Anda di halaman 1dari 14

Luka Bakar

Pembimbing
dr. Anastasia Dessy H, SpBP-RE

Disusun oleh
Destiyana Cika Claritha
11-2018-175
 
RUMAH SAKIT KEPRESIDENAN GATOT SOEBROTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
KRIDA WACANA
PERIODE 21 OKTOBER 2019 – 28 DESEMBER 2019
LUKA BAKAR
suatu bentuk kerusakan dan kehilangan jaringan  kobaran api di tubuh (flame),
disebabkan kontak dengan sumber suhu yang sangat  kilatan api ke tubuh (flash),
tinggi seperti :  terkena air panas (scald),
Zona Pada Luka  tersentuh benda panas (kontak panas),
Bakar  akibat serangan listrik,
 akibat bahan-bahan kimia,
 serta sengatan matahari (sunburn), dan
 suhu yang sangat rendah

Fase Pada Luka Bakar

Akut Fase Lanjut

Gangguan
Subakut Setelah penutupan luka
dapat terjadi parut
keseimbangan cairan
Inflamasi, infeksi, hipertropik, kontraktur
dan elektrolit
gangguan dan deformitas
metabolisme
DERAJAT KEDALAMAN LUKA
BAKAR
DERAJAT KLINIS RASA NYERI
KEDALAMAN
DERAJAT I HYPEREMIS HYPER
ESTESIA

DERAJAT II A BULLA, MERAH HYPER


ESTESIA

DERAJAT II B BULLA, PUCAT HYPO ESTESIA

DERAJAT III HITAM, KERING AN ESTESIA


Menurut American Burn Association, luka bakar dapat
diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan berat ringannya: 2

 a.Derajat II-III
Luka> Bakar
20% pada
Beratpasien
(Major<Burn)
10 tahun
atau > 50 tahun
b.Derajat II-III > 25% pada kelompok usia lain
c.Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki,
dan perineum
d.Terdapat cedera inhalasi, luka bakar listrik
tegangan tinggi
e.Disertai trauma lain
f.Pasien dengan risiko tinggi
• Luka Bakar Sedang (Moderate burn)

a.Luka Bakar dengan luas 15-25% pada dewasa, dengan luka bakar derajat III
< 10%
b.Luka Bakar dengan luas 10-20% pada usia < 10 tahun dan > 40 tahun,
dengan derajat III < 10%
c.Luka bakar derajat III < 10% pada anak maupun dewasa yang tidak
mengenai a.Luka bakar dengan
muka, tangan, luas < 10% pada anak dan usia lanjut
kaki, perineum.
•Luka Bakar Ringan b.Luka bakar dengan luas < 2% pada segala usia, tidak mengenai
muka, tangan, dan perineum
Contoh Hitung Luas Luka Bakar
Kepala leher 0%
Tubuh bagian depan 1%
Tubuh bagian belakang 10%
Ekstremitas atas kiri 3%
Ekstremitas atas kanan 0%
Ekstremitas bawah kiri 13%
Ekstremitas bawah kanan 13%
Genitalia 0%
_______________________________+
40%
DIAGNOSIS KERJA
Burn injury grade IIA – IIB 40% TBSA regio truncus anterior,
truncus posterior, ekstremitas superior sinistra, ekstremitas
inferior dextra dan sinistra et causa air panas dengan onset 3
jam SMRS.
Indikasi Rawat Inap Luka Bakar
Menurut American Burn Association, seorang pasien
diindikasikan untuk dirawat inap bila:
1) Luka bakar derajat II > 10% LPT
2) Luka bakar derajat yang mengenai wajah, tangan, kaki,
genitalia, perineum, kulit di atas sendi utama  risiko
signifikan untuk masalah kosmetik dan kecacatan fungsi
3) Luka bakar sirkumferensial di thoraks atau ekstremitas
4) Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir,
adanya trauma mayor lainnya, atau adanya kondisi medik
signifikan yang telah ada sebelumnya
5) Adanya trauma inhalasi
PENATALAKSANAAN
Penanganan pertama dengan 6C, yaitu :

