Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 5

212210012
Syakira Salma Wafii

212210014 212210048
Reza Fatimatul Faizah Ela Kurnia Sari
Perawatan Jenazah
dan Ziarah Kubur
Perawatan Jenazah
Perawatan Jenazah adalah pengurusan jenazah
seorang Muslim/ Muslimah dengan cara
memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.

Hukum melaksanakan pengurusan jenazah


dengan cara- cara tersebut adalah Fardu
kifayah bagi orang Islam yang masih hidup.
Artinya, mereka berdosa jika tidak ada seorang
pun yang mengerjakannya
TATA CARA PERAWATAN JENAZAH

01 Memandikan Jenazah 02 Mengkafani Jenazah

Menguburkan
03 Menyalatkan Jenazah 04 Jenazah
Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
• Jenazah itu orang Islam
• Didapati tubuhnya walaupun sedikit
• Bukan mati syahid

Catatan dalam memandikan jenazah:


 Yang memandikan jenazah harus sejenis,
kecuali suami boleh memandikan istri atau
sebaliknya, atau mahramnya.
SABDA RASULULLAH SAW TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH

Artinya:
“Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan, tidak
dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada
mayat itu, bersihlah ia dari segala dosanya seperti
keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya.’ Sabda beliau
lagi,’ Hendaklah yang mengepalainya keluarga terdekat
kepada mayat jika pandai memandikan mayat, jika ia tidak
pandai siapa saja yang dipandang berhak, karena wara’nya
atau karena amanahnya.” (HR. Ahmad)
TATA CARA MEMANDIKAN
JENAZAH
• Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang
yang diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah
potongan batang pisang (bantalan).
• Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
• Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat).
• Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang,
lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan
hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan.
Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk
membersihkan gigi dan mulut jenazah.
TATA CARA MEMANDIKAN
JENAZAH
• Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya
dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimandikan sampai bersih. Disunahkan mendahulukan bagian
tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah
kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
• Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya
serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian badannya
dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan jenazah.
Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Hukum mengkafani jenazah
adalah fardu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Kain kafan diperoleh
dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang
bersih,berwarna putih, dan sederhana.

Sabda Rasulullah SAW:

‫ب ُك ْم َ َو ِكف ْنُوا ْفِي َها َ ْم َوتَ ُك ْم (رواه‬


ِ ‫ب ُك ُم ْالبَيَا ِض فَِانَّها َْخي ُر ثِيَا‬
ِ ‫سوا ِم ْن ثِيَا‬ ِ ‫ْال‬
ْ ُ‫ب‬
)‫الترمذي‬
Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih, karena pakaian putih itu
merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi)
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH

a) Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi
seluruh tubuhnya. Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat
menutupi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan,
yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh
tubuhnya.
b) Cara memakaikan kain kafan:
 Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira
letaknya ditempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafani.
 Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya
diberi harumharuman.
 Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian diletakkan diatas hamparan kain kafan yang
telah disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri atau
dibolehkan juga tangannya diluruskan kebawah.
 Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
 Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali
yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata kaki.
MENYALATKAN JENAZAH
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang muslim/muslimat
yang masih hidup.

Syarat-syarat Sahnya Salat Jenazah:


 Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam, suci dari hadas besar dan
hadas kecil, suci badan, pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan
menghadap kiblat.
 Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani.
 Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan, terkecuali kalau salat
jenazah dilakukan diatas kubur atau salat gaib.
RUKUN SALAT JENAZAH

 Niat melakukan shalat jenazah semata-mata karena Allah.


 Berdiri bagi orang yang mampu.
 Takbir (membaca Allahu Akbar) empat kali.
 Membaca surat al-Fatihah setelah takbir pertama.
 Membaca doa shalawat atas Nabi setelah takbir kedua.
 Berdoa untuk mayat dua kali setelah takbir ketiga dan keempat.
 Salam.
CARA MENYALATKAN JENAZAH
 Setelah memenuhi semua persyaratan untuk shalat, maka segeralah berdiri dan berniat
untuk shalat jenazah dengan ikhlas semata-mata karena Allah.

Artinya: “Saya berniat shalat atas mayat ini dengan empat takbir sebagai fardlu kifayah,
menjadi imam/ma’mum karena Allah Ta’ala.

Jika jenazahnya perempuan, maka kata ‘hadzal mayyiti’ diganti dengan kata ‘hadzihil
mayyitati’. Dan jika jenzahnya ghaib, maka ditambahkan setelah ‘hadzal mayyiti’ kata
‘ghaiban’ atau setelah ‘hadzihil mayyitati’ kata ‘ghaibatan’.
CARA MENYALATKAN JENAZAH
 Setelah itu bertakbir dengan membaca Allahu Akbar.
 Setelah takbir pertama lalu membaca surat al-Fatihah yang kemudian disusul dengan
takbir kedua.
 Setelah takbir kedua lalu membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw.

Artinya: “Ya Allah, Rahmatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana


Engkau telah merahmati Ibrahim, dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim. Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung di
dalam alam semesta” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud).
CARA MENYALATKAN JENAZAH
 Setelah itu takbir yang ketiga dan membaca doa.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia dan kasihanilah ia, sejahterakanlah ia dan maafkan
kesalahannya ...” (HR. Muslim).

 Setelah itu takbir yang keempat dan membaca doa lagi.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau rugikan kami daripada mendapat ganjarannya,
dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia”
(HR. al-Hakim).
 Setelah itu mengucapkan salam dua kali sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
MENGUBURKAN JENAZAH

Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan


disalatkan. Hukumpenguburan jenazah muslim adalah
fardu kifayah atas orang Islam yang masih hidup.

Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah


selatan. Panjangnya harus disesuaikan panjang jenazah.
Dalamnya harus cukup, sehingga bau busuk mayat tidak
tercium dari luar. Dibagian dasar kubur hendaknya
dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat meletakkan
jenazah.
TATA CARA PENGUBURAN JENAZAH
 Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan) diletakkan di
pinggir atas lubang sebelah kiblat. Kemudian tiga laki-laki Muslim
(keluarga dekat jenazah) turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri
diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah,
mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan
kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah
diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan posisi miring, kepala
disebelah utara, kaki sebelah selatan menghadap kiblat.
 Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan membaca:

Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.”


TATA CARA PENGUBURAN JENAZAH

 Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang
menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat mencium
tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat, jenazah ditutup
dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
Ziarah Kubur

Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat


pemakaman umum/pribadi yang dilakukan
secara individu atau kelompok masyarakat
pada waktu tertentu, dengan tujuan mendoakan
saudara atau keluarga yang telah meninggal
dunia supaya diberikan kedudukan atau posisi
yang layak di sisi Allah SWT., sehingga
arwahnya diharapkan bisa tenang dengan
adanya permohonan doa dari keluarganya yang
masih hidup.
Adab Ziarah Kubur

1. Mengucapkan salam kepada parapenghuni kubur.


2. Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi area pemakaman.
3. Niat dengan tulus dan ikhlas dari ingin mendapatkan ridha Allah SWT,
bukan untuk meminta sesuatu kepada orang yang sudah meninggal.
4. Tidak duduk, menginjak-injak, tidur-tiduran, dan sebagainya di atas
makam orang yang sudah meninggal.
5. Tidak melakukan tindakan yang tidak senonoh seperti buang air besar,
kencing, meludah, dan buang sampah sembarangan, melakukan
hubungan suami istri, dan sebagainya.
6. Mendoakan dengan ikhlas arwah orang telah meninggal agar bahagia dan
tenang di alam kubur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai