Anda di halaman 1dari 22

Bilangan Rasional dan Desimal

Tutorial/Inisiasi ke-4
Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SD
Program PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

Penulis : Marlena Endang Bitriza, M.Pd.Mat


Email ; marlenamatematika@gmail.com
Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami makna sifat
bilangan rasional, mengidentifikasi ragam kesulitan siswa yang
mungkin terjadi dalam memahami pecahan dan bilangan rasional
serta menjelaskan bilangan desimal yang dapat diaplikasikan
dalam kehidupan
Bilangan Rasional
•Bilangan yang ditulis dalam bentuk pecahan, disebut bilangan rasional.

•Definisi 4.1 (pecahan): “pecahan adalah suatu lambang yang memuat pasangan
berurutan bilangan bulat p dan q (q0), ditulis dengan , untuk menyatakan nilai x yang
memenuhi hubungan p : q = x. Ditentukan bahwa 7 : 3 =

•Definisi 4.2 (pecahan sama) : “pecahan sama dengan pecahan , ditulis = , jika dan
hanya jika ps = qr. Diketahui bahwa 3 . 10 = 5 . 6 = 30
Lanjutan

• Definisi 4.3 (bilangan rasional) : “Bilangan rasional adalah


bilangan yang dinyatakan sebagai pecahan dimana p dan
q adalah bilangan-bilangan bulat (q0).

• Definisi 4.4 (pecahan sederhana) : “Jika FPB dari p


dan q sama dengan 1 (p,q)= 1, maka pecahan
disebut sebagai pecahan sederhana. Penyerhanaan
pecahan dilakukan dengan membagi pembilang dan
penyebut dengan (p,q)
Lanjutan

• Contoh definisi 4.4 :


a. sebab 3 . 28 = 84 dan 7 . 12 = 84 sehingga 3 . 28 = 7 . 12 S
b. sebab -3 . 2 = -6 dan 5 . 1 = 5 sehingga -3 . 25 . 1
c. sebab 2 . 4 = 8 dan 3 . 3 = 9 sehingga 2 . 4 3 . 3

Beberapa sifat urutan bilangan rasional adalah


• Sifat trikotomi : jika dan adalah sebarang dua bilangan rasional
dengan q dan s , maka berlaku satu hubungan dari tiga
kemungkinan hubungan : atau
Lanjutan

• Jika , adalah bilangan-bilangan rasional dan maka :


a. +
b. . jika
c. . jika
• Sifat transitif : jika .
• Sifat kepadatan (dense) : jika dan adalah sebarang dua bilangan
rasional yang tidak sama, maka tentu ada bilangan rasional
sehingga
Lanjutan

• Definisi 4.5 : “= untuk semua bilangan bulat p, q dan r

• Definisi 4.6 (operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan


rasional)
: “Jika dan adalah sebarang bilangan rasional maka
Lanjutan

• Definisi 4.7 (operasi perkalian dan pembagian bilangan


rasional)
Jika dan adalah sebarang dua bilangan rasional, maka =
• Definisi 4.8 (urutan bilangan rasional)
Jika dan adalah sebarang dua bilangan rasional yang
penyebutnya positif, yaitu (q0 dan s0), maka =  ps = qr, dan
 ps qr.
Kesulitan belajar

1. Siswa kurang tahu makna dari pecahan


2. Siswa kurang memahami perkalian bilangan asli dengan pecahan
3. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami pecahan-pecahan yang
senilai
4. Siswa mengalami kesulitan dalam membandingkan dan mengurutkan
pecahan
5. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian, misalnya : 1:,
2:, 1: dan seterusnya
Kesulitan belajar
6. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian dalam bentuk :
dan :
7. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil bagian, dalam bentuk :
8. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian sembarang
pecahan :
9. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari penjumlahan + dan pengurangan
-
Perluasan nilai tempat desimal

• Kata desimal berasal dari bahasa latin decem artinya sepuluh.


