Anda di halaman 1dari 26

DASAR ASURANSI

Ceria Febiana, S.Si.,M.KM.,MOS


Struktur Lembaga Keuangan
di Indonesia
Lembaga Keuangan Indonesia

L e m b ag a K e u an g a n L e m b ag a K e u a n g an
D ep os ito ry N o n D e p o s ito ry

B an k S en tral Lem b ag a K eu an g an Lem b ag a K eu an g an Lem b ag a K eu an g an


(B an k In d o n esia) K O N TR AK TU AL IN VE S TAS I LAIN N Y A

B an k U m u m ASURANSI Reksadana Leasing

B an k P erkred itan R akyat Dana Pensiun Bursa Efek Factoring

B an k B ag i H asil Pegadaian Ventura Capital

Plastic Card

Securities

Consumer Finance
Asal Kata Asuransi

Bahasa Latin ASSECURARE (Meyakinkan


orang lain)
• Assurance
– Menanggung sesuatu yang pasti terjadi
• Insurance
– Menanggung sesuatu yang belum tentu terjadi
Definisi Asuransi
• Ekonomi
Metode mentransfer Risiko dengan jalan memindahkan akibat
kerugian dari ketidakpastian
• Hukum
Kontrak perjanjian dimana tertanggung memindahkan Risiko tertentu
kepada penanggung dengan membayar premi
• Bisnis
Lembaga usaha yang menerima pengalihan Risiko dari masyarakat
• Sosial
Sarana sosial dalam penghimpunan dana untuk menghadapi kerugian
keuangan
• Matematis
Pendekatan kuantitatif dan statistik atas suatu Risiko sehingga
tercapai keseimbangan antara manfaat dan premi
Definisi Menurut Regulasi
• KUHD Pasal 246
“ Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi untuk memberikan pergantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu ”
• UU No.2 tahun 1992
“ Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian antara dua pihak atau
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan ”
Klasifikasi ASURANSI
Berdasarkan SIFAT Berdasarkan BENTUK HUKUM
Asuransi Wajib Perseroan Terbatas
Asuransi Sukarela Persero
Koperasi
Berdasarkan TUJUAN Usaha Bersama
Asuransi Jiwa Berdasarkan OBYEK
Asuransi Sosial Obyek Manusia
Asuransi Kerugian Obyek Harta Benda
Berdasarkan KEPEMILIKAN Berdasarkan KEGIATAN
Asuransi milik Pemerintah Proteksi pada kegiatan Individu
Asuransi milik Swasta Proteksi pada kegiatan Usaha
Jenis Perasuransian
Secara Umum
• Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti
• Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau
meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan
• Asuransi Sosial
Asuransi Sosial adalah program asuransi yang diselenggarakan
secara wajib berdasarkan suatu Undang-Undang, dengan tujuan
untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan
masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
komersial
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• Utmost Good Faith
• Insurable Interest
• Indemnity :
– Subrogation
– Contribution/Co-Insurance
• Proximate Cause
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• UTMOST GOOD FAITH (Itikad Baik)
Yang dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban
memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai
segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek
yang diasuransikan. Prinsip ini pun berlaku bagi
perusahaan asuransi, yaitu menjelaskan risiko-risiko
yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala
persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas
serta teliti.
Prinsip ini menjadi sangat penting karena :
• Secara umum tertanggung mengetahui lebih lengkap
objek yang akan diasuransikan dibandingkan dengan
penanggung.
• Perhitungan besarnya premi sangat dipengaruhi oleh
beban risiko.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• INSURABLE INTEREST
(Kepentingan Yang Dipertanggungkan) :
Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang
diasuransikan apabila Anda menderita kerugian keuangan
seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan
keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan
harta benda atau kepentingan anda.

Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan


dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan
keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak
menerima ganti rugi.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• INDEMNITY

(Ganti Rugi)
Apabila obyek yang diasuransikan terkena
musibah sehingga menimbulkan kerugian maka
pihak asuransi akan memberi ganti rugi untuk
mengembalikan posisi keuangan setelah terjadi
kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum
terjadi kerugian.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• INDEMNITY(Ganti Rugi)

• Hilang, dan harga pasar kendaraan saat itu :  


