BIMBINGAN DAN
KONSELING
SEBAGAI PROFESI
oleh kelompok 2
Pengertian dari Bimbingan dan Konseling Sebagai Profesi
Jadi, Bimbingan dan konseling sebagai profesi adalah proses pelayanan bantuan yang
diberikan oleh tenaga profesional (konselor) kepada konseli secara tatap muka dengan
menggunakan berbagai teknik konseling untuk mendorong pengembangan diri konseli.
2
Syarat profesi menurut Mc Cully (dalam Prayitno, 1987: 101-102)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3
Bimbingan dan Konseling merupakan sebuah profesi, karena :
4
Usaha-Usaha Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Di Indonesia, usaha-usaha Diantara usaha-usaha itu ada tiga macam
memajukan profesi ini tidak bisa yang mempunyai nilai dan arti profesi
diharapkan akan dilakukan oleh professionalisasi bimbingan, diantaranya;
organisasi profesi sepenuhnya. ▫ Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan
Campur tangan dari pihak birokrasi penyusunan kurikulum pendidikan
pemerintahan, jalur structural terasa konselor.
sekali dan kelihatan lebih menonjol. Di ▫ Pengembanhan pekerjaan konselor
negara kita pada tahap (membimbing dan mengkonseling)
perkembangannya diperlukan sebagai jabatan fungsional.
pendekatan bersama kedua jalur, yaitu ▫ Perantara pelatihan guru pembimbing
jalur fungsional organisasi profesi dan tingkat nasional bekerja sama dengan
jalur structural. pihak resmi (Depkdikbudi, 1999).
5
KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING
6
Kode etik bimbingan dan konseling di Indonesia sebagaimana yang disusun oleh
ABKIN (2006:69), memuat hal-hal berikut:
1. Kualifikasi; bahwa konselor wajib memiliki, 4.Konsultasi dan hubungan dengan rekan sejawat
sebagai berikut: Nilai, sikap, keterampilan, atau ahli lain, sebagai berikut: Pentingnya berkonsultasi
pengetahuan dan wawasan dalam bidang dengan sesame rekan sejawat, dan Alih tangan kasus
Bimbingan dan Konseling, dan Memperoleh apabila tidak dapat memberikan bantuan kepada klien
pengakuan atas kemampuan dan kewenangan tersebut.
sebagai Konselor. 5.Hubungan kelembagaan; memuat mengenai aturan
2.Informasi, testing dan riset, sebagai berikut: pelaksanaan layanan konseling yang berhubungan dengan
Penyimpanan dan penggunaan informasi, dan kelembagaan.
Testing, diberikan kepada konselor yang 6.Praktik mandiri dan laporan kepada pihak lain;
berwenang menggunakan dan menafsirkan Konselor praktik mandiri, menyangkut aturan dalam
hasilnya, serta Riset, menjaga prinsip-prinsip melaksanakan konseling secara private, dan Laporan
sasaran riset serta kerahasiaan. kepada pihak lain.
3.Proses pada pelayanan, sebagai berikut: 7.Ketaatan kepada profesi, sebagai berikut: Pelaksanaan
Hubungan dalam pemberian pada pelayanan, dan hak dan kewajiban, dan Pelanggaran terhadap kode etik.
Hubungan dengan klien
7
Berdasakan pemaparan di slide sebelumnya, maka
dapat dipahami bahwa seorang konselor tidak hanya
dituntut secara teknis menguasai keseluruhan aspek
teoritis dan praktis Bimbingan dan Konseling,
namun juga harus memliki segenap aspek
kepribadian yang positif. Setiap pelanggaran
terhadap kode etik dapat menyebabkan kerugian
bagi diri konselor maupun pihak yang dilayani.
8
Pelaksanaan Kode Etik Profesi Bimbingan Dan
Konseling
9
Organisasi profesi
bimbingan karir
Pengertian organisasi profesi, menurut para ahli:
W.J.S. Poerwadarminta James D. Mooney Chester I. Bernard juga
(dalam Kamus Umum berpendapat bahwa, berpendapat bahwa,
Bahasa Indonesia), organisasi adalah organisasi merupakan
organisasi yaitu susunan
bentuk setiap suatu sistem aktivitas
dan aturan dari berbagai
bagian (orang dsb)
perserikatan manusia kerja sama yang
sehingga merupakan untuk mencapai tujuan dilakukan oleh dua
kesatuan yang teratur. bersama. orang atau lebih.
Kemudian, untuk pengertian profesi sendiri sudah banyak dibahas di atas, antara
lain; Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian khusus
dari para penyandang profesi.
11
Contoh dari organisasi profesi
salah satunya adalah dalam dunia kesehatan
kita mengenal Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI),
Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Persatuan
Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Ikatan
Perawat Anestesi Indonesia (IPAI), dan
lain-lain.
12
Ciri-ciri organisasi profesi
1. Hanya ada satu organisasi untuk setiap profesi
2. Ikatan utama para anggota adalah kebanggan dan kehormatan
3. Tujuan utama adalah menjaga martabat dan kehormatan profesi.
4. Kedudukan dan hubungan antar anggota bersifat persaudaraan
5. Memiliki sifat kepemimpinan kolektif
6. Mekanisme pengambilan keputusan atas dasar kesepakatan.
13
Tujuan organisasi profesi
3. Meningkatkan dan mengembangkan
1. Meningkatkan dan mengembangkan
kewenangan profesional anggota
karier anggota, hal itu merupakan upaya
merupakan upaya para professional untuk
organisasi dalam bidang
menempatkan anggota suatu profesi
mengembangkan karir anggota sesuai
sesuai kemampuan.
bidang pekerjannya.
4. Meningkatkan dan mengembangkan
2. Meningkatkan dan mengembangkan
martabat anggota agar anggotanya
kemampuan anggota, merupakan upaya
terhindar dari perlakuan tidak manusiawi.
terwujudnya kompetensi dalam
5. Meningkatkan dan mengembangkan
bidangnya yang handal pada diri
kesejahteraan untuk meningkatkan
anggotanya.
kesejahteraan lahir batin anggotanya.
14
2.
PELAKSANAAN
BIMBINGAN KARIR DI
SEKOLAH
Layanan Bimbingan karier merupakan proses pemberian bantuan
yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling terhadap siswa dalam
pengenalan bakat dan minat yang ada dalam diri siswa, mengenal
dunia kerja, dan merencanakan masa depan sesuai yang
diharapkannya, serta dapat mengambil keputusan yang tepat dengan
keadaan dirinya. Perencanaan karir adalah sebagai proses yang
dilalui sebelum pemilihan karir atau pendidikan lanjutan. Oleh
karena itu siswa harus lebih memantapkan pemahaman terhadap
pilihan karirnya dan mengumpulkan informasi tentang karir.
16
Sekian, Kelompok 5 BK Krarir:
Terimakasih ▫
▫ Dina Silfana Hairy
Khoiriyatun Hasanah
▫ Rodiyatul Arbiah
▫ Unzilatur Rohmah
▫ Yanti
▫ Zahra Zakkiyah
17