• Sifat sitem numerasi Hindu-Arab atau desimal :
a. Menggunakan 10 lambang yang disebut angka (digit) yaitu
0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9
b. Lambang bilangan dari 0-9 mempunyai lambang yang sama
dengan lambang yang sama dengan lambang-lambang angka
Lanjutan
c. bilangan-bilangan yang lebih dari 9 dinyatakan sebagi suku-suku
penjumlahan perpangkatan dari 10
d. Bersifat aditif
e. Bersifat posisional
• penulisan bilangan dalam bentuk posisional, misalnya 12, 345,
4975 dan 56192, disebut dalam bentuk baku (standard form),
• Penulisan bilangan dinyatakan sebagai suku-suku penjumlahan
perpangkatan 10 disebut bentuk panjang (expanded form)
• Contoh 4.1 : 23 = 2 x 10 + 3
Defenisi 4.1 :
• Contoh 4.2 : 2749 = 2x
Sebagai pernyataan bilangan rasional, pecahan dapat disebut
1. Pecahan biasa jika q + p dan q
2. Pecahan sejati jika ;
3. Pecahan tidak sejati jika ;
4. Pecahan campuran jika ditulis sebagai dengan adalah pecahan
sejati
5. Pecahan sederhana jika (p,q) = 1 dan
Contoh 4.3 : 0,325 =
Contoh 4.5 :

Wujud bilangan rasional dalam pecahan desimal dibedakan


menjadi :
1. Desimal berakhir (terminating decimal) mengandung sejumlah
terhingga angka , a

2. Desimal berulang/periodik (periodic/repeating decimal)


mengandung serangkaian terhingga angka-angka yang berulang
secara terhingga.
Masalah pembelajaran pecahan desimal

1. Siswa kurang memahami antara 2,25 dan 2 sebagai pernyataan yang sama.
2. Siswa belum memahami translasi kesejajaran perhitungan yang melibatkan notasi
pecahan dan notasi desimal
3. Siswa belum terampil menjumlahkan (bersusun) dengan pecahan desimal
4. Siswa belum terampil mengganti nama pecahan desimal menggunakan pembagian
5. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengalikan desimal.
6. Siswa masih mengalami kesulitan dalam membagi desimal.
Usaha guru untuk menyelesaikan kesulitan
siswa memahami persen

1. Kesulitan mengkaitkan pecahan dan persen (


2. Menyatakan suatu bilangan sebagai persen dari bilangan yang lain,
yaitu a adalah beberapa persen dari b?
3. Menyatakan suatu bilangan pecahan dalam persen karena penyebut
pecahan bukan merupakan faktor dari 100
4. Mengkaitkan dengan keadaan yang realistik, yaitu permasalahan
yang terkait dengan keadaan sehari-hari para siswa.
Usaha guru untuk menyelesaikan kesulitan
siswa memahami Rasio

1. Kesulitan menggunakan pecahan atau bilangan rasional untuk


menunjukkan perbandingan situasi tertentu
2. Kesulitan menyatakan perbandingan dalam bentuk pembagian dan
pecahan.
3. Kesulitan memahami hubungan kesebangunan dalam geometri
dengan pecahan yang bersesuaian menyatakan perbandingan
permasalahan, gunakan bangun-bangun geometri tertentu.
4. Kesulitan memahami skala
Usaha guru untuk menyelesaikan kesulitan
siswa memahami Proporsi

1. Kesulitan memahami makna proporsi sebagai


konsep yang lebih luas dari rasio
2. Kesulitan dalam melakukan pilihan perhitungan
untuk memperoleh suatu nilai yang tidak diketahui
dalam suatu proporsi
Mari Berdiskusi
1. Sebutkan kesulitan belajar yang di alami siswa ketika belajar
mengenai bilangan rasional?
2. Bisakah Anda membuat konsep pembelajaran bilangan rasional
agar lebih mudah di pahami siswa?
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai