Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA)


PADA ANAK
Khusnulkhotimah, Ns.,M.Kep
Definisi
ISPA adalah infeksi akut yg dpt terjadi di
setiap saluran pernafasan dan
adneksanya.

Scr anatomis : dikelompokkan


ISPA atas
ISPA bawah
KLASIFIKASI ISPA
I. Untuk usia 2 bln s/d 5 tahun
1. Pneumonia berat
Ditandai scr klinis oleh sesak nafas yg dilihat dng
adanya tarikan dinding dada bagian bawah
2. Pneumonia
Ditandai scr klinis adanya nafas cepat yi : pada usia 2
bln – 1 tahun frekuensi nafas 50 kali/menit atau
lebih.
3. Bukan Pneumonia
Ditandai scr klinis oleh batuk pilek biasa, dpt disertai
demam, ttp tanpa tarikan dinding bagian bawah dan
tanpa adanya nafas cepat
II. Untuk usia 0-2 bulan
1. Pneumonia berat
Bila ada tarikan kuat dinding dada
bagian bawah atas nafas cepat yi :
frekuensi nafas 60 kali/menit atau lebih.
2. Bukan pneumonia
Bila tidak ada tarikan kuat dinding dada
bagian bawah dan tidak ada nafas cepat
PNEUMONIA
 Batasan pneumonia scr patologis :
Konsolidasi alveoli akibat inflamasi akut atau
infiltrasi jaringan interstisiil oleh sel radang
atau keduanya. Umumnya nampak eksudat
radang di bronkus kecil dan bronkioli.

Pembagian Anatomis
1. Pneumonia lobaris
2. Pneumonia lobularis (Bronkopneumonia)
3. Pneumonia interstisialis (Bronkiolitis)
Tabel 1. Etiologi pneumonia pd anak (adaptasi dari Phelan, 1994)
ETIOLOGI TERJADINYA

1 Infeksi virus
Respiratory syncytial virus
Influenza A1,A2 & B Sering, terutama pd bayi & anak
Para Influenza tipe 1 & 3
Adenevirus, coxsackie virus dan rhinovirus
Cytomegalovirus Jarang

2 Infeksi bakteri
Pneumokokus
Sering
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus Influenzae tipe B
Staphilococcus aureus
Jarang
Beta haemolitic streptococus
Grup B Streptoccocus
Pada neonatus
Pseudomonas aeruginosa
Sering di Rumah Sakit
Tubercle bacillus
Jarang
Mycoplasma pneumoniae
3 Chlamydia trachomatis Sering pada masyarakat tertentu
Selain 3 golongan diatas penyebab lain adalah :
 Infeksi lain
- Pneumocystis carinii pneumonia
- Q fever
- Treponema pallidum
- Nocardiosis
- Actinomicosis
- Psittacosis
- Ureaplasma
 Infeksi Jamur
- Aspergillosis
- Coccidioidomycosis
- Histoplasmosis
- Blastomycosis
- Sporotrichosis
- Trhush (Pulmonary candidosis)

 Aspirasi karena :
- Cairan amnion
- Makanan dan/atau cairan lambung
- Benda asing
- Zinc stearate
- Dust
- Hidrokarbon
- Lipoid substances
MANIFESTASI KLINIK
Sebagian besar gambaran klinik pneumonia berkisar
antara ringan/sedang sehingga tidak perlu dirawat.
Komplikasi yang dpt terjadi adalah empiema,
perikarditis purulenta, pneumotoraks atau infeksi
ekstrapulmoner spt maningitis purulenta.

