut non disentri. Dalam interval kepulangan dia
setelah dirawat sampai sakit saat ini tidak terdapat keluhan ataupun gejala demam
dan lainnya. Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien memiliki Riwayat infeksi
saluran cerna dan dirawat di RS Muhammadiyah sekitar 20 hari SMRS, Pasien
mengatakan diberikan obat- obatan untuk penyakit saat infeksi itu tetapi obat-
obatannya tidak dihabiskan karena merasa anaknya sudah sembuh. Pada saat kejang
demam pertama kali pasien di bawa ke rumah sakit Bina Sehat, tidak ditanyakan
pengobatan yang diberikan oleh RS, pasien lalu dipulangkan.
RIWAYAT KEHAMILAN & PERSALINAN

Anak lahir dari ibu G4P2A1 dengan usia kehamilan Aterm, lahir spontan, bayi

langsung menangis, bernafas spontan, Berat badan dan Panjang badan lahir tidak

ditanyakan
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Terdapat Riwayat Infeksi saluran cerna


RIWAYAT KELUARGA

Ayahnya punya Riwayat kejang saat kecil


RIWAYAT IMUNISASI
0 bulan heapatitis B (24 jam)
1 bulan BCG, OPV1
2 bulan DPT/HepB/Hib1, OPV2
3 bulan DPT/HepB/Hib2, OPV3
4 bulan DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV

Kesimpulan: Imunisasi MR/ Campak belum dilakukan


RIWAYAT DIET

 0 – 6 bulan : ASI Eksklusif


 6 – 12 bulan : ASI + MPASI
 12 – sekarang : ASI + MK
RIWAYAT PERKEMBANGAN

 Tumbuh kembang sesuai dengan anak seusianya. Mulai bisa


berdiri dan berjalan sedikit
PEMERIKSAAN UMUM

 Keadaan umum : Rewel, tampak sakit sedang


 Kesadaran : CM
 Tanda Vital
- TD : tidak dilakukan
- Nadi : tidak dilakukan
- Respirasi : 28 x/min
- Suhu : 37,7
- SpO2 : 97%
STATUS GIZI

- Umur : 1 th 1 bulan

- BB : 9,8 kg

- TB : 74 cm

- BMI : 18,1
INTERPRETASI STATUS GIZI:

BB/U : median

TB/ U : median

BMI/U : 0 sd +1

Kesan : Gizi baik, perawakan normal.


PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
 Bentuk : Simeteris, Normocephal, Deformitas (-)
 Wajah : Simetris, Deformitas (-)
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
 Telinga : Simetris, Sekret (-/-), Deformitas (-/-)
 Hidung : Pernafasan cuping hidung (-/-), Secret (-/-), Deformitas (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Mulut : Sianosis (-), Mukosa oral basah, lembab


Leher : tidak teraba pembesaran KGB.
Thorax
 Paru
- Inspeksi : Jenis pernafasan (thoracoabd), Gerak pernafasan (cepat, dangkal)
- Palpasi : Pelebaran sela iga (-/-), Pergerakan dinding dada simetris kiri kanan,
- Auskultasi : VBS normal di seluruh lapang paru, Ronchi (-/-), Wheezing (-/-).
PEMERIKSAAN FISIK
 Jantung
- Inspeksi : Ictus kordis sulit terlihat
- Palpasi : Ictus kordis di ICS 5 midclavicular line sinistra
- Perkusi : DBN
- Auskultasi: Bunyi Jantung : S1=S2 murni reguler, Murmur (-), Gallop (-).
Abdomen
- Inspeksi : Bentuk datar, lembut, distensi abdomen (-),
- Palpasi : dbn, nyeri tekan (-), hepar spleen tidak teraba, turgor kembali cepat
- Auskultasi : Bising usus (+)
- Perkusi : dbn
PEMERIKSAAN FISIK

Ekstreminitas

Akral hangat
CRT < 2 detik
Sianosis perifer (-)

Anogenital: Tidak dilakukan.


Neurologi : Refleks Fisiologis Normal
RESUME
Seorang anak perempuan datang ke IGD rumah sakit Muhammadiyah
Bandung dengan keluhan Demam tinggi tiba tiba 1 hari SMRS. Keluhan
demam tidak menurun ketika minum obat. 2 hari SMRS pasien mengatakan
anaknya demam tinggi disusul dengan kejang seluruh tubuh, kejang
berlangsung selama 1 menit pada saat kejang anak tidak sadarkan diri dan
terdapat ruam biru disekitar area wajah. Setelah kejang pasien lemas. Keluhan
disertai dengan batuk dan pilek, BAB sering sampai 5x sehari, encer berlendir
dan terdapat tekstur ampas. Pasien diobati di rumah sakit bina sehat
sebelumnya.
KU tRewl, tampak sakit sedang.
DIAGNOSIS BANDING

Kejang Demam Sederhana + diare akut non disentri


Diare enchepalopaty
Meningitis Tb
Epilepsi
USULAN PEMERIKSAAN

Tes darah rutin (Hb, Ht, L Tromb)


Kultur feses
DIAGNOSIS KERJA

Kejang Demam Sederhana + Diare akut non disentri


TATALAKSANA
UMUM
 Edukasi pada orang tua pasien
-Meyakinkan pada orang tua tetap bahwa kejang demam Sebagian besar tidak berbahaya
-Menjelaskan kemungkinan kejang demam dapat terulan
Edukasi penanganan kejang demam
-Tetap tenang dan tidak panik
-Longgarkan pakaian ketat
-Posisikan miring. Bila terdapat muntah bersihkan muntahan atau lender dari mulut atau hidung
-jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut
-tetapbersama anak sesudah atau sebelum kejang
- Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang demam berlangsung >5 menit atau lebih, suhu
TATALAKSANA

Khusus
Terapi Cairan
- 9,8 x 100 = 980cc/d = 41 cc/jam =41 tetes mikro/m
Paracetamol 4x 100mg-150mg (4x1/2cth)
Diazepam 3mg iv
Ceftriaxone 2x500mg IV
Prognosis
● Quo ad vitam : Ad bonam
● Quo ad fungtionam : Ad bonam
● Quo ada sanationam : Ad bonam.

Anda mungkin juga menyukai