1) Clothing  Menyingkirkan pakaian


2) Cooling  Mendinginkan area luka bakar
3) Cleaning  Membersihan area luka bakar
4) Chemoprophylaxis  Pemberian obat
5) Covering  Penutupan luka bakar dengan kassa
6) Comforting  Pemberian pengurang rasa nyeri
I. PRIMARY SURVEY :

Airway  yakni membebaskan jalan nafas agar pasien


dapat tetap bernafas secara normal.
Breathing  penilaian terhadap proses pernafasan.
Lepaskan pakaian dan semua hal yang menghambat
gerakan rongga dada, berikan oksigen yang adekuat
melalui sungkup atau kanul.
Circulation  dilakukan pemberian cairan resusitasi
intravena, bila luas luka bakar > 10%. Pasang kateter
pada luka bakar berat/ > 20% target (0,5-1 cc/kgBB/jam).
Disability  Periksa kesadaran, ukuran pupil.
Environment  Jaga pasien dalam keadaan hangat.
FORMULA BAXTER

LUAS LUKA BAKAR (%) X BB (Kg) X 2-4mL

½ JUMLAH CAIRAN DIBERIKAN DALAM 8 JAM


PERTAMA
½ DIBERIKAN 16 JAM BERIKUTNYA

Cairan : 3 x 69 kg x 40 = 8280 cc
8 jam pertama : 8280/2 = 4140cc/8 jam
sudah masuk 2000cc
sisa 2140cc/4,5 jam = 475 cc/jam
16 jam berikutnya = 4140cc/16 jam = 258-260
cc/jam
PENATALAKSANAAN
 IGD: wound toilette, IVFD RL loading 2000cc 4 jam pertama, setelah itu di
lanjutkan IVFD RL 30 tetes per menit, Nacl + Tramadol drip 1 ampul, Canul nasal
O2 3 liter per menit, injeksi Dexamethason 1 ampul intravena, perawatan luka
 dengan
Ruangan: mebo, dilakukan pemeriksaan
Pro Debridement, Ceftriaxonlaboratorium hematologi,
2x1g, Ketorolac 3x30mgbalut luka, pasang
IV, Omeprazole
kateter urin
 2x40mg IV
Ruang Operasi: dilakukan tindakan debridement pada tanggal 8 November 2019.
 Post-Op: Ketorolac 3x30mg IV, omeprazole 2x40mg IV, Aztreonam 2x2g IV,
Ampicillin Sulbactam 4x1,5g IV, albumin caps 3x2caps, posisi terlungkup, luka post
operasi di rawat secara tertutup pada punggung, extremitas superior dan extremitas
inferior,
 Burn abdomen
Unit: di rawat
dilakukan secaraluka
perawatan terbuka dengan
dengan kassamebo/6jam.
NaCl 0,9% dengan mebo cream.
Kemudian dilakukan mandi dan ganti verban (2/12/2019). Pada tanggal (8/12/2019)
diinstruksikan rawat luka atau mandi besok (9/12/2019), selanjutnya rawat jalan.
 Diet: diberikan makan biasa tinggi protein, dengan kebutuhan energi sebanyak 1900
kalori dengan protein 95g, lemak 53g dan karbohidrat 261g. Frekuensi makan utama
tiga kali disertai dua selingan cair per hari. Pada tanggal 9 Desember 2019 pasien
diijinkan untuk pulang.
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia
Ad fungsionam : bonam

KOMPLIKASI
 Infeksi dan sepsis
 Oliguria dan anuria
 Oedem paru
 Anemia
 Kontraktur
 Kematian
Perawatan Luka Bakar
Tindakan perawatan dilakukan dengan:

A. Pembersihan luka
B. Perawatan bullae
C. Perawatan eskar
D. Pembalutan luka
E. Tindakan nekrotomi/debridement

mengupayakan suasana yang kondusif untuk


terjadinya proses penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai