Riw.Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alcohol : disangkal
Riwayat konsumsi narkotika : disangkal
Riwayat diet : sehari makan tiga kali, konsumsi sayur saat makan siang, konsumsi makanan manis, asin,
dan pedas.
Pemeriksaan Fisik
Status geeneralis
- Keadaan Umum: sedang - GCS : E4V5M6 -Kesadaran : Compos Mentis -
- Tekanan darah : 120/90 mmHg - Nadi : 95 x/menit - Respiratory rate: 20 x/menit
Thrax Abdmen
Diagnosa :
Anemia gravis e.c perdarahan post lepas IUD
Tatalaksana
- Inf. Nacl 15 tpm/24j
- Inj. Omeprazole 40mg/12j
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12j
- Transfusi PRC 2 kolf
Prognosis
Ad vitam : dubia et bonam
Ad sanam : dubia et bonam
Ad fungsionam : dubia et bonam
FOLLOW UP Tanggal 2 April 2022 Tanggal 5 April 2022
S/ keluhan sudah berkurang, Terapi: S/ Tidak ada keluhan Terapi:
Tanggal 1 April 2022 lemes(-), diare (-) Inf. Nacl 15 tpm/24j
Inj. Omeprazole 40mg/12j
Inf. Nacl 15 tpm/24j
O/ Inj. Omeprazole 40mg/12j
O/ Inj. Ceftriaxone 1gr/12j KU: baik Inj. Ceftriaxone 1gr/12j
S/ badan lemas, sedikit pusing, Terapi: KU: sedang Transfusi PRC 2 kolf
BAB cair sejak 2 hari riwayat Inf. Nacl 15 tpm/24j KS: compos mentis Transfusi PRC 1 kolf
KS: compos mentis TD: 100/70 TD: 110/80 mmHg
makan pedas. Inj. Omeprazole 40mg/12j mmHg
Inj. Ceftriaxone 1gr/12j RR: 20 x/menit
RR: 20 x/menit N: 72 x/menit
O/ Transfusi PRC 2 kolf N: 79 x/menit
KU: sedang S: 36,3 oC
S: 36 oC SpO2: 97%
KS: compos mentis TD: 120/90 SpO2: 98%
mmHg K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-
K/L: CA (-/-), SI (-/-), PKGB (- ), ↑JVP (-)
N: 95x/menit SpO2: 99% ), ↑JVP (-)
S: 37 oC Tho: dbn Cor: dbn Abd: dbn
Tho: dbn Cor: dbn Abd: dbn Ekstremitas edema (-)
RR: 20x/menit Ekstremitas edema (-)
K/L: CA (+/+), SI (-/-), PKGB
(-), ↑JVP (-) Lab:
Lab: - Hemoglobin10,5
Tho pulmo cor: dbn - Hemoglobin 8,0
Abd: supel, peristaltik , - Hematokrit 33.3
- Hematokrit 25.3 - MCV 78.8
nyeri tekan - Leukosit 18.83 - MCH 24.8
- Trombosit 442 - MCHC31.5
- - - - Eritrosit 3.54 - Neutrofil 72.7
- - - - MCV 71.4 - Limfosit 18.7
Ekstremitas
- + :edema
- (-) - MCH 22.6
Lab: - NLR 3.89
- MCHC31.7 - RDW-CV 24.9
- Hemoglobin4.8 - Neutrophil 76.7
- Hematokrit 16.2 - Limfosit 14.3
- Leukosit 12.59 A/ Anemia gravis, Cystitis
- NLR 5.36
- Trombosit 628 - RDW-CV 20.9
- Eritrosit 2.65 P/ BLPL
- MCV 61.2 Usg Abdomen :
- MCH 18.0 - Slight hepatomegaly
- MCHC29.4 - Cystitis
- Neutrophil 81.6
- Limfosit 12.1 Ro Thoraks
- NLR 6.74 - Pulmo tak tampak kelainan
- RDW-CV 16.1 - Cardiomegaly
A/ Anemia gravis A/ Anemia gravis, Cystitis
P/ Cek DR 3, USG Abdomen, Ro P/ Cek DR3
Thoraks
TINJAUAN PUSTAKA
ANEMI
A
Definisi
■ Anemia, jika tidak terdiagnosis atau tidak diobati untuk jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan kegagalan multiorgan dan bahkan kematian.
■ Ibu hamil dengan anemia dapat mengalami persalinan prematur dan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah . Anemia selama kehamilan juga meningkatkan risiko
anemia pada bayi dan meningkatkan kehilangan darah selama kehamilan.
■ Komplikasi lebih dominan pada populasi yang lebih tua karena beberapa komorbiditas.
Sistem kardiovaskular adalah yang paling sering terkena pada anemia kronis. Infark
miokard, angina, dan gagal jantung keluaran tinggi adalah komplikasi yang umum.
Komplikasi jantung lainnya termasuk perkembangan aritmia dan hipertrofi jantung.
■ Anemia berat sejak usia muda dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologis
berupa keterlambatan kognitif, mental, dan perkembangan. Komplikasi ini tidak mungkin
menerima manajemen medis
PROGNOSIS
■ Prognosis anemia tergantung pada penyebab anemia.
■ Penggantian nutrisi (zat besi, B12, folat) harus segera dimulai. Pada
kekurangan zat besi, penggantian harus dilanjutkan setidaknya tiga bulan
setelah normalisasi kadar zat besi, untuk mengembalikan simpanan zat
besi.
■ Biasanya, defisiensi nutrisi memiliki prognosis yang baik jika ditangani
secara dini dan memadai. Anemia, karena kehilangan darah akut, jika
diobati dan dihentikan lebih awal, memiliki prognosis yang baik
PROGNOSIS
■ Prognosis anemia tergantung pada penyebab anemia.
■ Penggantian nutrisi (zat besi, B12, folat) harus segera dimulai. Pada
kekurangan zat besi, penggantian harus dilanjutkan setidaknya tiga bulan
setelah normalisasi kadar zat besi, untuk mengembalikan simpanan zat
besi.
■ Biasanya, defisiensi nutrisi memiliki prognosis yang baik jika ditangani
secara dini dan memadai. Anemia, karena kehilangan darah akut, jika
diobati dan dihentikan lebih awal, memiliki prognosis yang baik
CYSTIT
IS
Definisi
Chaparro CM, Suchdev PS. Anemia epidemiology, pathophysiology, and etiology in low- and middle-income countries. Ann N Y
Acad Sci. 2019;1450(1):15-31. doi:10.1111/nyas.14092
Li R, Leslie SW. Cystitis. [Updated 2022 Feb 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482435/
Price, S.A. and Wilson L. M, 2006. Patofisiology : Konsep Klinis Proses – proses, edisi: 6 volume: 1, 256. Anemia. Jakarta : EGC
Purnomo, Basuki. 2009. Dasar Dasar Urologi. Edisi 2. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Setiati, S., et al., (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing.
Tjokroprawiro, A. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr.
Soetomo Surabaya. Airlangga University Press. Surabaya. 357-360.
Triscott JA, Dobbs BM, McKay RM, Babenko O, Triscott E. Prevalence and Types of Anemia and Associations with Functional
Decline in Geriatric Inpatients. J Frailty Aging. 2015;4(1):7-12.
Turner, Jake., Meghana Parsi and Madhu Badireddy. Anemia. [Updated 2022 Jan 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing;. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499994/
TERIMAKASIH