Analisis Keputusan
Analisis Keputusan
Prof.Dr.Ir. H. Sutarman,
Sutarman, M.Sc
M.Sc
PENDAHULUAN
Mengapa harus
dipersoalkan dan dikaji ?
Contoh pengambilan keputusan biasa :
Operasional Pendek Dianggap static dan tidak Bisadibuat program Penentuan beban
mempengaruhi factor- karena sifatnya mesin
faktor berulang Mengubah tata cara
kerja
Kriteria Keputusan baik
Penentuankriteria yang
Pengenalandanpendi Penentuansejumlahs Penentuankriteria yang
Pengenalandanpendi Penentuansejumlahs akandigunakandalammengeval
akandigunakandalammengeval
(1)
(1)
finisianmasalh (2)
(2)
olusialternative
(3)
finisianmasalh olusialternative uasisolusialternative
uasisolusialternative (3)
Evaluasisolusialternative
Evaluasisolusialternative
(4)
(4)
Kemampuan Manusia :
Menghadapi karakteristik lingkungan apapun, manusia
memiliki :
Kecerdasan
Persepsi
Falsafah
Ketiga kemampuan manusia tersebut dikombinasikan
kedalam gagasan berfikir, untuk pengambilan keputusan.
Intuisi :
Sebagian besar keputusan-keputusan yang dibuat dalam
hidup berdasarkan intuisi
Intuisi tidak dapat melacak bagaimana mekanisme
kerjanya
Logika dari intuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional
Padahal dalam kehidupan yang saling tergantung, makin
penting seseorang untuk dapat menerangkan
bagaimana proses hingga sampai pada keputusan
Bagaimana perubahan factor-faktor yang berpengaruh
akan berakibat berubahnya keputusan terdahulu
Jadi pengambilan keputusan berdasarkan intuisi, membuat
tidak enak pengambil keputusan, sehingga mencari cara lain
yang lebih rasional, karena merasa kurang yakin apakah
keputusannya telah sesuai dan konsisten dengan informasi
dan preferensi yang dimiliki.
Keputusan Vs Hasil
Menilai keputusan bukan pada hasilnya, melainkan
dengan melihat apakah keputusan tersebut konsisten
dengan pilihan yang ada, informasi yang tersedia, dan
konsisten dengan pt referensi pengambil keputusan.
Kita lebih menyukai hasil yang baik daripada yang jelek,
tetapi hanya keputusanlah yang dapat kita kendalikan,
sedangkan hasil merupakan sesuatu di luar kendali kita.
Maka kita harus mendapatkan cara pengendalian yang
maksimal dalam mengendalikan keputusan yang kita
buat.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN INTUISI
Tidakpasti
Terbatas
REAKSI
Analisis Keputusan
Analisis keputusan dapat dipandang sebagai gabungan antara
Teori Keputusan dengan dan Metodologi Pemodelan Sistem.
Formalisasi Analisis Keputusan
Beda antara Analisis Keputusan dengan Pengambilan
Keputusan Intuisi
Penuh ketidakpastian
Kompleks
Dinamis
Sumber yang terbatas
Nilai kemungkinan
Dinyatakan sebagai model ( menggambarkan struktur
persoalan)
Secara singkat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penyusunan Model, adalah suatu cara untuk
menggambarkan hubungan logis yang mendasari
persoalan keputusan ke dalam sebuah model matematis
2. Penetapan Nilai Kemungkinan, dinyatakan sebagai
State of Mind, suatu cara untuk menggambarkan
ketidakpastian seseorang dalam menghadapi suatu
kejadian. Intinya bukanlah kita mengubah
ketidakpastian menjadi pasti, tapi bagaimana kita
mampu menyesuaikan dalam keadaan tersebut.
Penetapan Prefrensi
Rp 2.500.000,- maka Anda akan rela tidak nyaman dan harus nyuntik shockbreaker tersebut.
2. Preferensi Atas Waktu, bagaimana kita menilai waktu,
dengan kata lain bagaimana preferensi kita terhadap
waktu, hal ini akan mempengaruhi sikap kita dalam
pengambilan keputusan.
Contoh :
Jika Anda mengharapkan memiliki mobil tsb 5 tahun lagi, berarti Anda
tersiksa selama 5 tahun dan harus “menyuntik” sebanyak 20 kali.
Dengan kondisi ini shockbreaker jauh lebih berharga. Bila harga
shockbreaker tersebut Rp 5.000.000m apakah Anda akan membeli
demi terhindar dari rasa tak nyaman selama 5 tahun?
3. Preferensi atas Risiko, tiap orang mempunyai sikap
tersendiri dalam menghadapi risiko ada yang Risk
Taker, ada pula yang Unrisk Taker.
Contoh :