س ِ
ام خال ث
ُ ي ِ
د الح
ُ َ ْ َ
Pembagian Pembahasan
Ibnu Rajab membagi pembahasan hadits
5 dan hadits 28 sebagai berikut:
Pembahasan tentang hal-hal baru (bid'ah)
akan diletakkan di pembahasan hadits Al-
Irbadh bin Sariyah (Hadits 28)
Sedang di sini (Hadits 5), kita
membicarakan amal-amal perbuatan
yang tidak termasuk perintah Allah
Ta'ala
Tujuan Umum Maddah Hadits
Memperkuat hubungan dengan sunnah
Rasulullah saw, atas dasar pemahaman,
kecintaan dan hasrat mempelajarinya;
Memiliki hubungan dengan taujihatnya;
Mengamalkan hukum-hukumnya atas
dasar pemahaman yang benar dan tujuan-
tujuannya yang sesuai dengan waktu dan
tempat serta menjadikan sebagai rujukan
pada setiap saat terjadi perselisihan
Tujuan Kognitif Maddah Hadits
1. Memahami uslub, cara dakwah Rasulullah saw
2. Memahami pokok-pokok penting yang digunakan
Rasulullah saw dalam membina jamaah muslimah.
3. Memahami bahwa hadits Rasulullah saw merupakan
madrasah fikriyah, khuluqiyah wa ta’limiyah.
4. Memahami metode Nabi dalam tarbiyah dan penyiapan
individu muslim dan jamaah muslimah.
5. Memahami bahwa adab berinteraksi dengan Al-Qur'an
sama dengan adab berinteraksi dengan hadits
6. Memahami dengan baik dan benar beberapa hadits
Nabi.
7. Memahami sejarah ulama hadits dan para perawinya
serta beberapa kitab hadits
Tujuan Psikomotorik Maddah
Hadits
1. Memiliki Adab dalam membaca Al-Hadits
2. Banyak membaca sholawat atas nabi saw
3. Memiliki adab dihadapan para ulama dan guru
4. Termotivasi mengajarkan manusia terhadap ajaran agama mereka
5. Komitmen terhadap ibadah dan sunnah tanpa ada dikurangi dan
dilebihkan
6. Menjauhi perkara yang syubhat
7. Waspada dari tergelincir pada kekufuran
8. Membersihkan hati dari kotoran yang merusak
9. Nasehat hanya milik Allah, Rasul-Nya, para pemimpin islam dan
umat islam
10.Menjauhi diri bergelut pada permasalahan yang tidak berujung dan
mengarah pada perselisihan serta menghindar dari perdebatan
Tujuan Kognitif Hadits 5
1. Menghafal hadits sanad dan matannya
2. Menjelaskan makna hadits
3. Menjelaskan hubungan antara hadits dengan
yang pertama : “Innamal a’amalu binniyat…”
4. Menjelaskan apa yang dapat diambil dari hadits
yang berhubungan dengan fiqh disertai dengan
contoh
5. Mengaplikasikan apa yang telah dipahami dari
fiqh hadits pada bebarapa amal da’wah
6. Mengambil intisari nilai-nilai dan hakekat
tarbawiyah dari hadits tersebut
Kegiatan Pendukung
1. Menghafal hadits dari sanad, matannya lalu menyimaknya
2. Mengadakan perlombaan guna mengetahui tingkat keshahihan hadits
dan mentakhrijnya
3. Mengumpulkan hadits yang memiliki hubungan dengan hadits yang
telah ditetapkan dan menghafalnya
4. Membuat majalah dinding yang memuat hadits-hadits nabi
5. Menulis Hadits-hadits nabi dan menempelnya dimajalah dinding
6. Memotivasi anak untuk menghafal hadits dan memberikannya hadiah
7. Melakukan murajaah hafalan hadits dengan hafalan dan pemahaman
bersama anggota keluarganya
8. Menguraikan hadits yang difahami secara sederhana atau singkat
dihadapan para jamaah masjid
9. Haji bagi yang tidak untuk berhaji dan meninggal atau karena sakit
yang permanent
Hadits 5
ولُ َر ُس:ال َ َ ق:ت لا ق ،ا ه ن ع ه َّ
ل ال ي ِ
ض ر ة ش ِئا ع ِ
ه َّ
ل ال ِ
د ب ِ ِ
ْ َ َ َ َْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ َع ْن ُِّأم ال ُْمْؤ
ع ُأم
ِّ ين ن م
يُّ َرَواهُ الْبُ َخا ِر."ٌّس ِم ْنهُ َف ُه َو َردَ ي
ْ ل
َ امَ ا ذ
َ هَ ان
َِ
ر َأم
ْ ي ِث
ف َ د
َ َأح
ْ نْ "م
َ ِ
ه َّالل
س َعلَْي ِه يَل اًل مع ل ِ
م ع ن "م: مٍ ِ وِفي ِرواي ٍة لِمسل.1718: ومسلِم رقم،2697:رقم
َ ْ ََ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ٌ ْ َُ
“ٌَّْأم ُرنَا َف ُه َو َرد
Barangsiapa menciptakan hal-hal baru dalam urusan kami yang "
tidak berasal dari-Nya, ia tertolak". (HR. Bukhari-Muslim). Di
riwayat Muslim, "Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang
."tidak atas dasar urusan kami, amalan tersebut tertolak
Takhrij Hadits 5
Hadits di atas diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim di
Shahih-nya masing-masing dari Al-Qasim bin
Muhammad dari bibinya (dari jalur ayah), Aisyah
Radhiyallahu Anha.
Diriwayatkan Al-Bukhari hadits nomer 2697 dan Muslim hadits
nomer 1718.
Hadits tersebut juga diriwayatkan Imam Ahmad 6/73, 240, 270,
Abu Daud hadits nomer 4606, dan Ibnu Majah hadits nomer 14.
Hadits tersebut dishahihkan Ibnu Hibban hadits nomer 26-27.
Redaksi hadits tersebut tidak sama, namun maknanya
mirip
Takhrij hadits tersebut secara lengkap, silahkan baca
buku tersebut.
معانِي ال َكلِماتِ
َ ََ
ث يِف َأم ِرنَا ه َذا)) :الْمح َدثَات يِف ِدينِنَا ه َذا ،وما علَي ِ
يِبَّ
ن ال رَأم ه
ْ َ َ َ َ ْ ْ ُ ِّ ُْ ُ َأح َد َ ْ ((م ْن َْ
َ وُه َو َش ِرْي َعتُهُ.
س ِم َن الدِّيْ ِن. يَل ا م : ))
َ ْ َ ُ َ ْ َ ه ((ما لَيس ِْ
ن م
ِ
MAKNA لَ ْي َس َع لَْي ه َْأم ُرنَا
س َعلَْي ِه َْأم ُرنَا
َ ي
ْ ل
َ
"Yang tidak termasuk urusan kami", adalah
isyarat bahwa
seluruh amal perbuatan manusia harus berjalan di
bawah hukum-hukum syariat dan
hukum-hukum syariat dengan perintah dan
larangannya, menjadi penguasa atasnya.
Jadi,
barangsiapa amal perbuatannya berjalan di bawah
hukum-hukum syariat dan sinkron dengannya, amal
perbuatan tersebut diterima.
Sedang barangsiapa amal perbuatannya keluar dari
hukum-hukum syariat, maka tertolak
Pembagian Amal
Amal perbuatan terbagi ke dalam dua
bagian;
Pertama, ibadah.
Kedua, muamalah
Dua jenis amal itulah yang akan dijelaskan
di materi hadits 5 ini:
manakah ibadah dan muamalah yang
masuk kategori TERTOLAK?
Ibadah
Adapun ibadah
jika salah satu dari ibadah keluar total dari hukum
Allah dan Rasul-Nya, ibadah tersebut ditolak dari
pelakunya dan pelakunya masuk dalam firman Allah
Ta'ala, "Apakah mereka mempunyai sembahan-
sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk
mereka agama yang tidak diizinkan Allah?" (Asy-
Syura: 21)
Contoh-contohnya akan dijelaskan
kemudian
Muamalah
Contoh-contoh muamalah yang tertolak
akan diuraikan setelah penjelasan ibadah
Ini memerlukan pembahasan yang lebih
panjang karena perkembangan muamalah
di antara manusia
IBADAH YANG TERTOLAK
Ibadah yang Tertolak