• 100 juta rupiah, maka akan menerima ganti rugi sebesar 100 juta rupiah.
• 125 juta rupiah, maka Anda menerima ganti rugi sebesar nilai yang
diasuransikan, yaitu 100 juta rupiah.
• 75 juta rupiah, maka Anda menerima ganti rugi sebesar harga pasar,
yaitu 75 juta rupiah.
• Rusak akibat kecelakaan, maka biaya perbaikan, penggantian suku
cadang, ongkos kerja bengkel
• Beberapa cara pembayaran ganti rugi yang berlaku:
– Pembayaran dengan uang tunai, atau
– Perbaikan, atau
– Penggantian, atau
– Pemulihan kembali.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• SUBROGATION (Perwalian)
Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab
Undang-Undang Hukum Dagang, yang berbunyi:
"Apabila seorang penanggung telah membayar
ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka
penanggung akan menggantikan kedudukan
tertanggung dalam segala hal untuk menuntut
pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian
pada tertanggung".
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• CONTRIBUTION (Kontribusi)
nasabah dapat saja mengasuransikan harta benda yanga
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila
terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan maka
secara otomatis berlaku prinsip kontribusi. Prinsip kontribusi
berarti bahwa apabila pihak asuransi telah membayar
penuh ganti rugi yang menjadi hak nasabah maka pihak
asuransi berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain
yang terlibat suatu pertanggungan (secara bersama-sama
menutup asuransi harta benda milik nasabah) untuk
membayar bagian kerugian masing-masing yang besarnya
sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• CONTRIBUTION (Kontribusi)
Contoh:
Anda mengasuransikan satu unit bangunan rumah tinggal seharga 100
juta rupiah kepada tiga perusahaan asuransi:
Asuransi A = Rp 100.000.000,00. Asuransi B = Rp 50.000.000,00.
Asuransi C = RP 50.000.000,00. Total = Rp 200.000.000,00.

Bila bangunan tersebut terbakar habis (mengalami kerugian total) maka


maksimum ganti rugi yang Anda peroleh dari :
Asuransi A = (100.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.
50.000.000,00
Asuransi B = (50.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.
25.000.000,00
Asuransi C = (50.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.
25.000.000,00
Total = Rp 100.000.000,00. Berarti jumlah ganti rugi yang Anda terima
dari ke-3 perusahaan asuransi tersebut bukanlah Rp. 200.000.000,00
melainkan Rp. 100.000.000,00 sesuai dengan harga rumah
sebenarnya.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• PROXIMATE CAUSE (Sebab Akibat)
Apabila kepentingan yang diasuransikan
mengalami musibah atau kecelakaan, maka
pertama-tama pihak asuransi akan mencari sebab-
sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan
suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga
pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan
tersebut.
Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari
penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah:
"Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian
mata rantai peristiwa yang tidak terputus.
Prinsip - Prinsip ASURANSI
• PROXIMATE CAUSE (Sebab Akibat)
Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan diri berikut ini:
• Seseorang mengendarai kendaraan diajalan tol dengan
kecepatan tinggi sehingga mobil tidak terkendali dan
terbalik. • Korban luka parah dan dibawa kerumah sakit. •
Tidak lama kemudian korban meninggal dunia.
• Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa proksimalnya
adalah korban mengendarai kendaraan dengan kecepatan
tinggi sehingga mobil tidak terkendali dan terbalik. Melalui
kausa proksimal akan dapat diketahui apakah penyebab
terjadinya musibah atau kecelakaan tersebut dijamin dalam
kondisi polis asuransi ataukah tidak?
ALUR SEDERHANA PENGALIHAN
Risiko

Tertanggung
Asuransi
Persh. Asuransi
Reasuransi

Persh. Asuransi/Reasuransi

Retrosesi
Persh. Asuransi/Reasuransi
Pihak-Pihak Utama dalam Kegiatan
Asuransi
• Tertanggung (Assured / Insured)
• Penanggung (Assurer / Insurer)
• Penanggung Ulang (Reinsurer)
• Agen Asuransi (Agent)
• Pialang Asuransi (Insurance Broker)
• Pialang Reasuransi (Reinsurance Broker)
• Penilai Kerugian (Loss Adjuster)
• Konsultan Aktuaria (Actuaria)
Syarat Pertanggungan
Asuransi
• Risiko bersifat homogen atau ada dalam jumlah
yang cukup banyak
• Risiko harus murni dan khusus
• Obyek Mempunyai Nilai Uang
• Obyek Harus Legal
• Obyek Layak diasuransikan
• Peril terjadi secara kebetulan
• Peril terjadi tanpa unsur kesengajaan
• Harus ada Insurable Interest
Risiko Yang Tidak Dijamin
• Akibat perbuatan yang disengaja
• Akibat sifat alamiah dari obyek
• Akibat peperangan
• Akibat Strike, Riot, Civil Commotion
• Akibat act of God
• Akibat reaksi nuklir atau radio aktif
• Akibat bertentangan dengan Undang-Undang
FENOMENA ASURANSI SEBAGAI
SUATU ALTERNATIF
• asuransi tidak tersedia untuk mengatasi masalah
jangka panjang
• perusahaan asuransi menuntut klien untuk secara
aktif menangani Risiko mereka
• asuransi tidak membayar kerugian secara penuh
• pembayaran asuransi cenderung lambat
• beberapa aset tidak dapat diasuransikan
• asuransi bersifat reaktif bukan preventif
Komparasi ASURANSI dan
GAMBLING

• Risiko tetap ada meskipun ada atau


tidak ada Asuransi
• Risiko dalam Gambling pasti terjadi,
sedangkan dalam Asuransi belum tentu
terjadi
• Risiko yang terjadi tidak diinginkan
oleh kedua belah pihak
TO BE CONTINUED...

Anda mungkin juga menyukai