Secara Umum gejala & tanda pneumonia dpt


dikelompokkan menjadi :
1. Manifestasi non-spesifik infeksi dan toksisitas
2. Gejala Umum penyakit saluran pernafasan bawah
3. Tanda pneumonia
4. Tanda efusi pleura
5. Gejala infeksi ekstrapulmoner
PATOGENESIS
1. Stadium kongesti
Kapiler melebar & kongesti serta di dalam alveolus terdapat eksudat
jernih, bakteri dlm jumlah banyak, bbrp neutrofil & makrofag

2. Stadium hepatisasi merah


Lobus dan lobulus yg terkena menjadi padat & tidak mengandung
udara, warna menjadi merah pd perabaan spt hepar. Dlm alveolus
didapatkan fibrin, leukosit neutrofil, eksudat & banyak sekali eritrosit &
kuman. Stadium ini berlangsung sangat pendek.

3. Stadium hepatisasi kelabu


Lobus masih tetap padat & warna merah menjadi pucat kelabu.
Permukaan pleura suram krn diliputi oleh fibrin. Alveolus terisi fibrin &
leukosit.

4. Stadium resolusi
Eksudat berkurang. Dlm alveolus makrofag bertambah & leukosi
mengalami nekrosis & degenerasi lemak. Fibrin diresorbsi &
menghilang
 Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin : infeksi bakteri tjd lekositosis & hitung jenis
bergeser ke kiri.
Infeksi virus jumlah lekosit normal atau leukopeni
Biakan darah & usap tenggorok bila perlu
Foto toraks pada bronkopneumonia bercak-bercak
infiltrat didapatkan pada satu atau beberapa lobus.
Pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada
satu atau beberapa lobus

 Terapi
- Istirahat di tempat tidur posisi semi fowler (1/2 duduk)
bila sesak sekali
- Oksigen bila gelisah atau sianosis
- Infus (IVFD) bila muntah atau tidak dapat minum
- Kompres dingin
 Antibiotika
Berdasarkan umur, keadaan penderita, dugaan penyebab
(lihat etiologi)

 Secara empiris
Umur < 3 bulan (termasuk neonatus) : biasanya
disebabkan oleh kuman gram positif (B streptokokus)
atau gram negatif (E.coli, klensiela, pseudomonas)
diberikan kombinasi :
- Ampisilin : 50-100 mg/KgBB/24 jam, im/iv, terbagi dlm 4
dosis ditambah dng
- Gentamisin : 5-7 mg/kgBB/24 jam, im/iv, terbagi dlm 2
dosis.
- Lamanya pengobatan 7-10 hari, tergantung keadaan
(minimal 4-5 hari bebas panas)
Umur 3 bulan atau lebih, mungkin disebabkan oleh :
- S.pneumonia
Penisilin prokain 50-100 ribu IU/KgBB/24 jam, im, sekali
pemberian
Ampisilin 50-100 mg/KgBB/24 jam, iv, 3-4 kali pemberian

- H. Influenza
Ampisilin dosis spt diatas
Kloramfenikol 50-100 mg/kgBB/24 jam, iv, 3-4 kali
pemberian

- Stafilokokus
Kloksasilin 50 mg/kgBB/24 jam,iv, 3-4 kali pemberian
 Tujuan pengobatan medis & bedah
a. Mempertahankan kelangsungan hidup
b. Membatasi gejala sisa & komplikasi
c. Rehabilitasi

 Penatalaksanaan Umum :
1. Pemantauan suhu tubuh
2. Perbaikan ventilasi & pemberian O2

Kriteria pemberian O2 :
a. Klinik : sesak nafas, sianosis, apnea, hipotonik
b. Biokimia : PaO2 < 60 mmHg

O2 diberikan dengan cara :


Kateter nasal, cungkup, ventilator mekanik
 Pada umumnya tidak diketahui dng pasti kuman
penyebab, maka scr praktis dipakai :
- Kombinasi PP (derivatnya) + kloramfenikol atau
- Kombinasi Ampisilin + kloksasilin

Anak-anak yg non toksis biasanya disebabkan oleh :


- S. pneumoniae
PP (dosis lihat atas) selama 1-3 hari, dilanjutkan
dng fenoksimetil penisilin
M. pneumoniae. Erittromisin 20-50 mg/kgBB/24
jam, oral, 3-4 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai